Anda di halaman 1dari 12

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9

PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

EKSPLORASI ENDAPAN PASIR BESI BERBASIS PETUNJUK GEOMORFOLOGI


DI DAERAH PESISIR PANTAI ANTARA MUARA SUNGAI BRANG RHEE DAN
MUARA SUNGAI SAMPE SUMBAWA BESAR, NUSA TENGGARA BARAT

I Nyoman Sutiawan1*
Bambang Kuncoro2
Mahasiswa Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta1
Staff Pengajar Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta 2
*Email : inyomansutyawan@yahoo.com

SARI
Dalam ekplorasi diperlukan metode yang tepat guna agar sasaran eksplorasi tercapai tepat dan
terencana dalam waktu singkat serta kegiatan ekplorasi dapat berjalan dengan lancar dan tidak
memerlukan biaya mahal. Kajian geomorfologi merupakan petunjuk geologi yang sesuai untuk
eksplorasi endapan pasir besi, di dalamnya membahas tentang proses-proses geomorfologi,
bentuklahan, pola pengaliran dan bantuan sumber yang sangat erat kaitannya dengan keterdapatan
dan sebaran endapan pasir besi.
Penelitian ini dilakukan di pesisir pantai antara Muara Sungai Brang Rhee dan Muara Sungai Sampe.
Kedua sungai tersebut berhulu di Gunung Berapi Olet Batu Lanteh dan Gunung Olet Bulu Pasak yang
melalui satuan breksi andesit-basal yang litologinya tersusun atas breksi gunungapi, lahar, tuf, abu,
dan lava bersusun andesit, basal, andesit yang mengandung magnetit. Metode yang diterapkan adalah
dengan memperhatikan pola pengaliran dan batuan sumber pesisir pantai tempat akumulasi endapan
pasir besi, mengkaji bentuklahan yang berpotensial mengandung endapan pasir besi, pembuatan
profil singkapan dan pengukuran kepekatan tingkat kemagnetan.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka dapat diketahui bahwa keberadaan black sand
dipengaruhi oleh proses-proses geomorfologi yang mengendalikannnya. Selanjutnya sebaran
blacksand mengikuti pola sebaran struktur sedimen laminasi sejajar, laminasi bergelombang dan
struktur perlapisan sejajar. Pola sebaran blacksand juga dikendalikan oleh struktur melensa. Sebaran
blacksand ini dipengaruhi oleh arus ombak pantai, pasang surut air laut dan musim dalam hal ini
adalah banjir pada waktu-waktu tertentu. Sehingga dengan mengetahui kendali geomorfologi, maka
sangat membantu di dalam kegiatan eksplorasi.

Kata kunci : pasir besi, eksplorasi, petunjuk geomorfologi, struktur sedimen.

I. PENDAHULUAN bentuklahan dan proses-proses geomorfologi


merupakan petunjuk geomorfologi baik
Seorang ahli geologi yang bekerja di bidang secara langsung maupun tidak langsung.
eksplorasi haruslah mampu menentukan Selanjutnya dapat ditentukan model
lokasi-lokasi yang prospek akan eksplorasi yang sesuai dengan karakteristik
melimpahnya sebaran endapan pasir besi. dan kondisi geologi di daerah penelitian.
Keterdapatannya endapan pasir besi dapat
diketahui dengan pendekatan geomorfologi Koesoemadinata (1996) menjelaskan unsur-
dan dibangunnya model geologi berbasis unsur model geologi regional dan rinci.
petunjuk geomorfologi. Selanjunya apabila dikaitkan dengan
endapan pasir besi adalah bahwa unsur-
Petunjuk geomorfologi adalah petunjuk unsur model geologi regional meliputi
geologi yang sesuai dan erat kaitannya untuk batuan sumber dan atau asosiasi batuan yang
endapan placer pasir besi. Pola pengaliran, berhubungan erat dengan endapan pasir besi,
366
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

proses-proses geomorfologi yang dan berkaitan dengan endapan pasir besi,


membentuk endapan pasir besi, karakteristik diketahui adanya batuan yang menjadi
wadah endapan pasir besi dan waktu sumber endapan pasir besi, yaitu batuan
pembentukan endapan pasir besi. gunungapi yang terdiri atas breksi
Selanjutnya model geologi rinci endapan gunungapi, lahar, tuf, abu, dan lava bersusun
pasir besi adalah bentuk dan dimensi serta andesit, basal, andesit yang mengandung
hubungannya dengan keadaan geologi magnetit (gambar 1).
sekelilingnya.
Proses-proses geomorfologi yang
Menurut Sukandarrumidi (2007), mineral membentuk endapan pasir besi terdiri atas
besi yang menunjukkan potensi dan proses pelapukan, erosi, transportasi,
mempunyai nilai ekonomi adalah magnetik sedimentasi serta proses-proses yang
(Fe2O4) dengan kadar besi 72,4%, hematit berkaitan dengan angin yaitu arah bertiupnya
(Fe2O3) 70%, Limonit (Fe2o3.H2O) 59- angin dan marin yaitu pasang-surut, ombak
63% dan Siderit (Fe2CO3) 48,2%. serta arus air laut.

Kuncoro (2011) telah melakukan penelitian Menurut Kuncoro (2011), besi dibebaskan
endapan pasir besi di sepanjang Muara Opak dari batuan asalnya dengan pelapukan secara
kearah barat. Hasilnya dinyatakan bahwa mekanik atau hasil dari dekomposisi batuan
semakin menjauhi muara dan semakin yang telah teroksidasi atau terhidroksida.
menjauhi pantai sejajar arah angin pasat Pelarutan dan pengangkutan merupakan
tenggara, maka kandungan atau derajat proses yang berhubungan erat dengan proses
kemagnetannya semakin kecil. Bentuklahan pembentukan endapan secara kimia.
mengendalikan sebaran dengan kandungan Material setelah terlarutkan kemudian
derajat kemagnetan endapan pasir besi. terangkut bersama pelarut sebagai senyawa
kimia tertentu atau sebagai padatan. Besi
Menurut Verstappen (1983) dalam dibebaskan dari batuan induknya dapat
terjemahan oleh Sutikno (2014), kaitan dalam bentuk ion ferri (bervalensi 3) atau
antara geomorfologi dan endapan mineral ion ferro (bervalensi 2). Dalam keadaan ion
bukan merupakan hal yang hanya terbatas ferro besi mudah larut, sedangkan dalam ion
dari konfigurasi medan itu sendiri. ferri sukar larut. Besi yang dibebaskan dari
Bermacam proses geomorfologi berperan batuan induk dalam bentuk ion ferro,
khusus jika terkait dengan endapan placer. kemudian segera teroksidasi menjadi ferric
Tipe-tipe endapan pasir besi memberi oxide/hematit (Fe2O3). Proses ini merupakan
penekanan pada aspek morfogenesis dan proses dimana deposit residual terbentuk
morfokronologi. dengan material-material yang tidak
diinginkan terlarut (misalnya silikat,
Akhirnya upaya membangun model geologi karbonat, atau garam-garam tertentu).
berbasis petunjuk geomorfologi dapat Pengendapan besi yang terangkut dalam
memberikan keterangan mengenai bentuk suspensi terjadi karena adanya reaksi
keterdapatan, sebaran dan melokalisasi kimia antara larutan yang mengandung besi
daerah yang mengandung endapan pasir dan larutan kimia di lingkungan
besi. Selanjutnya dapat ditentukan model pengendapan tersebut. Akibat perubahan
eksplorasi yang tepat sebagai antisipasi kondisi lingkungan dapat menyebabkan
terhadap model geologi yang telah dibangun. senyawa besi mengendap, yakni akibat
II. MODEL GEOLOGI REGIONAL perubahan keasaman (pH), potensial redoks
(Eh), tekanan karbondioksida (pCO2), atau
Batuan sumber dan atau asosiasi batuan tekanan belerang (pS2-). Secara traksi
yang berhubungan erat dengan endapan pasir diakibatkan oleh berkurangnya energi
besi di daerah penelitian berasal dari pengangkutannya.
Gunung berapi Olet Batu Lanteh dan
Gunung Olet Bulu Pasak. Jika ditinjau, kondisi pantai sangat
mempengaruhi akumulasi dan sebaran
Berdasarkan peta geologi lembar Sumbawa, endapan pasir besi. Hal ini juga berkaitan
Nusa Tenggara Barat (Sudradjat dkk., 1998) dengan proses-proses geomorfologi dan
367
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

wadah tempat terakumulasinya endapan 3.3 Objek Penelitian dan Objek


pasir besi yaitu bentuklahan. Proses-proses Pengamatan
yang berkaitan dengan marin seperti pasang-
surut, arus ombak dan angin berperan dalam Adapun objek penelitian yang dilakukan
penyebaran endapan pasir besi. adalah mengetahui karakteristik sebaran
endapan pasir besi. Objek pengamatan yang
III. METODE PENELITIAN dilakukan adalah pengamatan:

3.1 Pemilihan Lokasi Penelitian 1. Pola pengaliran: mengamati rangkaian


pola pengaliran yang mengalir dari hulu
Lokasi penelitian berada di daerah pesisir ke hilir sungai, yang mana pada hulu
pantai antara Muara Sungai Brang Rhee dan sungai diketahui adanya batuan sumber
Muara Sungai Sampe Sumbawa Besar, Nusa yang mengalami pelapukan kemudian
Tenggara Barat. Kriteria dipilihnya daerah tererosi dan terbawa oleh aliran sungai
penelitian ini adalah: sampai ke hilir.
1. Adanya batuan sumber endapan pasir 2. Bentuklahan: mengamati karakteristik
besi yang berasal dari satuan batuan di bentuklahan tempat terakumulasinya
hulu sungai daerah penelitian, baik endapan pasir besi yang dipengaruhi
yang bersumber dari Gunung Berapi oleh arus ombak.
Olet Batu Lanteh (sebelah Barat),
maupun Gunung Olet Bulu Pasak 3. Melakukan pengamatan secara
(sebelah Timur). megaskopis pada beberapa lokasi
pengamatan berupa singkapan hasil
2. Adanya aliran sungai yang mengalir trencing yang diwujudkan dalam
dari hulu sampai ke hilir sungai yaitu bentuk profil.
daerah pesisir pantai.
IV. HASIL
3. Adanya proses geomorfologi berupa
proses eksogen yang berlangsung, yaitu Berdasarkan himpunan data sekunder dan
pelapukan, erosi, pengangkutan data primer, maka hasil data sekunder
(transportasi), angin, arus ombak dan adalah:
air.
4.1 Pola pengaliran
4. Terdapatnya wadah tempat endapan
pasir besi terakumulasi. Di daerah penelitian ditemukan adanya
beberapa sungai utama yang mengalir dan
3.2 Sampel dan Pengamatan Endapan bermuara di bagian utara Pulau Sumbawa
Pasir Besi (gambar 5). Sungai-sungai tersebut antara
lain:
Dalam pengambilan sampel, dilakukan di 11
titik pengamatan, yaitu sepanjang pesisir 1. Bagian paling Timur yaitu Muara
pantai antara Muara Sungai Brang Rhee dan sungai Sampe. Sungai ini merupakan
Muara Sungai Sampe Sumbawa Besar. aliran dari cabang-cabang sungai yang
Pengambilan sampel ini dilakukan untuk berhulu di Gunung Olet Bulu Pasak
mengetahui karakteristik sebaran pasir besi yang berkomposisi breksi gunungapi,
secara lateral maupun vertikal. Sebaran lahar, tuf, abu, dan lava bersusun
secara vertikal digambarkan dalam bentuk andesit, basal, andesit yang
profil singkapan, sementara sebaran secara mengandung magnetit, yang mana umur
lateral digambarkan dari titik-titik batuan pada gunung ini diketahui lebih
pengamatan di pesisir pantai Muara Sungai muda dari Gunung Berapi Olet Batu
Brang Rhee dan Muara Sungai Sampe Lanteh
Sumbawa Besar.
2. Bagian Paling Barat yaitu Muara sungai
Brang Rhee. Sungai ini merupakan
aliran utama dari cabang-cabang sungai

368
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

yang berhulu di Gunung Berapi Olet 4. Bentulahan disusun litologi endapan


Batu Lanteh yang berkomposisi breksi pasir yang diangkut aliran sungai-
gunungapi, lahar, tuf, abu, dan lava sungai, kemudian terbawa air laut
bersusun andesit, basal, andesit yang sepanjang pantai dan selanjutnya
mengandung magnetit dihempas gelombang dan angin ke arah
darat.
Semua sistem aliran sungai, baik sungai
utama maupun cabang-cabang sungainya 4.3 Karakteristik Sebaran Endapan Pasir
berasal dan melewati Satuan breksi andesit- Besi
basal yang terdiri atas breksi gunungapi,
lahar, tuf, abu, dan lava bersusun andesit, Karakteristik sebaran pasir besi dan
basal, andesit yang mengandung magnetit. kepekatan kemagnetan diwujudkan dalam
bentuk profil yang didapat dari titik-titik
4.2 Bentuklahan pengamatan (Gambar 3), yaitu:

Bentuklahan daerah penelitian ditentukan 1. Semakin dekat dengan muara, ukuran


berdasarkan interpretasi dari citra google butir semakin kasar, kemudian
earth dan fenomena di lapangan, yaitu: berangsur-angsur semakin menjauhi
muara sungai ukuran butir semakin
1. Terdapat kenampakkan pesisir pantai halus.
yang memanjang relatif timur-barat
berupa garis pantai (coast line), beting 2. Blacksand semakin menipis menjauhi
bergisik dan barrier beach. Garis pantai muara sungai.
merupakan garis yang membatasi antara
permukaan dataran dan air. Garis pantai 3. Semakin jauh dari muara sungai,
dapat berubah-ubah sesuai dengan material yang ditarik magnet hanya
pasanga-surut air laut. Beting bergisik sedikit, sebaliknya di dekat muara
memiliki relief bergelombang, sejajar sungai material yang ditarik oleh
dengan garis pantai dan tersusun oleh magnet lebih banyak.
material-material lepas berukuran
kasar-halus. Barrier beach merupakan 4. Penyebaran blacksand ditandai dengan
penghalang yang membentang sejajar adanya struktur sedimen berupa
dengan agris pantai. Biasanya tersusun laminasi sejajar, laminasi bergelombang
oleh material lepas berukuran lebih dan struktur perlapisan sejajar. Pola
halus. sebaran blacksand juga dijumpai pada
struktur melensa (gambar 4.).
2. Dataran pantai yang berubah-ubah,
ketika air laut pasang, maka air laut 5. Namun di dijumpai di tempat yang jauh
masuk dan menggenangi sampai ke dari muara sungai terdapat blacksand
dataran pantai di sisi sungai, sementara yang relatif tebal dengan ukuran butir
saat air laut surut, dataran pantai yang lebih halus. Hal ini dimungkinkan
mengering (gambar 2.). Maka proses akibat lokasi pengamatan tersebut
dari angin yang berperan dalam berada di lekukan pantai, yang artinya
penyebaran endapan pasir besi di material-material tersebut terkumpul di
dataran pantai. lekukan pantai ketika air pasang.
Karena pada lokasi ditemukan adanya
3. Muara sungai yang berbelok relatif ke genangan air laut (gambar 6.).
arah timur. Kenampakan ini bisa
ditafsirkan sebagai akibat dari V. PEMBAHASAN
perubahan cuaca dan arus ombak. 1.1 Petunjuk Geomorfologi Sebagai
Ketika cuaca panas, maka air yang Petunjuk Endapan Pasir Besi Secara
mengalir di sungai lebih lambat, Tidak Langsung
sehingga peran arus ombak dalam
mengerosi muara sungai. Dengan menerapkan petunjuk geomorfologi,
maka dapat untuk memperkirakan kondisi

369
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

fisik dimana pasir besi dengan kandungan Penyebaran endapan pasir besi sangat
magnetik tinggi terakumulasi. Secara tidak dipengaruhi oleh kekuatan ombak dan arus
langsung, kondisi fisik tergambarkan oleh air laut. Sehingga penyebaran endapan pasir
adanya kendali pola pengaliran, proses- besi menjadi tidak beraturan. Hal ini
proses geomorfologi dan bentuklahan tempat dibuktikan dengan adanya lapisan blacksand
terakumulasinya endapan pasir besi. yang relatif tebal di beberapa tempat yang
jauh dari muara sungai. Semua itu
Interpretasi pola pengaliran mulai dari dimungkinkan akibat lokasi pengamatan
sistem percabangan sungai utama yang berada di lekukan pantai, yang artinya
berada di hulu, kemudian bermuara di sungai material-material tersebut terkumpul di
utama dan berakhir di tepi pantai di bagian lekukan pantai ketika air pasang, Karena
hilir sungai, maka dapat diketahui batuan pada lokasi ditemukan adanya genangan air
sumber berikut komposisi yang dibawa oleh laut (gambar 6).
aliran sungai. Kandungan endapan pasir besi
paling banyak dimungkinkan dibawa oleh Berkembangnya barrier beach, vegetasi dan
aliran sungai Brang Rhee karena hulunya lahan tambak yang ada di sekitar daerah
merupakan sistem percabangan pola aliran penelitian menyebabkan penyebaran pasir
dari Gunung Berapi Olet Batu Lanteh dan besi sangat terbatas. Proses angin tidak dapat
Gunung Olet Bulu Pasak (gambar 5.) mengangkut material menuju ke daratan,
sehingga proses yang bekerja adalah
Di beberapa bagian aliran sungai melewati kekuatan ombak dan arus (proses marin)
satuan batuan yang mengandung karbonat (gambar 6).
(batugamping), yaitu Satuan terumbu koral
terangkat tersusun atas batugamping Lapisan endapan pasir besi menunjukkan
terumbu karang dan pecahan batugamping pola struktur sedimen yang berbentuk
koral, meskipun di beberapa tempat melensa, sejajar, bergelombang, dan tidak
mengandung kepingan batuan hasil teratur (irregular) sesuai variabilitas
gunungapi berupa andesit, andesit piroksen, kelompok mineral beratnya, struktur
dan andesit berongga. Sehingga material sedimen, dan proses kekuatan ombak dan
pasir yang diangkut oleh aliran sungai arus yang bekerja (Gambar 7).
bercampur dengan pengotor yang berasal
dari satuan batuan lainnya. 5.3 Model Eksplorasi Endapan Pasir Besi

5.2 Petunjuk Geomorfologi Sebagai Model eksplorasi merupakan penerapan


Petunjuk Endapan Pasir Besi Secara model geologi yang digunakan dalam
Langsung eksplorasi endapan pasir besi. Model
eksplorasi berkaitan dengan kondisi secara
Petunjuk geomorfologi secara langsung regional maupun secara detil (lokal).
dapat diketahui dari kenampakkan
bentuklahan yang menunjukkan adanya Berdasarkan petunjuk geomorfologi daerah
endapat pasir besi. Proses-proses penelitian, maka dapat dibangun model
geomorfologi yang bekerja sampai sekarang eksplorasi di daerah penelitian, yaitu:
adalah proses fluvial, angin dan arus ombak.
1. Kriteria pemilihan daerah berdasarkan
Terdapat tujuh bentuklahan yang ada di kondisi geologi dan genesa pasir besi
daerah penelitian. Namun yang berasosiasi yang berkaitan dengan batuan sumber.
dengan endapan pasir besi adalah beting Batuan sumber berkaitan dengan satuan
bergisik (tabel 1.), barrier beach dan garis batuan yang ada disekitar daerah
pantai (coast line). penelitian. Adanya sistem percabangan
dari sungai utama yang berhulu dari
Dalam proses pembentukannya, semua batuan sumber yang mengandung besi.
bentuklahan yang berasosiasi dengan Proses-proses geomorfologi yang
endapan pasir besi dipengaruhi oleh berkaitan dengan pelapukan, erosi dan
kekuatan gelombang, pasang surut dan arus transportasi aliran sungai serta sebaran
air laut, termasuk penyebaran endapan pasir pasir besi yang dipengaruhi oleh
besi.
370
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

kekuatan ombak, arus dan pasang surut pengamatan di sepanjang pesisir pantai
air laut. antara Muara Sungai Brang Rhee dan
Muara Sungai Sampe.
2. Terpilihnya lokasi penelitian yaitu di
daerah sepanjang pesisir pantai antara VI. KESIMPULAN
Muara Sungai Brang Rhee dan Muara
Sungai Sampe, dimana tingkat Berdasarkan petunjuk geomorfologi berupa
kemagnetan lebih besar berada di dekat kriteria pemilihan daerah, membangun
muara sungai, meskipun tingkat model geologi sampai pada membangun
kemagnetan besar ada dibeberapa model eksplorasi, maka ekplorasi dapat
tempat jauh dari muara sungai. berjalan dengan terencana, singkat, cepat,
tidak memerlukan biaya mahal dan
3. Petunjuk geomorfologi secara langsung mencegah timbulnya resiko yang tidak
maupun tidak langsung, berkaitan diharapkan.
dengan kondisi geologi. Petunjuk
geomorfologi secara langsung berkaitan Berdasarkan penelitian di daerah pesisir
dengan pola pengaliran, bentuklahan pantai antara Muara Sungai Brang Rhee dan
dan batuan sumber (interpretasi peta- Muara Sungai Sampe, maka model
peta topografi, pola pengaliran, geologi eksplorasi endapan pasir besi daerah
regional dan google earth). Sementara penelitian dapat digunakan sebagai pedoman
petunjuk geomorfologi secara langsung dalam eksplorasi lain dengan kondisi dan
berkaitan dengan bentuklahan yang proses geomorfologi yang sama.
berasosiasi dengan pasir besi, sebaran
endapan pasir besi dan pola sebaran VII. UCAPAN TERIMA KASIH
pasir besi (blacksand) yang
Terimakasih kepada Dr. Ir. Bambang
tergambarkan dalam struktur sedimen.
Kuncoro, M.T. selaku pembimbing. Terima
4. Sebaran endapan pasir besi, baik secara kasih kepada saudara Sahril, S.Pd. yang
vertikal maupun lateral. Secara vertikal telah membantu dalam pengumpulan data
diwujudkan dalam bentuk profil lapangan serta kedua orang tua yang telah
singkapan hasil trenching. Kemudian membantu dalam menghimpun data
secara lateral sebaran endapan pasir lapangan.
besi digambarkan dari titik-titik

