33 MOA-02 Eksplorasi Endapan Pasir Besi Berbasis Petunjuk Geomorfologi Di Daerah Pesisir Pantai Antara Muara Sungai Brang Rhee, Nusa Tenggara Barat - Sutiawan, I. N., & Kuncoro, B
33 MOA-02 Eksplorasi Endapan Pasir Besi Berbasis Petunjuk Geomorfologi Di Daerah Pesisir Pantai Antara Muara Sungai Brang Rhee, Nusa Tenggara Barat - Sutiawan, I. N., & Kuncoro, B
I Nyoman Sutiawan1*
Bambang Kuncoro2
Mahasiswa Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta1
Staff Pengajar Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta 2
*Email : inyomansutyawan@yahoo.com
SARI
Dalam ekplorasi diperlukan metode yang tepat guna agar sasaran eksplorasi tercapai tepat dan
terencana dalam waktu singkat serta kegiatan ekplorasi dapat berjalan dengan lancar dan tidak
memerlukan biaya mahal. Kajian geomorfologi merupakan petunjuk geologi yang sesuai untuk
eksplorasi endapan pasir besi, di dalamnya membahas tentang proses-proses geomorfologi,
bentuklahan, pola pengaliran dan bantuan sumber yang sangat erat kaitannya dengan keterdapatan
dan sebaran endapan pasir besi.
Penelitian ini dilakukan di pesisir pantai antara Muara Sungai Brang Rhee dan Muara Sungai Sampe.
Kedua sungai tersebut berhulu di Gunung Berapi Olet Batu Lanteh dan Gunung Olet Bulu Pasak yang
melalui satuan breksi andesit-basal yang litologinya tersusun atas breksi gunungapi, lahar, tuf, abu,
dan lava bersusun andesit, basal, andesit yang mengandung magnetit. Metode yang diterapkan adalah
dengan memperhatikan pola pengaliran dan batuan sumber pesisir pantai tempat akumulasi endapan
pasir besi, mengkaji bentuklahan yang berpotensial mengandung endapan pasir besi, pembuatan
profil singkapan dan pengukuran kepekatan tingkat kemagnetan.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka dapat diketahui bahwa keberadaan black sand
dipengaruhi oleh proses-proses geomorfologi yang mengendalikannnya. Selanjutnya sebaran
blacksand mengikuti pola sebaran struktur sedimen laminasi sejajar, laminasi bergelombang dan
struktur perlapisan sejajar. Pola sebaran blacksand juga dikendalikan oleh struktur melensa. Sebaran
blacksand ini dipengaruhi oleh arus ombak pantai, pasang surut air laut dan musim dalam hal ini
adalah banjir pada waktu-waktu tertentu. Sehingga dengan mengetahui kendali geomorfologi, maka
sangat membantu di dalam kegiatan eksplorasi.
Kuncoro (2011) telah melakukan penelitian Menurut Kuncoro (2011), besi dibebaskan
endapan pasir besi di sepanjang Muara Opak dari batuan asalnya dengan pelapukan secara
kearah barat. Hasilnya dinyatakan bahwa mekanik atau hasil dari dekomposisi batuan
semakin menjauhi muara dan semakin yang telah teroksidasi atau terhidroksida.
menjauhi pantai sejajar arah angin pasat Pelarutan dan pengangkutan merupakan
tenggara, maka kandungan atau derajat proses yang berhubungan erat dengan proses
kemagnetannya semakin kecil. Bentuklahan pembentukan endapan secara kimia.
mengendalikan sebaran dengan kandungan Material setelah terlarutkan kemudian
derajat kemagnetan endapan pasir besi. terangkut bersama pelarut sebagai senyawa
kimia tertentu atau sebagai padatan. Besi
Menurut Verstappen (1983) dalam dibebaskan dari batuan induknya dapat
terjemahan oleh Sutikno (2014), kaitan dalam bentuk ion ferri (bervalensi 3) atau
antara geomorfologi dan endapan mineral ion ferro (bervalensi 2). Dalam keadaan ion
bukan merupakan hal yang hanya terbatas ferro besi mudah larut, sedangkan dalam ion
dari konfigurasi medan itu sendiri. ferri sukar larut. Besi yang dibebaskan dari
Bermacam proses geomorfologi berperan batuan induk dalam bentuk ion ferro,
khusus jika terkait dengan endapan placer. kemudian segera teroksidasi menjadi ferric
Tipe-tipe endapan pasir besi memberi oxide/hematit (Fe2O3). Proses ini merupakan
penekanan pada aspek morfogenesis dan proses dimana deposit residual terbentuk
morfokronologi. dengan material-material yang tidak
diinginkan terlarut (misalnya silikat,
Akhirnya upaya membangun model geologi karbonat, atau garam-garam tertentu).
