Anda di halaman 1dari 32

Dr Luwiharsih,MSc

luwi-edit 18 mei 2014


Tempat & tgl Lahir : Pati, 28 Pengalaman Kerja
April o Assesor & Pembimbing
Jabatan sekarang : Akreditasi RS mulai tahun
• Ka Bidang Diklat KARS 2011 1995 sd sekarang
– 2014 o Direktur RSK Sitanala
• Ka Divisi Mutu PERSI 2012 – Tangerang 2007 – 2010
2015 o Ka Sub Dit RS Pendidikan
Pendidikan 2005 – 2007
• SI FK Unair o Ka Sub Dit RS Swasta 2001 –
• SII Pasca Sarjana UI 2005
o Ka Sub Dit Akreditasi RS 1995
- 2001

LUWI-21 FEB 2014


• Standar PPI 7.5.

•Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama


demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.

• Elemen Penilaian PPI 7.5.

1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai


dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.

2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap kualitas


udara dan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
dinilai dan dikelola.  ICRA =INFECTION CONTROL RISK
ASSESMEN LUWI-PPI 2062013
SISTEMATIKA

1. LATAR BELAKANG

2. DEFINISI

3. TUJUAN

4. SIAPA TERLIBAT

5. ICRA

6. KESIMPULAN

luwi icra 12062013


LATAR BELAKANG
 Pengaruh dari design & kontruksi terhadap infeksi RS
(HAI) adalah sulit untuk di evaluasi

 Melakukan identifikasi kontribusi dari lingkungan untuk


menaksir angka risiko, seperti ILO/IDO, merupakan
tantangan tersendiri karena banyak berhubungan
dengan pasien dan praktik para dokter dan praktisi
kesehatan lainnya.

 Kedua variabel seperti jumlah microbial di udara atau


air adalah sering kali digunakan untuk bench marking

luwi icra 12062013


LATAR BELAKANG
 Risiko yang berhubungan dng pekerjaan
kontruksi/renovasi pada awalnya dihubungkan
dng mutu udara yg terlalu turun dan kontaminasi
lingkungan dari jamur. (e.g., Aspergillus spp.) or
with contaminated water (e.g., Legionella spp.).

 Karena itu, pada saat ini area kontruksi dan


renovasi perlu dibersihkan secara menyeluruh
sebelum pasien diizinkan tinggal di tempat tsb

luwi icra 12062013


LATAR BELAKANG
Peran PPI dalam hubungannya dengan
pekerjaan konstruksi/renovasi belum
optimal

RS mempersyaratkan untuk


menggabungkan issue risk assesment dng
Komite PPI dalam setiap melaksanakan
kontruksi/renovasi bangunan

luwi icra 12062013


 proses menetapkan risiko potensial dari transmisi
udara yg bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor
dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan
kegiatan maintenance.

 kegiatan tsb merupakan multidisiplin, proses


kolaborasi yg mengevaluasi jenis/macam kegiatan
kontruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi
penetapan tingkat
luwi icra 12062013
Tujuan
 Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS (HAIs) pada
pasien yg mungkin bisa terjadi ketika ada
penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan
debu atau aerosol atau air selama kontruksi dan
renovasi di RS

 Mengontrol penyebaran debu dari komponen


bangunan selama renovasi di RS

luwi icra 12062013


SIAPA SAJA YANG TERLIBAT ?
 Komite PPI membuat ICRA dan memberikan pendidikan
dan pelatihan

 Bagian teknik memfasilitasi dengan memberikan peraturan


perundangan dan perijinan.

 Sanitasi lingkungan, terkait dengan pembuangan limbah


(baku mutu limbah)

 Tim K-3 RS melakukan edukasi dan supervisi tentang


keamanan dan keselamatan

 Bagian keamanan  penjagaan keamanan

 Pimpinan Proyek
luwi icra 12062013
PERAN DARI
KOMITE/PANITIA/TIM PPI ?
 Membuat Infection Control Risk Assessment
(ICRA) dampak dari renovasi

 Mengembangkan ijin renovasi yang


ditandatangani oleh Ketua Komite PPI,
pimpinan departemen/unit kerja dan
pimpinan proyek.

luwi icra 12062013


PERAN DARI KOMITE PPI ?

