Pada saat itu, konstitusi yang berlaku adalah UUD 1945 dan Presiden
Sukarno berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang
berlandaskan pada sistem presidensial (presidesiil). Para menteri berada di bawah
wewenang presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
Bagi bangsa Indonesia, pilihan yang tepat dalam menerapkan paham demokrasi
adalah dengan demokrasi Pancasila. Demokrasi pancasila sendiri tercantum dalam
sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan. Dalam sila ini, pada dasarnya mencakup
rangkaian totalitas yang terkait erta antara satu sila dan sila yang lainnya. Terdapat
prinsip demokrasi Pancasila yang dibagi menjadi 10 pilar demokrasi konstitusional
Indonesia menurut Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, yaitu: