Anda di halaman 1dari 7

I.

VIRUS

1. Mengapa virus bisa dikatakan makluk hidup dan benda mati?

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang hidup di sel makhluk hidup lain.Virus
memiliki karakteristik makhluk hidup dan benda tak hidup. Karakteristik virus yang merupakan
kharakteristik makhluk hidup mencakup kemampuan untuk bereproduksi dan kemampuan untuk
bermutasi. Tetapi virus hanya bisa bereporduski dengan menginveksi sel induk yang hidup, dan
tidak bisa memperbanyak diri sendiri. Sebagian besar virus hanya mengandung satu jenis asam
nukleat: DNA atau RNA, tapi tidak keduanya. Dalam melakukan reproduksi, virus menggunakan
sel inang untuk meperbanyak RNA dan DNA virus.
  Karakteristik virus yang merupakan karakteristik benda yang tidak hidup adalah virus tidak
memiliki sel, tidak memiliki organ sel seperti sitoplasma atau organel seluler, dan tidak
melakukan metabolisme sendiri dan oleh karena itu harus melakukan replikasi menggunakan
kemampuan metabolisme sel inang.

2. Struktur Tubuh Virus! (beserta gambar)


A. Kulit
Virus memiliki kulit atau pembungkus yang
disebut kapsid. Kapsid merupakan cangkang
protein yang membungkus genom virus, bisa
berbentuk batang, polyhedral, ataupun bentuk
lain yang lebih kompleks lagi. Kapsid sendiri
tersusun atas unit-unit protein yang disebut
kapsomer, namun jumlah protein yang pada
kapsid yang berbeda-beda jumlahnya sedikit.

Pada virus yang menyerang hewan di


bagian luar kapsidnya terdapat pembungkus
khas yang disebut membran lipoprotein. Pada
virus mosaik tembakau memiliki struktur
kapsid yang kaku serta memiliki bentuk seperti
batang yang tersusun atas lebih dari seribu
molekul dari satu jenis protein yang tersusun membentuk heliks. Sehingga dengan
alasan ini, virus yang berbentuk batang disebut virus heliks.

Untuk virus yang menginfeksi saluran pernapasan pada hewan termasuk jenis virus
Adenovirus. Virus ini mengandung sekitar 252 molekul protein yang identik yang
tersusun dan membentuk sebuah kapsid polyhedral dengan 20 sisi triangular sebuah
ikosahedron. Karena alasan tersebut adenovirus dan virus-virus lain yang memiliki
bentuk yang mirip disebut virus ikosahedral.
B. Isi
Materi genetik (nukleoprotein) atau disebut juga bahan inti yang menyusun tubuh virus
terdiri atas:

a. AND, terdapat pada virus yang hidup pada hewan;

b. ARN, terdapat pada virus yang hidup pada tumbuhan;

c. AND atau ARN, terdapat pada virus yang hidup pada bakteri.

Untuk respirasi sel virus tidak memiliki organel mitokondria, serta virus juga tidak
mempunyai ribosom untuk untuk sintesis protein. Namun virus mengandung informasi genetik
yang dapat digunakan untuk sintesis protein jika berada dalam tubuh inang, kapsid digunakan
untuk sintesis enzim yang berguna dalam mengambil alih proses metabolisme sel inang. Dan
untuk mereplikasi diri menggunakan asam nukletanya.

Bisanya kita sering menganggap bahwa gen tersusun atas DNA berantai ganda. Genom dari
virus mungkin juga tersusun atas DNA berantai ganda maupun tunggal serta RNA yang berantai
ganda ataupun tunggal juga tergantung dari jenis virusnya. Virus disebut virus DNA ataupun
virus RNA dilihat dari asam nukleat penyusunnya.

3.sebutkan ciri-ciri virus dan ukuran virus?

Menurut ahli biologi asal Amerika Serikat, Neil A. Campbell berikut ciri-ciri virus:

-Hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain
-Memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi
-Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja
-Dapat dikristalkan tetapi virus masih memiliki patogen apabila diinfeksi ke organisme hidup
-Bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel sel.

