NIM : A031191115
Perpajakan 1 Kelas C
Rangkuman Mata Kuliah
a. Harga Jual
Harga jual merupakan nilai uang dari semua biaya yang diminta atau yang seharusnya
diminta oleh penjual karena penyerapan suatu Barang Kena Pajak.
Harga jual ini tidak termasuk PPN yang dipungut menurut Undang-Undang (UU) PPN dan
potongan harga yang dituliskan pada faktur pajak.
b. Penggantian
Penggantian yang dimaksud adalah nilai uang dari semua biaya yang diminta atau yang
seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP).
Nilai penggantian ini tidak termasuk PPN yang dipungut menurut UU PPN serta potongan
harga yang dituliskan pada faktur pajak.
c. Nilai Impor
Nilai impor merupakan nilai uang yang menjadi dasar untuk penghitungan bea masuk
ditambah pungutan lain yang dikenakan pajak sesuai Undang-Undang Pabean untuk impor
Barang Kena Pajak.
Nilai impor ini tidak termasuk PPN yang dipungut menurut UU PPN.
d. Nilai Ekspor
Nilai Ekspor merupakan nilai uang atas semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta
oleh eksportir.
e. Nilai Lain
Nilai lain menjadi suatu nilai uang yang dipakai sebagai Dasar Pengenaan Pajak untuk
penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Nilai lain ini diatur dalam Keputusan
Menteri Keuangan No.567/KMK.04/2000. Setelah mengetahui besar DPP, maka nilai pajak
yang terutang bisa diketahui pula dengan metode perhitungan sesuai regulasi yang berlaku.
SAAT TERUTANG
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Sebagaimana Telah beberapa Kali Diubah
Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Pada umumnya pengusaha membuat faktur pajak bersamaan dengan pembuatan faktur
penjualan komersial (biasa disebut invoice). Padahal saat pembuatan faktur pajak sebenarnya
tidak mengikuti invoice. Dalam hal terlambar membuat faktur pajak, kantor pajak dapat
menerbitkan sanksi administrasi dengan diterbitkan Surat Tagihan Pajak (STP). Tetapi untuk
membuktikan terlambat bayar tidak mudah. Selama ini baru pemeriksa pajak yang dapat
membuktikan.
FAKTUR PAJAK
a. Gabungan
Faktur Pajak Gabungan adalah Faktur Pajak Standar untuk semua penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang terjadi selama 1 (satu) bulan takwim kepada
pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak yang sama
b. Sederhana
Faktur pajak sederhana dibuat dalam hal terjadi penyerahan bkp/jkp kepada konsumen yang
identitasnya tidak lengkap
Pembatalan faktur pajak bisa terjadi karena dua sebab, yakni adanya kesalahan dalam
+pembuatan faktur pajak serta adanya pembatalan transaksi. Kesalahan yang membuat
terjadinya pembatalan faktur pajak adalah, kesalahan dalam menginput Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) lawan transaksi. Ketika Pengusaha Kena Pajak (PKP) salah menginput NPWP
dan kemudian mengunggah faktur pajak, maka PKP tidak bisa memperbaiki dengan
menggunakan faktur pajak pengganti, melainkan harus melakukan pembatalan faktur pajak.
Konsekuensi adanya pembatalan faktur pajak adalah, PKP tidak bisa lagi menggunakan
Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) untuk transaksi selanjutnya.
Faktur pajak pengganti adalah faktur yang dibuat untuk merevisi faktur yang telah dibuat
sebelumnya dalam transaksi yang sama. Faktur pajak pengganti dibuat oleh Pengusaha Kena
Pajak (PKP) yang mengalami kesalahan penginputan pada faktur sebelumnya. Kesalahan
tersebut misalnya keliru dalam menginput harga barang.
PAJAK MASUKAN
• PK > PM, selisihnya yang harus disetor ke kas negara oleh PKP paling lambat akhir
bulan berikutnya
• PM > PK, selisihnya dapat direstitusi atau dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya,
atau direstitusi pada akhir tahun buku (pengecualian untuk pengusaha tertentu yang
bergerak dalam bidang ekspor BKP, BKP Tidak Berwujud, JKP, penyerahan kepada
pemungut, belum berproduksi dan tidak dipungut PPN)