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro, Bambang, P. 2011. Kriteria Pemilihan Daerah Endapan Pasir Besi: Kasus Wilayah Pesisir
Pantai Muara Sungai Opak dan Sungai Bogowonto. Yogyakarta.

Koesoemadinata, R.F., 1996. Perencanaan Eksplorasi. ITB. Bandung

Sudradjat dkk., 1998. Peta Geologi Lembar Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Geologi. Bandung.

Suharini, Erni dan Palangan, Abraham. 2014. Geomorfologi: Gaya, Proses Dan Bentuklahan.
Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Sukandarrumidi. 2007. Geologi Mineral Logam: Untuk Eksplorer Muda. Percatakan Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal. 126-144.

371
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Verstappen, Th. 1983. Applied Geomorfology: geomorfological survey for environmental


development. Elsevier. Amsterdam-New York. Diterjemahkan oleh Sutikno. 2014.
Geomorfologi Terapan: Survei Geomorfologi Untuk Pengembangan Lingkungan. Penerbit
Ombak. Yogyakarta.

TABEL

Tabel 1. Karakteristik Bentuklahan

BENTUK MORFOLOG
PROSES/JENIS EROSI MATERIAL MORFO-ASOSIASI TUTUPAN LAHAN
LAHAN I
Bentuklahan Marin
Beting Memanjang relatif
Lereng Proses marin oleh aktivitas Pasir kasar oleh
bergisik barat-timur sepanjang Vegetasi
cembung air laut proses marin
garis pantai

Proses marin oleh aktivitas Pasir kasar oleh Memanjang sepanjang Vegetasi dan sejajar
Garis pantai Datar pantai, batas antara
air laut proses marine dengan beting bergisik
pantai dan dataran

Memanjang sepanjang
Lereng Proses marin oleh aktifitas air Pasir halus- pantai, berbatasan Vegetasi dan sejajar
Barrier beach
cembung laut dan angin sedang dengan dataran dan dengan bting bergisik
beting bergisik
Bentuklahan aluvial

Sawah, vegetasi,
Dataran Kerakal, kerikil,
Datar Erosi dan deposisi sungai Sepanjang sungai tambak dan
aluvial pasir, lempung
perkampung-an
tanahnya tebal
Proses-proses intrusi air laut Berbatasan dengan Sawah, vegetasi,
Dataran Datar Pasir
dan deposisi angin bentuk- lahan marin tambak dan
aluvial pantai
perkampungan
Dataran Datar lereng Kerakal, kerikil,
Erosi dan deposisi Sepanjang sungai Tegalan dan sawah
limpah banjir berteras pasir, lempung

Dapat berkembang
Tubuh Sungai Lereng Cekung Proses fluviatil Endapan sungai Alur sungai oleh proses erosi dan
sedimentasi

372
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

GAMBAR

Gambar 1. Peta geologi lembar Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (Sudradjat dkk., 1998), Lingkaran
biru merupakan daerah penelitian

Gambar 2. Kenampakkan kondisi saat air (A) surut dan (B) pasang.

373
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 3. Kenampakan singkapan pasir besi dan kandungan kepekaan magnet, serta posisinya dekat
atau jauh dari muara sungai

374
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 4. Kenampakkan struktur sedimen dari blacksand

375
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 5. Rangkaian aliran-aliran Sungai Brang Rhee dan Sungai Sampe. Lingkaran kecil berwarna
biru merupakan lokasi pengamatan

Gambar 6. Kenampakkan bentuklahan yang berkembang di daerah penelitian

376
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9
PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

Gambar 7. Lokasi endapan pasir besi yang jauh dari muara sungai yang terdapat lapisan blacksand
relatif tebal

377

Anda mungkin juga menyukai