Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA

NEGARA ARAB SAUDI

GURU PEMBIMBING: MUHAMAD YULIZAR SE


DISUSUN OLEH : AGUNG YUDHOYONO (03)
KELAS : XI IPA 1

SMA NEGERI 1 INDRALAYA


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, 8 Januari 2021

Penyusun
PENDAHULUAN
Sebelum masuk ke pembahasan tentang APBN Negara Arab Saudi ada baiknnya bagi kita
untuk paham terlbih dahulu apakah itu Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
A. PENGERTIAN

Beberapa ada yang berpendapat bahwa pengertian APBN adalah suatu daftar rencana seluruh
penerimaan dan juga pengeluaran Negara dalam upaya mencapai suatu tujuannya. Umumnya,
rancangan APBN akan dibuat untuk kurun waktu satu tahun.

Di dalam rancangan APBN akan tertulis seluruh daftar sistematis dan terperinci terkait
penerimaan serta pengeluaran pemerintah dalam periode satu tahun anggaran, yang dimulai
dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember. Rancangan APBN di dalamnya mencakup
perubahan dan juga pertanggungjawaban setiap tahun yang sudah ditetapkan sesuai dengan
undang-undang.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 23 ayat 1 dijelaskan bahwa setiap tahun
APBN akan ditetapkan dengan Undang-Undang. Jika DPR tidak menyetujui anggaran yang
sudah diusulkan oleh pemerintah pusat, maka pihak pemerintah pusat akan menggunakan
anggaran yang masih ada pada tahun lalu.

B. FUNGSI

APBN adalah suatu alat yang berguna untuk mengatur pendapatan dan juga pengeluaran
negara dalam hal pembiayaan dan juga pelaksanaan berbagai aktivitas pemerintah, mulai dari
pembangunan pencapaian ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, stabilitas
perekonomian, serta menentukan arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh.

Dalam penerapannya, APBN memiliki beberapa peran penting, yaitu peran pengawasan,
perencanaan, otorisasi, distribusi, alokasi, dan stabilisasi. Setiap bentuk penerimaan akan
menjadi hak dan pengeluaran akan menjadi kewajiban negara yang harus diinput ke dalam
APBN.

Walaupun nantinya ada surplus penerimaan, maka negara bisa menggunakannya untuk
membiayai pengeluaran negara pada periode berikutnya. Nah, berdasarkan penjelasan ini,
maka APBN memiliki berbagai fungsi, yaitu:

1. Fungsi Otorisasi

Fungsi otorisasi dari APBN berarti anggaran negara yang dijadikan dasar sebagai
pelaksanaan pendapatan dan belanja negara pada tahun yang sedang berjalan. Sehingga,
pembelanjaan dan juga pendapatan nantinya bisa dipertanggungjawabkan pada rakyat
Indonesia.

2. Fungsi Perencanaan

Dalam hal ini, fungsi perencanaan berarti APBN bisa dijadikan sebagai acuan bagi negara
untuk bisa merencanakan berbagai kegiatannya pada tahun yang sedang berjalan. Sehingga,
jika anggaran belanja sudah disusun secara rapih, maka negara bisa membuat berbagai
rencana kegiatannya guna mendukung pembelanjaan tersebut.

Contohnya adalah dalam anggaran tercantum anggaran dalam membuat proyek pembangunan
jalan senilai Rp 5 miliar, maka pihak pemerintah bisa segera bertindak untuk melakukan
proyek tersebut agar nantinya bisa berjalan dengan lancar tanpa ada masalah.

3. Fungsi Pengawasan

APBN juga berfungsi sebagai pengawasan yang berarti bahwa pembuatan rencana anggaran
wajib dijadikan seabgai suatu pedomen untuk menilai segala jenis aktivitas penyelenggaraan
pemerintah sudah sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan. Dengan begitu, masyarakat akan
mudah untuk menilai ketepatan pemerintah dalam menggunakan uang negara.

4. Fungsi Alokasi

Pengertian APBN sebagai fungsi alokasi adalah negara harus mampu mengurangi
pemborosan dalam segala jenis pemanfaatan sumber daya serta meningkatkan efektivitas dan
efisiensi perekonomian negara. Pada prosesnya, fungsi alokasi ini dijalankan dengan
memanfaatkan kualitas sumber daya, efektivitas, dan efisiensi perekonomian, seperti
pembangunan tanggul, jembatan jalan, atau perbaikan fasilitas publik tersebut.

5. Fungsi Distribusi

Fungsi APBN sebagai distribusi berarti negara harus memperhatikan keadilan dan kepatutan
dalam menjalankan berbagai kebijakannya. Dalam hal ini, negara harus memanfaatkan
APBN untuk kepentingan masyarakat, seperti untuk dana pensiun, subsidi, dan premi
lainnya.

6. Fungsi Stabilisasi

APBN juga berfungsi untuk memelihara dan menjaga keseimbangan perekonomian dasar
negara. Dalam prosesnya, APBN harus berguna untuk menjaga arus uang atau mencegah
tingginya tingkat inflasi dan deflasi yang terlampau besar.

C. TUJUAN

Berdasarkan penjelasan diatas, setidaknya terdapat dua tujuan utama dibentuknya APBN.
Pertama, APBN dirancang untuk memelihara serta menjaga tingkat stabilitas perekonomian
negara dan juga mencegah adanya defisit negara.

Kedua, APBN disusun sebagai suatu pedoman dalam hal penerimaan serta pengeluaran
negara dalam proses penyelenggaraan aktivitas negara. Kegiatan tersebut juga harus diiringi
dengan adanya peningkatan peluang kerja untuk meningkatkan perekonomian dan
kemakmuran rakyat.
PEMBAHASAN

A. DATA

Arab Saudi merupakan Negara dengan data Anggaran Pendapatan Belanja Negara sebagai
berikut:

Paling
Arab Saudi Pemerintah Terakhir Sebelum Ini Tertinggi Rendah Satuan

Nilai Utang Pemerintah 22.80 19.00 103.50 1.60 Persen


dibandingkan dengan PDB

Anggaran Pendapatan dan -4.50 -5.90 43.20 -25.30 Persen


Belanja Negara Dari Pdb

Belanja Pemerintah 179780.00 169209.00 212452.00 76217.00 Sar - Juta

Pendapatan Pemerintah 926846.00 894711.00 1247398.00 5668.00 Sar - Juta

Belanja Fiskal 1059445.0 1079467.00 1109903.00 6028.00 Sar - Juta


0

Pengeluaran Militer 65843.00 70400.00 88233.00 808.00 Usd - Juta

Nilai Anggaran Pemerintah -132599.00 -173858.00 580924.00 -362229.00 Sar - Juta

Peringkat Kredit 75.00

B. ANGGARAN ARAB SAUDI 2020

Arab Saudi memutuskan untuk mengurangi anggaran 2020 karena kondisi ekonomi yang
disebabkan oleh wabah virus korona (Covid-19) dan jatuhnya harga minyak.

"Anggaran tahun ini akan dipotong USD13,3 miliar, kurang dari 5 persen dari keseluruhan
pengeluaran," kata Menteri Keuangan Mohammed al-Jadaan, dalam sebuah pernyataan.

Al-Jadaan mengatakan keputusan itu diambil karena krisis ekonomi yang disebabkan oleh
wabah Covid-19 dan penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi global serta dampaknya
terhadap pasar minyak.

Riyadh awalnya menetapkan pengeluaran 2020 sebesar USD272 miliar, turun 7,8 persen dari
perkiraan 2019, sementara pendapatan diperkirakan sebesar USD222 miliar, turun 14,6
persen.

Namun, ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan konsumsi minyak terus melemah akibat wabah
virus korona.
Pada Selasa, Menteri Energi Saudi Abdulaziz bin Salman mengumumkan bahwa dalam
beberapa bulan, ekspor minyak kerajaan akan meningkat menjadi lebih dari 10 juta barel per
hari, karena negara itu berencana menggunakan lebih banyak gas untuk pembangkit listrik
domestik daripada minyak mentah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sejak pertama kali terdeteksi di Wuhan,
China, pada Desember, virus korona telah merenggut lebih dari 7.870 nyawa secara global.

Lebih dari 194.000 kasus virus telah dikonfirmasi di setidaknya 164 negara dan wilayah,
dengan Eropa sebagai pusatnya, menurut WHO.

Karena risiko keuangan terhadap industri yang disebabkan oleh epidemi, negara-negara mulai
mengumumkan paket bantuan ekonomi.

C. PREDIKSI APBN 2021

Jelang penghujung 2020, berbagai negara menyiapkan proposal anggaran belanja untuk
menyongsong perekonomian di tahun depan. Arab Saudi misalnya telah memotong anggaran
2021 pasca lonjakan defisit minyak dan krisis akibat pandemi Covid-19.

Mengutip Reuters pada Selasa (22/12), pihak kerajaan menyiapkan anggaran senilai 990


miliar riyal atau setara US$ 263,91 miliar untuk anggaran 2021. Nilai itu lebih rendah 7%
dari perkiraan pengeluaran sepanjang 2020.

Merujuk nota keuangan Arab Saudi, pemotongan anggaran itu diharapkan dapat menekan
defisit anggaran pada 2021 sebesar 141 miliar riyal atau 4,9% dari PDB. Pada 2020, defisit
anggaran diprediksi mencapai 298 riyal atau setara dengan 12% dari PDB. Pemerintah
berencana dapat kembali menyeimbangkan anggaran belanja pada 2023.

“Anggaran mencerminkan kemampuan untuk mengadopsi kebijakan yang tepat untuk


menyeimbangkan antara pertumbuhan, stabilitas ekonomi dan kesinambungan fiskal dalam
jangka menengah dan panjang,” ujar pernyataan Kementerian keuangan Arab Saudi.

Arab Saudi memperkirakan ekonominya menyusut 3,7% tahun ini tetapi akan kembali ke
pertumbuhan 3,2% pada tahun depan. Menteri Keuangan Saudi Mohammed al-Jadaan
mengatakan dalam konferensi pers bahwa sebagian besar sektor ekonomi telah mulai pulih
dari dampak pandemi pada paruh kedua tahun ini.

“Harga minyak mentah Brent telah pulih sejak jatuh ke level terendah lebih dari 20 tahun
pada bulan April. Namun harga minya masih sekitar US$ 50 per barel, jauh dari target harga
senilai US$ 67,9 per barel yang dibutuhkan Arab Saudi untuk menyeimbangkan anggarannya
tahun depan,” menurut Moneter Internasional.

Sedangkan Parlemen Eropa menyetujui anggaran belanja Uni Eropa senilai € 1 triliun atau
setara US$ 1,22 triliun untuk 2021-2027. Keputusan itu telah disetujui oleh 548 suara
mendukung, 81 menentang, dan 66 abstain.

Para pemimpin Uni Eropa juga menyambut baik kesepakatan tentang anggaran jangka
panjang senilai € 1,8 triliun atau senilai US$ 2,19 triliun. Juga mengesahkan belanja paket
pemulihan Covid-19, yang sebelumnya diveto oleh Polandia dan Hongaria atas klausul yang
menghubungkan distribusi dana dengan penghormatan negara anggota terhadap inti nilai-
nilai Eropa.

Menentang prinsip rule of law dari distribusi dana Uni Eropa, Polandia dan Hongaria
memblokir persetujuan program penyelamatan yang disiapkan untuk menghadapi
konsekuensi ekonomi dari pandemi virus corona € 750 miliar dengan anggaran masa depan €
1 triliun.

Kedua negara memveto paket anggaran dan program bailout dengan suara bulat karena
mereka khawatir mekanisme rule of law akan digunakan untuk melawan mereka.

Presiden Uni Eropa saat ini, Jerman, sedang bernegosiasi di antara para pihak untuk
mencapai konsensus tentang masalah ini.

PENUTUP

Jadi dapat disimpulkan bahwa APBN dar Negara Arab Saudi ini sendiri terus mengalami
defisit dikarenakan keadaan pandemi covid-19, diketahui bahwa Negara ini mendapatkan
pemasukannya salah satunya adalah dari sektor haji dan umroh

Anda mungkin juga menyukai