Anda di halaman 1dari 3

KIMIA. 9. I. XI.

2019
Satuan Pendidikan : MAM 2 BANJARANYAR
Materi Pokok : Larutan Asam-Basa
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.10 Menjelaskan konsep asam dan basa  Menjelaskan sifat larutan asam dan basa dengan
serta kekuatannya dan tepat
kesetimbangan pengionannya dalam  Menjelaskan teori asam basa
larutan  Mengidentifikasi larutan asam dan basa
menggunakan indikator bahan alam dengan
4.10 Menganalisis trayek perubahan
benar.
pH beberapa indikator yang  Menyebutkan contoh larutan asam dan basa
diekstrak dari bahan alam melalui dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
percobaan  Menganalisis kesetimbangan pengionan dalam
larutan atau titrasi asam basa
 Mengidentifikasi kekuatan asam basa

Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menjelaskan sifat larutan asam dan basa dengan tepat
 Siswa mampu menjelaskan teori asam basa
 Siswa mampu mengidentifikasi larutan asam dan basa menggunakan indikator bahan alam dengan benar.
 Siswa mampu menyebutkan contoh larutan asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat
 Siswa mamu menganalisis kesetimbangan pengionan dalam larutan atau titrasi asam basa
 Siswa mamu mengidentifikasi kekuatan asam basa
Materi Pembelajaran
A. Titrasi asam dan basa
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang
sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam
proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi
redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang
melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi asam
basa)
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya diletakan di dalam
Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” dan
biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan.
B. Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa
berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa
dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara
stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer
yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant,
volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.
C. Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka
hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas
dapat kita tulis sebagai:
NxV asam = NxV basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam
atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
nxMxV asam = nxVxM basa

keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)

D. Titrasi Asam kuat Basa kuat


Sebagai contoh titrasi asam kuat dan basa kuat adalah titrasi HCl dengan NaOH. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
HCl   +  NaOH   ->   NaCl  + H2O
H+     +   OH-   ->  H2O

E. Titrasi Asam Lemah Basa Kuat


HOAc  + NaOH   ->  NaOAC   + H2O
Dan kurva titrasi antara 0,1 M HOAc 50 mL dengan 0,1 M NaOH 50 mL dapat digambarkan
sebagai berikut:
F. Titrasi Basa lemah asam kuat
NH4OH  +  HCl  ->  NH4Cl  + H2O

G. Kekuatan Asam basa


Kekuatan asam atau basa disebut keasaman. Hal ini tergantung pada seberapa banyak zat
terurai menjadi ion-ion ketika larut dalam air. Keasaman diukur dengan pH, yang merupakan
konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. Keasaman merupakan faktor penting bagi
makhluk hidup karena sebagian besar dapat bertahan hidup hanya dalam kisaran keasaman
yang relatif sempit.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebanyak 20 ml larutan KOH 0,1 M dititrasi dengan larutan CH3COOH 0,1 M
a. Secara teori, berapa ml larutan CH3COOH yang diperlukan untuk mencapai ekivalen?
b. Gambarkan sketsa kurva titrasinya!

Nama
Nilai
TTD Orang tua / wali Guru mapel

…………………………… .................................

Anda mungkin juga menyukai