Anda di halaman 1dari 17

I. Pengkajian.

A. Identitas Klien

Nama : Tn. M. S

Umur : 64 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Pensiunan

Alamat : Jl. Arif Rahman Hakin, Tanah Bumbu

Tanggal Masuk : 23 Februari 2016

Tanggal Pengkajian : 27 Februari 2016

Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik (SNH) + AF + HT Emergency

B. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn.T.A

Umur : 31 Tahun.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Hubungan dengan klien : Anak Kandung

Alamat : Jl. Arif Rahman Hakin, Tanah Bumbu


C. Riwayat Penyakit

1. Keluhan Utama.

Keluarga klien mengatakan klien mengalami kelemahan pada anggota gerak kanan,
bicara masih pelo, susah menelan dan kadang tersedak saat makan dan minum..

2. Riwayat Penyakit Sekarang.

Klien mendadak tidak bisa bicara sejak tanggal 22-12-2018. Namun pasien masih
mengerti saat diajak berbicara. Klien kemudian dibawa ke IGD RSUD dr. H. Andi
Abdurrahman Noor. Karna dokter spesialis saraf tidak ada ditempat, klien meminta
untuk dirujuk ke Klinik Millenia Banjarmasin untuk mendapatkan perawatan lebih
lanjut. Klien pada waktu pengkajian pada tanggal 27-02-2016 tampak mengalami
kelemahan pada anggota gerak kanan, berbicara tampak ada, pelo dan sedikit pelan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu.

Keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan pernah
mengalami stroke setahun yang lalu. Pada stroke setahun yang lalu klien mengalami
bicara pelo dan tidak ada intoleransi pada aktivitas.

4. Riwayat Penyakit Keluarga.

Di dalam keluarga tidak ada menderita penyakit seperti yang diderita klien sekarang ini,
dan di dalam keluarga tidak ada menderita penyakit keturunan maupun menular.

5. Genogram.

Keterangan

= Laki - laki

= Perempuan

= klien

- - - - - = serumah
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari.

1. Pola Nutrisi
a. Di Rumah
Jenis : Nasi putih + lauk + kadang-kadang menggunakan sayur.
Frekuensi : 3 x Sehari ( 1 porsi )
Minuman : Air putih dan kadang-kadang air teh.
b. Di Rumah Sakit
Jenis : Bubur Biasa
Frekeunsi : 3 kali sehari
Minuman : Air putih

2. Pola Eliminasi
a. Di Rumah
BAB
Frekuensi : 1x sehari.
Warna : kuning
Konsistensi : Lembek.
BAK
Frekuensi : 3 - 4x Sehari.
Warna : Jernih.
Bau : Pesing.
b. Di Rumah Sakit
BAB
Frekuensi : belum ada BAB sejak MRS.
Warna :-
Konsistensi :-
BAK
Frekuensi : 3-4x sehari menggunakan pampers
Warna : Kuning Jernih.
Bau : Pesing.
3. Pola Personal Hygiene.
a. Di Rumah
Mandi : 2x Sehari.
Gosok gigi : 2x Sehari.
Keramas : 3x Seminggu.
Ganti Baju : 2x Sehari.
b. Di Rumah Sakit.
Mandi : Klien hanya diseka.
Gosok gigi : 1x Sehari
Keramas : Selama dirawat tidak pernah.
Ganti Baju : 2x Sehari.

4. Pola Istirahat dan tidur


a. Di Rumah : Tidur siang + 1 jam, Sedangkan tidur malam + 6 – 7 jam.
b. Di Rumah Sakit : Selama di rawat klien dapat istirahat, malam bisa tidur walau
kadang terbangun.

E. Data Psikologis

Keadaan klien nampak lemah. Klien tampak dapat menerima terhadap penyakit yang di
derita klien.

F. Data Sosial.

Klien selama di rawat masih bisa berinteraksi dengan dokter, perawat dan keluarga, walau
dengan suara yang terbatas dan sedikit pelan.

G. Data Spiritual.

Klien beragama Islam, klien muslim yang taat beribadah, selama dirawat klien tidak bisa

Sholat 5 waktu, klien hanya berdoa atas kesembuhannya.

H. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum

Keadaan umum klien lemah dengan kesadaran composmentis, GCS E4 V2 M6, vital
sign Suhu : 36,1°c , Nadi : 64 x/menit, TD : 190/100 mmhg, RR : 24 x/menit. SPO2 :
98% tanpa suplementasi O2.
2. Sistem Pernapasan

Bentuk dada nampak simetris, tidak tampak retraksi pada dinding dada, tidak ada batuk
berdahak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan yang abnormal disekitar dada, ronchi
(-/-), tidak ada pernapasan cuping hidung, RR : 24 x/menit.

3. Sistem Kardiovaskuler.

Klien tidak nampak sesak, tidak anemis, tidak ada clubbing finger, nadi 64 x/menit, tidak
adanya oedem pada kaki, tidak ada asites, tidak ada bunyi jantung tambahan, ada
perbesaran jantung.

4. Sistem Persyarafan

Kesadaran klien composmentis, tidak ada penurunan daya ingat, terdapat kelemahan
pada anggota gerak sebelah kanan, tidak ada nyeri kepala, pusing dan mual.

5. Sistem pencernaan

Bentuk semetris, mukosa bibir nampak lembab, tidak ada distensi, tidak ada nyeri tekan,
adanya bunyi tympani, peristaltik usus normal. Klien tampak susah menelan, kadang
masih tersedak ketika makan dan minum.

6. Sistem musculuskkeletal

Terdapat kelemahan otot, skala kekuatan otot kanan (3/3), kiri (5/5), tidak terdapat
kelainan pada tulang, tidak ada nyeri pada tulang. Klien tampak lemah, namun dapat
duduk sendiri di tempat tidur. Aktivitas klien sehari-hari saat di rumah sakit dibantu oleh
keluarga.

7. Sistem Integument.

Warna kulit klien coklat, tidak ada oedem, tidak ada alergi, dan tidak ada gatal-gatal,
kulit teraba hangat, Temp : 36,1 °c.

8. Sistem endokrin

Tidak ada perbesaran kelenjar tyroid, tidak ada palpitasi dan keringat di malam hari.

9. Sistem Genitourinaria.

Klien berjenis kelamin laki-laki, tidak ada gangguan dalam BAK dan BAB. Aktivitas ke
toilet klien, dibantu oleh keluarga. BAK menggunakan pampers.
Data Penunjang: Terapy (21-02-2016):
Laboraturium tanggal 23 Februari 2016 - Infus Nacl 0,9% 20 tpm
WBC : 8420/mm3 (N: 4000-11000/mm3) - Injeksi Piracetam 2 x 1 gr
HB : 14,0 gr% (N : 13,5-16gr%) - Injeksi Meticobalamin 2 x 1 amp
HCT : 46,0 % (N : 42-52% ) - Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
RBC : 4,75 juta/mm3 (N: 4,4-5,9 juta/mm3) - Injeksi Citicolin 2 x 1 gr
PLT : 152ribu/mm3 (N: 150-400ribu/mm3) - Injeksi Antrain k/p
GDS : 106 mg/dl (N : 70-199 mg/dl) - Injeksi Farmabes 0,2 mg/KgBB (iv
pelan) sampai TDS ≤ 160
SGPT : 15 U/L (N : 10-42 U/L) - PO CPG 75 mg 0-0-1
SGOT : 22 U/L (N : 10-37 U/L) - PO Candesartan 16 mg 1-0-0
Creatinin : 0,6 mg/dl (N : 0,9-1.3 mg/dl) - PO Concor 5 mg 0-1-0
Ureum : 41 mg/dl (N : 15-39 mg/dl) - PO KSR 3 x 1 tab
- PO Atorvastatin 20 mg 0-0-1
Laboraturium tanggal 24 Februari 2016 - PO Spironolactone 25 mg 0-1-0
HDL : 84,8 mg/dl (N : 40,0-60,0 mg/dl) - PO Amlodipine 10 mg 0-0-1
Chol Tot : 224 mg/dl (N : 120-200 mg/dl) - PO Simarc 2 mg 0-0-2
GDS : 90 mg/dl (N : 78-105 mg/dl)
Trigliserid : 104 mg/dl (N : 60-200 mg/dl)
As. Urat : 6,8 mg/dl (N : 3,7-7,0 mg/dl)
LDL : 118,4 mg/dl

Pemeriksaan Elektrolit tanggal 24 Februari 2016


Kalium : 3,34 mmol/L (N: 3,50-5,00 mmol/L)
Natrium : 140 mmol/L (N: 135-450 mmol/L)
Chlorida : 102,3mmol/L (N: 96-106 mmol/L)

Rontgen Thorax (23 Februari 2016)


belum ada hasil bacaan

CT Scan Kepala Non Kontras (23 Februari 2016)


Kesimpulan: Infark cerebri frontalis sinistra
II. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS : keluarga mengatakan Penurunan kekuatan Hambatan mobilitas fisik
klien mengalami otot
kelemahan pada anggota
gerak kanan.

DO:
- Klien nampak lemah,
mengalami kelemahan pada
anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas klien sehari-hari
tampak dibantu oleh
keluarga
- Klien tampak dapat duduk
sendiri dari posisi berbaring
- TD = 190/100 mmHg
- Nadi = 64 kali/menit
- RR = 24 kali/menit

2. DS : Keluarga mengatakan Masalah perilaku Gangguan menelan


klien susah menelan, menelan
kadang tersedak saat
makan dan minum

DO:
- Klien nampak lemah
- Klien menolak dipasang
NGT
- Klien tampak
menghabiskan ½ porsi dari
makanan yang disediakan
- Klien makan dibantu
(disuapi) oleh keluarga

3. DS : Keluarga mengatakan Ketidakcukupan Hambatan komunikasi


klien berbicara pelo stimuli verbal

DO:
- Saat berbicara suara klien
ada, sedikit dan pelan
- Klien tampak mengerti saat
diajak bicara
III. Diagnosa Keperawatan

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot


2. Gangguan menelan berhubungan dengan masalah menelan
3. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidakcukupan stimuli

IV. NCP

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


( Nursing Out Come ) ( Nursing intervention )
1. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring vital sign
fisik berhubungan keperawatan 3 x 24 jam, sebelum/sesudah
dengan penurunan diharapkan hambatan mobilitas latihan dan lihat respon
kekuatan otot fisik teratasi pasien saat latihan
Kriteria Hasil: 2. Observasi adanya
Joint movement: active pembatasan klien
Mobility level dalam melakukan
Indikator IR ER aktivitas
- Keseimbangan 3 1 3. Kaji aktivitas pasien
tubuh sehari-hari
- Posisi tubuh: duduk 5 4 4. Bantu klien untuk
- Gerakan otot 2 1 mengidentifikasi
- Gerakan sendi 2 1
aktivitas yang mampu
- Kemampuan 2 1
berpindah
dilakukan
- Ambulasi : berjalan 2 1 5. Kaji kemampuan
pasien dalam
Keterangan mobilisasi
1. Tidak mandiri 6. Ajarkan pasien atau
2. Dibantu orang dan alat keluarga tentang teknik
3. Dibantu orang ambulasi
4. Dibantu alat 7. Melatih dan
5. Mandiri penuh membimbing dalam
merubah posisi
8. Membantu pasien
melakukan
aktivitas/gerakan yang
ringan
9. Anjurkan pasien untuk
membantu pergerakan
dan latihan dengan
menggunakan
ekstremitas yang tidak
sakit (ROM)

2. Gangguan menelan Setelah dilakukan tindakan 1. Memantau tingkat


berhubungan dengan keperawatan 3x 24 jam, kesadaran, refleks
masalah menelan diharapkan pasien menunjukkan batuk, refleks muntah,
perbaikan dalam proses dan kemampuan
menelan dengan kriteria hasil : menelan.
2. Atur posisi semi fowler
Indikator IR ER atau fowler tinggi
- Kemampuan 4 3 selama makan
menelan adekuat 3. Menyuapkan makanan
- Mampu mengontrol 5 4 dalam jumlah kecil
mual dan muntah 4. Ajarkan pasien /
- Dapat
keluarga tentang
memtoleransi 5 3
ingesti makanan
tindakan kegawatan
tanpa tersedak atau terhadap tersedak
aspirasi 5. Hindari penggunaan
- Tidak terjadi sedotan minuman
gangguan 4 3 6. Berikan perawatan
neurologis mulut jika diperlukan
Keterangan
1. Keluhan ekstrim.
2. Keluhan berat.
3. Keluhan sedang.
4. Keluhan ringan.
5. Tidak ada keluhan.

3. Hambatan Komunikasi Setelah dilakukan tindakan 1. Untuk memberikan


verbal berhubungan keperawatan 3 x 24 jam, latihan berbicara
dengan ketidakcukupan diharapkan hambatan dimulai dengan kata-
stimuli komunikasi verbal dapat teratasi kata yang mudah.
Kriteria Hasil: 2. Mendorong pasien
Indikator IR ER untuk mengungkapkan
- Penggunaan bahasa 4 2 perasaan-perasaannya
lisan: vocal 3. Klarifikasi pesan
- Penggunaan bahasa 4 2 dengan menggunakan
yang jelas pertanyaan-pertanyaan
- Penggunaan bahasa 5 3
dan umpan balik
non verbal
- Memberikan 5 4
4. Beri waktu klien untuk
balasan dari pesan merespon agar dapadt
yang diterima terliat bahwa klien
- Menyampaikan 4 3 mengerti atas pesan
pesan langsung yang diterima
secara tepat 5. Mendengarkan dengan
penuh perhatian
Keterangan 6. Gunakan isyarat tangan,
1. Tidak pernah dilakukan jika diperlukan
2. Jarang dilakukan 7. Terapi wicara terbukti
3. Kadang dilakukan mampu mengembalikan
4. Sering dilakukan cara bicara pasien
5. Selalu dilakukan menjadi normal.
8. Perhatian yang baik dari
perawat menandakan
bahwa perawat peduli
dengan pasien.
V. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Impelementasi Evaluasi
1. Hambatan mobilitas 1. Monitoring vital sign S : Keluarga mengatakan klien
fisik berhubungan sebelum/sesudah mengalami kelemahan pada
dengan penurunan latihan dan lihat anggota gerak kanan.
kekuatan otot respon pasien saat
latihan O:
2. Observasi adanya - Klien nampak lemah,
pembatasan klien mengalami kelemahan pada
dalam melakukan anggota gerak knan
aktivitas
- Skala kekuatan otot kanan
3. Kaji aktivitas pasien
sehari-hari (3/3) kiri (5/5)
4. Bantu klien untuk - Aktivitas klien sehari-hari
mengidentifikasi tampak dibantu oleh keluarga
aktivitas yang mampu - Klien tampak dapat duduk
dilakukan sendiri dari posisi berbaring
5. Kaji kemampuan - TD = 190/100 mmHg
pasien dalam
- Nadi = 64 kali/menit
mobilisasi
6. Ajarkan pasien atau - RR = 24 kali/menit
keluarga tentang
A:
teknik ambulasi
Indikator IR ER
7. Melatih dan - Keseimbangan 3 1
membimbing dalam tubuh
merubah posisi - Posisi tubuh: duduk 5 4
8. Membantu pasien - Gerakan otot 2 1
melakukan - Gerakan sendi 2 1
aktivitas/gerakan - Kemampuan 2 1
yang ringan berpindah
9. Anjurkan pasien - Ambulasi : berjalan 2 1
untuk membantu
pergerakan dan
latihan dengan P : Lanjutkan intervensi.
menggunakan
ekstremitas yang tidak
sakit (ROM)

2. Gangguan menelan 1. Memantau tingkat S : Keluarga mengatakan klien


berhubungan dengan kesadaran, refleks susah menelan, kadang
masalah menelan batuk, refleks muntah, tersedak saat makan dan
dan kemampuan minum
menelan.
2. Atur posisi semi O:
fowler atau fowler - Klien nampak lemah
tinggi selama makan - Klien menolak dipasang NGT
3. Menyuapkan - Klien tampak menghabiskan
makanan dalam
½ porsi dari makanan yang
jumlah kecil
4. Ajarkan pasien / disediakan
keluarga tentang - Klien makan dibantu (disuapi)
tindakan kegawatan oleh keluarga
terhadap tersedak A:
5. Hindari penggunaan Indikator IR ER
sedotan minuman - Kemampuan 4 3
6. Berikan perawatan menelan adekuat
mulut jika diperlukan - Mampu mengontrol 5 4
mual dan muntah
- Dapat
memtoleransi 5 3
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
- Tidak terjadi
gangguan 4 3
neurologis
P : Lanjutkan intervensi.
3. Hambatan Komunikasi 1. Untuk memberikan S : Keluarga mengatakan klien
verbal berhubungan latihan berbicara berbicara pelo
dengan ketidakcukupan dimulai dengan kata-
stimuli kata yang mudah. O:
2. Mendorong pasien - Saat berbicara suara klien ada,
untuk sedikit dan pelan
mengungkapkan - Klien tampak mengerti saat
perasaan-perasaannya
diajak bicara
3. Klarifikasi pesan
dengan menggunakan
pertanyaan- A:
Indikator IR ER
pertanyaan dan
- Penggunaan bahasa 4 2
umpan balik lisan: vocal
4. Beri waktu klien - Penggunaan bahasa 4 2
untuk merespon agar yang jelas
dapadt terliat bahwa - Penggunaan bahasa 5 3
klien mengerti atas non verbal
pesan yang diterima - Memberikan 5 4
5. Mendengarkan balasan dari pesan
dengan penuh yang diterima
perhatian - Menyampaikan 4 3
6. Gunakan isyarat pesan langsung
secara tepat
tangan, jika
diperlukan
7. Terapi wicara terbukti P : Lanjutkan intevensi
mampu
mengembalikan cara
bicara pasien menjadi
normal.
8. Perhatian yang baik
dari perawat
menandakan bahwa
perawat peduli
dengan pasien.
VI. Catatan Perkembangan

No Diagnosa Keperawatan Waktu Catatan perkembangan Paraf


1. Hambatan mobilitas fisik 27-02-16 S : Keluarga mengatakan klien
berhubungan dengan Jam.16.0 mengalami kelemahan pada
penurunan kekuatan otot 0 anggota gerak kanan.

O:
- Klien nampak lemah,
mengalami kelemahan pada
anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas klien sehari-hari
tampak dibantu oleh keluarga
- Klien tampak dapat duduk
sendiri dari posisi berbaring
- TD = 190/100 mmHg
- Nadi = 64 kali/menit
- RR = 24 kali/menit

A:
Indikator IR ER
- Keseimbangan 3 1
tubuh
- Posisi tubuh: duduk 5 4
- Gerakan otot 2 1
- Gerakan sendi 2 1
- Kemampuan 2 1
berpindah
- Ambulasi : berjalan 2 1

P : Lanjutkan intervensi.

2. Gangguan menelan S : Keluarga mengatakan klien


berhubungan dengan 27-02-16 susah menelan, kadang
masalah menelan Jam.16.0 tersedak saat makan dan
0 minum

O:
- Klien nampak lemah
- Klien menolak dipasang NGT
- Klien tampak menghabiskan
½ porsi dari makanan yang
disediakan
- Klien makan dibantu (disuapi)
oleh keluarga
A:
Indikator IR ER
- Kemampuan 4 3
menelan adekuat
- Mampu mengontrol 5 4
mual dan muntah
- Dapat
memtoleransi 5 3
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
- Tidak terjadi
gangguan 4 3
neurologis
P : Lanjutkan intervensi.

3. Hambatan Komunikasi S : Keluarga mengatakan klien


verbal berhubungan berbicara pelo
dengan ketidakcukupan 27-02-16 O:
stimuli Jam.16.0 - Saat berbicara suara klien ada,
0 sedikit dan pelan
- Klien tampak mengerti saat
diajak bicara
A:
Indikator IR ER
- Penggunaan bahasa 4 2
lisan: vocal
- Penggunaan bahasa 4 2
yang jelas
- Penggunaan bahasa 5 3
non verbal
- Memberikan 5 4
balasan dari pesan
yang diterima
- Menyampaikan 4 3
pesan langsung
secara tepat

P : Lanjutkan intevensi

1. Hambatan mobilitas fisik 28-02-16 S : Keluarga mengatakan


berhubungan dengan Jam.16.2 anggota gerak kanan masih
penurunan kekuatan otot 0 lemah.

O:
- Klien mengalami kelemahan
pada anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas sehari-hari masih
dibantu oleh keluarga
- Klien dapat duduk sendiri
tanpa dibantu orang lain,
berpegangan pada side rail
tempat tidur
- TD = 160/100 mmHg
- Nadi = 67 kali/menit
- RR = 22 kali/menit
A:
Indikator IR ER
- Keseimbangan 3 2
tubuh
- Posisi tubuh: duduk 5 4
- Gerakan otot 2 1
- Gerakan sendi 2 1
- Kemampuan 2 1
berpindah
- Ambulasi : berjalan 2 1

P : Lanjutkan intervensi.

S : Keluarga mengatakan masih


2. Gangguan menelan susah menelan, tidak ada
berhubungan dengan 28-02-16 tersedak
masalah menelan Jam.16.2 O:
0 - Klien nampak lemah
- Klien tampak menghabiskan
½ porsi dari makanan yang
disediakan
- Klien makan dibantu (disuapi)
oleh keluarga
A:
Indikator IR ER
- Kemampuan 4 3
menelan adekuat
- Mampu mengontrol 5 4
mual dan muntah
- Dapat
memtoleransi 5 3
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
- Tidak terjadi
gangguan 4 3
neurologis
P : Lanjutkan intervensi.
3. Hambatan Komunikasi S : Keluarga mengatakan klien
verbal berhubungan berbicara pelo
dengan ketidakcukupan 28-02-16 O:
stimuli Jam.16.2 - Saat berbicara suara klien ada,
0 sedikit dan pelan
- Klien tampak mengerti saat
diajak bicara
A:
Indikator IR ER
- Penggunaan bahasa 4 3
lisan: vocal
- Penggunaan bahasa 4 3
yang jelas
- Penggunaan bahasa 5 4
non verbal
- Memberikan 5 4
balasan dari pesan
yang diterima
- Menyampaikan 4 3
pesan langsung
secara tepat

P : Lanjutkan intevensi

1. Hambatan mobilitas fisik 29-02-16 S : Keluarga mengatakan


berhubungan dengan Jam.16.3 anggota gerak kanan masih
penurunan kekuatan otot 0 lemah

O:
- Klien mengalami kelemahan
pada anggota gerak knan
- Skala kekuatan otot kanan
(3/3) kiri (5/5)
- Aktivitas sehari-hari masih
dibantu oleh keluarga
- TD = mmHg
- Nadi = kali/menit
- RR = kali/menit
A:
Indikator IR ER
- Keseimbangan 3 2
tubuh
- Posisi tubuh: duduk 5 4
- Gerakan otot 2 2
- Gerakan sendi 2 2
- Kemampuan 2 2
berpindah
- Ambulasi : berjalan 2 1

P : Lanjutkan intervensi.
2. Gangguan menelan S : Keluarga mengatakan masih
berhubungan dengan 29-02-16 susah menelan, tidak ada
masalah menelan Jam.16.3 tersedak
0 O:
- Klien nampak lemah
- Klien tampak menghabiskan
½ porsi dari makanan yang
disediakan
- Klien makan dibantu (disuapi)
oleh keluarga
A:
Indikator IR ER
- Kemampuan 4 3
menelan adekuat
- Mampu mengontrol 5 5
mual dan muntah
- Dapat
memtoleransi 5 4
ingesti makanan
tanpa tersedak atau
aspirasi
- Tidak terjadi 4 3
gangguan
neurologis
P : Lanjutkan intervensi.

3. Hambatan Komunikasi S : Keluarga mengatakan klien


verbal berhubungan berbicara pelo
dengan ketidakcukupan 29-02-16 O:
stimuli Jam.16.3 - Klien tampak mengerti saat
0 diajak bicara
- Klien dapat membalas
percakapan yang dilakukan
A:
Indikator IR ER
- Penggunaan bahasa 4 3
lisan: vocal
- Penggunaan bahasa 4 3
yang jelas
- Penggunaan bahasa 5 4
non verbal
- Memberikan 5 5
balasan dari pesan
yang diterima
- Menyampaikan 4 3
pesan langsung
secara tepat

P : Lanjutkan intevensi

Anda mungkin juga menyukai