Anda di halaman 1dari 27

Nama: Azizah Khoirun Nisa

Nim/Kelas: K43319021/A
Kelompok: 12
Asprak: Wahyu Nugroho

REMIDI RESPONSI
1. Syzygium aqueum
(Jambu air)
A. Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae (Suku jambu-jambuan)
Genus: Syzygium/Eugenia
Spesies: Syzygium aqueum/Eugenia aquea

B. Morfologi :
Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus),
silindris, tegak, kulit kasar, batang berwarna coklat kehitaman, percabangan simpodial. Arah
tumbuh batang tegak lurus. Arah tumbuh cabang condong keatas dan ada pula yang
mendatar. Morfologi jambu air juga dapat dilihat berdasarkan bagian-bagiannya yaitu terdiri
dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji :
a. Akar (radix) Tanaman
Tanaman jambu air memiliki akar tunggang atau disebut dengan akar radik
primaria. Perakaran memiliki percabangan yang berukuran relatif kecil, yang merupakan
bagian dari akar tunggang tersebut.
b. Batang (Caulis) Tanaman
Batang tanaman jambu air merupakan batang berkayu, memiliki struktur keras
dan kuat, tekstur kasar, berwarna kecoklatan dan terdapat bercak coklat. Batang tumbuh
dengan tegak dan mencapai ketinggian berkisar 3 m-10 m atau bahkan lebih.
c. Daun (Folium) Tanaman
Daun tanaman jambu adalah jenis daun tunggal, berhadapan dan bertangkai.
Panjang daun berkisar 15-20 cm dan lebar 4-6 cm atau lebih dengan pertulangan menyirip
dan berwarna hijau. Pada bagian ujung daun tumpul, dan bagian pangkal bulat, selain itu
permukaan daun sebagian besar mengkilap.
d. Bunga Tanaman
Bunga tanaman jambu adalah bunga jenis majemuk, karangan bunga berbentuk
malai serta memiliki bunga berwarna kuning keputihan. Bunga tanaman jambu air terletak
di ketiak daun, bagian kelopaknya berbentuk corong, benang sari berukuran 3-3,5 cm
berwarna putih dan terdapat lebih dari 20 benang sari dengan ukuran putik 4-5 cm berwarna
hijau pucat. Bunga tanaman jambu air juga disebut dengan bunga lengkap.
e. Buah tanaman
Buah tanaman jambu berbentuk lonceng, kerucut atau berbentuk membulat keatas
berwarna hijau ketika masih mudah dan berwarna kemerahan ketika sudah tua/matang. Biji
tanaman jambu air berbentuk seperti ginjal berwarna putih hingga coklat dengan
berdiameter 1-1,5 cm, dan memiliki selaput berwarna putih.

C. Ciri khusus :
Daun Eugenia aquea merupakan daun tunggal tidak lengkap karena hanya memiliki
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), lazimnya disebut daun bertangkai. Daun
tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Helaian daun berbentuk jorong, 7-25 x
2,5-16 cm. Daun bertulang menyirip, ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus
lateralis) tampak jelas, dan urat-urat daun (vena) terlihat jelas. Daging daun tipis seperti
perkamen (perkamenteus), permukaan daun gundul (glaber) dan memiliki daun dengan tepi
rata. Ujung daun membentuk sudut tumpul (obtusus). Pangkal daun tidak membentuk sudut
melainkan berlekuk. Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal pada bagian
pangkalnya

2. Carica pepaya L.
(pepaya)
A. Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: Carica papaya L

B. Morfologi dan ciri-ciri:


a. Habitus:

Deskripsi pohon pepaya berupa tumbuhan berbatang tunggal tegak dan basah dengan
payungan daun di ujungnya, dapat tumbuh setinggi 270 – 900 cm serta mengandung getah
putih di seluruh bagian pohonnya. Ciri-ciri tumbuhan pepaya tersebut juga dipengaruhi
varietas.

b. Daun:

 Bentuk daun pepaya yakni tunggal, menjari 5-9 bagian. Tangkai daun panjang
berongga 50-100 cm (tergantung umur).

c. Batang:

 Pepaya berbentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm, semi berkayu, berongga dan
bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-abu. Permukaan batang dipenuhi dengan
bekas tangkai daun. Arah pertumbuhan batang tegak lurus ke atas dan tidak bercabang,
kecuali bagian ujung pucuk mengalami pelukaan atau titik tumbuhnya terpotong. Tanaman
ini mulai berbuah 8 – 9 bulan setelah penanaman dan berlangsung sepanjang tahun selama
tanaman terus berbunga.

d. Bunga:

Berdasarkan tipe bunganya, bagian-bagian bunga pepaya dibedakan menjadi tiga


jenis, yaitu pepaya jantan, pepaya betina dan pepaya hermafrodit. Pepaya jantan memiliki
bunga jantan yang majemuk dan tersusun menggantung pada malai. Bunganya berwarna
putih atau kuning cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan benang sari tersusun
sempurna yang melekat pada leher tabung mahkota. Pepaya betina memiliki bunga betina
yang dapat soliter atau berada dalam karangan. Bunganya bertangkai pendek dengan
mahkota berwarna hijau kekuningan yang melekat pada bagian dasar bunga, tidak memiliki
benang sari serta mempunyai bakal buah yang besar dan sempurna. Sedangkan pepaya
hermafrodit memiliki bunga sempurna dengan benang sari dan bakal buah.

