Anda di halaman 1dari 40

DOA BELAJAR

“Aku ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai


agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan
Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan
berikanlah aku kefahaman”
KB, Imuniasasi dan Bayi Tabung
Iwan Setiawan M.S.I.
Islam dan IPTEKS
2021
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan


Tema KB, Imuniasasi dan Bayi Tabung
(C3/A3/P3)
KB: QS. An-Nisa’/4:9

ِ ً‫ولْي ْخش الَّ ِذين لَو تَ رُكوا ِمن َخل ِْف ِهم ذُ ِريَّة‬
‫ض َعافًا َخافُوا‬ ِّ ْ ْ َ ْ َ َ ََ
)٩( ‫اَّللَ َولْيَ ُقولُوا ََ ْواً ََ ِِي ًِا‬
َّ ‫َعلَْي ِه ْم فَ لْيَ تَّ ُقوا‬

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang


yang seandainya meninggalkan dibelakang
mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar.
‫اء َخ ْْيٌ ِم ْن‬
َ ‫ي‬
َ
ِ‫ك أَ ْغن‬َ ‫ت‬
َ ‫ث‬
َ‫ر‬
َ ‫و‬
َ ‫ر‬
َ ‫ذ‬َ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ ‫ا‬
َ ‫ك‬ َ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ : ‫احلِيث‬
َ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬َ ‫و‬
ْ ‫ف‬
ُ َّ
‫ف‬ ‫ك‬َ ‫ت‬
َ ‫ي‬
َ ‫ة‬
ً ‫ل‬
َ ‫ا‬‫ع‬َ ‫م‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ر‬
َ ‫ذ‬
َ َ‫ت‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬
)‫(متفق عليه‬
Hadis :
“Bahwasanya lebih baik kamu tinggalkan ahli
warismu dalam keadaan kaya, dari pada kamu
tinggalkan mereka yang menjadi beban yang
minta-minta kepada orang banyak”
(HR. Bukhari-Muslim)
QS. AN-NAHL/16:72
‫اج ُك ْم‬ ِ ‫اَّلل جعل لَ ُكم ِمن أَنْ ُف ِس ُكم أَ ْزواجا وجعل لَ ُكم ِمن أَ ْزو‬ َّ
َ ْ ِ ْ َ َ َ ً َ ْ ِ ْ ْ َ َ ‫َو‬
َ َ ُ
ِ ‫ات أَفَبِالْب‬
‫اط ِل يُ ْؤمنُو َن َوبِنِ ْع َم ِة‬ ِ ‫ي وح َف َِ ًة ورَزََ ُكم من الطَّيِب‬ ِ
َ َِّ َ ْ َ َ َ َ َ ‫بَن‬
َِّ
)٧٢( ‫اَّلل ُه ْم يَ ْك ُف ُرو َن‬
Artinya :
“ Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis
kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri
kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka
beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat
Allah ?"
‫ تزوجوالولود الودود إين مكاثربكم األنبياء يوم‬: ‫احلِيث عن أنس‬
‫ وله شاهِ عنِ أيب داود والنساء‬,‫ (رواه أمحِ وصححه إبن حبان‬.‫القيامة‬
)‫وابن حبان ايضا من حِيث معقل بن يسار‬

Artinya : Dari Anas ra. Nabi saw bersabda : Berkawinlah kamu


kepada wanita yang berbakat banyak anak yang penyayang :
sesungguhnya aku merasa bangga akan banyaknya jumlahmu
terhadap para Nabi kelak di hari kiamat (Diriwayatkan oleh Ahmad
dan disahihkan oleh Ibnu Hibban. Dan kesaksian hadis ini ada pada
Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Hibban, juga dari Ma’qil bin Yasar)
KB
Bahwa menurut ajaran Islam,
maksud perkawinan itu al. untuk
memperoleh keturunan

Bahwa Islam mengajarkan untuk


memperpleh keturunan

Bahwa Islam menganjurkan agar kehidupan


anak keturunan jangan sampai terlantar
sehingga menjadi beban tanggungan orag lain
Penjelasan Majelis Tarjih
maksud perkawinan untuk
memperoleh keturunan, anjuran untuk
memperbanyak keturunan, tetapi juga
berusaha agar anak kita tidak menjadi
beban orang lain dan berusaha agar
ummat Islam merupakan ummat yang
kuat menjadi kebulatan pandangan
dalam perumusan keputusan KB
3. Anjuran memperbanyak keturunan (Hadis Anas)

