Hak Asasi Manusia Perspektif Hukum Islam 87391bb1
Hak Asasi Manusia Perspektif Hukum Islam 87391bb1
Nur Asiah
Universitas Islam Negeri Alauddin Dpk Universitas Hasanuddin Makassar
Email: asiah.amin76@gmail.com
Abstract: HAM is basically God's greatest gift to man in carrying out his duties and
functions as khalifatullah without discrimination between one another. However, there
are some people who think that in Islamic law does not find the formulation of human
rights as the concept of Western-style human rights but only contains the rules of duty
and duty to obey God and His law alone. Based on the searches of the verses of the
Qur'an and Sunnah it is concluded that Islamic law has formulated the regulation and
protection of human rights for human beings. Unlike anthrophocentric Western human
rights, human rights in Islamic law not only recognize the right of human beings
(huququl 'ibad) but it is based on the basic human obligation to serve Allah Almighty
(huququllah). Islamic law establishes the main principles in the protection of human
rights that are significant with the objectives of Islamic law namely the principle of
protection of religion (hifdz al-din), soul (hifdz al-nafs), reason (hifdz al-'aql),
descendants (hifdz al-nasl) and treasure (hifdz al-mal).
Abstrak: HAM pada dasarnya adalah anugerah Allah yang terbesar kepada manusia
dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai khalifatullah tanpa diskriminasi antara
satu dengan yang lainnya. Hanya saja, ada sebagian kalangan yang menganggap bahwa
dalam hukum Islam tidak ditemukan rumusan HAM seperti halnya konsep HAM ala
Barat melainkan hanya memuat aturan kewajiban dan tugas untuk patuh kepada Allah
dan hukum-Nya saja. Berdasarkan penelusuran terhadap ayat-ayat al-4XU¶DQ GDQ DV-
Sunnah disimpulkan bahwa Hukum Islam telah merumuskan pengaturan dan
perlindungan HAM bagi manusia. Berbeda dengan HAM ala Barat yang
antrophosentris, HAM dalam hukum Islam bukan saja mengakui hak antar sesama
manusia (KXTXTXO µLEDG) tetapi hak itu dilandasi kewajiban asasi manusia untuk
mengabdi kepada Allah swt (huququllah). Hukum Islam menetapkan prinsip utama
dalam perlindungan HAM yang signifikan dengan tujuan hukum Islam yaitu prinsip
perlindungan terhadap agama (hifdz al-din), jiwa (hifdz al-nafs), akal (hifdz al-µDTO),
keturunan (hifdz al-nasl) dan harta (hifdz al-mal).
wahyu ilahi yang telah diturunkan pemikiran mengenai hal tersebut pada
melalui para Nabi dan Rasul dari sejak masyarakat dunia. Ini dapat dilihat pada
permulaan eksistensi umat manusia di ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam
atas bumi. al-4XU¶DQ DQWDUD ODLQ WHUGDSDW D\DW
Manusia diciptakan oleh Allah berbicara tentang hidup, pemeliharaan
hanya untuk mengabdi kepada Allah, hidup dan penyediaan sarana kehidupan;
dalam QS. az-=—UL\—W Gisebutkan: 150 ayat berbicara tentang ciptaan dan
§®¯¨ ©DTÀiÈ ØÈXk° €Y¯ `‡50_ XT „C¦IÙ Á0Ù Q \\ W%XT
makhluk-makhluk serta tentang
persamaan dalam penciptaan; 320 ayat
³'DQ DNX WLGDN PHQFLSWDNDQ MLQ GDQ berbicara tentang sikap menentang
manusia melainkan supaya mereka kezaliman dan orang-orang yang berbuat
mengabdi kepada-.X ´ zalim; 50 ayat memerintahkan berbuat
DGLO GLXQJNDSNDQ GHQJDQ NDWD µadl dan
Oleh karena itu manusia mempunyai
qisth; 10 ayat yang berbicara mengenai
kewajiban mengikuti ketentuan-
larangan memaksa untuk menjamin
ketentuan yang ditetapkan oleh Allah.
kebebasan berfikir, berkeyakinan dan
Kewajiban yang diperintahkan kepada
mengutarakan aspirasi; dan dan lain
umat manusia dapat dibagi ke dalam dua
sebagainya.
kategori, yaitu KXTÌTXOODK dan KXTÌTXO
Hukum Islam telah merumuskan
µLE—G. +XTÌTXOO—K (hak-hak Allah)
pengaturan dan perlindungan terhadap
adalah kewajiban-kewajiban manusia
hak-hak asasi manusia seperti yang
terhadap Allah swt yang diwujudkan
tertuang dalam dalam al-4XU¶DQ GDQ DV-
dalam berbagai ritual ibadah, sedangkan
Sunnah, antara lain:
KXTÌTXO µLE—G (hak-hak manusia)
merupakan kewajiban-kewajiban 1. Hak hidup
manusia terhadap sesamanya dan Hukum Islam memberikan
terhadap makhluk-makhluk Allah yang perlindungan dan jaminan atas hak hidup
lainnya. Hak-hak Allah tidak berarti manusia. Hal ini dapat dilihat dari
bahwa hak-hak yang diminta oleh Allah ketentuan syariat yang melindungi dan
karena bermanfaat bagi Allah, karena menjunjung tinggi darah dan nyawa
hak-hak Allah bersesuaian dengan hak- manusia melalui larangan untuk
hak makhluknya.4 membunuh dan menetapkan hukuman
qishash bagi pelaku pembunuhan, seperti
D. Rumusan Hak Asasi Manusia yang termaktub dalam QS. al-0—LGDK
dalam Hukum Islam 32 menyebutkan:
Al-4XU¶DQ GDQ DV-Sunnah sebagai œÈO•5U •#c°Ä¢XnÔ€¯ ܳ®BW rQ"Wà R<× W)• \ ° šVl ©#ÕBU ÕC°%
sumber hukum dan pedoman hidup telah
¨º×q)] r¯Û j _•VÙ ØTU %‡ÙÝW5 ¯n×mWÓ¯ )•ÙÝW5 •#W)V CW%
memberikan penghargaan yang tinggi
terhadap Hak Asasi Manusia. Al-4XU¶DQ
dan as-Sunnah telah meletakkan dasar-
dasar HAM jauh sebelum timbul
60 _ -XUQDO 6\DUL·DK GDQ +XNXP 'LNWXP Volume 15, Nomor 1, Juni 2017 : 55 - 66
\F XjÕOU ÕCW%XT ;Èk°-\B `ˆ ‰= •#W)V \-•5U [ VÙ ¥E³[ÖÙ ]C°% ÀiÕ‰um WÛ‰ÜW ‰" iV ©ÛÏ°G r¯Û RP WmÙ ¯ ,Y
|^° šVl \iØÈW 2ÀIØ<°K% <nm°:[ ‰D¯ ƒ2É2 °0›X=ªKoW Ù ¯ X=É ÀyÃq Œ XT RNP W3 _¡°Ý5 •Y rV Ù2ÃSÙ ®QXTÔoÄÈÙ ¯ \ _•Õ-W*Ôy
³2OHK NDUHQD LWX .DPL WHWDSNDQ VXDWX ³7LGDN DGD SDNVDDQ XQWXN PHPDVXNL
hukum) bagi Bani Israil, bahwa: agama (Islam); Sesungguhnya telah
Barangsiapa yang membunuh seorang jelas jalan yang benar daripada jalan
manusia, bukan karena orang itu yang sesat. karena itu Barangsiapa yang
(membunuh) orang lain, atau bukan ingkar kepada Thaghut dan beriman
karena membuat kerusakan dimuka kepada Allah, Maka sungguh ia telah
bumi, maka seakan-akan Dia telah berpegang kepada tali yang amat kuat
membunuh manusia seluruhnya. Dan yang tidak akan putus. dan Allah maha
Barangsiapa yang memelihara PHQGHQJDU ODJL PDKD PHQJHWDKXL ´
kehidupan seorang manusia, maka Prinsip ini mengandung makna
seolah-olah Dia telah memelihara bahwa manusia sepenuhnya mempunyai
kehidupan manusia semuanya. dan kebebasan untuk menganut suatu
Sesungguhnya telah datang kepada keyakinan atau akidah agama yang
mereka Rasul-rasul Kami dengan disenanginya. Ayat lain yang berkenaan
(membawa) keterangan-keterangan yang dengan hak kebebasan beragama
jelas, kemudian banyak diantara mereka WHUGDSDW GDODP 46 4—I
sesudah itu sungguh-sungguh
melampaui batas dalam berbuat q • SI 1®M×nQ WÃ _05U W%XT WDSÅ SÁ Wc \-¯ ¿2Q ØÆU ÀCÙV‹8
kerusakaQ GLPXND EXPL ´
2. Hak kebebasan beragama §-®¨ °ij°ÃXT À VcVf CW% ©D XÄ×mÁ Ù ¯ ×m°L [kVÙ
Kebebasan dan kemerdekaan
³.DPL OHELK PHQJHWDKXL WHQWDQJ DSD
manusia merupakan bagian yang penting
yang mereka katakan, dan kamu sekali-
dalam Islam, tidak terkecuali kebebasan
kali bukanlah seorang pemaksa
dalam beragama sesuai dengan
terhadap mereka. Maka beri
keyakinan masing-masing individu.
peringatanlah dengan al Quran orang
Karenanya, Islam sangat melarang
yang takut dengan ancaman-.X ´
adanya tindakan pemaksaan keyakinan
agama kepada orang telah menganut Dari ayat-ayat tersebut dapat
agama tertentu. Hak kebebasan disimpulkan bahwa agama Islam sangat
beragama ini dengan jelas disebutkan menjunjung tinggi hak kebebasan dan
dalam QS. al-Baqarah/2: 256: kemerdekaan beragama.
Nur Asiah, Hak Asasi Manusia Perspektif Hukum Islam | 61
yang harus dijaga oleh setiap umat Islam sebagai upaya menghilangkan jiwa
supaya menghasilkan tatanan kehidupan manusia dan melindungi berbagai sarana
yang lebih manusiawi berdasarkan atas yang dipergunakan oleh manusia untuk
penghormatan individu atas individu, mempertahankan kemaslahatan dan
individu dengan masyarakat, masyarakat kelangsungan hidupnya.
dengan masyarakat, masyarakat dengan 3. Prinsip perlindungan terhadap akal.
negara dan komunitas agama dengan Menurut hukum Islam, manusia
komunitas agama lainnya. wajib memelihara akalnya karena akal
Terdapat lima prinsip utama HAM mempunyai peranan yang sangat penting
dalam Islam seperti yang termuat dalam dalam kehidupannya. Untuk itu akal
hukum Islam sebagai berikut: wajib dilindungi dari berbagai hal yang
1. Prinsip perlindungan terhadap dapat merusak fungsinya. Hukum Islam
agama. secara tegas melarang manusia
Beragama merupakan kebutuhan melakukan berbagai upaya yang dapat
asasi manusia yang harus dipenuhi. merusak akal diantaranya meminum
Agama Islam memberikan jaminan minuman yang memabukkan karena
perlindungan kepada semua pemeluk dapat berakibat merusak fungsi akal
agama untuk menjalankan agama sesuai manusia. Karenanya, Islam memberikan
dengan keyakinannya dan tidak sanksi hukum bagi orang yang meminum
memaksakan pemeluk agama lain untuk minuman yang memabukkan seperti
meninggalkan agamanya untuk memeluk yang tertulis dalam QS.al-Maidah/5: 90:
Èn¦ƒÙj\-Ù XT ÄmÕ-VcÙ \-•5¯ ßSÄ<W% XÄ WÛÏ° Š SM{iU ‘›Wc
agama Islam. Hal ini jelas tergambar
dalam QS. Qaf/50: 45:
q • SI 1®M×nQ WÃ _05U W%XT WDSÅ SÁ Wc \-¯ ¿2Q ØÆU ÀCÙV‹8 ©#\-WÃ ÕC°K% ´‡ÕB®q Ä1›V Ùw)] XT ½! _¡5)] XT
§-®¨ °ij°ÃXT À VcVf CW% ©D XÄ×mÁ Ù ¯ ×m°L [kVÙ §²©¨ WDSÀU¯ ÙÝÉ" ×1Å ‹ \ÈV ÈPSÈ °AW*ÕB VÙ ¨C›V¼Ùk…‘