Anda di halaman 1dari 29

MENDEFINISIKAN PERAN

Dengan mempelajari materi ini peserta akan:

I. Memahami konsep pendefinisian peran.

II. Menerapkan tools SWOT, TOWS, IKIGAI dan IDP dalam mendefinisikan

perannya.

III. Menyimpulkan peran yang dapat diambil berdasarkan penerapan tools

SWOT, TOWS, IKIGAI, dan IDP.


MENDEFINISIKAN PERAN............................................................................................. 5

MENDEFINISIKAN PERAN ............................................................................................... 6

Latar Belakang ............................................................................................................ 6

Upgrade diri ............................................................................................................ 6

Update diri ............................................................................................................... 6


Mendefinisikan peran ............................................................................................. 7
Konsep SWOT ............................................................................................................. 8

Cara menggunakan tools SWOT.............................................................................. 9

Matriks TOWS ........................................................................................................... 14

Cara menggunakan Matriks TOWS ....................................................................... 16


Contoh penggunaan TOWS Matriks ...................................................................... 17

IKIGAI........................................................................................................................ 20

Individual Development Plan (IDP) ........................................................................... 23


“Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu
sendiri.”

― Pramoedya Ananta Toer, Anak Semua Bangsa

Bekalmu sudah terisi. Tiba waktunya kamu menentukan peran apa


yang akan kamu ambil di dunia ini, sebagai dirimu sendiri.

Gunakan pengetahuan-pengetahuan yang telah kamu dapatkan

selama perjalanan dalam mendefinisikan peranmu! Ingatlah


alasanmu, tempatmu, dan tanggung jawabmu. Jangan takut untuk

bermimpi setinggi langit, namun jangan lupa berpijak di bumi.

“Jangan pernah berniat mati untuk dilupakan.”

― Eka Kurniawan
MENDEFINISIKAN PERAN
MENDEFINISIKAN PERAN

Latar Belakang

Dalam visi Ketua KAT ITB 2020, disebutkan bahwa mahasiswa perlu ‘senantiasa

mendefinisikan peran’. Kata ‘senantiasa’ yang ada dalam visi Ketua KAT 2020

muncul karena kebutuhan untuk selalu mendefinisikan peran karena adanya

tantangan masa depan, dan kenyataan bahwa seringkali peran yang kita

inginkan tidak sesuai dengan keadaan yang ada.

Untuk dapat melaksanakan visi Ketua KAT, perlu adanya pengupayaan agar

proses pendefinisian peran berjalan baik dan sesuai dengan kebenaran ilmiah.

Pengupayaan kemudian diterjemahkan dalam tiga proses mendefinisikan peran

yang berkelanjutan namun tidak perlu dilakukan secara berurutan, yang

kemudian disebut sebagai tiga sisi. Ketiga sisi tersebut diantaranya:

Upgrade diri

Upgrade diri yang dimaksud adalah memiliki kemampuan untuk

mengembangkan diri yang dapat berupa meningkatkan skill yang ada

maupun menambah skill baru. Contohnya adalah kemampuan berbicara di

depan umum, kemampuan mengoperasikan sesuatu (practical), dll.

Update diri

Update diri yang dimaksud adalah keinginan untuk senantiasa menambah

wawasan. Wawasan sendiri dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu wawasan

umum dan wawasan personal. Wawasan umum merupakan pengetahuan

tentang isu-isu yang sedang terjadi atau kejadian sekitar, sedangkan wawasan
personal merupakan pengetahuan tentang sejauh mana kita mengenal diri

sendiri dan orang lain.

Mendefinisikan peran

Mendefinisikan peran merupakan pemetaan langkah yang dapat dilakukan

saat dihadapkan dengan kondisi tertentu. Pada umumnya, proses ini ada ketika

terdapat stimulus yang muncul, dan biasanya berupa masalah. Masalah sendiri

merupakan kesenjangan antara ekspektasi dan realita.

Ketiga sisi tersebut dapat dianalogikan seperti puzzle, dan puzzle tersebut

‘tersambung’ ke sebuah tombol. Artinya, semua bagian puzzle harus lengkap

terlebih dahulu, namun tanpa perlu adanya urutan dalam menyusunnya.

