Kepesetaan JKN Kelompok 2 Komunitas Ibu Rosita
Kepesetaan JKN Kelompok 2 Komunitas Ibu Rosita
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kepesertaan JKN dan Prosedur pendaftaran peserta” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Komunitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
ISI.............................................................................................................................3
2.1 Kepesertaan....................................................................................................3
2.1.1Kepesertaan PBI (Perpres No 101 Tahun 2011)..........................................3
2.1.2 Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-PBI)....................................5
2.1.3 Pentahapan Kepesertaan (Perpres No 111 Tahun 2013).............................6
2.1.4 Ketentuan Peserta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Cacat Total
(Pasal 7 & 8 Perpres No 12 Tahun 2013).............................................................7
2.1.5 Hak dan Kewajiban Peserta.........................................................................8
2.1.6 Iuran (Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013).........................................8
2.2 Tata Cara Pendaftaran JKN..........................................................................10
2.2.1 Kewajiban Mendaftarkan (Perpres 111 Tahun 2013)...............................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan dimulainya JKN per 1 januari 2014 semua program jaminan kesehatan
yang telah dilaksanakan pemerintah seperti Akses PNS , JPK, jamsostek, TNI,
Polri, dan Jamkesmas diintregasikan ke dalam satu badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Sama hal nya dengan adanya program
jamkesmas pemerintah akan bertanggungjawab untuk membayarkan iuran JKN
untuk fakir miskin dan orang orang yang tidak mampu yang terdaftar sebagai
peserta penerima bantuan iuran (PBI)
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuannya adalah:
2
BAB II
ISI
2.1 Kepesertaan
Kepesertaan BPJS Kesehatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Non-
PBI).
o Kriteria Fakir Miskin dan orang tidak mampu ditetapkan oleh menteri
di bidang sosial setelah berkoordinasi dengan menteri dan /atau
pimpinan lembaga terkait
o Data Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu yang telah diverifikasi dan
divalidasi sebagaimana dimaksud, sebelum ditetapkan sebagai data
terpadu oleh Menteri di bidang sosial, dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan dan menteri dan/atau pimpinan lembaga terkait.
o Data terpadu yang ditetapkan oleh Menteri dirinci menurut provinsi dan
kabupaten/kota.
3
o Data terpadu sebagaimana dimaksud, disampaikan oleh Menteri di
bidang sosial kepada menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan dan DJSN
o Penghapusan data fakir miskin dan orang tidak mampu yang tercantum
sebagai PBI Jaminan Kesehatan karena tidak lagi memenuhi keriteria
4
o Penduduk yang sudah tidak menjadi Fakir Miskin dan sudah mampu,
wajib menjadi peserta Jaminan Kesehatan dengan membayar Iuran.
b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara;
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima
Upah.
2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, terdiri atas pekerja di
luar hubungan kerja dan pekerja mandiri.
a. Investor;
b. Pemberi Kerja;
c. Penerima pensiun;
d. Veteran;
5
f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang
mampu membayar iuran.
pensiun;
e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana yang
dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun.
b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari
peeserta, dengan kriteria:
6
2.1.3 Pentahapan Kepesertaan (Perpres No 111 Tahun 2013)
Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan dilakukan secara bertahap
sehingga mencakup seluruh penduduk; Pentahapan sebagaimana dimaksud
dilakukan sebagai berikut :
2. Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta
BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.
2.1.4 Ketentuan Peserta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Cacat Total
(Pasal 7 & 8 Perpres No 12 Tahun 2013)
o Peserta yang mengalami PHK tetap memperoleh hak manfaat Jaminan
Kesehatan paling lama 6 (enam) bulan sejak di PHK tanpa membayar
iuran.
7
o Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan yang mengalami cacat total tetap
dan tidak mampu, berhak menjadi Peserta PBI Jaminan Kesehatan
2. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
B. KEWAJIBAN PESERTA
3. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang
yang tidak berhak;
8
4. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan serta penduduk
yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar Rp 19.225,00 (sembilan belas
ribu dua ratus dua puluh lima rupiah) per orang per bulan.
o Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara,
dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri sebesar 5% (lima persen) dari
Gaji atau Upah per bulan.
o Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah selain Peserta
sebagaimana dimaksud di atas yang dibayarkan mulai tanggal 1 Januari
2014 sampai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% (empat koma lima persen)
dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:
9
b. 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.
b. Melalui web
1) www.bpjs-kesehatan.go.id
2) DIP elektronik
c. Melalui pihak ketiga -> channel Bank (Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank
BRI), PT POS.
c) Kartu NPWP
Pada prinsipnya tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta PBIJKN
sepanjang mengikuti prosedur dan obat – obatan yang diresepkan oleh dokter
masuk ke dalam daftar Formularium Nasional.
10
2.2.1 Kewajiban Mendaftarkan (Perpres 111 Tahun 2013)
o Setiap Pemberi Kerja wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai
Peserta Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) adalah program Pemerintah yang
bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Latar Belakang dan Tujuan JKN yaitu Kesehatan adalah hak dasar setiap
orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.
Prinsip Pelaksanaan Program JKN Telah diaut oleh UU No 40 Tahun 2004
tentang SJSN
Yang menjadi peserta JKN
1. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2012 tentang
2. Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI)
Jika bayi baru lahir dari keluarga Peserta PBIJKN maka berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan
Iuran Jaminan Kesehatan, disebutkan pada pasal 11 ayat 1b.
Apakah Kartu Peserta Jamkesmas 2013 Masih berlaku?
Ya. Kartu peserta Jamkesmas tahun 2013 masih berlaku saat berobat ke
fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Bagaimana Status Peserta Jamkesmas Lama yang tidak masuk kedalam
Daftar Peserta PBIJKN?
Bagi peserta yang dahulu menjadi peserta Jamkesmas lama (sebelumtahun
2013) dan tidak lagi menjadi peserta PBI JKN dapat mendaftarkan diridan
keluarganya menjadi peserta JKN non PBI melalui Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Kesehatan ( dahulu PT Askes Persero) di kantor cabang
terdekat atau secara online (http://bpjs-kesehatan.go.id/statis-17-
pendaftaranpeserta.html).
Iuran yang harus dibayar dalam Program JKN?
Mengenai iuran yang dikenakan telah diatur Sesuai dengan Perpres Nomor
111 Tahun 2013
12
Apa saja Manfaat yang diperoleh Peserta JKN? Pelayanan bersifat
komprehensif sesuai kebutuhan medis
Bagaimana Prosedur Berobat Peserta JKN?Prosedur pelayanan pasien JKN
adalah, peserta harus berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
baik itu Puskesmas, Klinik Swasta,Dokter Praktek, Klinik TNI/POLRI yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan sesuai dengan tempat peserta
terdaftar.
Bagaimana cara dan persyaratan mendaftar menjadi peserta JKN?
o Melalui Kantor BPJS Kesehatan
o Melalui web
Apakah ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta PBIJKN? Pada
prinsipnya tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta PBIJKN
sepanjang mengikuti prosedur dan obat – obatan yang diresepkan oleh dokter
masuk ke dalam daftar Formularium Nasional
Apakah JKN menanggung biaya transportasi pengobatan?
Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pemberian pelayananambulan
dapat dilihat lebih lengkap pada Peraturan BPJS Kesehatan No. 1Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan.
Apakah Pemerintah Daerah tetap diperbolehkan mengelola Jamkesda? Masih
diperbolehkan.
Apakah ada nomor kontak untuk bertanya atau mengadukan keluhan?
o Halo Kemkes di nomor telepon 500 567
o Halo BPJS di nomor telepon 500 400
3.2 Saran
Oleh karena itu penting sekali mengetahui mengenai jaminan kesehatanyang
sudah di programkan oleh pemerintah, di himbau agar masyarakatmemanfaatkan
dengan sebaik-baiknya untuk menjadikan masyarakat yang sehatdan menekan
kematian yang begitu banyak di Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/a9c04aa825ffc12d24aeee668747f284.pdf&ve
d=2ahUKEwjdzfq29uXvAhXI7nMBHfEEA8oQFjAAegQIBBAC&usg=AOvVa
w1QSsLMMGyP57uHtqCDpdHc (di akses pada Senin 05 April 2021)
14