 Memberikan edukasi sebelum memulai


pekerjaan pada penggunaan Personal
Protective Equipment (PPE/APD)

 Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi


dengan menggunakan check list

 Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses


renovasi dengan seluruh Tim.

luwi icra 12062013


luwi icra 12062013 13
TYPE KRITERIA
A Inspeksi dan Kegiatan Non-Invasive.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja.
Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau

akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan yg kelihatan

luwi icra 12062013 14


TYPE KRITERIA

B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menciptakan


debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi
debu dapat di kontrol

luwi icra 12062013 15


TYPE KRITERIA
C Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi
atau memerlukan pembongkaran atau pemindahan/penghapusan &
pembersihan komponen bangunan tetap atau rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding
• pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon
langit-2 dan pekerjaan khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.

luwi icra 12062013 16


TYPE KRITERIA

D
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
• Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
• Kontruksi baru..

luwi icra 12062013 17


Low Risk Medium Risk High Risk Highest Risk
Office • Cardiology • CCU • Any area caring for
areas • Echocardiography • Emergency immunocompromis
• Endoscopy Room ed patients
• Nuclear Medicine • Labor & Delivery • Burn Unit
• Physical Therapy • Laboratories • Cardiac Cath Lab
• Radiology/MRI (specimen) • Central Sterile
• Respiratory • Medical Units Supply
Therapy • Newborn • Intensive Care Units
Nursery • Negative pressure
• Outpatient isolation rooms
Surgery • Oncology
• Pediatrics • Operating rooms
• Pharmacy including C-section
• Post Anesthesia rooms
Care Unit
luwi icra 12062013
• Surgical Units
LANGKAH KETIGA :
IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient
Risk

Patient Risk Group Construction Project Type

Type A Type B Type C Type D

Low Risk Group I II II III/IV

Medium Risk Group I II III IV

High Risk Group I II III/IV IV

Highest Risk Group II III/IV III/V IV

Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan


tingkat risiko menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur
pengendalian diperlukan
luwi icra 12062013 19
LANGKAH KEEMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI
BERDASARKAN KELAS
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

1. Laksanakan pekerjaan 1. Bersihkan area kerja setelah


I
dengan metode menyelesaikan tugas.
meminimalisasi timbulnya
debu dari pelaksanaan
kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon atap
yg diganti.
luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
proyek
II 1. Menyediakan sarana aktif utk 1. Lap permukaan kerja dengan
mencegah debu udara dari pembersih/desinfektan.
penyebaran ke atmosfer. 2. Wadah yg berisi limbah
2. Semprot dng air pada kontruksi sebelum di
permukaan kerja utk transportasi harus tertutup
mengendalikan debu pada rapat.
waktu pemotongan.. 3. Pel basah dan/atau vakum
3. Seal pintu yang tidak terpakai dengan HEPA filter, vakum
dengan lakban. sebelum meninggalkan area
4. Blokir dan tutup ventilasi kerja.
udara. 4. Setelah selesai,
5. Tempatkan tirai debu di pintu mengembalikan sistem HVAC di
masuk dan keluar area kerja. mana pekerjaan dilakukan.
6. Hilangkan atau isolasi sistem
HVAC ("heating, ventilation, dan
air-conditioning) yang sedang
dilaksanakan.
luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
III 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
dari sistem saluran maka dari area kerja sampai proyek
hilangkan/lepaskan atau selesai diperiksa oleh Komite
isolasi sistem HVAC di area, PIRS dan Dibersihkan oleh
dimana pekerjaan sedang bagin kebersihan RS..
dilakukan.. 2. Hilangkan barier material
2. Lengkapi semua barier penting dengan hati-2 untuk
yaitu sheetrock, plywood, meminimalisasi penyebaran
plastic untuk menutup area dari kotoran dan puing-2 yg
dari area yg tdk untuk kerja terkait dng kontruksi.
atau menerapkan metode
pengendalian kubus (gerobak
dng penutup plastik & koneksi
disegel ke tempat bekerja dng
HEPA vakum utk menyedot
debu sebelum keluar)
sebelum kontruksi dimulai.

