Praktikum Gaya Dan Daya
Praktikum Gaya Dan Daya
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Fisika Dasar Acara I “Gaya dan Daya” ini adalah:
1. Mahasiswa mampu mempelajari gaya gesek dan koefisien yang timbul pada
roda kendaraan yang menggelinding pada permukaan horizontal.
2. Mahasiswa mampu mepelajari daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
sebuah kendaraan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang bekerja pada suatu benda
yang menyebabkan terjadinya pergerakan atau akselerasi pada benda tersebut. Gaya
merupakan suatu besaran vektor, yaitu besaran yang tidak hanya dilihat dari
besarnya, tetapi juga arahnya. Besar gaya yang diberikan pada suatu benda akan
mempengaruhi besar akselerasi yang terjadi pada benda tersebut. Gerak benda yang
terjadi karena pemberian gaya pada umumnya bersifat deterministik, yaitu dapat
diketahui ke mana arah lintasan yang akan dilewati berdasarkan arah gaya yang
diberikan pada benda. Jika suatu benda diberikan gaya dengan arah dan kekuatan
tertentu, maka akan dihasilkan suatu lintasan dan jika benda yang sama diberi
perlakuan yang sama maka akan benda tersbut akan menunjukkan hasil yang sama.
(Abdullah, 2016)
Sir Isaac Newton merumuskan 3 hukum gerak yang secara umum
membahas tentang gaya dan akselerasi. Hukum Newton yang pertama menjelaskan
bahwa suatu benda yang memiliki resultan gaya nol akan tetap diam (apabila benda
tersebut dari awal diam) atau terus bergerak (apabila dari awal benda tersebut
bergerak).
F=0
Hukum kedua Newton menjelaskan bahwa resultan gaya pada suatu benda dengan
suatu massa berhubungan dengan akselerasi yang terjadi pada benda tersebut.
F = m.a
Lalu, Hukum Newton ketiga menjelaskan bahwa saat dua benda berinteraksi, gaya
yang diberikan oleh benda yang satu ke benda yang lain besarnya adalah sama,
tetapi arahnya berlawanan.
Faksi = Freaksi
Gaya gesek adalah gaya yang terjadi apabila pada suatu benda yang
bergerak terjadi gaya lain dengan besar yang sama, tetapi arahnya
berlawanan.(Murdaka & Jati, 2018). Gaya gesek juga dapat didefinisikan sebagai
gaya hambatan relatif yang terjadi antara dua benda bersentuhan yang bergerak
dengan arah yang berlawanan. (Kossack et al., 2019). Gaya yang dibutuhkan untuk
mengalahkan gaya gesek dan menggerakkan suatu benda di atas benda lainnya
bergantung pada gaya normal (gaya yang tegak lurus terhadap permukaan) di antara
kedua permukaan yang bersentuhan. Gaya gesek sebanding dengan gaya normal
dan memiliki suatu koefisien yang kurang lebih tetap,
Fg = µN,
Gaya gesek terbagi menjadi gaya gesek statis dan kinetis. Kedua gaya ini
dapat digabungkan menjadi 2 fase yang terjadi saat suatu benda bergerak pada suatu
permukaan. Fase pertama adalah gaya gesek statis, yaitu gaya yang
mempertahankan suatu benda agar tetap diam pada suatu permukaan sebeluum
terjadi dorongan pada benda tersebut. Sedangkan fase kedua, gaya gesek statis,
merupakan gaya gesek yang terjadi saat benda mulai bergerak.(Wójcik et al., 2020).
Gaya gesek statis maksimum terjadi pada benda tepat sebelum benda tersebut
bergerak. Ketika benda mulai bergerak, gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek
mekanis. Setelah benda mulai bergerak, semakin lama gaya gesek mekanis akan
terus berkurang karena gaya yang diperlukan untuk menjaga benda agar tetap
bergerak semakin mengecil.. (Yazid Ismi Intara, 2011)
Daya adalah kecepatan di mana suatu gaya bekerja, dengan rumus umum
𝑊
𝑃=
𝑡
𝑊
𝑃=
t
Dari persamaan tersebut, dapat dilihat bahwa daya berbanding lurus dengan
usaha yang dilakukan, oleh karena itu, semakin besar usaha yang dilakukan suatu
benda, maka akan semakin besar juga daya yang dihasilkan.Daya juga merupakan
suatu besaran vektor yang berarti tidak hanya besarnya saja yang dilihat, tetapi
arahnya juga. (Utomo, 2014) .
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Katrol
b. Landasan kasar
c. Landasan licin
d. Rangkaian alat percobaan gaya dan daya
e. Stopwatch
2. Bahan
a. Beban dengan massa 0,15 kg, 0,175 kg, dan 0,2 kg
b. Kendaraan dengan massa 1,5 kg dan 2 kg
3. Cara Kerja
Perangkaian alat dan bahan
Pengulangan percobaan 3x
0.14
0.12
0.1
Axis Title
0.08
0.02
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Axis Title
0.09
0.08
0.07
Koefisien Gesek
0.06
0.05
0.04 Landasan Licin
0.02
0.01
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Massa Beban
0.6
0.5
0.4
Daya
0.1
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Massa Beban
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
Daya
0.1
0.05
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Massa Beban
Feynman, R. P., Leighton, R. B., & Sands, M. (1977). The Feynman Lectures on
Physics. In Physics Bulletin (Vol. 17, Issue 10).
https://doi.org/10.1088/0031-9112/17/10/010
Kossack, C., Ziegert, J., & Schmitz, T. (2019). Energy-based friction analysis.
Precision Engineering, 55, 88–94.
https://doi.org/10.1016/j.precisioneng.2018.08.011
Resnick, R., Halliday, D., & Walker, J. (2007). Fundamentals of Physics Halliday
& resnick 10ed. In S. Johnson, G. Osnato, A. Rentrop, C. Kushner, M.
Lesure, L. Goldstein, J. Atkins, H. Walden, L. Brady, & E. Swain (Eds.),
Wiley (10th ed.). Wiley.
Yazid Ismi Intara, M. S. A. (2011). Pengukuran Gaya Gesek Statis pada Berbagai
Macam Beras. Embryo, 8(2), 2–9.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Gambar 1.5 Percobaan dengan massa kendaraan 2 kg dan massa beban 0,15
kg pada landasan licin.
Gambar 1.6 Percobaan dengan massa kendaraan 2 kg dan massa beban 0,15
kg pada landasan kasar.