Setelah puzzle tersebut lengkap, barulah tombol dapat ditekan guna melakukan

eksekusi yang ideal/sempurna. Ditekankan kembali bahwa yang penting adalah

kelengkapan setiap sisinya, bukan urutannya. Tidak ada urutan yang paten

dalam pelaksanaan ketiga sisi tersebut. Jika salah satu, atau kedua, sisinya tidak

dilengkapi maka proses eksekusi peran yang dipilih nantinya menjadi tidak

maksimal.

Untuk mengimplementasikan konsep puzzle tersebut, digunakan beberapa

tools atau alat bantu, yaitu SWOT, matriks TOWS, IKIGAI, dan IDP. Adapun

penjelasan masing-masing tools adalah sebagai berikut:


Konsep SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan),

Opportunity (Peluang) dan Threat (ancaman). Analisis SWOT digunakan untuk

mendefinisikan Strength, Weakness, Opportunity dan Threat dalam diri

kita dan bahkan sebuah organisasi/perusahaan.

Strength dan weakness dikategorikan sebagai faktor internal dalam diri

seseorang sedangkan opportunities dan threats adalah faktor eksternal yang

mempengaruhi kita.

Diagram SWOT

1. Strength

→ Adalah kekuatan/kelebihan yang dimiliki oleh seseorang.

2. Weakness

→ Adalah kelemahan/kekurangan yang dimiliki oleh seseorang.

3. Opportunity

→ Adalah peluang yang dimiliki oleh seseorang atau kesempatan yang dapat

menghasilkan keuntungan/kelebihan.

4. Threat

→ Adalah ancaman yang dapat menghambat seseorang dalam meraih

kesempatan/sukses.
Sumber: Visual Paradigm

Cara menggunakan tools SWOT

Menggunakan SWOT, pada biasanya orang yang akan menggunakan tools ini

memiliki “hal” yang akan dilakukannya, tujuan tertentu atau kasus. Sebagai

contoh, Sherina menggunakan SWOT saat akan mencalonkan diri sebagai Ketua

Himpunan, maka Sherina mendefinisikan SWOT-nya untuk menjadi Ketua

Himpunan sebagai berikut:


Strength Weakness

1. What do you do well? 1. What could you improve?

(Apa yang dapat kamu lakukan dengan baik?) (Apa yang dapat kamu tingkatkan?)

2. What unique resources can you draw on? 2. Where do you have fewer resources than others?

(Apa keunikan yang dapat kamu gunakan?) (Dimana kemampuanmu yang dirasa kurang?)

3. What do others see as your strengths? 3. What are others likely to see as weaknesses?

(Apa yang orang lain lihat darimu sebagai (Apa yang orang lain lihat darimu sebagai kelemahanmu?)
kelebihanmu?)

1. Berpikir kritis solutif 1. Kemampuan menjaga relasi

2. Bisa membagi waktu antara organisasi dan 2. Memperhatikan detail

akademik 3. Membuat keputusan


3. Pembelajar yang antusias
Opportunities Threats

1. What opportunities are open to you? 1. What threats could harm you?

(Peluang apakah yang terbuka untukmu?) (Ancaman apa yang dapat membahayakanmu?)

2. What trends could you take advantage of? 2. What is your competition doing?

(Tren apakah yang dapat kamu manfaatkan?) (Apa yang dilakukan oleh pesaingmu?)

1. Peluang untuk memperbanyak program 1. Kondisi massa himpunan saat ini kurang inisiatif

kerja keprofesian yang berkolaborasi dengan untuk datang hearing

himpunan lain 2. Calon lain mulai bergerak untuk mengajak massa

2. Teman - teman yang memiliki banyak untuk lebih inisiatif dalam berhimpun
pengalaman organisasi di kampus untuk

membantu

Pertanyaan diatas bisa dilengkapi dengan pertanyaan tambahan sebagai berikut (jika dari pertanyaan pada tabel
tidak cukup bagi teman - teman saat mendefinisikan SWOT-nya).
Strength

1. Keuntungan apa yang Anda miliki yang tidak dimiliki orang lain (misalnya,

keterampilan, sertifikasi, pendidikan, atau koneksi)?

2. Apa yang Anda lakukan lebih baik daripada orang lain?

3. Sumber daya pribadi apa yang dapat Anda akses?

4. Apa yang dilihat orang lain (dan atasan Anda) sebagai kekuatan Anda?

5. Manakah dari prestasi Anda yang paling Anda banggakan?

6. Nilai apa yang Anda yakini bahwa orang lain gagal menunjukkannya?

7. Apakah Anda bagian dari jaringan yang tidak melibatkan orang lain? Jika

demikian, koneksi apa yang Anda miliki dengan orang-orang

berpengaruh?

Pertimbangkan berdasarkan sudut pandang sendiri dan sudut pandang orang-

orang sekitar. Usahakan seobjektif mungkin. Jika kesulitan mengidentifikasi

Strength, dapat menuliskan karakteristik pribadi, dengan harapan beberapa

diantaranya dapat menjadi poin Strength.

Weakness

1. Tugas apa yang biasanya Anda hindari karena Anda tidak merasa percaya

diri melakukannya?

2. Apa yang akan dilihat orang-orang di sekitar Anda sebagai kelemahan

Anda?
3. Apakah Anda benar-benar percaya diri dalam pendidikan dan pelatihan

keterampilan Anda? Jika tidak, di mana Anda paling lemah?

4. Apa kebiasaan kerja negatif Anda (misalnya, apakah Anda sering

terlambat, apakah Anda tidak teratur, apakah Anda memiliki

temperamen pendek, atau Anda miskin dalam menangani stres)?

5. Apakah Anda memiliki ciri-ciri kepribadian yang menghambat Anda di

bidang Anda? Misalnya, jika Anda harus melakukan pertemuan secara

teratur, ketakutan berbicara di depan umum akan menjadi kelemahan

utama.

Pertimbangkan dari sudut pandang sendiri/internal dan sudut pandang

eksternal. Apakah orang-orang melihat kelemahan kita yang kita sendiri tidak

dapat lihat?

Opportunity

1. Teknologi baru apa yang dapat membantu Anda? Atau bisakah Anda

mendapatkan bantuan dari orang lain atau dari orang-orang melalui

internet?

2. Apakah industri Anda berkembang? Jika demikian, bagaimana Anda bisa

memanfaatkan pasar saat ini?

3. Apakah Anda memiliki jaringan kontak strategis untuk membantu Anda,

atau menawarkan saran yang bagus?

4. Tren apa (manajemen atau lainnya) yang Anda lihat di perusahaan Anda,

dan bagaimana Anda bisa memanfaatkannya?


5. Apakah ada pesaing Anda yang gagal melakukan sesuatu yang penting?

Jika demikian, dapatkah Anda memanfaatkan kesalahan mereka?

6. Apakah ada kebutuhan di perusahaan atau industri Anda yang tidak diisi

oleh siapa pun?

7. Apakah pelanggan atau vendor Anda mengeluh tentang sesuatu di

perusahaan Anda? Jika demikian, dapatkah Anda menciptakan peluang

dengan menawarkan solusi?

Threat

1. Apa kendala yang Anda hadapi saat bekerja?

2. Apakah ada kolega Anda yang bersaing dengan Anda untuk proyek atau

peran?

3. Apakah pekerjaan Anda (atau permintaan untuk hal-hal yang Anda

lakukan) berubah?

4. Apakah perubahan teknologi mengancam posisi Anda?

5. Bisakah salah satu kelemahan Anda mengarah pada ancaman?

Matriks TOWS

Perbedaan secara garis besar antara analisis SWOT dan analisis TOWS adalah

outcome yang dihasilkan. Dimana analisis SWOT lebih kepada

mengidentifikasi situasi terkini dari sebuah keadaan bisnis/proyek atau

diri sendiri, sedangkan analisis TOWS digunakan untuk memeriksa peluang

dan ancaman eksternal dan membandingkannya dengan kekuatan dan

kelemahan diri kita. Analisis TOWS membantu mengkoneksikan tiap-tiap


kuadran dari hasil analisis sebagai dasar membentuk strategi yang dapat

dilakukan oleh kita dan dapat ditindaklanjuti. Dengan penjelasan koneksi

sebagai berikut:

1. Strength-Opportunity

Menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan kesempatan.

2. Strength-Threats

Menggunakan kekuatan untuk mengurangi ancaman.