e. Buah:

Pepaya berbentuk oval hingga hampir bundar, dengan diameter 15 – 30 cm, dan
banyak dikonsumsi sebagai buah segar. Buah memiliki rongga di bagian tengah yang berisi
banyak biji kecil. Kulit buah tipis dan daging buah tebal.

f.Biji:

berwarna hitam keabu-abuan. Jumlah banyak dan ditutupi oleh lendir yang menjaga
agar biji tetap lembab.

3. Plumeria sp
(Kamboja)
A. Klasifikasi :
Kingdom: Plantae ( Tumbuhan )
Sub kingdom: Viridiplantae/Tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
Super divisi: Streptophyta ( Menghasilkan bulu )
Intra kingdom: Embryophyta
Divisi: Tracheophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas: Spermatophytina ( Berkeping dua /dikotil )
Ordo: Magnoliopsida
Famili: Gentianales
Genus: Plumeria L.
Spesies: Plumeria sp/Plumeria acumnita Ait, Plumeria rubra

B. Morfologi :
Tanaman kamboja ini memiliki beberapa jenis dan varietes mulai dari warna yang
berbeda dan bunga yang berbeda serta nama latin yang berbeda, namun masih dalam satu
famili. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada subtropis dan tropis hingga mencapai
ketinggian 1,5 – 6 meter bahkan lebih. Tanaman kamboja ini memiliki pertumbuhan cepat
dan juga menghasilkan bunga yang sangat banyak. Tanaman kamboja mempunyai pohon
dengan tinggi batang 1,5-6 m, bengkok, dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini
biasanya ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah
pekuburan, atau tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah 1-700 m di atas
permukaan laut. Rantingnya besar, daun berkelompok rapat pada ujung ranting, bertangkai
panjang, memanjang berbentuk lanset, panjang daun 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung
meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip. Bunga dalam malai rata,
berkumpul diujung ranting, kelopak kecil, sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk
corong, sisi dalam berambut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning, putih
atau merah, berbau harum. Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah 1 atau 2, saling
berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm, berbiji
banyak, biji bersayap, tanpa kuncung rambut, ketika masih muda berwarna hijau, setelah tua
hitam kecoklatan

C. Ciri khusus :
a. Batang
Tanaman bunga kamboja memiliki batang yang keras atau berkayu, bulat
memanjang, memiliki cabang yang banyak, bekas dudukan daun terlihat jelas, dan berwarna
keputih kehijauan. Selain itu, batang tanaman ini memiliki pertumbuhan cepat, dan juga
tahan terhadap hama dan penyakit yang menyerang. Batang tanaman ini memilik ketinggian
1.5 – 6 meter bahkan lebih tergantung dengan varietes yang di tanam.
b. Daun
Tanaman kamboja memiliki daun tunggal, memiliki panjang 10-25 cm bahkan
lebih, runcing di bagian pangkal, memiliki bagian tepi merata, tebal dan memiliki bentuk
kelonjongan. Daun tanaman ini memiliki warna hijau muda, dan tua. Selain itu, daun
tanaman ini memerlukan matahari yang cukup untuk memasak, menyimpan dan membuat
cadangan makanan yang baru.
c. Bunga
Tanaman kamboja mempunyai bunga majemuk, malai rata, kepolak memiliki
bentuk corong, memiliki mahkota bunga empat bagian dan juga memiliki warna yang sangat
bervariasi dan beragam mulai dari putih, kemerahan, dan campuran. Bunga pada tanaman
ini terletak di bagian cabang atau ketiak pada tanaman bunga kamboja. Proses penyerbukaan
ini di bantu dengan angin, dan binatang lainnya yang ada disekitarnya.
c. Buah dan biji
Buah pada tanaman ini memilikik bentuk lonjong kebulatan berwarna kehijauan
dan kehitaman bila sudah tua. Selain itu, buah pada tanaman ini memiliki panjang 18-20 cm
dengan lebar 1-2 cm bahkan lebih. Sedangkan biji pada tanaman kamboja ini berbentuk
bulat, memiliki sayap, dan putih kotor.
d. Akar
Tanaman ini memiliki akar tunggang, bercabang, berwarna kecoklatan muda
hingga tua. Akar tanaman ini memiliki berfungi untuk menyerap mineral dan unsur air yang
ada di dalam tanah dengan kedalaman 1.5 -2 meter bahkan lebih tergantung dengan
pertumbuhan tanaman.

4. Dimocarpus longan
(Lengkeng)
A. Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Sub Kingdom: Viridiplantae
Infra Kingdom: Streptophyta
Super Divisi: Embryophyta
Divisi: Tracheophyta
Sub Divisi: Spermatophytina
Kelas: Magnoliopsida
Super Ordo: Rosanae
Ordo: Sapindales
Famili: Sapindaceae
Genus: Dimocarpus Lour.
Spesies: Dimocarpus logan Lour.

B. Morfologi :
Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar 1 m.
Berdaun majemuk, dengan 2-4(-6) pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada bagian
aksialnya. Tangkai daun 1–20 cm, tangkai anak daun 0,5-3,5 cm. Anak daun bulat memanjang,
panjang lk. 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 × 1,5–20 cm, mengertas sampai menjangat, dengan
bulu-bulu kempa terutama di sebalah bawah di dekat pertulangan daun. Perbungaan umumnya di
ujung (flos terminalis), 4–80 cm panjangnya, lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung
menggarpu. Mahkota bunga lima helai, panjang hingga 6 mm. Buah bulat, coklat kekuningan,
hampir gundul; licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya.
Daging buah (arilus) tipis berwarna putih dan agak bening. Pembungkus biji berwarna coklat
kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras.

C. Ciri khusus:
a. Akar
Tanaman Kelengkeng memiliki akar tunggang yang dalam dan akar kesamping
yang luas.
b. Batang
Tanaman Kelengkeng memiliki percabangan yang banyak.
c. Daun
Tanaman Kelengkeng memiliki daun majemuk, dengan 2-4 pasang anak daun,
sebagian besar berbulu rapat pada aksialnya. Tangkai daun 1-20 cm, tangkai anak daun 0,5-
3,5 cm. Anak daun bulat memanjang.
d. Bunga
Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), panjangnya sekitar 4-80 cm,
lebat dengan bulu-bulu kempa, bentuk payung menggarpu. Mahkota bunga lima helai,
panjang hingga 6 mm.
e. Buah
Tanaman Kelengkeng memiliki buah yang bulat, warna coklat kekuningan,
hampir gundul, licin, berbutir-butir, berbintil kasar atau beronak, bergantung pada jenisnya.
Daging buah (arilus) tipis berwarna puith dan agak bening. Pembungkus biji berwarna
coklat kehitaman, mengkilat. Terkadang berbau agak keras.
f. Biji
Tanaman Kelengkeng Bijinya berbentuk bulat, terdiri dari dua keping dan dilapisi
kulit biji yang berwarna hitam. Daging bijinya sendiri berwarna putih, mengandung
karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin.

5. Mangifera indica
(Mangga)
A. Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Rosanae
Ordo : Sapindales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera L
Spesies : Mangifera indica L

B. Morfologi :
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski
kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak,
bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah,
oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan
banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang
sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m.
Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih
kurang 30–60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari
1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak
daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan
sehingga tampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8–40 cm, agak
liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan
ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
 Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
 Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
 Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
 Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di
kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat,
sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun
atau lebih.

C. Ciri khusus:
a. Daun Tanaman Mangga
Mangga mempunyai ciri-ciri fisik pada daunnya adalah sebagai berikut : daun
berwarna hijau, berselang seling, dan mempunyai bentuk oval dengan runcing pada
ujungnya, pinggiran daunnya bergelombang dengan panjang daun sekitar 10-35 cm dan
lebar 5-16 cm tergantung varietas. Daun mangga yang masih muda biasanya berwarna
kemerahan, keunguan atau kekuningan, jika daun sudah tua akan berubah pada bagian
permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah
berwarna hijau muda.
b. Bunga dan buah Tanaman Mangga
Pohon mangga mempunyai bunga berbentuk bulir ujungnya dengan panjang 1-1,5
cm, ukuran bunga mangga sangat kecil dan berwarna putih, dengan mempunyai lima
kelopak yang panjangnya sekitar 5-10 mm, apabila kelopak bunga mangga rontok, buah
mulai akan matang setelah 3-6 bulan. Ukuran buah mangga mempunyai panjang sekitar 10-
25 cm, diameter 7-12 cm. Berat hingga 2,5 kg dengan warna buah yang masak antara warna
kuning, jingga, atau merah sedangkan pada waktu buah masih muda akan berwarna hijau.
c. Akar Tanaman Mangga
Perakaran pohon mangga mempunyai akar Tunggang dengan mempunyai cabang
pada akarnya, akar utama akan menancap dalam kedalam tanah dengan kedalaman sekitar 6
Meter.
d. Batang Tanaman Mangga
Batang pohon mangga berkayu dengan kulit batang pohon mangga tebal dan
kasar dan berwarna coklat gelap hingga abu-abu kehitaman. Batang pohon bisa mencapai
ketinggian 40 meter dengan mempunyai ranting disetiap batangnya.

6. Musa parasidica
(Pisang)
A. Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Devisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (Berkeping satu/ monokotil)
Sub Kelas: Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Musaceae (Suku pisang-pisangan)
Genus: Musa
Spesies: Musa paradisiaca L.