Sementara itu, menurut Brum (1994) virus berukuran sangat kecil. Bahkan, lebih kecil
daripada bakteri. Diperkirakan ukuran virus berkisar 20 nm-300 nm (1 nm = 1 x 10-9 m).

4. Bagaimana cara hidup virus?

Virus tidak bisa dikatakan "hidup" bila virus tidak masuk ke dalam organisme lain
(bisa ke dalam tubuh binatang atau manusia, atau organisme yang lebih rendah seperti
bakteri ataupun jamur). Bila tidak memiliki "rumah", virus ini tidak akan bisa bertahan
lama (struktur luar virus akan rusak demikian juga materi genetik di dalamnya dan virus
akan kehilangan kemampuan infeksinya). Bila virus berhasil menemukan "rumah" atau
organisme untuk ditempeli, virus akan masuk ke dalam sel-sel tubuh organisme
tersebut, mengeluarkan materi genetiknya (RNA ataupun DNA di dalam virus), materi
genetik ini akan memanipulasi kerja materi genetik di dalam sel yang terinfeksi
sehingga sel yang terinfeksi tersebut akan menghasilkan komponen-komponen
penyusun virus untuk menghasilkan banyak virus baru di dalam sel tersebut. Setelah
banyak virus baru terbentuk di dalam sel, sel tersebut akan rusak dan mati, virus-virus
baru akan keluar dan bisa menginfeksi sel-sel lainnya. Saat jumlahnya sudah cukup
banyak, virus juga bisa keluar dari tubuh organisme tersebut dan menginfeksi
organisme lainnya. Metode dan kemampuan infeksinya bisa berbeda-beda pada setiap
virus.

5. Jelaskan Klasifikasi virus berdasarkan tempat hidupnya

A. Virus Bakteri
Tidak ada satu pun bakteri yang tidak mengandung virus. Virus yang menginfeksi bakteri
yaitu bakteriofag. Bakteriofag dapat berkembangbiak dengan cepat dan dalam waktu yang
singkat dapat menghancurkan sejumlah bakteri. Contoh bakteriofag: E. coli.

B. Virus Tumbuhan
Sebagian besar penyakit tumbuhan disebabkan oleh virus. Bahan genetik dari virus tumbuhan
adalah RNA. Pada tumbuhan, virus dapat menginfeksi secara langsung ataupun melalui vektor
seperti serangga. Virus dapat memperbanyak diri pada saluran pencernaan serangga dan dapat
ditularkan pada tumbuhan setelah terjadi masa inkubasi pada serangga. Contoh virus tumbuhan:
Tobacco Mozaic Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).

C. Virus Hewan
Bahan genetik dari virus hewan adalah DNA double helix atau RNA polinukleotida tunggal.
Seperti halnya pada tumbuhan, virus hewan dapat menginfeksi secara langsung maupun melalui
vektor. Contoh virus hewan: virus influenza, virus Vaccina, dan virus Poliomylitis.

D. Virus Manusia
Seperti halnya pada tumbuhan dan hewan, virus manusia dapat menginfeksi secara langsung
maupun melalui vektor. Salah satu virus manusia yang dapat menular melalui kontak langsung
maupun vektor, yaitu virus Corona atau COVID-19 yang sedang ramai menjadi perbincangan
akhir-akhir ini. Virus tersebut diketahui dapat menular melalui antar manusia maupun dari
hewan seperti kelelawar. Vektor pembawa virus tersebut dapat menginfeksi setelah terjadi masa
inkubasi di dalam tubuhnya dan melakukan kontak langsung dengan manusia melalui tetesan
atau cairan tubuh. Contoh virus lain yang terdapat pada manusia: virus cacar air, campak,
hepatitis, demam berdarah, diare.

6. Apa perbedaan antara sel hidup dengan virus?

Perbedannyan yaitu sel hidup memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus, dapat memproduksi
bagian selnya, dan memiliki sistem metabolisme. Sedangkan virus hanya memiliki 1 tipe asam
nukleat, tidak dapat memproduksi semua bagian sel (selnya hanya memproduksi materi genetic
dan selubung proteinnya), dan tidak sistem metabolisme.
7. Jelaskan cara virus memperbanyak diri / reproduksi?

Ada 2 daur dalam proses reproduksi virus yaitu daur litik dan daur lisogenik berikut
penjelasannya.

A. Tahap Dalam Daur Litik

Ada kurang lebih 5 tahap dalam daur litik, yaitu: 

1. Tahap penempelan (adsorbsi)

Pada tahap ini, virus akan menempel pada sel inang, dengan ikatan khusus antara kapsid
protein virus dengan reseptor pada permukaan sel inang. Ikatan khusus ini membuat virus hanya
dapat menempel pada inang tertentu, apabila tidak cocok maka virus tidak dapat menempel.
Misalnya virus HIV hanya dapat menempel pada tipe leukosit tertentu, terutama CD4+.
Pada kasus bakteriofage, virus mulai mengeluarkan enzim yang disebut lisozim yang digunakan
untuk melubangi sel inang.

2. Tahap injeksi
Pada tahapan ini, virus mulai memasukkan DNA atau RNA yang terkandung didalamnya,
sedangkan selubung protein dari asam nukleat yang disebut kapsid tetap berada diluar sel.
Setelah semua sel genetik berhasil masuk ke dalam sel inang, maka kapsid akan terlepas dari sel
karena sudah tidak berguna lagi bagi virus tersebut. Tahap ini menurut beberapa referensi sering
dibedakan menjadi dua, yaitu: penetrasi dan pelepasan.

Penetrasi adalah tahap di mana virus berusaha melubangi membran plasma sel inang (dan
dinding sel bila ada) menggunakan enzim seperti lisozim pada bakteriofage. Pelepasan adalah
tahap di mana virus melepaskan sepenuhnya DNA atau RNA dari kapsidnya agar dapat
menginfeksi inang.

3. Tahap sintesis (tahap pembentukan)

Setelah berhasil menginjeksi asam nukleat, bakteriofage tersebut menghasilkan enzim (yang
dikodekan dalam genomnya) untuk menghentikan sintesis molekul bakteri (protein, RNA,
DNA). Setelah sintesis protein dan asam nukleat dari sel inang berhenti, virus akan mengambil
alih proses metabolisme sel inang. DNA dan RNA dari sel inang kemudian digunakan untuk
menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus akan menggunakan
protein yang terdapat pada sel inang untuk kemudian digunakan untuk menggandakan kapsid.

4. Tahap perakitan
Pada tahap perakitan, virus akan membentuk tubuh mereka. Pada tahapan ini, kapsid yang
telah terbentuk pada tahap sintesis akan mulai diisi dengan asam nukleat yang telah tereplikasi
sehingga menjadi virus yang utuh.
5. Tahap lisis

Setelah terbentuk virus-virus baru yang sempurna, maka induk virus akan mengeluarkan
enzim lisozim untuk menghancurkan sel inang yang kemudian diikuti dengan pelepasan virus-
virus baru. Virus-virus baru yang dilepaskan pada satu kali daur berkisar anatara 100 – 200 virus.
Virus baru ini kemudian akan mencari sel lain untuk kemudian melanjutkan daur hidup mereka.

B. Tahap Dalam Daur Lisogenik

Ada kurang lebih 8 tahap dalam daur lisogenik sempurna, yaitu:

1. Tahap adsorbsi
Pada tahapan ini, sama dengan yang terjadi pada daur litik. Virus akan menempel pada sel inang
dan melubanginya dengan enzim lisozim.

2. Tahap injeksi
Tahap injeksi juga sama seperti yang terjadi pada daur litik, dimana virus mulai memasukkan
asam nukleat ke dalam sel inang dan melepaskan kapsid sudah tidak digunakan.