luwi icra 12062013


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
3. Menjaga tekanan udara 3. Vacuum area kerja area dng
III
negatif di dalam tempat kerja HEPA filtered vacuums.
dengan menggunakan HEPA 4. Area untuk lap basah dng
unit yang dilengkapi dengan pembersih/disinfeksi/cleaner
penyaringan udara. 5. Setelah selesai, mengembalikan
4. Wadah tempat limbah sistem HVAC)..
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak. Pita penutup jika
tidak tutup yang kuat..
luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
sistem saluran maka isolasi dari area kerja sampai proyek
sistem HVAC di area, dimana selesai diperiksa oleh
pekerjaan sedang dilakukan.. Komite/Panitia PPIRS.
2. Lengkapi semua barier Dibersihkan oleh bagin
penting yaitu sheetrock, kebersihan RS..
plywood, plastic untuk 2. Hilangkan barier material
menutup area dari area yg tdk dengan hati-2 untuk
untuk kerja atau menerapkan meminimalisasi penyebaran
metode pengendalian kubus dari kotoran dan puing-2 yg
(gerobak dng penutup plastik terkait dng kontruksi.
& koneksi disegel ke tempat
bekerja dng HEPA vakum utk
menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi
dimulai.

luwi icra 12062013


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV
3. Menjaga tekanan udara 3. Wadah untuk limbah
negatif di dalam tempat kontruksi harus ditutup
kerja dengan rapat sebelum kontruksi.
menggunakan HEPA unit 4. Wadah transportasi atau
yang dilengkapi dengan gerobak agar ditutup
penyaringan udara. rapat.
4. Segel lubang, pipa,
saluran & lubang-2 kecil
yg bisa menyebabkan
kebocoran
luwi icra 12062013
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
IV 5. Membangun 5. Vakum area kerja dengan
serambi/ruangan dan semua
personil melewati ruangan ini vakum HEPA filter.
sehingga dapat disedot 6. Area di pel dengan pel basah
debunya dengan vakum
cleaner HEPA sebelum dengan
meninggalkan tempat kerja pembersih/desinfektan.
atau mereka bisa memakai
kain atau baju kertas yg di 7. Setelah selesai
lepas setiap kali mereka mengembalikan sistem HVAC
meninggalkan tempat kerja
6. Semua personil memasuki dimana pekerjaan dilakukan.
tempat kerja diwajibkan untuk
mengenakan penutup sepatu.
Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari
area kerja

luwi icra 12062013


LANGKAH KE 4.
IdentiFIKASI DAERAH SEKITAR AREA PROYEK, MENILAI
DAMPAK POTENSIAL

Unit Below Unit Above Lateral Lateral Behind Front

Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group Risk Group

luwi icra 12062013


•LANGKAH KE 5. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya
ruang perawatan, ruang farmasi/obat dst
•_________________________________________________________
_________
•LANGKAH KE 6. Identifikasi masalah yg berkaitan dengan : ventilasi,
pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.
•_________________________________________________________
_________
•LANGKAH KE 7. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakan
penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya
dinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA filter diperlukan.?
•_________________________________________________________
________
•(Catatan : Selama dilakukan kontruksi maka Area yang di
renovasi/kontruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan
dan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya.)
•LANGKAH KE 8. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air.
Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misal : dinding,
atap, plafon)
•LANGKAH KE 9. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan
selama bukan jam pelayanan luwipasien.
icra 12062013
•LANGKAH KE 10. Buat rencana yang memungkinkan untuk
jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai
•LANGKAH KE 11. Buat rencana yang memungkinkan untuk
jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.
•LANGKAH KE 12. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah
minimum bak/tempat cuci tangan tersebut.
•LANGKAH KE 13. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana
relatif terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor
•LANGKAH KE 14. Rencanakan untuk membahas masalah
pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalu
lintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan
kapan)
_____________________________________________________
____________
•____________________________________________________
_____________ luwi icra 12062013
LUWI-PPI 1 SEPT 2014
KESIMPULAN
 Harus ada kebijakan renovasi dan kontruksi di RS.

 Setiap RS yang melakukan renovasi maka Komite PPI


harus membuat ICRA

 Renovasi tidak bisa dilaksanakan sebelum ada ijin dari


Komite PPI

 Perlu edukasi ke unit-unit kerja di RS pentingnya ICRA


untuk kontruksi bangunan.

Anda mungkin juga menyukai