Anda di halaman 1dari 17

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kepesertaan JKN dan Prosedur pendaftaran peserta” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Komunitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Garut, 5 April 2021 

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
ISI.............................................................................................................................3
2.1 Kepesertaan....................................................................................................3
2.1.1Kepesertaan PBI (Perpres No 101 Tahun 2011)..........................................3
2.1.2 Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI)....................................5
2.1.3 Pentahapan Kepesertaan (Perpres No 111 Tahun 2013).............................6
2.1.4 Ketentuan Peserta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Cacat Total
(Pasal 7 & 8 Perpres No 12 Tahun 2013).............................................................7
2.1.5 Hak dan Kewajiban Peserta.........................................................................8
2.1.6 Iuran (Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013).........................................8
2.2 Tata Cara Pendaftaran JKN..........................................................................10
2.2.1 Kewajiban Mendaftarkan (Perpres 111 Tahun 2013)...............................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kesehatan merupakan hak dasar yang di miliki setiap orang dan warga negara
yang berhak untuk mendapatkan kesehatan tersebut. Dalam UUD 1945
perubahan,pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa negara mengembangkan Sistem
Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Sesuai dengan UU No 40 Tahun 2004.SJSN diselenggarakan dengan mekanisme


Asuransi Sosial dimana setiap peserta diwajibkan membayar iuran guna untuk
memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta atau
anggota keluarganya.

Di dalam SJSN terdapat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan


bentuk dari komitmen pemerintah terhadap pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Sebelum ada JKN pemerintah sudah berupaya
merintis beberapa bentuk jaminan sosial dalam bidang kesehatan.

Dengan dimulainya JKN per 1 januari 2014 semua program jaminan kesehatan
yang telah dilaksanakan pemerintah seperti Akses PNS , JPK, jamsostek, TNI,
Polri, dan Jamkesmas diintregasikan ke dalam satu badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Sama hal nya dengan adanya program
jamkesmas pemerintah akan bertanggungjawab untuk membayarkan iuran JKN
untuk fakir miskin dan orang orang yang tidak mampu yang terdaftar sebagai
peserta penerima bantuan iuran (PBI)

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memudahkan penulis dalam pengkajian dan pembahasan dalam karya tulis
ini, serta memudahkan pembaca dalam memahaminya, maka penulis menyajikan
beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:

1) Bagaimana kepesertaan JKN?

2) Bagaimana tata cara pendaftaran JKN?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuannya adalah:

1) Untuk mengetahui bagaimana kepesertaan JKN.

2) Untuk mengetahu bagaimana tata cara pendaftaran JKN.

2
BAB II

ISI

2.1 Kepesertaan
Kepesertaan BPJS Kesehatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-
PBI).

2.1.1Kepesertaan PBI (Perpres No 101 Tahun 2011)


1. Kriteria Peserta PBI

o Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir


miskin dan orang tidak mampu.

o Kriteria Fakir Miskin dan orang tidak mampu ditetapkan oleh menteri
di bidang sosial setelah berkoordinasi dengan menteri dan /atau
pimpinan lembaga terkait

o Kriteria Fakir Miskin dan Orang tidak mampu sebagaimana dimaksud


menjadi dasar bagi lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang statistik untuk melakukan pendataan

o Data Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu yang telah diverifikasi dan
divalidasi sebagaimana dimaksud, sebelum ditetapkan sebagai data
terpadu oleh Menteri di bidang sosial, dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan dan menteri dan/atau pimpinan lembaga terkait.

o Data terpadu yang ditetapkan oleh Menteri dirinci menurut provinsi dan
kabupaten/kota.

o Data terpadu sebagaimana dimaksud menjadi dasar bagi penentuan


jumlah nasional PBI Jaminan Kesehatan.

3
o Data terpadu sebagaimana dimaksud, disampaikan oleh Menteri di
bidang sosial kepada menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan dan DJSN

o Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


kesehatan mendaftarkan jumlah nasional PBI Jaminan Kesehatan yang
telah ditetapkan sebagaimana dimaksud sebagai peserta program
Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan

o Penetapan jumlah PBI Jaminan Kesehatan pada tahun 2014 dilakukan


dengan menggunakan hasil Pendataaan Program Perlindungan Sosial
tahun 2011.

o Jumlah peserta PBI Jaminan Kesehatan yang didaftarkan ke BPJS


Kesehatan sejumlah 86,4 juta jiwa.

2. Perubahan Data Peserta PBI

o Penghapusan data fakir miskin dan orang tidak mampu yang tercantum
sebagai PBI Jaminan Kesehatan karena tidak lagi memenuhi keriteria

o Penambahan data Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu untuk


dicantumkan sebagai PBI Jaminan Kesehatan karena memenuhi kriteria
Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu.

o Perubahan data PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud


diverifikasi dan divalidasi oleh Menteri di bidang sosial

o Perubahan data ditetapkan oleh Menteri di bidang sosial setelah


berkoordinasi dengan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang keuangan dan Menteri dan/atau pimpinan
lembaga terkait.

o Verifikasi dan validasi terhadap perubahan data PBI Jaminan Kesehatan


sebagaimana dimaksud dilakukan setiap 6 (enam) bulan dalam tahun
anggaran berjalan.

4
o Penduduk yang sudah tidak menjadi Fakir Miskin dan sudah mampu,
wajib menjadi peserta Jaminan Kesehatan dengan membayar Iuran.

2.1.2 Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI)


Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud merupakan
peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas
(sesuai Perpres No 12 Tahun 2013):

1. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil;

b. Anggota TNI;

c. Anggota Polri;

d. Pejabat Negara;

e. P egawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;

f. Pegawai swasta; dan

g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima
Upah.

2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, terdiri atas pekerja di
luar hubungan kerja dan pekerja mandiri.

3. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya, terdiri atas :

a. Investor;

b. Pemberi Kerja;

c. Penerima pensiun;

d. Veteran;

e. Perintis Kemerdekaan; dan

5
f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
mampu membayar iuran.

4. Penerima Pensiun sebagaimana yang dimaksud terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;

b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak

pensiun;

c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

d. Penerima pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan

e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana yang
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun.

 Pekerja sebagaimana yang dimaksud termasuk warga negara asing yang


bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan

 Jaminan Kesehatan bagi Pekerja warga negara Indonesia yang bekerja


di luar negeri diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
tersendiri.

 Anggota keluarga sebagaimana dimaksud meliputi:

a. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan

b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari
peeserta, dengan kriteria:

 Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai


penghasilan sendiri; dan

 Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia


25 (dua puluh lima) tahun yag masih melanjutkan pendidikan
formal.

 Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dapat


mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.

6
2.1.3 Pentahapan Kepesertaan (Perpres No 111 Tahun 2013)
Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan dilakukan secara bertahap
sehingga mencakup seluruh penduduk; Pentahapan sebagaimana dimaksud
dilakukan sebagai berikut :

1. Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014, paling sedikit meliputi:

 PBI Jaminan Kesehatan;

 Anggota TNI/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan


dan anggota keluarganya;

 Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota


keluarganya;

 Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero (Persero) Asuransi


Kesehatan Indonesia (ASKES) dan anggota keluarganya dan

 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan Persero (Persero)


Jaminan Sosial Tenaga Kerja

2. Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta
BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.