B. Morfologi :
a. Daun
Tanaman pisang merupakan tanaman berdaun lebar, panjang daun bisa mencapai
2 meter dengan lebar 40-50cm, dengan dipisahkan dengan tangkai daun, posisi
tangkai daun membelah daun menjadi 2 bagian, daun pisang mempuyai garis-garis
ditepian daun sehingga daun mudah sekali robek.
b. Batang
Tanaman pisang memiliki tinggi 2-3 meter tergantung jenis pisang, batang
langsung terhubung dengan akar dan bonggol pisang, bentuk batang bulat dengan
dilapisi pelepah dibagian batangnya, batang pisang mempunyai kadar air yang tinggi
sehingga mudah untuk ditebas.
c. Akar
Dengan digolongkan kedalam kelas monokotil, tanaman pisang mempunyai
perakaran yang serabut dengan berpusat pada boggol pisang, perakaran pisang tidak
terlalu dalam masuk kedalam tanah sehingga tanaman pisang mudah roboh jika tanah
bertekstur gembur, pada bagian bonggol tumbuh tunas baru.
d. Bunga
Bunga tanaman pisang berwarn kuning, dengan dilapisi kelopak bunga yang
berwarna merah, kita sering menyebut bunga pisang dengan sebutan jantung pisang,
letak bunga diujung tandang buah pisang. bunga tanaman ini merupakan bunga yang
sempurna yang terdiri dari jantan dan betina.
e. Buah
Buah pisang mempunyai warna kuning saat matang dan hijau disaat masih
mentah, buah pisang terletak pada sisir tanaman yang menempel pada tandan pisang,
setiap sisir terdapat 10-20 buah pisang, sedangkan setiap tandan memiliki 6-20 sisir
pisang.

C. Ciri khusus :
1.       Akar serabut, dengan ukuran akar yang besar
2.       Akar menempel pada bonggol yang merupakan bagisn yang paling padat dari
batang pisang
3.       Batang  tidak berkambium
4.       Batang tidak bercabang
5.       Batang berupa bonggol besar di bagian bawah kemudian akan terdapat batang yang
tumbuh keatas yang dibalut dengan pelepah batang yang berlapis lapis
6.       Pelepah batang berongga dan mengandung banyak air
7.       Daun dengan pertulangan daun sejajar
8.       Daun berupa satu helai besar bentuk oval
9.       Daun dengan pelepah daun yang berongga dan menyimpan air seperti batangnya
10. Bunga berupa bunga semu, berwarna putih yang dilindungi oleh penutup besar yang
berwarna merah dan jumlah bunganya sangat banyak
11. Tidak pernah terjadi fertilisasi sehingga buah pisang kita sebut sebagai buah
partenokarpi
12. Biji yang dihasilkan di dalam buah pisang tidak dapat digunakan sebagai alat
reproduksi generative karena tidak mengandung zigot
13. Reproduksi vegetative dengan tunas yang muncul di sekitar bonggolnya.

7. Muntingia calabura L.
(Kersen)
A. Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trachebionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Dilleniidae
Order : Malvales
Family : Elaeocarpaceace
Genus : Muntingia L.
Species : Muntingia calabura L.

B. Morfologi :

Kersen adalah tumbuhan perdu dengan ciri-ciri tumbuh tinggi mencapai


12 meter. Namun umumnya pohon talok yang tumbuh di Indonesia hanya setinggi 3-
6 meter saja. Buah ini tergolong buah non-musiman, yaitu buah yang terus
berproduksi dan berbunga sepanjang tahun. Untuk lebih mengenali pohon berbuah
manis ini, berikut beberapa karakteristik morfologi umumnya:
a. Batang
Batang tanaman kersen termasuk jenis berkayu ringan dengan cabang-
cabang yang mendatar dan membentuk naungan rindang. Pada bagian ranting-
rantingnya memiliki rambut halus dan sedikit berkelenjar. Karena kulit dan batang
kayunya lunak dan mudah kering, orang-orang pun kerap menggunakannya sebagai
bahan tali serta kayu bakar.
b. Daun
Sistem pertulangan pada daun tanaman ini menyirip dengan bentuk tidak
simetris dengan tepian-tepian daun yang bergerigi. Sementara itu dalam satu tangkai
bunga terdiri atas 1-5 kuntum. Letak bunganya berada di sisi atas tempat tumbuhnya
daun.
c. Bunga
Bunga kersen atau talok berada di sisi atas tempat tumbuhnya daun.
Tangkainya memanjang berkelamin dua serta berbilangan lima. Benang sari bunga
kersen berjumlah 10-100 helai. Ketika mekar bungan akan menonjol keluar. Namun
setelah menjadi buah akan menggantung ke bawah dan tersembunyi di bawah helaian
daun. Dalam tiap berkas bunga, umumnya hanya akan tumbuh 1-2 biji buah.
d. Buah dan Biji
Bentuk buah kersen bulat hampir sempurna dengan diameter 1-1,5 cm.
Warna utamanya adalah hijau kekuningan. Namun ketika sudah masak akan
berwarna merah. Dalam satu buah kersen berisi ribuan biji berukuran kecil, bertekstur
halus, dan berwarna putih kekuningan.

8. Gallus gallus domesticus


(Ayam peliharaan)
A. Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Divisi : Carinathae
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus domestica sp.

B. Morfologi :
a. Ayam Broiler (Pedaging)
Ayam pedaging (broiler) adalah jenis ayam ras hasil persilangan dari bangsa-
bangsa ayam yang memiliki keunggulan dalam memproduksi daging. Berikut ini
morfologi dan anatomi ayam broiler (pedaging).
No Bagian tubuh Karakteristik
1. Kepala Panjang
2. Pial Kecil lonjong warna pink
3. Jengger Tunggal
4. Cuping Merah
5. Mata Bulat cerah
6. Paruh Pendek
7. Telinga Berlubang dan berbulu
8. Leher Tidak terlalu panjang
9. Punggung Datar
10. Dada Lancip
11. Bulu ekor Warna putih lebat pendek
12. Sank Besar
13. Perut Lancip
14. Cakar Pendek
15. Jari Panjang
b. Ayam Petelur
Ayam petelur adalah jenis ayam yang memiliki produktifitas tinggi dalam
menghasilkan telur. Ayam ini mampu menghasilkan telur hingga 200
butir/ekor/tahun. Ayam petelur mudah terkejut dan hampir tidak memiliki sifat
mengeram. Berikut ini morfologi dan antomi ayam petelur :
No Bagian tubuh Karakteristik
1. Kepala Bulat
2. Pial Setengah lingkaran
3. Jengger Berbentuk mawar
4. Cuping Merah
5. Mata Bulat cerah bersinar
6. Paruh Pendek
7. Telinga Berbulu warna putih
8. Leher Panjang
9. Punggung Datar
10. Dada Membusung dan lancip
11. Bulu ekor Pendek
12. Sank Kecil
13. Perut Besar dan bulat
14. Cakar Panjang
15. Jari Pendek
c. Ayam Fancy
Ayam fancy adalah jenis ayam yang dipelihara dengan tujuan menghasilkan suara
merdu dan berirama. Biasanya ayam jenis ini dipelihara oleh para pehobi. Ayam
pelung merupakan salah satu jenis ayam fancy yang banyak dipelihara. Berikut ini
morfologi dan anatomi ayam fancy :
No Bagian tubuh Karakteristik
1. Kepala Kecil
2. Pial Setengah lingkaran
3. Jengger Berbentuk mawar
4. Cuping Putih
5. Mata Merah bercahaya
6. Paruh Pendek
7. Telinga Putih
8. Leher Pendek
9. Punggung Kecil
10. Dada Membusung
11. Bulu ekor Panjang
12. Sank Kecil
13. Perut Lancip
14. Cakar Pendek
15. Jari Pendek
d. Ayam Dwiguna
Ternak ayam yang dapat menghasilkan telur sekaligus menghasilkan daging
disebut ayam tipe dwiguna. Contoh strain jenis ayam ini antara lain hysex brown dan
isa brown. Sedangkan contoh pada ayam kampung adalah ayam kedu putih dan ayam
merawang. Berikut ini morfologi dan anatomi ayam tipe dwiguna:
No Bagian tubuh Karakteristik
1. Kepala Melancip
2. Pial Setengah lingkaran
3. Jengger Mawar
4. Cuping Putih
5. Mata Cerah bersinar
6. Paruh Panjang agak kebawah
7. Telinga Berbulu putih
8. Leher Panjang
9. Punggung Rata
10. Dada Membusung
11. Bulu ekor Pendek naik ke atas
12. Sank Kecil
13. Perut Membusung
14. Cakar Panjang
15. Jari Panjang

9. Capra aegagrus hircus


(Kambing)
A. Klasifikasi :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : Capra aegagrus
Sub Spesies : Capra aegagrus hircus

B. Morfologi :
1. Kambing secara umumnya memiliki tanduk dua di bagian kiri dan kanan
2. Kambing berukuran sedang
3. Bobot jantan mencapai 120 kg dan betina 50 kg bahkan lebih tergantung dengan
varietesnya
4. Memiliki warna mulai dari hitam, hitam belang putih, putih hitam, dan juga
berwarna kecoklatan.
5. Memiliki ekor pendek rata – rata berukuran 2-3 cm
6. Memiliki janggut dengan panjang mencapai 3-4 cm
7. Dahi cembung, dan hidung datar

10. Felis silvestril catus atau felis catus


(Kucing)
A. Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis catus atau felis silvestris catus
B. Morfologi :
Kucing memiliki bentuk yang sangat beragam mulai berbentuk memanjan,
panjang kucing mencapai 25-40 cm bahkan lebih tergantung dengan jenisnya.
Kucing juga memiliki warna yang sangat bervariasi mulai dari warna abu-abu, hitam
pekat, kecoklatan, kuning bergaris putih, hitam putih, putih pekat dan juga lainnya.
Bulu pada kucing sangat lembut, tebal dan mudah rontok. Karenakan bulu pada
kucing sangat rentan terhadap suhu lingkungan sekitar. Selain itu, bulu pada kucing
juga akan mudah menempel di berbagai tempat yang di tiduri, mandi, dan
sebagainya. Kumis pada kucing sangat sedikit dan terdapat di bagian hidung bawah,
kumis kucing terdapat 3-6 kumis di bagin hidung bawah. Kumis kucing ini memiliki
panjang 1-1,5 cm, berbentuk bulat memanjang dan berwarna putih, dan ada jga
berwarna kehitaman. Kumis ini berguna untuk menyaring kotoran yang akan masuk
kehidung. Kaki kucing memiliki 2 pasang, 1 pasang bagian depan dan 1 pasang
bagian belakang. Kaki kucing ini memiliki bulu berwarna variasi tergantung jenisnya,
dan juga ada terdapat kuku yang sangat tajam berwarna abu-abu atau keputihan.
Kuku kucing ini untuk melindungi dirinya dari ancaman sekitar lingkungan. Ekor
kucing ini memiliki bentuk bulat memanjang dengan kepanjangan 5-8 cm bahkan
lebih. Ekor kucing sangat lucu dan imut, serta memiliki ciri khas yaitu bergerak
kekanan dan kekiri saat tidur terlelap atau bermain. Selain itu, ekor atau buntut
kucing memiliki warna beragam tergantung warna badan pada kucing.

11. Mahonit esculanta


(Ketela pohon/ tanaman singkong)
A. Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Viridiplantae
Infra kingdom: Streptophyta
Divisi: Tracheophyta
Sub divisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Super ordo: Rosanae
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Mahonit Mill.
Spesies: Mahonit esculenta Crantz

B. Morfologi:
a. Akar

Akar pada Tanaman Ubi Kayu merupakan akar tunggang dan termasuk tumbuhan
dikotil. Dalam Akar inilah Tanaman Ubi Kayu menyimpan cadangan makanan, dan juga
yang akan membesar hingga membentuk  umbinya Ubi Kayu.

b. Batang

Batang pada Tanaman Ubi Kayu berbentuk bulat, panjangg, berkayu, berbuku – buku
dan tumbuh memanjang. Panjang batang tanaman Ubi Kayu sekitar 2-3 cm. Sedangkan
ukuran diameter pada batang tergantug varietasnya, serta memiliki warna batang kecoklatan
dengan ada tonjolan – tonjolan kecil pada batang dan juga terdapat gabus pada bagian dalam
batang.

c. Daun

Daun pada Tanaman Ubi Kayu termasuk daun tunggal (folium simplek) yang
bertulang daun (nervatio/ veneratio) berbentuk menjari (palminervis). Mempunyai tepi daun
(margo folii) berbentuk rata (integer). Daun ubi kayu memiliki tangkai (petiolus) yang
panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan setiap tangkai mempunyai
daun sekitar 3-8 lembar.Selain itu, daun Ubi Kayu juga bersifat cepat luruh yang berumur
paling lama hanya beberapa bulan. Daun Ubi Kayu ini berwarna hijau muda ketika masih
muda dan dapat dimanfaatkan untuk sayuran serta dapat digunakan untuk menetralisir rasa
pahit sayuran lainnya, namun ketika sudah tua berwarna hijau tua.
d. Bunga

Bunga pada Tanaman Ubi Kayu merupakan bunga berumah satu (monoeseus) dengan
penyerbukan silang. Bunga ini memiliki tenda bunga tunggal yang berukuran 1 cm. Bunga
ini berada dalam tandan yang tidak rapat dan terkumpul pada ujung batang.  Bunga betina
pada Tanaman Ubi Kayu ini berbentuk seperti cincin dengan tangkai putik (stylus) yang
bersatu. Bunga betina juga ,memiliki tenda bunga, serta tonjolan penebalan dasar bunga
(recetaculum) yang berwarna kuning mengelilingi calon buah. Sedangkan Bunga jantan
pada Tanaman Ubi Kayu ini juga mempunyai tenda bunga yang berbentuk seperti lonceng,
dan tertancap disekitar penebalan dasar bunga serta berlekuk.

e. Buah

Buah pada Tanaman Ubi Kayu disebut sebagai Umbi. Umbi pada Tanaman Ubi Kayu
ini terbentuk dari akar yang berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan. Bentuk umbi pada Ubi Kayu bermacam-macam, namun kebanyakan
berbentuk silinder dan meruncing, dan beberapa diantaranya bercabang. Selain itu bentuk
umbi biasanya bulat memanjang. Sedangkan daging umbi mengandung zat pati berwarna
putih gelap dan tiap tanaman menghasilkan 5-10 buah.

12. Capsicum frutescens/   Capsicum annum L.


(cabai rawit)
A. Klasifikasi:
Kingdom : Plantae (Plant)
Sub kingdom : Tracheabionta (Vascular Plants)
Division : Spermatophyta (Seed Plant)
Sub division : Magnoliophyta (Flowering Plant)
Classing : Magnolipsida (Dycotyledons)
Sub classis : Asteredae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (Potato family)
Genus : Capsicum L. (pepper)
Species : Capsicum frustescens L
B. Morfologi:
a. Daun:
Tiap tanaman cabe mempunyai karakteristik tersendiri yang terlihat dari daunnya. Pada
cabai rawit, daun bunga warnanya bisa sangat bervariasi tergantung iklim lingkungan tempat
tanaman ditanam.Kebanyakan warna daun cabai rawit berwarna hijau muda. Panjang daun
sekitar 3-4 cm dan lebar daun berkisar 1-2 cm. Ruas pada daun cabai merah berkisar dari 5-9
ruas.

b. Batang
Maksimal tinggi tanaman cabai rawit adalah 80 cm. Sedangkan panjang batang tanaman
cabai rawit hanya berkisar 20 cm, kemudian langsung membentuk suatu percabangan yang acak.
Warna pada batang tanaman biasanya berwarna hijau tua ketika masih dalam keadaan produktif
dan akan berubah menjadi coklat ketika ketika sudah tua.

c. Akar
Tanaman cabai rawit termasuk ke dalam kategori akar serabut. Pada akar tanaman cabai
terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari sumbar makanan dengan
menyerap unsur hara dari tanah.Pada bagian ujung akar terdapat akar semu yang berfungsi
mencari nutrisi dari dalam tanah.

d. Bunga
Pada cabai rawit, bentuk bunga biasanya menyerupai bintang meskipun tidak semua. Bunga
akan keluar di dekat daun, dan bisa berbentuk tunggal atau komunal. Dalam satu tandan
umumnya terdapat 2-3 bunga. Mahkota bunga mempunyai warna putih dengan diameter antara
5-20 mm. Terdapat bunga jantan dan betina dalam satu tangkai.

e. Buah
Buah tanaman cabai pada awalnya akan berwarna hijau tua kemudian akan berubah warna
menjadi merah ketika sudah tua. Ketika warna buah sudah berubah merah, berarti buah cabai
sudah siap dipetik dan dipanen. Untuk membuat bibit tanaman cabai, buah cabai hendaknya
dibiarkan menempel pada tanaman hingga mengering baru kemudian diambil.

13. Averrhoa carambola 


(belimbing)
A. Klasifikasi:
Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisi : Magniliopsyta ( Tumbuhan berbunga )

Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua/ dikotil )

Sub kelas : Rosidae

Ordo : Geraniales

Famili : Oxalidaceae ( suku belimbing – belimbingan )

Genus : Averrhoa

Spesies : Averrhoa carambola L.

B. Morfologi:
Belimbing Manis (Averrhoa carambola) tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang
(perenial) dengan tinggi 6 - 9 m. Batang berkayu (lignosus), berbentuk silindris, tumbuh tegak,
berwarna coklat tua, kulit kayu tipis, permukaan kasar. Percabangan banyak, arah cabang miring
ke atas dan mendatar sehingga membentuk pohon yang rindang. Daun majemuk, bertangkai
panjang, warna hijau tua, bentuk bulat telur, panjang 4 - 6 cm, lebar 3 - 4 cm, helaian daun tipis
tegar, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan
menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan bawah halus. Bunga
majemuk, kelopak berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah jingga, panjang
mahkota ± 8 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Buah berlekuk 5 menyerupai bintang,
panjang 10 - 12 cm, buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi kuning, bentuk biji pipih -
berwarna coklat tua, berbuah setelah berumur 2 - 5 tahun. Akar tunggang. Perbanyakan secara
generatif (biji).
14. Annona squamosa
(srikaya)
A. Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Sub,kingdom: Viridiplantae
Infra kingdom: Streptophyta
Super divisi: Embryophyta
Divisi: Tracheophyta
Sub divisi: Spermatophyta
Kelas: Magnoliopsida
Super ordo: Magnolianae
Ordo: Magnoliales
Famili: Annonaceae
Genus: Annona L
Spesies: Annona squamosa L
B. Morfologi:
Srikaya memang bukan tumbuhan asli Indonesia. Diduga tanaman ini berasal dari wilayah
Amerika Tropik, khususnya Karibia. Kini tanaman ini telah tersebar ke berbarbagai belahan
dunia termasuk ke Indonesia. Merupakan tumbuhan semak atau pohon yang selalu hijau atau
semi selalu hijau. Tidak terlalu besar dengan  tinggi sekitar 2-8 meter. Kulit pohon tipis berwarna
keabu-abuan. Daun tunggal, tumbuh secara berselang-seling, bentuk lembing membujur dengan
tepi rata serta panjang daun sekitar 5-17 cm dan lebar 2-5 cm. Permukaan daun berwarna hijau
sedang bagian bawah berwarna hijau kebiruan. Bunga srikaya muncul di ujung tangkai atau
ketiak daun, berangkai 1-4 bunga, yang masing-masing diameternya 1,5-3 cm, terdiri atas 3 daun
mahkota berukuran besar dan 3 daun mahkota berukuran kecil, berwarna kuning-hijau dengan
bintik ungu di bagian dasar. Buah srikaya termasuk buah semu, bentuk bola atau menyerupai
kerucut, permukaan berbenjol – benjol, warnanya hijau berserbuk putih, penampang 5-10 cm.
Saat telah masak, anak buah akan memisahkan diri satu dengan yang lainnya. Warna kulit buah
hijau kebiru-biruan. Daging buah menyelaputi biji, berwarna putih atau bersemu kekuningan,
rasanya manis. Biji masak berwarna hitam mengilap.

