Sebelum Memasang Saklar Back-up Listrik Cadangan ada baiknya kita mengenal sedikit saklar yang di gunakan. Saklar yang
digunakan adalah saklar transfer atau ada yang menyebutnya saklar handle dsb. Saklar ini berbeda dengan saklar pada
umumnya (saklar lampu, saklar tape, dsb). Pembahasan disini adalah saklar transfer yang manual. Secara sederhana ilustrasi
dari saklar transfer di jelas seperti gambar A dibawah ini.
Line in 1 dan Line in 2 adalah jalur masuk dari sumber listrik 1 dan sumber listrik 2 sedangkan Line out adalah jalur menuju
instalasi bangunan. Dari gambar A, jika handel diputar sehingga konektor "c" terhubung ke bagian "A" maka sumber listrik dari
Line in 1 yang digunakan dan jika konektor "c" terhubung ke bagian "B" maka sumber listrik dari Line in 2 yang digunakan. Bisa
dimengerti yaa....
Gambar 2 berikut bagan sederhana aplikasi dari pemasangan saklar transfer tersebut.
Dari gambar 2 tersebut yang harus di perhatikan adalah ukuran kabel NYM-nya. Untuk daya dibawah 4400 VA ukuran yang
umum digunakan adalah NYM 3x4 mm² sedangkan untuk daya 4400 VA keatas anda bisa gunakan kabel NYM 3x6 mm² dan
seterusnya.
Dan gambar 3 adalah cara pemasangan sederhana dari saklar transfer dimana kabel fasa (strum) berwarna hitam, kabel
netral berwarna biru dan kabel ground berwarna kuning.
Dalam realisasi pemasangan, biasanya kita terhambat pada jalur yang berasal dari sumber listrik utama yang umumnya
merupakan listrik berlangganan. Nah satu-satunya cara agar jangan sampai meng-otak-atik alat pembatas dan pengukur dari
listrik berlangganan tersebut adalah membongkar kotak pengaman (box sekering / box MCB) untuk memindahkan kabel NYM
yang telah terpasang ke saklar transfer tersebut. kemudian dari saklar transfer ke kotak pengaman dapat di ganti dengan kabel
NYM yang baru.
Demikian sedikit tulisan mengenai pemasangan saklar back up dari listrik cadangan. Sekarang ini banyak ditemui berbagai
jenis saklar transfer termasuk diantaranya yang otomatis alias kerja sendiri. Tapi klo untuk bangunan umum rata-rata memakai
yang manual dan pada pemasangannya sama saja prinsipnya baik yang otomatis ataupun manual.
Akhir kata, semoga bermanfaat bagi kita semua.... Btw, lapar nich.... bagi yang banyak makanan...bagi2 donk....
he...he...heeee......
Diposkan oleh Hotmian Sitinjak di 20.48 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Link ke posting ini
Pembagian Group Instalasi
Pembagian group instalasi khususnya pada bangunan kita bertujuan agar jika suatu ketika terjadi gangguan instalasi pada
ruangan/ blok ruangan tertentu tidak mengakibatkan seluruh bangunan padam total alias tenaga listriknya mati semua. Umum
kita jumpai pembagian group instalasi terdapat pada bangunan bertingkat atau bangunan yang lumayan panjang... (seperti
rumah babe ane yang kayak gang jika pintu depan ama belakang dibuka..he..he.....)
Ok...langsung saja, berikut sedikit penjelasan tentang bagaimana cara pembagian group instalasi pada bangunan. Pada
pembahasan pembagian group instalasi ini, biar mudah kita gunakan kotak pengaman box MCB dimana masing-masing group
instalasi dibatasi oleh MCB. Tetapi jika anda menggunakan kotak pengaman berupa box sekering tentu saja harus
menentukan box sekering yang akan digunakan dalam pembagian group instalasi.
Ilustrasi gambar dari pembagian group instalasi dapat dilihat dari gambar A dibawah ini.