berbasis petunjuk geomorfologi dapat Pengendapan besi yang terangkut dalam
memberikan keterangan mengenai bentuk suspensi terjadi karena adanya reaksi
keterdapatan, sebaran dan melokalisasi kimia antara larutan yang mengandung besi
daerah yang mengandung endapan pasir dan larutan kimia di lingkungan
besi. Selanjutnya dapat ditentukan model pengendapan tersebut. Akibat perubahan
eksplorasi yang tepat sebagai antisipasi kondisi lingkungan dapat menyebabkan
terhadap model geologi yang telah dibangun. senyawa besi mengendap, yakni akibat
II. MODEL GEOLOGI REGIONAL perubahan keasaman (pH), potensial redoks
(Eh), tekanan karbondioksida (pCO2), atau
Batuan sumber dan atau asosiasi batuan tekanan belerang (pS2-). Secara traksi
yang berhubungan erat dengan endapan pasir diakibatkan oleh berkurangnya energi
besi di daerah penelitian berasal dari pengangkutannya.
Gunung berapi Olet Batu Lanteh dan
Gunung Olet Bulu Pasak. Jika ditinjau, kondisi pantai sangat
mempengaruhi akumulasi dan sebaran
Berdasarkan peta geologi lembar Sumbawa, endapan pasir besi. Hal ini juga berkaitan
Nusa Tenggara Barat (Sudradjat dkk., 1998) dengan proses-proses geomorfologi dan
367
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
368
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
369
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
fisik dimana pasir besi dengan kandungan Penyebaran endapan pasir besi sangat
magnetik tinggi terakumulasi. Secara tidak dipengaruhi oleh kekuatan ombak dan arus
langsung, kondisi fisik tergambarkan oleh air laut. Sehingga penyebaran endapan pasir
adanya kendali pola pengaliran, proses- besi menjadi tidak beraturan. Hal ini
proses geomorfologi dan bentuklahan tempat dibuktikan dengan adanya lapisan blacksand
terakumulasinya endapan pasir besi. yang relatif tebal di beberapa tempat yang
jauh dari muara sungai. Semua itu
Interpretasi pola pengaliran mulai dari dimungkinkan akibat lokasi pengamatan
sistem percabangan sungai utama yang berada di lekukan pantai, yang artinya
berada di hulu, kemudian bermuara di sungai material-material tersebut terkumpul di
utama dan berakhir di tepi pantai di bagian lekukan pantai ketika air pasang, Karena
hilir sungai, maka dapat diketahui batuan pada lokasi ditemukan adanya genangan air
sumber berikut komposisi yang dibawa oleh laut (gambar 6).
aliran sungai. Kandungan endapan pasir besi
paling banyak dimungkinkan dibawa oleh Berkembangnya barrier beach, vegetasi dan
aliran sungai Brang Rhee karena hulunya lahan tambak yang ada di sekitar daerah
merupakan sistem percabangan pola aliran penelitian menyebabkan penyebaran pasir
dari Gunung Berapi Olet Batu Lanteh dan besi sangat terbatas. Proses angin tidak dapat
Gunung Olet Bulu Pasak (gambar 5.) mengangkut material menuju ke daratan,
sehingga proses yang bekerja adalah
Di beberapa bagian aliran sungai melewati kekuatan ombak dan arus (proses marin)
satuan batuan yang mengandung karbonat (gambar 6).
(batugamping), yaitu Satuan terumbu koral
terangkat tersusun atas batugamping Lapisan endapan pasir besi menunjukkan
terumbu karang dan pecahan batugamping pola struktur sedimen yang berbentuk
koral, meskipun di beberapa tempat melensa, sejajar, bergelombang, dan tidak
mengandung kepingan batuan hasil teratur (irregular) sesuai variabilitas
gunungapi berupa andesit, andesit piroksen, kelompok mineral beratnya, struktur
dan andesit berongga. Sehingga material sedimen, dan proses kekuatan ombak dan
pasir yang diangkut oleh aliran sungai arus yang bekerja (Gambar 7).
bercampur dengan pengotor yang berasal
dari satuan batuan lainnya. 5.3 Model Eksplorasi Endapan Pasir Besi
kekuatan ombak, arus dan pasang surut pengamatan di sepanjang pesisir pantai
air laut. antara Muara Sungai Brang Rhee dan
Muara Sungai Sampe.
2. Terpilihnya lokasi penelitian yaitu di
daerah sepanjang pesisir pantai antara VI. KESIMPULAN
Muara Sungai Brang Rhee dan Muara
Sungai Sampe, dimana tingkat Berdasarkan petunjuk geomorfologi berupa
kemagnetan lebih besar berada di dekat kriteria pemilihan daerah, membangun
muara sungai, meskipun tingkat model geologi sampai pada membangun
kemagnetan besar ada dibeberapa model eksplorasi, maka ekplorasi dapat
tempat jauh dari muara sungai. berjalan dengan terencana, singkat, cepat,
tidak memerlukan biaya mahal dan
3. Petunjuk geomorfologi secara langsung mencegah timbulnya resiko yang tidak
maupun tidak langsung, berkaitan diharapkan.
dengan kondisi geologi. Petunjuk
geomorfologi secara langsung berkaitan Berdasarkan penelitian di daerah pesisir
dengan pola pengaliran, bentuklahan pantai antara Muara Sungai Brang Rhee dan
dan batuan sumber (interpretasi peta- Muara Sungai Sampe, maka model
peta topografi, pola pengaliran, geologi eksplorasi endapan pasir besi daerah
regional dan google earth). Sementara penelitian dapat digunakan sebagai pedoman
petunjuk geomorfologi secara langsung dalam eksplorasi lain dengan kondisi dan
berkaitan dengan bentuklahan yang proses geomorfologi yang sama.
berasosiasi dengan pasir besi, sebaran
endapan pasir besi dan pola sebaran VII. UCAPAN TERIMA KASIH
pasir besi (blacksand) yang
Terimakasih kepada Dr. Ir. Bambang
tergambarkan dalam struktur sedimen.
Kuncoro, M.T. selaku pembimbing. Terima
4. Sebaran endapan pasir besi, baik secara kasih kepada saudara Sahril, S.Pd. yang
vertikal maupun lateral. Secara vertikal telah membantu dalam pengumpulan data
diwujudkan dalam bentuk profil lapangan serta kedua orang tua yang telah
singkapan hasil trenching. Kemudian membantu dalam menghimpun data
secara lateral sebaran endapan pasir lapangan.
besi digambarkan dari titik-titik
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Bambang, P. 2011. Kriteria Pemilihan Daerah Endapan Pasir Besi: Kasus Wilayah Pesisir
Pantai Muara Sungai Opak dan Sungai Bogowonto. Yogyakarta.
Sudradjat dkk., 1998. Peta Geologi Lembar Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Geologi. Bandung.
Suharini, Erni dan Palangan, Abraham. 2014. Geomorfologi: Gaya, Proses Dan Bentuklahan.
Penerbit Ombak. Yogyakarta.
Sukandarrumidi. 2007. Geologi Mineral Logam: Untuk Eksplorer Muda. Percatakan Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal. 126-144.
371
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
TABEL
BENTUK MORFOLOG
PROSES/JENIS EROSI MATERIAL MORFO-ASOSIASI TUTUPAN LAHAN
LAHAN I
Bentuklahan Marin
Beting Memanjang relatif
Lereng Proses marin oleh aktivitas Pasir kasar oleh
bergisik barat-timur sepanjang Vegetasi
cembung air laut proses marin
garis pantai
Proses marin oleh aktivitas Pasir kasar oleh Memanjang sepanjang Vegetasi dan sejajar
Garis pantai Datar pantai, batas antara
air laut proses marine dengan beting bergisik
pantai dan dataran
Memanjang sepanjang
Lereng Proses marin oleh aktifitas air Pasir halus- pantai, berbatasan Vegetasi dan sejajar
Barrier beach
cembung laut dan angin sedang dengan dataran dan dengan bting bergisik
beting bergisik
Bentuklahan aluvial
Sawah, vegetasi,
Dataran Kerakal, kerikil,
Datar Erosi dan deposisi sungai Sepanjang sungai tambak dan
aluvial pasir, lempung
perkampung-an
tanahnya tebal
Proses-proses intrusi air laut Berbatasan dengan Sawah, vegetasi,
Dataran Datar Pasir
dan deposisi angin bentuk- lahan marin tambak dan
aluvial pantai
perkampungan
Dataran Datar lereng Kerakal, kerikil,
Erosi dan deposisi Sepanjang sungai Tegalan dan sawah
limpah banjir berteras pasir, lempung
Dapat berkembang
Tubuh Sungai Lereng Cekung Proses fluviatil Endapan sungai Alur sungai oleh proses erosi dan
sedimentasi
372
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
GAMBAR
Gambar 1. Peta geologi lembar Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (Sudradjat dkk., 1998), Lingkaran
biru merupakan daerah penelitian
Gambar 2. Kenampakkan kondisi saat air (A) surut dan (B) pasang.
373
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
Gambar 3. Kenampakan singkapan pasir besi dan kandungan kepekaan magnet, serta posisinya dekat
atau jauh dari muara sungai
374
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
375
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
Gambar 5. Rangkaian aliran-aliran Sungai Brang Rhee dan Sungai Sampe. Lingkaran kecil berwarna
biru merupakan lokasi pengamatan
376
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA
Gambar 7. Lokasi endapan pasir besi yang jauh dari muara sungai yang terdapat lapisan blacksand
relatif tebal
377