• diartikan merupakan anjuran ummat islam sebagai ummat,


bukan sebagai individu.
• Tiap individu masih dapat mempertimbangkan situasinya,
apakah padanya ada kemampuan untuk melaksanakan anjuran
tersebut, atau tidak

4. Pencegahan kehamilan yang dianggap


berlawanan dengan ajaran Islam ialah ;
• sikap dan tindakan dalam perkawinan yang dijiwai oleh niat
segan mempunyai keturunan,
• atau dengan cara merusak/merobah organisme yang
bersangkutan, seperti : memotong, mengikat dll.
5. Penjarakan • kesehatan dan
kehamilan pendidikan
dapat • dengan persetujuan
dibenarkan
suami – isteri
sebagai
kondisi • dengan pertimbangan
darurat atas dokter ahli dan ahli
dasar agama.
6. Yang dimaksud dg kriteria
a. Menghawatirkan darurat : atau kesehatan
keselamatan jiwa
ibu karena mengandung atau melahirkan, bila hal
itu diketahui dengan pengalaman atau keterangan
dokter yang dapat dipercaya
...... ‫َّهلُ َك ِة‬
ْ ‫ َواَ تُ ْل ُقوا ِِبَيْ ِِي ُك ْم إِ ََل الت‬...
Artinya : …dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke
dalam kebinasaan..(QS. Al-Baqarah/2:195)

.....‫يما‬ ِ ِ َّ ‫س ُك ْم إِ َّن‬
ً ‫اَّللَ َكا َن ب ُك ْم َرح‬ َ ‫ َواَ تَ ْقتُ لُوا أَنْ ُف‬...
Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS. an-Nisa’/4:29)
b. Menghawatirkan keselamatan agama, karena faktor
kesempitan penghidupan,
spt kekhawatiran akan terseret menerima hal-hal yang haram
atau
menjalankan/melanggar larangan karena didorong oleh
kepentingan anak-anak.
……‫س َر‬‫ْع‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ِ
‫ب‬ ِ
ُ ‫ي‬ِ
‫ر‬ ِ
ُ َ َ ْ ُ ُ ‫اَّللُ ب‬
‫ي‬ ‫ا‬
َ ‫و‬ ‫ر‬ ‫س‬‫ْي‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ َّ ُِ ‫…يُ ِري‬..
ُْ ُ
Artinya : “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. (QS. al-Baqarah/2:185)
……ٍ‫ك ْم ِم ْن َح َر‬
ُ ‫اَّللُ لِيَ ْج َع َل َعلَْي‬
َّ ُِ ‫…… َما يُ ِري‬
Artinya : ”Allah tidak hendak menyulitkan kamu” (QS. al-Maidah/5:6)
‫كاَ َد الْ َف ْق ُر اَ ْن يَّ ُك ْو َن ُك ْف ًرا‬
Artinya : “ Kefakiran itu mendekati kekafiran” (HR. Abu Na’im dalam kitab al-
ilyah dari Anas)
c. Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-
anak bila jarak kelahiran terlalu rapat

ِ َ‫ضرر وا‬
‫ض َر َار‬ َ ‫ا‬
َ
َ ََ
“ Jangan bahayakan (dirimu) dan jangan
membahayakan orang lain “
(Hadis Hasan diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah
dari Ibnu Abbas dan oleh Ibnu Majah dari
‘Ubadah).
ALAT KONTRASEPSI
• Kalender,
Metode alami • sanggama terputus

Metode Hormonal • Pil, suntik, implant

Metode Perintang • kondom, spermicid diafragma

• Intra Uterine Device (IUD/Spiral)/Alat


IUD/AKDR Kontrasepsi dalam Rahim

Metode Operasi • Vasektomi dan tubektomi


QAIDAH FIQHIYYAH

ِ ‫لضرورةُ تُبِْيح الْم ْحظُور‬


‫ات‬ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َّ َ‫ا‬
Keadaan darurat menjadikan sebab kebolehan hal-hal yang dilarang
َ َْ ْ ‫َ ُْ َ ُ َ َ رُ ْ َ ْ َ َ َ ر‬
.‫ال ينكر تغ ُّي األحك ِام ِبتغ ُ ِّي األزم ِان‬
Artinya: Tidak diingkari perubahan hukum karena perubahan zaman.
Ibnu al-Qayyim menyatakan :
َ َ َْ َّ َ َ ْ َ َْ َ َْ َْ َ َْ ْ ‫َ َ ر‬ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ‫َ َ ر‬
.‫ات والعو ِائ ِد‬ِ ‫تغ ُّي الفتوى واخ ِتالفها ِبحس ِب تغ ُ ِّي األز ِمن ِة واألم ِكن ِة واألحو ِال والني‬
Artinya: Perubahan fatwa dan perbedaannya terjadi menurut
perubahan zaman, tempat, keadaan, niat dan adat istiadat
‫اَ ْحلُ ْك ُم يَ ُِ ْوُر َم َع ال ِْعلَّ ِة ُو ُج ْو ًدا َو َع َِ ًما‬
“Hukum itu berputar bersama `illatnya dalam mewujudkan &
meniadakan hukum.”
Imunisasi
dalam perspektif MUHAMMADIYAH
Secara literal, imunisasi berasal dari kata ‘imun’ yang berarti kebal
terhadap suatu penyakit. Dengan demikian ‘imunisasi’ berarti
pengebalan terhadap suatu penyakit. Prosedur pengebalan tubuh
terhadap penyakit melalui teknik vaksinasi. Kata ‘vaksin’ itu sendiri
berarti senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan
imunitas atau sistem kekebalan tubuh terhadap virus. Itulah
sebabnya imunisasi identik dengan vaksinasi. Vaksin terbuat dari
virus yang telah dilemahkan dengan menggunakan bahan tambahan
seperti formaldehid dan thyrmorosal.
Fakta tentang Masalah vaksin
A. Virus polio adalah virus yang masuk ke tubuh manusia melalui mulut, yang
jika tidak ditanggulangi akan menyebabkan cacat fisik (kaki pincang) atau
kelumpuhan pada mereka yang menderitanya.
B. Terdapat sejumlah anak balita yang menderita kelainan sistem kekebalan
tubuh yang memerlukan vaksin khusus yang diberikan secara injeksi (IPV).
Jika anak-anak yang menderita kelainan sistem kekebalan tubuh tersebut
tidak diimunisasi, mereka akan menderita penyakit polio serta sangat
dikhawatirkan pula mereka akan menjadi sumber penyebaran virus polio.
C. Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang terbuat dari virus yang telah
dimatikan atau dilemahkan Pada dasarnya vaksin berfungsi untuk
meningkatkan sistem kekebalan (imunitas) pada tubuh terhadap virus, yang
biasanya dilakukan pada bayi, balita, dan ibu hamil. Adapun usaha
memberikan vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan sistem kekebalan
tubuh terhadap penyakit/virus disebut vaksinasi. Di Indonesia praktik
vaksinasi yang dilakukan terutama pada bayi dan balita adalah hepatitis B,
BCG, polio, dan DPT.
D. Banyak jenis vaksin yang bersumber dari bahan-bahan yang diharamkan,
terutama enzim tripsin yang berasal dari pangkreas babi. Menurut keterangan
Prof. Dr. H. Jurnalis Uddin, bahwa dalam proses pembuatan vaksin polio
diperlukan bahan dari babi yang disebut enzim tripsin. Tanpa enzim tripsin
tersebut tidak mungkin vaksin polio dapat dibuat. Enzim tripsin babi bukanlah
bahan baku vaksin, namun hanya dipakai sebagai enzim katalisator pemisah
sel. (Meningitis dll)

E. Tidak digunakannya enzim tripsin sapi atau domba, menurut PT. Biofarma
perusahaan yang memproduksi vaksin di Indonesia, karena memerlukan waktu
penelitian yang cukup lama dan dana yang besar. Belum ada satu pun
perusahaan farmasi di dunia yang memakai enzim tripsin selain babi. Artinya
tidak ada pilihan lain, sementara untuk membentengi anak-anak dari serangan
virus polio merupakan satu keharusan. Jika tidak, akan terjadi malapetaka yang
akan diderita seumur hidup.
Bahan-Bahan Vaksin

Disebutkan bahwa materi yang digunakan sebagai bahan


vaksin ada dua macam, (1) bahan alami, antara lain: enzim
yang berasal dari babi, seline janin bayi, organ bagian tubuh
seperti: paru-paru, kulit, otot, ginjal, hati, thyroid, thymus,
dan hati yang diperoleh dari aborsi janin. Vaksin polio
terbuat dari babi; atau campuran dari ginjal kera, sel kanker
manusia, dan cairan tubuh hewan tertentu antara lain
serum dari sapi atau nanah dari cacar sapi, bayi kuda atau
darah kuda dan babi, dan ekstrak mentah lambung babi,
jaringan ginjal anjing, sel ginjal kera, embrio ayam, dan
jaringan otak kelinci. (2) Bahan yang berasal dari unsur
kimia antara lain: merkuri, formaldehid, aluminium, fosfat,
sodium, neomioin, fenol, dan aseton.
Yang menghukumi haram
Argumen yang diajukan antara lain memasukkan
barang najis dan racun ke dalam tubuh manusia.
Manusia merupakan khaifatullah fi al-ard dan asyraf
al-makhluqat (maskhluk yang paling mulia) dan
memiliki kemampuan alami melawan semua
mikroba, virus, serta bakteri asing dan
berbahaya.Berbeda dengan orang kafir yang
berpendirian manusia sebagai makluk lemah
sehingga perlu vaksinasi untuk meningkatkatkan
imunitas pada manusia.
Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang
halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal
sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu
memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia)
benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu
mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah
yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas (QS.
Al-An’am/6 : 119).
Yang menghukumi halal
Kelompok kedua mengatakan bahwa vaksinasi-
imunisasi adalah halal. Pada prinsipnya vaksinasi-
imunisasi adalah boleh alias halal karena; (1) vaksinasi-
imunisasi sangat dibutuhkan sebagaimana penelitian-
penelitian di bidang ilmu kedokteran, (2) belum
ditemukan bahan lainnya yang mubah, (3) termasuk
dalam keadaan darurat,(4) sesuai dengan prinsip
kemudahan syariat di saat ada kesempitan atau
kesulitan. Ayat tersebut menjelaskan prinsip
kemudahan dalam pelaksanaan syariat Islam:
DALIL-DALIL YANG DIPAHAMI MUHAMMADIYAH
Beberapa ayat al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw yang dapat dijadikan
sandaran untuk menghukumi masalah vaksin polio ini adalah sebagai berikut:

]195 :2 ،‫َوالَ ت ُ ْلقُوا ِبأ َ ْي ِدي ُك ْم ِإلَى الت َّ ْهلُ َك ِ ِ [البقرة‬


Artinya: “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
…” [QS. al-Baqarah (2): 195]

‫سلَّ َم أ َنَّهُ قَا َل ِل ُك ِِّل‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ِ َّ ‫سو ِل‬ُ ‫ع ْن َر‬ َ ‫ع ْن َجا ِب ٍر‬َ
‫ [رواه مسلم‬.‫َّللا‬ ِ َّ ‫اء بَ َرأ َ ِبإِ ْذ ِن‬ِ ‫يب َد َوا ُء ال َّد‬ َ ‫ص‬ ِ ُ ‫اء َد َوا ٌء فَإِ َذا أ‬
ٍ ‫َد‬
]‫وأحمد والنسائي واللفظ لمسلم‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Jabir, dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau
bersabda: Setiap penyakit ada obatnya, maka penyakit telah dikenai obat,
semoga sembuh dengan izin Allah.” [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasai]
ُ ‫هللا‬ ‫ى‬َّ ‫ل‬‫ص‬َ ِ
‫هللا‬ ُ
‫ل‬ ‫و‬‫س‬ُ ‫ر‬َ ‫ل‬
َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫ل‬
َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫اء‬
ِ ‫د‬
َ ‫ر‬
ْ َّ
‫د‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ب‬ َ
ِ ‫ع ْن أ‬ َ
‫هللا أ َ ْنزَ َل ال َّدا َء َوال َّد َوا َء َو َجعَ َل‬
َ ‫ن‬ َّ ‫إ‬ َّ
ِ َ ‫سل‬
‫م‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ
‫ [رواه‬.‫اء َد َوا ًء فَت َ َد َاو ْوا َوالَ ت َ َد َاو ْوا ِب َح َر ٍام‬ ٍ ‫ِل ُك ِِّل َد‬
]‫أبو داوود‬
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Darda’, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah telah
menurunkan penyakit dan obat. dan menjadikan bagi
setiap penyakit akan obatnya. Maka hendaklah kamu
berobat, tetapi janganlah kamu berobat dengan sesuatu
yang haram.” [HR. Abu Dawud]
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (QS al-Baqarah/2 : 173).
Mencermati dalil-dalil di atas, dapat diambil pengertian bahwa manusia harus
senantiasa menjaga diri agar tidak terkena penyakit yang bisa merusak
tubuhnya, dan sudah seharusnya berobat jika menderita sakit, sepanjang tidak
berobat dengan sesuatu yang haram.
Dalam kasus polio, penyakit ini cukup berbahaya bagi manusia. Di sisi lain,
vaksin yang merupakan sarana untuk menghindarkan diri dari penyakit yang
berbahaya ini, mengandung unsur babi, - yang jelas haram dimakan dagingnya,
- meskipun bukan merupakan bahan baku, melainkan sekedar alat (perantara)
untuk memisah sel.
Dalam kajian hukum, menghindarkan diri dari penyakit polio merupakan hajah
(kebutuhan), meskipun harus menggunakan vaksin yang memanfaatkan enzim
tripsin dari babi. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

.‫ور ِة‬
َ ‫ر‬ُ ‫ض‬
َّ ‫ال‬ َ ِ َ ‫ل‬‫ز‬ ْ ُ ْ َ ُ
ِ َ ِ ِ ‫ال َحا َج‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ز‬‫ن‬ ‫ت‬
Artinya: “Kebutuhan itu menduduki tempat darurat.”
Sebagai kesimpulan, dapatlah dimengerti bahwa vaksinasi polio yang
memanfaatkan enzim tripsin dari babi hukumnya adalah mubah atau
boleh, sepanjang belum ditemukan vaksin lain yang bebas dari
enzim itu. Sehubungan dengan itu, kami menganjurkan kepada
pihak-pihak yang berwenang dan berkompeten agar melakukan
penelitian-penelitian terkait dengan penggunaan enzim dari
binatang selain babi yang tidak diharamkan memakannya. Sehingga
suatu saat nanti dapat ditemukan vaksin yang benar-benar bebas
dari barang-barang yang hukum asalnya adalah haram.
Demikian pula, babi adalah mafsadah, polio juga mafsadah.
Menghadapi dua hal yang sama-sama mafsadah ini, harus
dipertimbangkan mana yang lebih besar madlaratnya dengan
memilih yang lebih ringan madlaratnya. Oleh karena itu, dalam
rangka membentengi penyakit polio dibolehkan menggunakan
vaksin tersebut. Hal ini sesuai dengan kaidah:

ِ ‫ارتِ َكا‬
‫ب‬ ْ ‫ض َر ًرا ِب‬ َ ‫ي أ َ ْع‬
َ ‫ظ ُم ُه َما‬ َ ‫ان ُر ِع‬ َ ‫ض َم ْف‬
ِ َ ‫س َدت‬ َ ‫ار‬َ َ‫ِإ َذا تَع‬
.‫أ َ َخ ِفِّ ِه َما‬
Artinya: “Apabila bertentangan dua mafsadah, maka
perhatikan mana yang lebih besar madlaratnya dengan
dikerjakan yang lebih ringan mafsadahnya.”
Fatwa mui
Fatwa MUI [Majelis Ulama Indonesia]
Fatwa MUI 4 Sya’ban 1431 H/16 Juli 2010 M [Fatwa Terbaru MUI]
Fatwa no. 06 tahun 2010 tentang
Penggunaan vaksin meningitis bagi jemaah haji atau umrah
Menetapkan ketentuan hukum:
1.Vaksin MencevaxTM ACW135Y hukumnya haram
2.Vaksin Menveo meningococal dan vaksin meningococcal hukumnya halal
3.Vaksin yang boleh digunakan hanya vaksin yang halal
4.Ketentuan dalam fatwa MUI nomor 5 tahun 2009 yang menyatakan bahwa bagi
orang yang melaksanakan wajib haji atau umrah wajib, boleh menggunakan vaksin
meningitis haram karena Al-hajah [kebutuhan mendesak]
Perbedaan pendapat.
Para ulama dalam berijtihad untuk menetapkan hukum terhadap
masalah-masalah kontemporer pasti tidak pernah menghasilkan
keputusan ijma’yyah ‘amiyyah (kesepakatan umum), melainkan
khilafiyyah (perbedaan pendapat diantara mereka). Bentuk
khilafiyyah yang paling ekstrim adalah halal atau haram. Tidak
terkecuali mengenai vaksinasi-imunisasi. Dalam Ilmu Fikih memang
terdapat adagium “Man laa ya’lamu khilaafiyyatan laa ya’lamu
raaihatal fiqhi” (Barang siapa tidak mengenal perbedaan pendapat,
sesungguhnya ia tidak mengenal baunya Fikih”).
Bayu tabung :
• Invitro , usaha manusia untuk membuahi telur wanita (ovum)
di luar tubuh wanita (“) yakni dalam sebuah tabung gelas.
• Invivo., pembuahan secara alami dalam tubuh wanita disebut
Bayi tabung :
• Tube baby, yakni tabung yang dibuat sebagai tempat
pembuahan sperma dan ovum menjadi janin.
• Tabung digunakan untuk melakukan pembuahan sperma &
ovum menjadi janin.
• Setelah terjadi pembuahan ,menjadi embrio (mudghah),
• Setelah cukup waktu embrio diimplantasikan ke rahim wanita.
Menurut hukum Islam,
Bayi tabung dibolehkan :
Niat menolong keluarga mandul, untuk memperoleh keturunan,
Niat menolong keluarga yang tidak dapat memperoleh anak secara alami,
karena kelainan yang dialami suami atau isteri
Dikerjakan menurut cara yang dibolehkan dalam Islam.
Al-Qur’an Surat Ar-Ra’du/13:11

.......‫اَّللَ اَ يُغَِِّْيُ َما بَِق ْوم َح َّّت يُغَِِّْيُوا َما ِِبَنْ ُف ِس ِه ْم‬
َّ ‫إِ َّن‬......
Artinya : …….Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan…..
‫ي َو َح َف َِ ًة‬ ِ ِ َ ِ َ ِ ِ َّ ‫َو‬
َ َ ْ َ ْ ِ ْ ِ ْ َ َ َ َِ ً َِْ ْ ُ ْ ْ ‫اَّللُ َج َع َل لَِ ُك ْم‬
‫ن‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫اج‬‫و‬‫ز‬‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫اج‬‫و‬‫ز‬‫أ‬ ‫م‬ ‫ك‬ُ ‫س‬ ‫ف‬ ‫َن‬
‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ورَزََ ُكم من الطَّيِب‬
َّ ‫ات أَفَبِالْبَاط ِل يُ ْؤمنُو َن َوبِنِ ْع َمة‬
)٧٢( ‫اَّلل ُه ْم يَ ْك ُف ُرو َن‬ َِّ َ ْ َ َ
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-
cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah
mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah
?"

‫تَ نَا َك ُح ْوا تَ ْكثُ ُرْوافَِإِِّين اََُب ِه ْي بِ ُك ُم اْألَ َم َام يَ ْوَم ال ِْقيَ َام ِة‬
Nikahlah kamu agar keturunanmu menjadi banyak, sesungguhnya Aku
merasa bangga dengan banyaknya kamu nanti di hari kiamat (HR. Abd
Raziq dari Abi Sa’id bin Abi Hilal)
Syarat memperoleh keturunan dengan bayi tabung:

Sperma dan ovum harus dari pasutri dengan ikatan


perkawinan yang sah dan tercatat secara resmi

Disarangkan dalam rahim isteri sendiri, yang memiliki


ovum, bukan isteri yang lainnya.

Persetujuan antara keduabelah pihak.

Alasan bahwa tidak dapat memperoleh keturunan, harus


dibuktikan.
KAIDAH USHUL
ِ ‫ضور‬
‫ات‬ ِ َّ َ‫ا‬
َ ْ ْ َ ُ ْ ‫لض ُرْوَرةُ تُب‬
ُ ‫ح‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫ي‬
Keadaan darurat menjadikan sebab kebolehan hal-hal yang dilarang
ِ ‫الصالِح واْألَ ْخ ُذ َِب ْجْل ِِي‬ ِ ِ ِ
‫صلَ ِح‬
ْ َ
‫أل‬ْ‫ا‬ ِ َْ َْ َّ ِ
‫ْي‬
ْ ِ ‫ق‬
َ ْ
‫ل‬ ‫َب‬ ُ َ ْ ‫اَْ ِإل َْت‬
‫ار‬‫ر‬ ‫م‬
Melanjutkan cara-cara lama yang masih baik, dan menerima cara
baru yang lebih baik
ِ ‫اَي ْن َكر تَ غَ رْي اْألَح َك ِام بِتَ غَ رِْي اْألَ ْحوا ِل واْألَم ِكنَ ِة واْألَ ْزم‬
‫ان‬ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ
Tidak diingkari adanya perubahan hukum lantaran perubahan situasi,
tempat dan waktu
‫ا َحلُ ْك ُم يَ ُِ ْوُر َم َع ال ِْعلَّ ِة ُو ُج ْو ًدا َو َع َِ ًما‬
Penentuan hukum sejajar dengan ada dan tidaknya alasan mengapa
perbuatan itu dilakukan
Keputusan Muktamar Muhammadiyah Majelis
Tarjih ke XXI di Klaten,10 April 1980

1. Bayi tabung menurut proses dg sperma dan ovum dari suami isteri sah,
hukumnya MUBAH
a. Tehnis pengambilan sperma dg cara tdk bertentangan dengan ajaran Islam
b. Penempatan zigote sebaiknya oleh dokter wanita
c. Resipien : isteri sendiri
d. Status anak : anak sah suami isteri ybs.
2. Bayi tabung diakui sbg penemuan iptek modern; pelaksanaan bayi tabung
terhadap ummat Islam hkmnya haramun muthlaqan. Alasan :
a. Tidak ada petunjuk (irsyadat para Rasul dan Nabi)
b. Biaya sangat besar, tabzir, tdk sesuai jiwa ajaran Islam
Cara mengeluarkan sperma untuk bayi tabung

‫ر‬
‫غيمحيم‬ • dengan cara tidak terhormat
‫ ر‬: • Onani, dilarang

‫ر‬
‫ محيم‬: • dengan cara terhormat
• coitus interuptus ( azal ), boleh

Kaidah • ‫ الغاية ال رتّير الوسيلة‬: Untuk mencapai


tujuan tidak boleh menghalalkan
Usul : segala cara.
DOA SESUDAH BELAJAR
َّ ‫الر ْح َمن‬ ‫ه‬
َّ ‫اَّلل‬ ْ‫ب‬
‫يم‬ ‫ح‬
ِ ِ ‫الر‬ ِ ِ ِ ِ‫م‬ ‫س‬

ُ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ً َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ِّ َ ْ ُ ْ َ ًّ َ َّ َ ْ َ َ َّ ُ ‫َ ه‬
‫اطال وارزقنا اْ ِِنابه‬
ِ ‫اطل ب‬
ِ ‫اللهم أ ِرنا الحق حقا وارزقنا اتـباعه ُ وأ ِرنا الب‬

Ya Allah, Tunjukkanlah kepada kami kebenaran


sehinggga kami dapat mengikutinya Dan
tunjukkanlah kepada kami kejelekan
sehingga kami dapat menjauhinya

Anda mungkin juga menyukai