Nah dari gambar tersebut diatas dapat dilihat bahwa saluran kabel yang digunakan ke masing-masing MCB hanya kabel phasa
alias setrum (kabel hitam), sedangkan kabel netral(kabel biru) dan kabel ground(kabel kuning) masing-masing group langsung
disambungkan dari kabel sumber listrik(dalam hal ini berasal dari kabel NYM 3x4 mm²).
Contoh ilustrasi gambar pemasangan pada box MCB dapat dilihat dari gambar B berikut.
Seperti terlihat dari gambar diatas hanya kabel phasa/strum (kabel hitam) yang dihubungkan ke masing-masing MCB
sedangkan kabel netral (kabel biru) dan kabel ground (kabel kuning) dihubungkan langsung ke kabel NYM 3x4 mm² melalui
konektor kabel.Mengenai besarnya nilai masing-masing MCB pembatas tiap-tiap group instalasi bisa disesuaikan penggunaan
dari masing-masing group.Yang terpenting adalah besarnya masing-masing MCB pembatas groupnya tidak melebihi daya
terpasang dari sumber listrik. Contoh penjelasan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut : jika anda berlangganan daya
terpasang 1300 VA alias MCB pembatasnya 6 A(ampere) dan pada instalasi rumah dibuat dua group instalasi maka pemilihan
masing-masing MCB pembatas group instalasinya bisa 4 A & 2 A atau 6 A & 2 A atau 4 A & 4A bahkan bisa 6 A & 6 A. Yang
terpenting jangan sampai melebihi MCB pembatas dari daya terpasang. karena tujuan seperti disampaikan di awal. tetapi jika
anda mau memilih pembatas group yang lebih besar dari daya terpasang juga tidak menjadi masalah karena jika terjadi
masalah pada instalasi anda maka MCB pembatas dari daya terpasang juga akan terputus. Tetapi ada baiknya masing-masing
group instalasi diberi pembatas MCB sesuai kebutuhan group instalasinya... (mengapa..?.. semakin besar nilai pembatas
MCB, semakin mahal harganya bro....)
"ANJURAN"
Jika anda menggunakan beberapa group instalasi ada baiknya baiknya anda menggunakan MCB utama sebelum dibagi
menjadi beberapa group instalasi. MCB utama yang dimaksud bukan MCB pembatas dari daya terpasang.
Ilustrasi gambarnya seperti terlihat pada gambar C dibawah ini.
Untuk gambar C, MCB utamanya sebaiknya jangan sampai melebihi besarnya MCB pembatas dari daya terpasang. Mengapa
demikian? karena fungsi dari MCB utama ini harusnya menjaga agar jangan sampai MCB pembatas dari daya terpasang
terputus. Contoh jika mcb pembatas dari daya terpasang 6A maka sebaiknya MCB utamanya juga dipilih 6A.Demikian sedikit
penjelasan mengenai pembagian group instalasi. mudah-mudahan bisa dipahami maksudnya dan bermanfaat. Akhir kata, dah
lama gak nulis blog... jadi pegel semua dech.... cari tukang pijat dlu ah... he..he..heee...
Diposkan oleh Hotmian Sitinjak di 20.46 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Link ke posting ini
Proses Pemasangan Listrik Baru
Informasi ini terutama ditujukan bagi anda yang akan melakukan pendaftaran pemasangan listrik baru bagi rumah maupun
bangunan lainnya ke pihak PT PLN Persero. Sebelumnya saya mohon maaf apabila informasi ini tidak akurat ataupun salah
dalam menginformasikannya dan mohom dibantu mengoreksi apabila ada kesalahan melalui kolom PESAN/CHAT yang
berada disebelah kanan layar. Maklum saya bukan seorang pegawai PT PLN Persero ataupun orang yang berkecimpung di
lingkup pemasangan listrik baru. Ini hanya sekedar informasi dan tidak bermaksud melecehkan, merendahkan, menghina,
ataupun hal lain terkait masalah hukum kepada orang - orang ataupun institusi yang terkait didalamnya... Jadi, sekali lagi saya
katakan mohon dibantu mengoreksi apabila kurang tepat atapun terjadi kesalahan. (kenapa saya jadi serius ama hati2 banget
yaaa.... ya iya lahh... pengennya sih cuma berbagi info doank...klo bener gak pa2, tp klo salah... bisa2 kaya mbak Prita
donk... mending klo dipenjara doang... klo disuruh bayar gimana coba?... mau bayar pake daun jengkol....).