2.1.4 Ketentuan Peserta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Cacat Total
(Pasal 7 & 8 Perpres No 12 Tahun 2013)
o Peserta yang mengalami PHK tetap memperoleh hak manfaat Jaminan
Kesehatan paling lama 6 (enam) bulan sejak di PHK tanpa membayar
iuran.

o Peserta sebagaimana tersebut di atas yang telah bekerja kembali wajib


memperpanjang status kepesertaannya dengan membayar iuran

o Dalam hal peserta sebagaimana dimaksud di atas tidak bekerja kembali


dan tidak mampu, berhak menjadi peserta PBI Jaminan Kesehatan

7
o Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan yang mengalami cacat total tetap
dan tidak mampu, berhak menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan

o Penetapan cacat total tetap, dilakukan oleh dokter yang berwenang.

o Perubahan status kepesertaan dari Peserta PBI Jaminan Kesehatan menjadi


bukan Peserta PBI Jaminan Kesehatan dilakukan melalui pendaftaran ke
BPJS Kesehatan dengan membayar iuran pertama.

o Perubahan status kepesertaan dari bukan Peserta PBI Jaminan Kesehatan


menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan

2.1.5 Hak dan Kewajiban Peserta


A. Hak Peserta

1. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan


kesehatan;

2. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yangbekerjasama


dengan BPJS Kesehatan;

4. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis


ke Kantor BPJS Kesehatan.

B. KEWAJIBAN PESERTA

1. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yang besarannya


sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

2. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, erceraian,


kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan tingkat
pertama;

3. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang
yang tidak berhak;

8
4. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.

2.1.6 Iuran (Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013)


1. Iuran Peserta PBI

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk
yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp 19.225,00 (sembilan belas
ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) per orang per bulan.

2. Iuran Peserta Bukan PBI

o Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara,
dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebesar 5% (lima persen) dari
Gaji atau Upah per bulan.

o Iuran sebagaimana dimaksud pada poin 1 (satu) dibayar dengan ketentuan


sebagai berikut:

a. 3% (tiga persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan

b. 2% (dua persen) dibayar oleh Peserta.

o Kewajiban Pemberi Kerja dalam membayar iuran sebagaimana dimaksud di


atas, dilaksanakan oleh:

a. Pemerintah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil


Pusat, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri Pusat; dan

b. Pemerintah Daerah untuk Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pegawai


Negeri Sipil Daerah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Daerah.

o Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah selain Peserta
sebagaimana dimaksud di atas yang dibayarkan mulai tanggal 1 Januari
2014 sampai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% (empat koma lima persen)
dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:

a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan

9
b. 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.

o Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta sebagaimana dimaksud di atas yang


dibayarkan mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5% (lima persen) dari Gaji
atau Upah per bulan dengan ketentuan:

a. 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan

b. 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta. >> DIKURANGI 2 POIN

2.2 Tata Cara Pendaftaran JKN


Calon peserta dapat mendaftarkan diri dan keluarganya melalui beberapa cara,
yakni:

a. Melalui Kantor BPJS Kesehatan

b. Melalui web

1) www.bpjs-kesehatan.go.id

2) DIP elektronik

c. Melalui pihak ketiga -> channel Bank (Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank
BRI), PT POS.

Adapun berbagai dokumen yang harus dipersiapkan sebelum melakukan


pendaftaran adalah :

a) Kartu Tanda Penduduk (KTP)

b) Kartu Keluarga (KK)

c) Kartu NPWP

d) Foto Ukuran 3x4

Pada prinsipnya tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta PBIJKN
sepanjang mengikuti prosedur dan obat – obatan yang diresepkan oleh dokter
masuk ke dalam daftar Formularium Nasional.

10
2.2.1 Kewajiban Mendaftarkan (Perpres 111 Tahun 2013)
o Setiap Pemberi Kerja wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai
Peserta Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran.

o Dalam hal Pemberi Kerja secara nyata-nyata tidak mendaftarkan dirinya


sebagai peserta Jaminan Kesehatan, setiap pekerja Bukan Penerima Upah
wajib mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya secara sendiri-sendiri
atau berkelompok sebagai Peserta Jaminan Kesehatan pada BPJS Kesehatan
dengan membayar iuran.

o Setiap orang bukan Pekerja wajib mendaftarkan dirinya dan anggota


keluarganya sebagai Peserta Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan
dengan membayar iuran.

1. Setiap Peserta yang telah terdaftar pada BPJS Kesehatan berhak


mendapatkan identitas Peserta

2. Identitas Peserta paling sedikitnya memuat nama dan nomor identitas


Peserta

3. Nomor identitas Peserta merupakan nomor identitas tunggal yang


berlaku untuk semua program jaminan sosial.

o Peserta Pekerja Penerima Upah wajib menyampaikan perubahan data


kepesertaan kepada Pemberi Kerja dan Pemberi Kerja wajib melaporkan
perubahan data kepesertaan kepada BPJS Kesehatan.

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang
bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
 Latar Belakang dan Tujuan JKN yaitu Kesehatan adalah hak dasar setiap
orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.
 Prinsip Pelaksanaan Program JKN Telah diaut oleh UU No 40 Tahun 2004
tentang SJSN
 Yang menjadi peserta JKN
1. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2012 tentang
2. Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI)
 Jika bayi baru lahir dari keluarga Peserta PBIJKN maka berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran Jaminan Kesehatan, disebutkan pada pasal 11 ayat 1b.
 Apakah Kartu Peserta Jamkesmas 2013 Masih berlaku?
Ya. Kartu peserta Jamkesmas tahun 2013 masih berlaku saat berobat ke
fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
 Bagaimana Status Peserta Jamkesmas Lama yang tidak masuk kedalam
Daftar Peserta PBIJKN?
Bagi peserta yang dahulu menjadi peserta Jamkesmas lama (sebelumtahun
2013) dan tidak lagi menjadi peserta PBI JKN dapat mendaftarkan diridan
keluarganya menjadi peserta JKN non PBI melalui Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Kesehatan ( dahulu PT Askes Persero) di kantor cabang
terdekat atau secara online (http://bpjs-kesehatan.go.id/statis-17-
pendaftaranpeserta.html).
 Iuran yang harus dibayar dalam Program JKN?
Mengenai iuran yang dikenakan telah diatur Sesuai dengan Perpres Nomor
111 Tahun 2013

12
 Apa saja Manfaat yang diperoleh Peserta JKN? Pelayanan bersifat
komprehensif sesuai kebutuhan medis
 Bagaimana Prosedur Berobat Peserta JKN?Prosedur pelayanan pasien JKN
adalah, peserta harus berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
baik itu Puskesmas, Klinik Swasta,Dokter Praktek, Klinik TNI/POLRI yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan sesuai dengan tempat peserta
terdaftar.
 Bagaimana cara dan persyaratan mendaftar menjadi peserta JKN?
o Melalui Kantor BPJS Kesehatan
o Melalui web
 Apakah ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta PBIJKN? Pada
prinsipnya tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta PBIJKN
sepanjang mengikuti prosedur dan obat – obatan yang diresepkan oleh dokter
masuk ke dalam daftar Formularium Nasional
 Apakah JKN menanggung biaya transportasi pengobatan?
Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pemberian pelayananambulan
dapat dilihat lebih lengkap pada Peraturan BPJS Kesehatan No. 1Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
 Apakah Pemerintah Daerah tetap diperbolehkan mengelola Jamkesda? Masih
diperbolehkan.
 Apakah ada nomor kontak untuk bertanya atau mengadukan keluhan?
o Halo Kemkes di nomor telepon 500 567
o Halo BPJS di nomor telepon 500 400

3.2 Saran
Oleh karena itu penting sekali mengetahui mengenai jaminan kesehatanyang
sudah di programkan oleh pemerintah, di himbau agar masyarakatmemanfaatkan
dengan sebaik-baiknya untuk menjadikan masyarakat yang sehatdan menekan
kematian yang begitu banyak di Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/375816317/MAKALAH-JKN (di akses pada


Senin 05 April 2021)

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/a9c04aa825ffc12d24aeee668747f284.pdf&ve
d=2ahUKEwjdzfq29uXvAhXI7nMBHfEEA8oQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVa
w1QSsLMMGyP57uHtqCDpdHc (di akses pada Senin 05 April 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai