Isi Modul Perpetaan 2017
Isi Modul Perpetaan 2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
0 1 2 3 4 cm
1 : 50001 cm = 50 m
0 50 100 150 200 m
A B C
Gambar 2.1. Skala fraksi (A), Skala verbal (B), Skala grafis (C).
e. Orientasi Peta
Merupakan bagian yang menunjukan ukuran dari peta,arah
utara di kenal ada dua macam yaitu sebagai berikut :
1) Arah utara magnetik, yaitu arah utara yang ditunjukan oleh jarum
magnet.
2) Arah utara sebenarnya, yaitu arah utara secara geografis atau arah
utara yang sesuai dengan sumbu bumi.
h. Converage Diagram
Merupakan diagram yang menunjukan keterangan cara atau
metode pembuatan peta, hal ini untuk dapat memperkirakan sampai
sejauh mana kebaikan/ketelitian peta, misalnya :
Dibuat berdasarkan foto udara
Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan
i. Indeks Administrasi.
b. Interval Kontur
Jarak vertikal antara garis kontur satu dengan garis kontur
lainnya yang berurutan. interval kontur pada peta tergantung dari :
1) Skala peta, perbandingan luas daerah yang akan
dipetakan.
2) Relief, kontras beda elevasi daerah yang akan dipetakan
3) Tujuan dari peta, apakah untuk pekerjaan geologi umum
maupun geologi teknik atau untuk kepentingan militer.
Jika tidak ada hal-hal khusus atau dalam keadaan umum,
maka interval kontur dapat ditentukan sebagai berikut :
SD
VA tr
α
D
ta
Pada Hasil pembacaan alat akan didapatkan Ha, Va, SD. Untuk mencari H
dan D digunakan rumus sebagai berikut:
Y = SD Sin (90⁰ - D (jarak datar) = SD cos
α = 90⁰ - VA VA) α
H = Talat + Y – T rambu
Keterangan:
Ha : Pembacaan horizontal ta : tinggi alat
Va : Pembacaan vertical tr : tinggi rambu
SD : Jarak Miring
H : Ketinggian
D : Jarak sebenarnya
2.3. Kerangka Pemetaan
Dalam pembuatan peta topografi perlu adanya titik ikat dimana titik tersebut
digunakan sebagai acuan dalam penggambaran peta. Titik acuan adalah titik yang
a. Poligon Terbuka
Merupakan serangkaian garis yang berhubungan tetapi tidak
kembali ke titik awal atau dengan kata lain titik awal tidak sama
dengan titik akhir. Poligon Terbuka biasanya digunakan untuk
pemetaan daerah yang luas, pemetaan jalan raya, saluran irigasi,
sungai, dan lain – lain.
Koreksi jarak
b. Poligon Tertutup
Serangkaian garis-garis yang membentuk kurva tertutup,
dengan kata lain titik awal dan akhir berada pada titik yang sama.
Poligon tertutup biasanya digunakan dalam pekerjaan geoteknik,
pembangunan bendungan, waduk, pemukiman, dan pembuatan
kontur.
Apabila:
Koreksi Ha:
Apabila:
Hasil akhir yang diperoleh dari koreksi beda tinggi adalah ketinggian (elevasi) dari
tiap BM.
BAB III
PENGENALAN ALAT
6. Kompas Geologi
Digunakan untuk mengorientasikan alat pada utara sebenarnya.
3.2. Bagian-bagian Alat dan Fungsinya
1. Bagian Alat
Handle
2. Tombol-tombol Operasi
Keterangan:
O-S, untuk melakukan pengkuran off set, atau input angka 9, atau huruf
G, H, I
PROGRAM, untuk masuk menu program atau input angka 4, atau huruf
J, K, L
Lumi-Guide, untuk menyalakan lumi guide sewaktu pekerjaan
stakeout.
DATA, berfungsi untuk melihat data secara cepat (shortcut ke menu
Data)
atau input angka 6 atau huruf P, Q, R
USR, berfungsi sebagai shorcut ke perintah HT, Targer, COGO dsbnya
atau
input angka 1 atau huruf S, T, U
COD, berfungsi sebagai shortcut ke pemberian code, atau input angka
3 atau
huruf Y, Z
HOT KEY, untuk masuk ke menu HT, Suhu dan tekanan, Target
Laboratorium Perpetaan Topografi
Program Studi Teknik Geofisika
UPN “Veteran” Yogyakarta Page 18
Buku Panduan Praktikum Perpetaan Topografi 2017
Keterangan :
Target : - N-Prisma (untuk reflectorless)
- Prisma (untuk pakai reflector)
Const : Isikan sesuai dengan konstanta prisma (mis : 0 mm,
30 mm, dsbnya)
Mode : Precise / Normal
Ave : 1 -99
Rec mode : - MSR only (hanya mengukur, data tidak disimpan )
Demikian juga jika konstanta prismanya adalah 0 mm, -maka kita isikan
dengan 0 mm.