Ok... langsung saja...
Untuk proses pemasangan lisrik baru untuk rumah/bangunan, anda akan terkait dengan 3 badan/institusi. Yang pertama tentu
saja PT PLN persero, yang kedua pihak Kontraktor Listrik atau sering disebut BTL(Biro Teknik Listrik), yang ketiga
adalah KONSUIL. Masing-masing memiliki fungsi berbeda tetapi terkait satu sama lain. Pengennya sih mau dijelasin satu-
satu, tapi bakalan kelamaan. Klo mau lebih jelas mengenai ke-3 badan tersebut lansung aja tanya pada pihak
terkait...Ok...
Kita menuju ke prosesnya :
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar sebagai calon pelanggan listrik. (ya..iya..lah....). Anda bisa mendaftar
lansung ke kantor PT PLN terdekat maupun kepada BTL terdekat. Untuk pendaftaran yang langsung ke kantor PT PLN,
nantinya anda akan diminta menunjuk salah satu kontraktor listrik yang akan memasang instalasi rumah anda dan tentu saja
kontraktor tersebut telah memiliki ini kerja dari PT PLN. Berita terbaru dan mungkin juga masih direncanakan adalah anda
nantinya juga bisa mendaftar ke tempat pembayaran listrik terdekat. Tapi untuk saat ini baru PT PLN dan BTL saja. Jangan
sampai lupa, tentukan dengan bijak mengenai daya listrik yang akan anda pergunakan. Pilihan dayanya dari 450 VA,
900VA, 1300VA, dst. Tentukan pula tarif dari bangunan berdasarkan peruntukan/fungsinya. Sebagai contoh: tarif R jika
bangunan diperuntukkan untuk rumah tinggal, tarif B jika diperuntukkan untuk usaha/bisnis, dsb. Untuk lebih jelasnya dapat
ditanyakan langsung pada saat anda mendaftar.
Adapun syarat yang anda bawa dari rumah adalah :
1. Kartu Identitas (sebaiknya KTP) yang masih berlaku dimana nantinya digunakan sebagai nama rekening.
2. Rekening Pembayaran Listrik Asli atau Focopy dari rumah sebelah (dalam artian sebelah rumah yang sudah dan
masih berlangganan listrik dari PT PLN). Sebaiknya rekening listrik dari rumah sebelah yang digunakan adalah
rekening pembayaran 1 atau 2 bulan yang lalu. Ilustrasi gambar rumah sebelah yang rekening pembayaran listriknya
bisa anda pergunakan untuk pendaftaran sebagai berikut:
dari gambar diatas, rekening yang bisa anda pergunakan berasal dari rumah A, B, C, D atau rumah 1, 2.
Ikuti petujuk maupun syarat lain (surat kuasa dsb.) yang disampaikan oleh pihak PT PLN atau BTL. Jangan pernah
sungkan untuk bertanya jika anda belum jelas. Ingat, anda adalah calon pelanggan atau boleh dikatakan calon
pembeli tenaga listrik, jadi silahkan ditanyakan apabila anda kurang jelas. (dalam dunia bisnis jual-beli, pembeli adalah "raja"
tapi jangan disalah artikan, anda baru calon pembeli jadi baru calon raja-rajaan).