3. Weakness-Opportunity

Memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang.

4. Weakness-Threats

Usaha yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan untuk menghindari

ancaman.

Sumber: BPlans; Developing Actionable Strategies

Maka dalam analisis TOWS matriks, kita dapat:

a. Memaksimalkan potensi atau kekuatan

b. Memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan


c. Memaksimalkan peluang yang tersedia

d. Mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan solusinya

Cara menggunakan Matriks TOWS

Penggunaan TOWS Matriks terlebih dahulu mendefinisikan SWOT terhadap

suatu tujuan atau “hal” yang telah dijelaskan pada tools SWOT sebelumnya

diatas. Setelah itu dapat mengkoneksikan keempat hal tersebut menjadi sebuah

rencana strategi yang dapat diterapkan.

Internal factors Strength (S) Weaknesses (W)

1. … 1. …
External factors
2. … 2. …

3. … 3. ...

Opportunities S-O Strategies W-O Strategies

(O)
1. … 1. …
1. …
2. … 2. …
2. …
3. ... 3. …
3. …

Threats (T) S-T Strategies W-T Strategies


1. … 1. … 1. …

2. … 2. … 2. …

3. … 3. ... 3. ...

4.

Contoh penggunaan TOWS Matriks

Mika akan menggunakan TOWS Matriks untuk berjualan nasi boks, dengan

begitu Mika mendefinisikan SWOT-nya terlebih dahulu dalam menjual nasi boks

dan menurunkannya menjadi strategi berjualan menggunakan TOWS Matriks.


Internal factors Strength (S) Weaknesses (W)

External factors
1. Nasi boks Mika terkenal enak 1. Mika tidak memiliki rekan kerja

yang berbakat dalam bisnis

Opportunities (O) S-O Strategies W-O Strategies

1. Fokus menjual nasi boks pada 1. Mengajak teman untuk mencari info
1. Banyak kegiatan
acara sekolah/kampus dan kegiatan acara sekolah/kampus
acara
mencari info kegiatan untuk untuk melakukan pemasaran
sekolah/kampus
bekerja sama.

Threats (T) S-T Strategies W-T Strategies

1. Memanfaatkan testimoni dari 1. Mengajak teman untuk fokus pada


1. Ada pesaing nasi
pembeli untuk pemasaran dan manajemen harga produk untuk
boks yang lebih
meminta pembeli untuk strategi pemasaran dan menjaga
murah
mempromosikan nasi boksnya.
hubungan yang baik dengan

pembeli.
IKIGAI

Visi hidup didefinisikan sebagai pandangan atau wawasan akan masa depan

berkaitan dengan kehidupan yang ingin dijalani. Dengan memiliki pandangan

akan masa depan, kita dapat mengerti apa yang harus dilakukan setiap harinya

dan berusaha melakukan yang terbaik untuk menggapainya. Dalam

merumuskan visi hidup, terdapat alat bantu yang dapat digunakan. Pada kali ini,

akan digunakan konsep IKIGAI. Kata IKIGAI berasal dari bahasa Jepang, yang jika

diartikan dalam bahasa Indonesia berarti tujuan hidup. Seseorang yang

mengetahui IKIGAI-nya akan mengetahui alasan mereka harus bangun kembali

setiap hari dan siap menghadapi hari, mereka harus memperjuangkan sesuatu

dan mereka memiliki harapan.

Konsep IKIGAI dapat digambarkan dengan irisan empat lingkaran dalam

diagram venn, yaitu apa yang kamu cintai (what you love), apa kemampuanmu

(what you are good at), apa timbal balik untukmu (what you can be paid for), dan

apa yang dunia butuhkan (what the world needs). Dengan menerapkan konsep

IKIGAI dalam merumuskan visi hidup, harapannya visi yang terbentuk

merupakan penyelarasan dari berbagai aspek yang memang sesuai dengan diri

kita, sehingga akan lebih personalized dan dapat memicu kita untuk mencapai

tujuan yang beranjak dari identitas diri masing-masing individu.


