TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkat dan
karunia, serta atas ijin nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang PENGARUH
CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak ir. Syahrudin. MP
selaku Dosen mata kuliah Agroekologi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.Latar belakang.............................................................................. 1
B.Rumusan Masalah......................................................................... 2
C Tujuan Masalah............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.Pengertian cahaya dan peranannya............................................... 3
B. Proses tanaman mendapatkan energi........................................... 3
C. Pengaruh cahaya terhadap kehidupan tanaman........................... 5
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan masalah
1. Bagaimana peranan cahaya matahari terhadap kehidupan?
2. Bagaimana proses tanaman mendapatkan energi?
3. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kehidupan tanaman?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Faktor Pembatas Fotosintesis
Terdapat beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis, yaitu :
1. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya;
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang
dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim
1. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis;
2. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi padatumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang mempunyai hijau daun
merupakan energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan utama
dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis,
peningkatan cahaya matahari biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan.
Sebaliknya, penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan
tanaman. Jika air cukup maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan
oleh suhu dan oleh radiasi matahari (Tjasjono 1995:190).
5
Radisasi matahari merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman yang
mempunyai hijau daun, karena dapat dikatakan bahwa produksi tanaman dipengaruhi oleh
tersedianya sinar matahari. Akan tetapi pada umumnya terjadi fluktuasi hasil panen (hasil
fotosintesis) dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan faktor-faktor lain seperti curah
hujan, suhu udara, hama penyakit dan lainnya turut mempengaruhi hasil panen (hasil
fotosintesis) (Tjasjono, 1995:55).
Pengaruh unsur cahaya pada tanaman tertuju pada pertumbuhan vegetatif dan generatif.
Tanggapan tanaman terhadap cahaya ditentukan oleh sintesis hijau daun, kegiatan stomata
( respirasi, transpirasi), pembentukan anthosianin, suhu dari organ-organ permukaan, absorpsi
mineral hara, permeabilitas, laju pernafasan, dan aliran protoplasma (Jumin 2008:8). Secara
teoritis, semakin besar jumlah energi yang tersedia akan memperbesar jumlah hasil
fotosintesis.
6
intersepsi cahaya maksimum. Daun yang menerima intensitas maksimal adalah daun yang
berada pada tajuk utama yang terkena sinar matahari (Fitter dan Hay, 1991:54).
Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang berbeda terhadap intensitas cahaya.
Berdasarkan perbedaan reaksi tersebut, tanaman dibedakan menjadi tanaman C3, C4, CAM.
Tanaman C3 adalah tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya rendah, dan tanaman C4
adalah tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya tinggi, sedangkan tanaman CAM
adalah tanaman yang hidup didaerah kering.
Penelitian yang dilakukan oleh Grime dalam Fitter dan Hay (1991:55) membuktikan bahwa
tanaman yang terbiasa hidup tanpa naungan seperti Arenaria servillifolia memperlihatkan
kondisi yang tidak dapat berkembang dan tumbuh jika diberi naungan. Hal tersebut terbukti
oleh habisnya persediaan karbohidat.
7
· Panjang gelombang 490-435 mu adalah warna biru.
· Panjang gelombang 435-400 mu adalah warna ungu.
Semua warna-warni dari panjang gelombang ini mempengaruhi terhadap fotosintesis dan
juga mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pohon baik secara generatif
maupun vegetatif, tetapi kuning dan hijau dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit, panjang
gelombang yang paling banyak diabsorbsi beada di wilayah violet sampai biru dan orange
sampai merah (http://satopepelakan.blogspot.com/).
Variasi harian dan variasi musiman tidak hanya mempengaruhi masukan energi, tetapi juga
suatu masukan faktor periode yang penting. Panjang siang hari pada waktu yang berbeda
dalam satu tahun, untuk organisme yang non tropis dan merupakan indikator yang paling
dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman bersifat fotoperiodik. Irradiasi langsung pada
dini hari dan senja hari mengandung banyak radiasi panjang gelombang yang disebabkan
oleh celah atmosfer yang lebih panjang dan berakibat penghamburan gelombang pendek.
1 Cahaya UV
Cahaya dengan kualitas yang berbeda-beda ditemukan dalam dua keadaan terestial
bumi ini : di bawah kanopi daun dan di daerah dengan altitut tinggi. Pada daerah yang
memiliki altitut tinggi, terjadi radiasi dengan penambahan jumlah sinar utra-violet (UV). Di
daerah yang altitutnya lebih rendah, UV disaring oleh atmosfir terutama oleh oksigen dan
ozon.
Tetapi perbedaan UV di tempat tinggi dan rendah secara relatif hanya memiliki
pengaruh yang kecil pada vegetasi tempat yang tinggi. Caldwell (1968)dalam (Fitter dan Hay,
1991) menemukan peningkatan sebesar 26% radiasi matahari langsung pada pita 280-315 nm
pada ketinggian 4450 m bila dibandingkan dengan tempat pada ketinggian 1670 m, tetapi hal
ini sebagai besar diimbangi oleh suatu penurunan dalam radiasi UV difusi, sehingga sinar UV
tidak terlalu nampak berbahaya bagi tanaman (Fitter dan Hay, 1991).
8
stoutjesdijk, 1972 ; King, 1975 dalam Fitter dan Hay, 1991:50). Menurut Gorski dalam Fitter
dan Hay (1991:50) peningkatan derajat Infra merah dapat menghambatan perkecambahan
tujuh spesies biji-biji yang tumbuh baik jika diberi rangsangan cahaya.
Kasperbauer dan Peaslee dalam Fitter dan Hay (1991:50) berturut-turut menunjukkan
bahwa tanaman yang diberi perlakuan FR (dianalogikan untuk tanaman-tanaman di bagian
tengan barisan) daun-daunnya lebih panjang, lebih sempit dan lebih ringan dengan stomata
yang lebih sedikit dan klorophyl per unit luasan yang lebih sedikit. Asimilasi karbondioksida
sama atas dasar satuan luasan, tetapi lebih besar berdasarkan berat sehelai daun, yag
memperlihatkan bahwa tanaman-tanaman yang diberi perlakuakn FR telah mempertahankan
asimilasi fotosintetik pada kerapatan pengaliran yang lebih rendah dengan meningkatkan luas
daun (Fitter dan Hay, 1991:50)
Pengaruh variasi kualitas cahaya pada tanaman baru saja diamati akhir-akhir ini. Erez dan
Kadman-Zahavi dalam Fitter dan Hay (1991:50) menanam pohon peach (Prunus persica)
pada keadaan ternaungi akan menghalangi secara berturut-turut cahaya biru (tidak ada
transmisi di atas 550 nm), biru dengan FR (tembus cahaya di atas 660 nm), dan merah dengan
FR (tembus cahaya di atas 500 nm). Mereka nememukan bahwa luas daun terbesar terdapat
pada keadaan R + FR dan terkecil di bawah biru + FR dan penaungan terbuka (Stoutjesdijk
dalam Fitter dan Hay, 1991:51).
9
prosentase dari cahaya penuh, titik kopensasiuntuk permudaan tanaman biasanya berada
antara 2 dan 30% (http://satopepelakan.blogspot.com).
Cahaya dapat menembus daun dengan 4 cara
1. Irradiasi langsung yang tidak terhalang yang diberikan oleh noda-noda matahari.
Noda matahari ini mempunyai sifat berirradiasi langsung kecuali bila terjadi pengaruh
bayangan. (Anderson dan miller 1974). Cahaya matahari langsung nampak menjadi
berkurang nilainya pada sebagian besar di bawah kanopi.
2. Radiasi difusi yang tak terhalang merupakan cahaya langit difusi yang mengiringi
noda matahari.
3. Refleksi daun-daun tidak hanya meneruskan cahaya, tetapi sama dengan permukaan
biologis lainnya, memantulkan sebagian tertentu. Jumlah yang dipantulkan akan
tergantung pada beberapa parameter cahaya yang dipantulkan. Juga diubah
spektrumnya dengan cara yang sama seperti cahaya yang diteruskan.
4. Transmisi derajat penaungan lebih tergantung jumlah cahaya yang diabsorbsi dan
yang dipantulkan oleh daun.
Dari keempat cara tersebut diatas sudah jelas akan mempengaruhi terhadap proses
fotosintesis karena kualitas, intensitas dan fotoperiode cahaya untuk proses fotosintesa
terjadinya pada daun (http://satopepelakan.blogspot.com/).
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fotosistesis adalah proses utama pada tanaman.
Proses ini menyediakan skleleton karbon dan energy yang dibutuhkan untuk membangun biomassa
dan mensintesis bebagai produk yang digunakan oleh tanaman pada proses metabolismenya.
Fotosintesis sangat sensitive terhadap variasi ketersediaan cahaya matahari dan CO2 yang
merupakan bahan utama pada proses tersebut.
Oleh karena itu fotosintesis kemudian dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan lain, seperti
suhu dan nutrisi. Faktor lingkungan tersebut mempengaruhi pada skala waktu yang berbeda karena
perubahan alamiah dari faktor itu sendiri. Sebagai contoh suhu dan radiasi matahari yang diserap
oleh daun akan berfluktuasi harian, sedangkan kandungan air jaringan dan nutrisi berfluktuasi dalam
waktu yang lebih lama. Kapasitas fotosintesis tanaman berhubungan langsung dengan kemampuan
tanaman menggunakan cahaya, air dan nutrisi yang sekaligus proses fotosintesis itu sendiri sebagai
indikator dari kesuksesan tumbuh di suatu habitat.
Tanaman-tanaman budidaya pada umumnya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya
matahari , terutama adanya intensitas cahaya rendah di dalam memproduksi bahan makanan atau
karbohidrat.. Respon tanaman terhadap cahaya rendah (naungan) pada masing-masing tanaman
tergantung pada waktu penaungan dan intensitas penaungan . Perbedaan respon setiap varietas
sangat bervariasi pada satu jenis tanaman. Perbedaan ini akan tampak lebih jelas pada perbedaan
jenis tanaman.
B. SARAN
Saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa
tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di muka bumi ini. Dalam melakukan
makalah ini kita dapat mengetahui bahwa cahaya matahari yang optimal merupakan salah
satu syarat dalam membudidayakan tanaman ( terutama tanman hijau).
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Penerbit Kanisiais, Yogyakarta
Fitter, A. dan Hay, R. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Jumin HB. 2008. Dasar-dasar Agronomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Onrizal. 2009. Bahan Ajar Silvika. USU.
Tjasjono Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
11