2. Setelah proses pendaftaran, proses tersebut berlanjut ke proses daftar tunggu alias daftar urut pendaftaran. Disini nantinya
berkas pendaftaran anda akan lanjutkan dengan pemeriksaan lapangan oleh petugas survei lapangan yang merupakan bagian
daripelayanan teknik PT PLN. Dari proses teknik inilah akan ditentukan apakah letak pemasangan listrik ke rumah anda
memenuhi ketentuan PT PLN atau tidak. Adapun ketentuan tersebut adalah :
Jarak sambungan kabel tegangan rendah(TR) milik PT PLN dari rumah calon pelanggan ke tiang listrik atau rumah
pelanggan listrik terdekat. Ilustrasi gambarnya sebagai berikut:
Jumlah sambungan rumah dari tiang listrik PT PLN. Maksudnya adalah banyaknya 1 jalur sambungan kabel TR dari
rumah pertama menuju rumah calon pelanggan. Ilustrasi gambarnya sebagai berikut:
Kapasitas dari trafo distribusi TM/TR yang akan melayani rumah calon pelanggan listrik baru.
3. Apabila ketentuan teknik diatas belum terpenuhi maka tentu saja pemasangan baru akan ditunda alias
menunggu sampai terpenuhinya ketentuan teknik tersebut. Akan tetapi apabila data anda memenuhi ketentuan teknik
tersebut, maka selanjutnya data tersebut akan diproses menjadi surat jawaban ijin pemasangan listrik baru. Proses surat
jawaban ijin ini bisa berlangsung cepat tapi bisa juga lambat. Hal ini tergantung dari banyaknya antri-an calon pelanggan baru
maupun ketersedian material KWH di gudang PT PLN setempat.
4. Selama waktu tenggang dari proses surat jawaban ijin inilah para kontraktor listrik alias BTL melaksanakan pekerjaan
instalasi pada rumah calon pelanggan sesuai ketentuan PUIL dan komponen instalasi berkualitas SNI. Disamping
melaksanakan pekerjaan instalasi, para kontraktor ini nantinya akan memberikan / menerbitkan surat jaminan instalasi
pelanggan. Jaminan instalasi ini nantinya diperlukan dalam pemberkasan data oleh PT PLN. Fungsi dari jaminan instalasi ini
adalah untuk menjamin bangunan maupun instalasi listrik anda apabila terjadi kerusakan instalasi maupun kebakaran
bangunan yang diakibatkan oleh pemasangan instalasi yang tidak sesuai ketentuan diatas. Fungsi ini juga erat kaitannya
dengan UU Perlindungan Konsumen. Hal inilah yang oleh masyarakat disebut "mahal". Mengapa demikian?... Contoh kecilnya
adalah jika anda membeli barangbergaransi dengan yang tidak bergaransi, tentu saja harganya berbeda. Hal tersebut
dikarenakan jika barang anda itu rusak selama tenggang waktu garansi maka perusahaan pembuatnya akan mengganti.
Demikian halnya dengan jaminan instalasi yang dikeluarkan oleh kontraktor listrik, bahkan jaminan instalasi tersebut tidak
hanya menjamin instalasi yang dipasang, tetapi juga menjamin seluruh kerusakan jika sampai terjadi kebakaran, baik itu
bangunan maupun barang yang ikut terbakar didalamnya. (untuk kontraktor listrik yg mengerjakan rumahku, mohon maaf jika
dulu saya penah mengatakan "pekerjaan kayak gitu doank kenapa mahal....". bapak kontraktornya sih gak bilang2 klo rumah
saya dijamin instalasinya... coba klo bilang, jadi kan jelas....he..hee....). Tapi perlu anda ketahui, jaminan instalasi ini juga ada
batas waktunya dan juga jaminan instalasi ini tidak akan berlakujika terjadi perubahan instalasi yang dipasang oleh
kontraktor tersebut. (penjelasan yang ini panjang banget yaa.... maklum yang kasih bocoran orang BTL... jadi nulisnya
panjangan dikit... tapi jangan dibilang saya pro BTL lho yaa..... saya orang netral alias golput azaa....).
5. Seiring dengan selesainya instalasi dan dikeluarkannya surat ijin pemasangan dari PT PLN, kemudian instalasi listrik anda
akan di daftarkan kepada KONSUIL. Konsuil ini bertugas untuk memeriksa instalasi yang dikerjakan oleh kontraktor listrik yang
mengacu pada ketentuan PUIL dan juga SNI. Apabila instalasi yang telah terpasang telah sesuai ketentuan diatas maka
Konsuil akan menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dan sebaliknya jika tidak memenuhi ketentuan akan diterbitkan surat
keterangan tidak memenuhi syarat sertifikasi, sehingga harus dilakukan instalasi ulang dan didaftarlan lagi untuk diperiksa
sampai ketentuan diatas terpenuhi. SLO ini juga diperlukan oleh PT PLN dalam pemberkasan data pelanggan.
6. Setelah proses diatas selesai, dilanjutkan dengan proses pembayaran Biaya Penyambungan(BP) dan Uang Jaminan
Pelanggan (UJL) yang telah ditentukan oleh pemerintah. Mengenai besarnya BP dan UJL tergantung dari besarnya daya
listrik dan juga tarif yang akan anda gunakan. Kemudian anda juga akan menandatangani surat perjanjiandengan PT PLN,
yang diantaranya mencakup besarnya pembayaran tiap KWH listrik, sangsi pelanggaran, dsb. Oleh karena itu, baca dan
pelajari dengan seksama sebelum anda menandatangani surat perjanjian bermaterai tersebut.
7. Setelah selesai nantinya akan dilanjutkan pembuatan berkas untuk pengambilan Alat Pembatas dan Pengukur (KWH meter
dan penunjangnya) dari gudang PT PLN, yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemasangan KWH meter. Setelah
pemasangan KWH meter tersebut nantinya anda akan diberi kartu pemberitahuan pembayaran listrik.
Akhirnya selesai sudah pembahasan kali ini, mudah-mudahan sebagian besar infonya benar dan bermanfaat bagi anda yang
membacanya.
Pesan saya :
1. Bayarlah tagihan rekening listrik tepat pada waktunya. Bagi pelanggan yang membayar tagihan listrik sebelum tanggal
tertentu tiap bulannya, terkadang PT PLN mengadakanundian berhadiah yang diperuntukkan bagi pelanggan listrik tersebut.
Jadi, siapa tahu anda menjadi pemenangnya, lumayan lhoo...
2. Gunakanlah tenaga listrik secara bijak dan benar.
3. Ada baiknya menggunakan lampu penerangan atau peralatan lain yang hemat energi. Ini sangat membantu
anda mengurangi biaya pemakaian tenaga listrik tiap bulannya disamping hal-hal lainnya.
4. Periksalah KWH meter anda secara berkala terutama pada segel KWH meter. Jika segel ternyata putus segera laporkan ke
PT PLN. Perlu diingat bahwa dalam perjanjian dengan PT PLN yang anda tandatangani terdapat klausul yang menerangkan
bahwa kabel saluran rumah(SR) sampai dengan AAP(KWH meter) adalah milik PT PLN sedangkan dari AAP(KWH meter)
menuju istalasi rumah adalah milik pelanggan. Dalam klausul tersebut juga menyebutkan bahwa anda juga
ikut menjaga peralatam milik PT PLN. Jadi ketika anda melaporkan adanya kerusakan yang berhubungan dengan batas
kepemilikan dari PT PLN, ada baiknya anda meminta bukti pada saat melaporkan kerusakan tersebut (bukti anda telah
melapor) kepada petugas. Hal ini sedikit banyak juga berhubungan dengan sangsi yang ada dalam perjanjian terutama pada
peralatan AAP alias KWH meter milik PT PLN sehingga nantinya jika terjadi hal-hal yang merugikan, anda bisa menunjukkan
bukti bahwa anda telah melapor. Sebagai contoh : Apabila pada KWH meter ataupun MCB pembatasnya (bukan kotak
dudukannya lho..) anda menjumpai kabel segelnya putus dengan sendirinya (akibat korosi dan biasanya terjadi pada KWH
meter yang lama) ataupun karena suatu hal dan tanpa sengaja membuat putus segel tersebut, segeralah melaporkan hal
tersebut kepada PT PLN dan meminta bukti bahwa anda telah melapor. Mengapa demikian? hal ini dikarenakan apabila
laporan anda belum ditindak lanjuti oleh pihak PT PLN kemudian ada operasi penertiban pemakaian tenaga listrik khususnya
pada rumah anda, anda bisa menunjukkan bukti bahwa anda telah melapor dan belum ditindak lanjuti oleh pihak PT PLN. Hal
ini juga menunjukkan kepedulian anda sebagai warga negara dengan ikut mengawasi BUMN.