15. Leucaena leucocephala(Lam.)de Wit.


(lamtoro)
A. Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosidae
Ordo                : Fabales
Familia            : Mimosaceae
Genus              : Leucaena
Spesies            : Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit.
B. Morfologi:
Lamtoro adalah pohon perdu, tinggi 20 meter. Meski kebanyakan hanya antara 5-10
meter. Percabangan rendah, banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-
bintil dan berlentisel. Ranting bulat torak, dengan ujung yang berambut rapat. Daun majemuk
menyirip rangkap, sirip 3-10 pasang, kebanyakan dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum
pangkal sirip terbawah, daun penumpu kecil, berbentuk segitiga. Anak daun tiap sirip 5-20
pasang, berhadapan, bentuk garis memanjang dengan ujung runcing dan pangkal miring (tidak
sama), permukaannya berambut halus dan tepinya berjumbai.
 Bunga majemuk berupa bongkol (perbungaan capitulum) bertangkai panjang yang
berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum
bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai
sepanjang 2-5 cm. bunga kecil-kecil, berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi
pendek, berukuran 3 mm, mahkota bentuk solet berukuran 5 mm, lepas-lepas. Benangsari 10
helai berukuran 10 mm dan lepas-lepas. Buah polong bentuk pita lurus, pipih tipis, 14-26 cm x
1,5-2 cm, dengan sekat-sekat diantara biji, berwarna hijau saat muda dan coklat kering jika telah
masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak melintang dalam
polongan, bulat telur terbalik, berwarna coklat tua mengkilap, berukuran 6-10 mm x 3-4,5 mm.
16. Parkia speciosa
(petai)
A. Klasifikasi:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Parkia
Spesies: Parkia speciosa Hassk
B. Morfologi:
Pohon petai adalah jenis tanaman yang dapat tumbuh hingga ketinggian 25 meter, namun
rata-rata tumbuh hanya sekitar 5 sampai 20 meter. Petai termasuk tumbuhan yang berumur lama
dan dapat bertahan hinga bertahun-tahun. Percabangan petai cukup banyak, pepagannya
berwarna abu-abu, agak kecokelatan atau kemerahan dan mempunyai bintil-bintil. Ranting
tanaman ini tumbuh di ujung batang dan berbentuk bulat. Bagian ujung ranting memiliki rambut-
rambut yang tersusun rapat.Jenis daun pohon petai adalah daun majemuk dengan sistem
pertulangan menyirip rangkap. Jumlah sirip yang dimiliki daun petai berjumlah antara 3 sampai
10 pasang.

Daunnya mempunyai penumpu berukuran kecil dengan bentuk segitiga.Jumlah anak daun
pada setiap sirip daun sekitar 5 sampai 20 pasang. Anak daun ini tumbuh berhadapan satu sama
lain. Bentuknya memanjang dan pada bagian ujung daun agak meruncing. Jika diraba, pada
permukaan daunnya terdapat rambut halus dengan tepi daun berjumbai.Sama dengan jenis
daunnya, bunga petai merupakan kelompok bunga majemuk. Bunganya tumbuh secara
bergerombol atau bertongkol, sehingga membentuk tangkai yang panjang. Pada tangkai tersebut
setidaknya terdapat bongkol berjumlah 2 sampai 6.

Setiap bongkol terususun atas sekelompok bunga dengan jumlah antara 100 sampai 180
kuntum. Bunga tersebut tampak seperti bola dengan warna putih sampai putih
kekuningan.Diamater bunganya 12 sampai 21 mm dan tumbuh pada tangkai dengan ukuran 2
sampai 5 cm. Ukuran tersebut menunjukkan bahwa bunga petai berukuran kecil. Bunganya
mengikuti pola berbilang 5.Bentuk kelopak bunga mirip lonceng pendek dengan ukuran 3 mm.
Mahkotanya berbentuk mirip solet dengan ukuran 5 mm. Pada bunga terdapat benang seri
dengan jumlah 10 helai pada setiap daun. Buah petai adalah bagian yang paling menonjol dari
tanaman ini. Bentuknya memanjang dan merupakan kelompok polong-polongan. Buah ini
tumbuh di bagian ujung ranting dimana satu bongkol setidaknya memiliki belasan buah petai.Di
dalam buah petai terdapat biji yang berjumlah sekitar 20 biji. Warnanya hijau muda dan
memiliki selaput berwarna cokelat terang. Jika buah petai dibiarkan, buah akan mengering
sampai akhirnya masak dan biji yang ada di dalamnya keluar secara alami

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai