A. Identitas Klien
Nama : Tn. M. S
Umur : 64 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiunan
Nama : Tn.T.A
Umur : 31 Tahun.
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
1. Keluhan Utama.
Keluarga klien mengatakan klien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan,
bicara masih pelo, susah menelan dan kadang tersedak saat makan dan minum..
Klien mendadak tidak bisa bicara sejak tanggal 22-12-2018. Namun pasien masih
mengerti saat diajak berbicara. Klien kemudian dibawa ke IGD RSUD dr. H. Andi
Abdurrahman Noor. Karna dokter spesialis saraf tidak ada ditempat, klien meminta
untuk dirujuk ke Klinik Millenia Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan lebih
lanjut. Klien pada waktu pengkajian pada tanggal 27-02-2016 tampak mengalami
kelemahan pada anggota gerak kanan, berbicara tampak ada, pelo dan sedikit pelan.
Keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan pernah
mengalami stroke setahun yang lalu. Pada stroke setahun yang lalu klien mengalami
bicara pelo dan tidak ada intoleransi pada aktivitas.
Di dalam keluarga tidak ada menderita penyakit seperti yang diderita klien sekarang ini,
dan di dalam keluarga tidak ada menderita penyakit keturunan maupun menular.
5. Genogram.
Keterangan
= Laki - laki
= Perempuan
= klien
- - - - - = serumah
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari.
1. Pola Nutrisi
a. Di Rumah
Jenis : Nasi putih + lauk + kadang-kadang menggunakan sayur.
Frekuensi : 3 x Sehari ( 1 porsi )
Minuman : Air putih dan kadang-kadang air teh.
b. Di Rumah Sakit
Jenis : Bubur Biasa
Frekeunsi : 3 kali sehari
Minuman : Air putih
2. Pola Eliminasi
a. Di Rumah
BAB
Frekuensi : 1x sehari.
Warna : kuning
Konsistensi : Lembek.
BAK
Frekuensi : 3 - 4x Sehari.
Warna : Jernih.
Bau : Pesing.
b. Di Rumah Sakit
BAB
Frekuensi : belum ada BAB sejak MRS.
Warna :-
Konsistensi :-
BAK
Frekuensi : 3-4x sehari menggunakan pampers
Warna : Kuning Jernih.
Bau : Pesing.
3. Pola Personal Hygiene.
a. Di Rumah
Mandi : 2x Sehari.
Gosok gigi : 2x Sehari.
Keramas : 3x Seminggu.
Ganti Baju : 2x Sehari.
b. Di Rumah Sakit.
Mandi : Klien hanya diseka.
Gosok gigi : 1x Sehari
Keramas : Selama dirawat tidak pernah.
Ganti Baju : 2x Sehari.
E. Data Psikologis
Keadaan klien nampak lemah. Klien tampak dapat menerima terhadap penyakit yang di
derita klien.
F. Data Sosial.
Klien selama di rawat masih bisa berinteraksi dengan dokter, perawat dan keluarga, walau
dengan suara yang terbatas dan sedikit pelan.
G. Data Spiritual.
Klien beragama Islam, klien muslim yang taat beribadah, selama dirawat klien tidak bisa
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Keadaan umum klien lemah dengan kesadaran composmentis, GCS E4 V2 M6, vital
sign Suhu : 36,1°c , Nadi : 64 x/menit, TD : 190/100 mmhg, RR : 24 x/menit. SPO2 :
98% tanpa suplementasi O2.
2. Sistem Pernapasan
Bentuk dada nampak simetris, tidak tampak retraksi pada dinding dada, tidak ada batuk
berdahak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan yang abnormal disekitar dada, ronchi
(-/-), tidak ada pernapasan cuping hidung, RR : 24 x/menit.
3. Sistem Kardiovaskuler.
Klien tidak nampak sesak, tidak anemis, tidak ada clubbing finger, nadi 64 x/menit, tidak
adanya oedem pada kaki, tidak ada asites, tidak ada bunyi jantung tambahan, ada
perbesaran jantung.
4. Sistem Persyarafan
Kesadaran klien composmentis, tidak ada penurunan daya ingat, terdapat kelemahan
pada anggota gerak sebelah kanan, tidak ada nyeri kepala, pusing dan mual.
5. Sistem pencernaan
Bentuk semetris, mukosa bibir nampak lembab, tidak ada distensi, tidak ada nyeri tekan,
adanya bunyi tympani, peristaltik usus normal. Klien tampak susah menelan, kadang
masih tersedak ketika makan dan minum.
6. Sistem musculuskkeletal
Terdapat kelemahan otot, skala kekuatan otot kanan (3/3), kiri (5/5), tidak terdapat
kelainan pada tulang, tidak ada nyeri pada tulang. Klien tampak lemah, namun dapat
duduk sendiri di tempat tidur. Aktivitas klien sehari-hari saat di rumah sakit dibantu oleh
keluarga.
7. Sistem Integument.
Warna kulit klien coklat, tidak ada oedem, tidak ada alergi, dan tidak ada gatal-gatal,
kulit teraba hangat, Temp : 36,1 °c.
8. Sistem endokrin
Tidak ada perbesaran kelenjar tyroid, tidak ada palpitasi dan keringat di malam hari.
9. Sistem Genitourinaria.
Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB. Aktivitas ke
toilet klien, dibantu oleh keluarga. BAK menggunakan pampers.
Data Penunjang: Terapy (21-02-2016):
Laboraturium tanggal 23 Februari 2016 - Infus Nacl 0,9% 20 tpm
WBC : 8420/mm3 (N: 4000-11000/mm3) - Injeksi Piracetam 2 x 1 gr
HB : 14,0 gr% (N : 13,5-16gr%) - Injeksi Meticobalamin 2 x 1 amp
HCT : 46,0 % (N : 42-52% ) - Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
RBC : 4,75 juta/mm3 (N: 4,4-5,9 juta/mm3) - Injeksi Citicolin 2 x 1 gr
PLT : 152ribu/mm3 (N: 150-400ribu/mm3) - Injeksi Antrain k/p
GDS : 106 mg/dl (N : 70-199 mg/dl) - Injeksi Farmabes 0,2 mg/KgBB (iv
pelan) sampai TDS ≤ 160
SGPT : 15 U/L (N : 10-42 U/L) - PO CPG 75 mg 0-0-1
SGOT : 22 U/L (N : 10-37 U/L) - PO Candesartan 16 mg 1-0-0
Creatinin : 0,6 mg/dl (N : 0,9-1.3 mg/dl) - PO Concor 5 mg 0-1-0
Ureum : 41 mg/dl (N : 15-39 mg/dl) - PO KSR 3 x 1 tab
- PO Atorvastatin 20 mg 0-0-1
Laboraturium tanggal 24 Februari 2016 - PO Spironolactone 25 mg 0-1-0
HDL : 84,8 mg/dl (N : 40,0-60,0 mg/dl) - PO Amlodipine 10 mg 0-0-1
Chol Tot : 224 mg/dl (N : 120-200 mg/dl) - PO Simarc 2 mg 0-0-2
GDS : 90 mg/dl (N : 78-105 mg/dl)
Trigliserid : 104 mg/dl (N : 60-200 mg/dl)
As. Urat : 6,8 mg/dl (N : 3,7-7,0 mg/dl)
LDL : 118,4 mg/dl
DO:
- Klien nampak lemah,
mengalami kelemahan pada
anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas klien sehari-hari
tampak dibantu oleh
keluarga
- Klien tampak dapat duduk
sendiri dari posisi berbaring
- TD = 190/100 mmHg
- Nadi = 64 kali/menit
- RR = 24 kali/menit
DO:
- Klien nampak lemah
- Klien menolak dipasang
NGT
- Klien tampak
menghabiskan ½ porsi dari
makanan yang disediakan
- Klien makan dibantu
(disuapi) oleh keluarga
DO:
- Saat berbicara suara klien
ada, sedikit dan pelan
- Klien tampak mengerti saat
diajak bicara
III. Diagnosa Keperawatan
IV. NCP
O:
- Klien nampak lemah,
mengalami kelemahan pada
anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas klien sehari-hari
tampak dibantu oleh keluarga
- Klien tampak dapat duduk
sendiri dari posisi berbaring
- TD = 190/100 mmHg
- Nadi = 64 kali/menit
- RR = 24 kali/menit
A:
Indikator IR ER
- Keseimbangan 3 1
tubuh
- Posisi tubuh: duduk 5 4
- Gerakan otot 2 1
- Gerakan sendi 2 1
- Kemampuan 2 1
berpindah
- Ambulasi : berjalan 2 1
P : Lanjutkan intervensi.
O:
- Klien nampak lemah
- Klien menolak dipasang NGT
- Klien tampak menghabiskan
½ porsi dari makanan yang
disediakan
- Klien makan dibantu (disuapi)
oleh keluarga
A:
Indikator IR ER
- Kemampuan 4 3
menelan adekuat
- Mampu mengontrol 5 4
mual dan muntah
- Dapat
memtoleransi 5 3
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
- Tidak terjadi
gangguan 4 3
neurologis
P : Lanjutkan intervensi.
P : Lanjutkan intevensi
O:
- Klien mengalami kelemahan
pada anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas sehari-hari masih
dibantu oleh keluarga
- Klien dapat duduk sendiri
tanpa dibantu orang lain,
berpegangan pada side rail
tempat tidur
- TD = 160/100 mmHg
- Nadi = 67 kali/menit
- RR = 22 kali/menit
A:
Indikator IR ER
- Keseimbangan 3 2
tubuh
- Posisi tubuh: duduk 5 4
- Gerakan otot 2 1
- Gerakan sendi 2 1
- Kemampuan 2 1
berpindah
- Ambulasi : berjalan 2 1
P : Lanjutkan intervensi.
P : Lanjutkan intevensi
O:
- Klien mengalami kelemahan
pada anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas sehari-hari masih
dibantu oleh keluarga
- TD = mmHg
- Nadi = kali/menit
- RR = kali/menit
A:
Indikator IR ER
- Keseimbangan 3 2
tubuh
- Posisi tubuh: duduk 5 4
- Gerakan otot 2 2
- Gerakan sendi 2 2
- Kemampuan 2 2
berpindah
- Ambulasi : berjalan 2 1
P : Lanjutkan intervensi.
2. Gangguan menelan S : Keluarga mengatakan masih
berhubungan dengan 29-02-16 susah menelan, tidak ada
masalah menelan Jam.16.3 tersedak
0 O:
- Klien nampak lemah
- Klien tampak menghabiskan
½ porsi dari makanan yang
disediakan
- Klien makan dibantu (disuapi)
oleh keluarga
A:
Indikator IR ER
- Kemampuan 4 3
menelan adekuat
- Mampu mengontrol 5 5
mual dan muntah
- Dapat
memtoleransi 5 4
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
- Tidak terjadi 4 3
gangguan
neurologis
P : Lanjutkan intervensi.
P : Lanjutkan intevensi