Akhir kata, sedikit informasi sumber dari tulisan ini yang meminta agar nama maupun perusahaan kontraktornya tidak
disebut. tapi nickname boleh ya bang...
Ok... Sumber tulisan ini saya sebut saja bang Arvin (bhs jerman yg klo tidak salah artinyasahabat) lulusan S-1 Teknik Elektro
(ST lhoo.. bukan Es Teh...) sebuah PTN di pulau Jawa dan telah bekerja sebagai kontraktor listrik selama hampir 8 tahun
dengan kualifikasi Ahli Madya. (kualifikasi ini dapat melaksanakan pekerjaan jasa tenaga listrik dari pekerjaantegangan
rendah, jaringan distribusi TM sampai dengan pembangkitan tenaga listrik 500KVA). Trims buat infonya bang Arvin,
semoga bermanfaat bagi kita semua..(awas klo sampai salah infonya.... tak suruh traktir makan 7 hari 7
malam...he..he....heee...)
Diposkan oleh Hotmian Sitinjak di 20.45 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Link ke posting ini
Memasang Instalasi Listrik Rumah Bertingkat
Tips ini sedikit berbagi ide memasang instalasi listrik rumah bertingkat. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali instalasi listrik
rumah bertingkat yang sangat susah dalam memperbaikinya. Banyak sekali ditemui titik percabangan instalasi maupun pipa
instalasinya ditanam langsung dalam beton. Alasannya supaya tidak terganggu dari hal-hal yang dapat merusak instalasi
tersebut. Hal tersebut tentu saja ada benarnya, akan tetapi perlu diingat bahwa lantai beton tempat menaruh saluran instalasi
akan sedikit banyak mempengaruhi kekuatan betonnya. Hal tersebut dikarenakan adanya rongga didalamnya yang berasal
dari pipa instalasi yang ditanam dan rata2 pipa yang ditanam berupa peralon PVC atau bahasa "katroknya" peralon plastik. Gak
percaya... tanya tuh sama orang sipil... Itu alasan pertamanya. Alasan yang kedua adalah karena akan susah dalam memperbaiki
maupun jika akan dilakukan penggantian kabel instalasi. Mengapa demikian..?
Yang pertama adalah jika suatu hal dalam menanam pipa instalasi terjadi kebocoran pada pipa (ketika
berlangsungnya proses pengecoran) maka akan mengakibatkan campuran beton masuk kedalamnya sehingga pada akhirnya
pipa instalasi tersebut menjadi buntu alias tersumbat...
Yang kedua adalah jika sampai titik percabangan juga ditanam pada beton. Coba bayangin sendiri... gimana coba
cara nyambung kabelnya...
Diluar itu semua, paling sering dijumpai adalah yang empunya rumah menggunakan kabel jenis NYM ataupun karena saking
kayanya tu orang, instalasi rumahnya menggunakan kabel jenis NYY dan menganggap penanaman didalam beton tidak
perlu menggunakan pipa instalasi. Wah yang ini... ni... paling kereeen... klo ada apa2 ama instalasinya gimanaaa
cobaaa..?!?!. boro-boro nyusupin kabel buat diganti yang baru... nglepasin kabelnya aja dah gak bisa mikir lagi.... ditarik 10
orang aza tu kabel bakalan nyengir doang... ujung-ujungnya ganti total instalasi yang ada dalam beton tersebut.... mendingan
ditinggal mancing dilaut bro.....he..heee....
Ok.. kita lanjutkan. Berikut ide tips pada pemasangan instalasi rumah bertingkat :
Sebaiknya instalasi terbagi menjadi group instalasi yang berbeda untuk tiap lantai.
Jalur pembagian group dari kotak pengaman untuk lantai atas(lantai 2,3,dst.) dapat diletakkan disisi luar tembok
rumah ataupun didalam tembok itu sendiri. Jika diletakkan disisi luar tembok rumah, pastikan jalur tersebut terlindungi dengan
baik. Anda bisa menggunakan pipa peralon atau bahan lainnya yang tahan terhadap perubahan cuaca dan yang terpenting harus
kedap air. Gambar ilustrasinya baik di luar maupun didalam tembok terlihat seperti gambar dibawah ini.
Usahakan pipa instalasi tidak tertanam didalam beton apalagi titik sambungnya. Jikapun ada sebaiknya hanya pipa
instalasi untuk saluran menuju lampu penerangan, itupun juga jangan dicabangkan didalam beton jika lampu penerangan
tersebut dipasang paralel dengan lampu lainnya. Kita ambil contoh denah sederhana dibawah ini.
maka ilustrasi gambar realisasi pemasangan yang tampak dari depan akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
dan jika dilihat dari samping maka kotak sambung 1 atau kotak sambung 2 yang menuju lampu akan terlihat seperti gambar
dibawah ini.
Perlu di ingat, pastikan pipa instalasi yang akan ditanam dalam beton harus benar-benar tertutup rapat alias tidak ada
kebocoran, terutama pada daerah sambungan pipa. Gunakan isolasi pada sambungan pipa untuk lebih melindungi dari
kebocoran.
Satu hal lagi, jika anda merasa risi/kurang cocok dengan penutup asli dari kotak sambung (emang jelek kok tutupnya.. apalagi
untuk kotak sambung yang bulat... garing bangettt...), anda bisa mengatur penanaman kotak sambung sedikit lebih dalam dan
membuat tutup modifikasi (seperti terlihat pada gambar kotak sambung ke lampu diatas) yang terbuat dari kayu atau bahan
lainya sebagai penutup kotak sambung tersebut sehingga nantinya jika tembok dirapikan akan terlihat rata. Jangan lupa
diberi tanda kecil pada daerah tempat tutup kotak sambung tersebut sehingga jika suatu saat akan memperbaiki tidak
kebingungan mencarinya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membacanya dan terima kasih telah berkunjung
kesini.. Akhir kata... molor lagi aahhh.....
Diposkan oleh Hotmian Sitinjak di 20.43 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Link ke posting ini
Kejahatan pencurian listrik memang saat ini sudah merajalela, dan modus yang digunakan semakin canggih. Untuk
mengatasi kejahatan pencurian listrik ini di perlukan adanya upaya preventif dan represif dan PLN dan kepolisian. Di
dalam mengungkap kasus pencurian listrik tidak mudah,
banyak kendala hambatan yang di hadapi, untuk itu sanksipun di buat dengan tegas, yakni di dalam KUHP, dan UU.
Ketenagalistrikan (UU. No. 15 Tahun
1985 da;i UU. No. 20 Tahun 2002). Di dalam KUHP, kejahatan pencurian listrik di atur di dalam pasal 362, di UU. No.
15 Tahun 1985 kejahatan
pencurian listiik di atur di dalam pasal 19, dan di dalam UU. No. 20 Tahun 2002 kejahatan pencurian listrik di atur di
dalam pasal 60. untuk menangani
kasus pencurian listrik PLN membentuk tim P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) yang bertugas menertibkan
dan mengamankan energi listrik yang di manfaatkan masyarakat (pelanggan) secara tidak sah (illegal). Target dan
tim P2TL ini adalah semua pelanggan yang melakukan tindakan perbuatan yang memyebabkan bertambahnya
pemakaian tenaga listrik sehingga lebih besar dan yang semestinya atau daya resmi yang terpasang. Kejahatan
pencurian listrik bisa di tanggulangi asalkan pihak PLN, kepolisian dan masyarakat secara bersama-sama mengatasi
terjadinya kejahatan pencurian listrik. Tentunya masyarakat dapat memberikan informasi kepada PLN dan atau
kepolisian apabila ada pihak-pihak lain yang tidak bertanggungjawab melakukan kejahatan pencurian listrik.