Sumber: ClubsHeis; IKIGAI

Berikut merupakan penjabaran pertanyaan pada keempat lingkaran:

1. What you love (apa yang kamu cintai)

Hal ini dapat dicari dengan melakukan refleksi diri. Visi hidup yang dirumuskan

diharapkan dapat menjadi sesuatu yang dipegang dalam jangka yang panjang,

sehingga hal tersebut haruslah kita sukai. Maka dari itu, mencari visi hidup yang

sesuai dengan IKIGAI bisa dilakukan dengan cara menyusun daftar tentang

apa yang kita sukai. Tulis sebanyak mungkin dan buka sebanyak mungkin

kemungkinan. Contoh: Menulis, bermain gitar, memimpin diskusi, berbicara di

depan publik, mempelajari ekonomi, berinteraksi dengan orang baru.


2. What you are good at (apa kemampuanmu)

Dalam hal ini berarti mencari sesuatu yang dapat dilakukan dengan baik

dan sesuai dengan kemampuan diri. Kemampuan diri juga dihubungkan

dengan potensi, ataupun kelebihan sebagai mahasiswa. Kemampuan ini tidak

terbatas pada sesuatu yang dapat dilakukan di saat ini, namun sesuatu yang

dapat dikembangkan hingga jangka panjang, dengan langkah pengembangan

diri yang konkret. Teman-teman diharapkan dapat menggali potensi dirinya,

dan optimis dalam menentukan sesuatu yang dapat mereka lakukan

sesuai dengan kemampuan mereka.

Contoh: Saya adalah mahasiswa program studi Teknik Fisika tingkat 3. Dengan

bekal pengetahuan yang saya miliki dan ketekunan saya dalam belajar, suatu

saat nanti saya akan merancang ruang seminar yang memperhatikan segi

akustika ruangannya agar orang-orang merasa nyaman saat berada di

dalamnya.

3. What the world needs (apa yang dunia butuhkan)

Setelah melihat aspek yang berasal dari diri sendiri, saatnya kita melihat ke

lingkungan sekitar kita. Sebenarnya apa yang dunia dan lingkungan kita

butuhkan? Keterampilan apa yang dapat kita “sediakan” dan juga dibutuhkan di

luar sana? Aspek ini dapat dicari dengan melakukan penilaian pada lingkungan

sekitar kita. Namun, teman-teman diharapkan telah mampu mengidentifikasi

sesuatu yang dapat mereka lakukan setelah melalui 2 tahapan sebelumnya.

Sehingga, yang dicari pada tahapan ini adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh

lingkungan kita dan dapat kita penuhi.


4. What you can be paid for (apa timbal balik untukmu)

Hal ini dapat diartikan sebagai feedback atau sesuatu keuntungan yang

diberikan oleh pihak selain diri kita atas sesuatu yang telah kita lakukan.

Keuntungan merupakan konsep yang relatif bagi setiap individu, karena setiap

individu memiliki penilaian mereka sendiri. Suatu hal yang dianggap

menguntungkan oleh seseorang mungkin dapat dianggap sesuatu yang kurang

menguntungkan bagi orang lain, sehingga teman-teman diharapkan mampu

mengidentifikasi sesuatu yang dapat menghadirkan keuntungan bagi dirinya

sendiri, dalam merumuskan visi hidup jangka panjang. Maka dari itu, bentuk

feedback yang diberikan oleh pihak eksternal dapat berupa banyak hal.

Contoh pertanyaan refleksi yang dapat membantu teman-teman untuk

memahami hal yang dianggap menguntungkan:

1. Apa yang dapat menjadi nilai tambah bagi kalian?

2. Apakah keuntungan yang didapat harus berupa keuntungan materiil

(pemasukan)?

3. Apakah pengakuan, penghargaan, dan apresiasi merupakan suatu

keuntungan bagi diri kalian?

Individual Development Plan (IDP)

IDP merupakan sebuah tools yang digunakan untuk membuat rancangan

pencapaian hidup. Adapun beberapa tahapan untuk merumuskan IDP adalah

sebagai berikut:
1. Identifikasi tujuan profesional

Teman-teman diminta menentukan apa yang memotivasi dan memberi ia

energi saat melakukan sesuatu/bekerja, dan peluang seperti apa yang paling

ia sukai. Tujuan profesional ini dapat berupa visi hidup yang telah dirumuskan.

Beberapa pertanyaan yang dapat membantu untuk menjawab adalah:

• Peluang apa yang ada dalam peran Anda saat ini yang menarik bagi Anda?

• Di mana Anda melihat diri Anda dalam enam bulan, satu tahun, tiga

tahun?

• Apa yang ingin Anda pelajari / persiapkan di masa depan?

• Apa yang membuat Anda bersemangat dan termotivasi di tempat kerja?

2. Menentukan kelebihan yang dimiliki dan kompetensi yang ingin

dikembangkan

Teman-teman menuliskan bakat/kelebihan yang ada pada diri sendiri. Hal ini

dilakukan agar kita dapat mengetahui bekal apa saja yang sudah dimiliki,

sehingga teman-teman diharapkan dapat memanfaatkan kelebihannya agar

lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan hidupnya. Beberapa pertanyaan

yang dapat membantu teman-teman untuk menjawab:

• Apa hal-hal yang kamu sukai untuk dikerjakan?

• Apa kemampuan kamu yang cukup baik dibandingkan orang lain pada

umumnya?

• Apa sifat atau karakter positifmu yang cukup kuat?

Setelah itu, teman-teman menuliskan kompetisi yang ingin dikembangkan, hal

ini dapat berupa skill yang ingin dikembangkan maupun wawasan yang
ingin digali lebih lanjut. Jawaban dari kompetensi yang ingin dikembangkan

akan menjadi bagian dari goals. Perbedaannya adalah pada bagian kompetensi

hanya bidang kompetensinya saja, sedangkan pada bagian goals diawali dengan

meningkatkan/memperbaiki/memperoleh (Misal: kompetensi yang ingin

dikembangkan adalah kemampuan analisis, maka goal nya ialah meningkatkan

kemampuan analisis. Contoh lain: kompetensi yang ingin dikembangkan adalah

manajemen waktu, maka goal nya ialah memperbaiki manajemen waktu).

3. Menyusun perencanaan langkah (mendetailkan IDP)

Teman-teman diminta menyusun perencanaan langkah dengan menuliskan

berbagai aspek perencanaan langkah, yaitu: goals, objective, resources required,

measurement, dan target date. Semakin lengkap informasi yang teman-teman

punya, maka semakin besar juga kemungkinan untuk menjalankan

rencananya. Berikut merupakan penjelasan setiap aspek perencanaan

langkah:

a. Goals

Dalam hal ini merupakan kejaran/target yang ingin dicapai. Goals merupakan

tindak lanjut dari kompetensi yang ingin kita kembangkan pada tahapan

sebelumnya.

b. Objective

Hal ini merupakan langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan untuk

mencapai goals yang ditentukan. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu

untuk menentukan objective adalah:

• Apa saja yang harus kamu capai agar goals dapat diraih?

• Apa saja yang harus kamu lakukan agar goals dapat diraih?
Dalam menentukan objective, teman-teman dapat mengingat kembali wadah

berkemahasiswaan di ITB yang telah dipaparkan sebelumnya agar langkah kecil

yang dibuat lebih mudah untuk dilakukan. Adapun perbedaan antara goals dan

objective adalah sebagai berikut:

Goals Objective

Hasil akhir (output) Langkah kecil untuk menuju hasil akhir

(milestone)

Lebih umum Lebih spesifik

Terkadang tidak bisa diukur Bisa diukur

c. Resources required

Hal ini merupakan sumber daya yang dibutuhkan. Sumber daya yang

dimaksud ialah penunjang yang diperlukan untuk mendukung

ketercapaian objective tersebut. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu

untuk menentukan sumber daya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

• Apa penunjang yang diperlukan agar objective tercapai?

• Apa penunjang yang dapat diukur dengan angka atau ada tidaknya

penunjang tersebut?
d. Measurement

Hal ini merupakan alat ukur tercapai atau tidaknya setiap objective. Hal ini

didasari atas sifat objektif yang bisa diukur.

e. Target date

Hal ini merupakan penanda kapan batas waktu objective tersebut harus

dicapai. Hal ini dilakukan agar teman-teman dapat mengukur feasibility tiap

objective dan memperkirakan kapan visi tersebut dapat terwujud. Target date

ini tidak perlu dituliskan secara berurutan dari yang terdekat, namun

disesuaikan dengan feasibility masing-masing.


Contoh IDP:

Anda mungkin juga menyukai