3. Tahap penggabungan
Pada tahap penggabungan, virus akan memutus ikatan asam nukleat yang dimiliki sel inang dan
masuk kedalamnya untuk menghubungkan rantai itu lagi. Jadi pada tahapan ini, virus tidak
mengambil alih asam nukleat sel inang, melainkan membaur untuk membentuk satu kesatuan
yang disebut profage.

4. Tahap pembelahan
Pada tahapan ini, asam nukleat virus yang telah tergabung dengan DNA sel inang menjadi
profage. Profage hanya akan bereplikasi ketika asam nukleat sel inang bersintesis dan melakukan
pembelahan. Profage ikut membelah ketika DNA bereplikasi, sehingga jumlah profage akan
sama dengan jumlah DNA hasil replikasi sel inang.

Dengan cara ini, tentu saja virus tidak merusak sel inang, melainkan membaur menjadi satu dan
mensubtitusi beberapa bagian asam nukleat sel inang. Reproduksi virus dilakukan bersamaan
dengan reproduksi sel inang dimana sel inang akan mewariskan asam nukleat (materi genetik)
virus pada proses reproduksi sel inang. Pada tahap ini virus dapat terus membelah mengikuti sel
inang, atau memasuki daur litik.

5. Tahap pemisahan (memasuki daur litik)


Pada saat kondisi lingkungan buruk, profage yang semula tenang dan tidak merusak akan
menjadi aktif. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kedaaan lingkungan sekitar seperti radiasi
ultraviolet misalnya. Profage yang aktif akan mulai memisahkan diri dari DNA sel inangnya,
kemudian mulai mengambil alih perananan DNA dalam hal sintesis protein.
6. Tahap sintesis
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik DNA dan RNA dari sel inang kemudian digunakan
untuk menggandakan asam nukleat virus sebanyak mungkin. Selain itu, virus akan menggunakan
protein yang terdapat pada sel inang untuk kemudian digunakan untuk menggandakan kapsid.

7. Tahap perakitan
Sama seperti daur litik, pada daur lisogenik virus akan mulai merakit tubuh mereka. Selain itu
virus juga akan mulai memasukkan asam nukleat (DNA atau RNA) ke dalam kapsid yang telah
terbentuk. Setelah proses ini selesai, maka terbentuklah virus baru yang telah sempurna.

8. Tahap lisis
Tahap lisis merupakan tahap akhir dari daur lisogenik sempurna, dimana virus-virus mulai
dibebaskan dari sel inangnya secara eksplosif dengan menggunakan enzim lisozim yang
digunakan untuk menghancurkan sel inang.

8. Jelaskan peranan virus dalam Pertanian? (Patogen tumbuhan, pathogen serangga,


vektor, pengendali bakteri dan proteksi silang)+gambar atau fotonya.

Di bidang pertanian, virus juga memiliki manfaatnya sendiri, salah satunya adalah sebagai
pengendali hama serangga. Salah satu kelompok virus, Baculovirus, dapat menginfeksi serangga
dan artropoda lainnya. Baculovirus kemudian ditanamkan pada gen tanaman pertanian.
Akibatnya, larva serangga yang memakan tumbuhan tersebut akan terinfeksi dengan Baculovirus
dan lama-kelamaan dapat merusak jaringan tubuhnya.

Baculovirus diketahui menginfeksi serangga, dengan lebih dari 600 spesies inang telah
dideskripsikan. Bentuk spesies lepidopteran yang belum dewasa (larva) (ngengat dan kupu-kupu)
adalah inang yang paling umum, tetapi virus ini juga ditemukan menginfeksi lalat gergaji ,
dan nyamuk . Meskipun baculovirus mampu memasuki sel mamalia dalam kultur , mereka tidak
diketahui mampu bereplikasi pada sel mamalia atau hewan vertebrata lainnya .
Mulai tahun 1940-an mereka digunakan dan dipelajari secara luas sebagai biopestisida di
bidang tanaman. Baculoviruses mengandung genom DNA untai ganda melingkar (dsDNA)
mulai dari 80 hingga 180 kbp .

Anda mungkin juga menyukai