2. Membuat Job
Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol
MENU 4 pilih JOB atau tekan tombol angka 14 ENTER sehingga akan muncul
seperti berikut :
Pilih Create (tekan tombol MSR1) - Masukkan nama JOB (maksimal 8 karakter)
Untuk menghapus job pilih DEL atau tekan tombol MSR2.
5. Memasukkan Backsight ( BS )
Setelah koordinat tempat berdiri alat (STN) dimasukkan, maka secara otomatis
dari alat akan meminta untuk memasukkan informasi titik backsight ( BS ). Informasi
ini dapat berupa :
- Informasi koordinat backsight
- Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik Backsight
CD : kode titik
Kemudian tekan tombol ENT
6. Melakukan Pengukuran Foresight
Putar teropong dan arahkan ke titik 3, kemudian lakukan pengukuran dengan
cara menekan tombol MSR1, kemudian tekan tombol ENT untuk merekam data.
Apabila koordinat untuk backsight belum ada / belum pernah terekam di alat maka
secara otomatis kita diminta untuk meng-inputkan koordinat backsight tersebut.
8. Ulangi langkah seperti di atas ( langkah no. 6 ) hingga semua titik telah
terukur.
Pilih Create (tekan tombol MSR1) 4 Masukkan nama JOB Untuk menghapus job
pilih DEL atau tekan tombol MSR2.
dengan cara : Tekan tombol STN ( tombol nomor 7), sehingga akan muncul
seperti berikut :
Jika kita ingin pindah ke job lain, tinggal pilih job yang lainnya dengan tombol
navigasi.
BAB IV
PENGGAMBARAN PETA
2) Bila titik ketinggian tidak sesuai dengan batas atas maka rumus yang
digunakan yaitu:
4) Bila titik ketinggianya tidak bersesuaian sama sekali maka dapat dicari
dengan rumus :
Keterangan:
IK = Interval Kontur
C. Penggambaran kontur.
Dalam proses ini sangat diperlukan pemahaman bentuk kontur
daerah pengambilan data, untuk itu diperlukan sketsa pada saat
pengambilan data dilapangan. Prosedur penggambarannya yaitu:
o Menentukan letak kedudukan garis kontur berdasarkan interval
kontur yang telah dipilih pada titik detail yang sudah diplot
sebelumnya.
o Setelah itu tarik garis kontur berdasarkan nilai elevasi yang
sama dimulai dari elevasi tertinggi.
o Hapus semua angka elevasi yang ada pada kertas millimeter,
kecuali nilai elevasi yang dijadikan nilai kontur indeks.
o Pertebal garis kontur indeks berdasarkan kelipatan interval.
o Dalam penarikan garis harus memperhatikan sifat – sifat garis
kontur itu sendiri.
o Memindahkan gambar kedalam kertas kalkir.
BAB V
STAKE OUT DAN UPLOAD DOWNLOAD
Pengukuran Stake out adalah suatu model pengukuran yang digunakan untuk
menentukan lokasi koordinat suatu titik dilapangan. Prinsipnya adalah terbalik
dengan konsep pengambilan data lapangan. Kalau pengambilan data lapangan kita
mencari/mengukur koordinat titik dari lapangan, sedangankan stake out adalah
mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain. Ada banyak cara dalam pekerjaan
stake out yaitu :
1. Stake out berdasarkan koordinat (X, Y, Z), yaitu menentukan
posisi suatu titik dilapangan berdasrkan data koordinat.
2. Stake out berdasarkan HA-HD, yaitu stake out berdasarkan pada besaran
sudut horizontal dan jarak datar
3. Stake out DivLine, yaitu stake out untuk menentukan posisi titik-titik
dengan membagi jarak yang sama pada satu garis
4. Stake out RefLine, yaitu stake out untuk menentukan offset suatu titik
berdasarkan dua titik pada suatu garis.
Namun, dilapangan yang sering digunakan adalah stake out berdasarkan nilai
koordinat karena lebih praktis dan mudah. Sehingga pada bab ini juga kita hanya
akan singgung pekerjaan stake out berdasarkan koordinat.
2. Stake Out
- Lakukan prosedur pengukuran seperti sewaktu akan
melakukan pengukuran detil, yakni set-up alat dan centering,
input STN dan Backsight serta membidiknya.
- Untuk masuk ke menu stake out tekan tombol S - 0 atau
menekan tombol nomor 8,
sehingga akan tampil seperti berikut :
- Putar teropong sehingga diperoleh dHA = 0° 00' 00" dan kemudian kunci
penggerak halus horizontal
Ingat, posisi teropong ini tidak boleh diputar-putar lagi ke arah
horizontal...!!
- Asistan surveyor yang pegang prisma berjalan sejauh HD dengan mengikuti
arah teropong.
- Kemudian bidik prisma detil dengan menekan tombol MSR, sehingga
muncul :
- Dan informasi di atas yang pegang prisma harus maju sebesar 0.92 m,
kemudian tekan MSR lagi sampai diperoleh selisih HD = 0
1. Download Data
Untuk melakukan proses Download data dari alat ke komputer, langkah
yang dilakukan yaitu:
a. Koneksikan antara komputer dengan alat Nikon Total station menggunakan
kabel koneksi.
b. Jalankan program TransIT atau dari Start > Program >
TransIT, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses Download data adalah
a. Unit
b. Settings
Untuk comm.
- ComPort : Sesuaikan dengan
port di komputer yang
digunakan
- Baud rate : Samakan dengan
baudrate di alat
.
Kemudian tekan OK
GambarKemudian tekanJob.
5.16. Download Enter
Setelah selesai proses Download data kita dapat menghapus file /job yang ada di alat
dengan cara tekan tombol F4 dan apabila tidak dihapus pilih F1 atau abort.
2. Upload Data
Upload data diperlukan untuk memindah data dari komputer ke
alat survey total station. Data tersebut berupa data koordinat yang
umumnya digunakan untuk keperluan staking out.
Proses Upload data ini ada dua cara yaitu :
a. Upload data secara langsung
Yang dimaksud secara langsung yaitu memindahkan data
koordinat dengan cara menginputkan secara langs`ung ke alat tanpa
melalui komputer.
Cara menginputkan koordinat di alat secara langsung yaitu :
9. Pilih tipe Nikon yang digunakan, misal DTM 350 (untuk DTM
dan NPL sama saja), dan pastikan setting Comm-nya sudah
sesuai antara di alat TS dan komputer, kemudian tekan OK
11. Setelah tranfer data selesai, akan muncul pesan di aalat TS bahwa
transfer, data complete
BAB VI
SOFTWARE SURFER
6. Buka sungai dari new base map dari data yang digitized bln tadi.
Gambar 6.14. Membuka Data Digitized bln.
Sehingga tampilan seperti dibawah ini :
3. Kemudian pilih menu grid slice sehingga muncul seperti ini
Gambar 6.22. Memilih Peta Yang Sudah Ada Sungai Saat Akan Di Slice.
BAB VII
SOFTWARE MAPINFO
Kita buat folder mapinfo dan xls persis seperti gambar diatas. Data excel
yang telah berisi koordinat dan elevasi dimasukkan kedalam folder xls.
MAP INFO:
Input data Excel ke dalam map info
1. Buka software map info
2. Click file - open - buka folder xls – pilih file xls nya
7. Kemudian buka data yang telah disimpan di folder map info. Maka
akan muncul table yang sama.
Pastikan Proyeksi pada peta anda sama seperti gambar di bawah ini.
11. Kemudian buat frame untuk batasan penelitian dengan Click file – new
table, centang add to current mapper, kemudian click create
13. Kemudian click RECTANGLE pada toolbar, lalu pilih batasan yang
akan di bataskan pada daerah penelitian.
Klik menu Surfaces – Contour a Grid. Sesuaikan Interval Kontur beserta Major
kontur sesuai keinginan anda. Setelah itu klik Output
Contour Table lalu save dengan nama “Kontur”.
BAB VIII
TUTORIAL DESAIN SURVEI
Global Mapper :
1. Buka software global mapper maka akan muncul seperti ini.
Pada Projection pilih UTM, pada Zone pilih zona UTM daerah yang ingin dibuatkan
desain surveinya. Dalam hal ini, dipilih zona -49 Southern, WGS 84
Pilih add placemark letakkan dipijikan akan otomatis keluar nilai X Y . Lalu
masukkan data koordinat X, Y perpojok dari gambar
Lalu lanjutkan ke setiap pojokan pada gambar hingga seperti dibawah ini :