Gaptek itu bukan penyakit kok hehe.. Gaptek itu hanya soal belum tahu, lalu
mencari tahu dan akhirnya jadi tahu. Sialnya, untuk menjadi sukses tidak hanya cukup
tahu.
Dari tahu, kita harus mau belajar lebih, setelah itu naik kelas menjadi bisa.
Sayangnya.. bisa tapi tidak pernah menerapkan semua itu dalam keseharian, sama saja
bohong mak! Juru terbaik dalam hidup itu adalah praktik, praktik dan praktik!
Okey.. Saya mau naik kelas deh, manfaatkan ilmu yang sudah saya dapat dari
bangku sekolah. Cari kerja kantoran yang sesuai kemampuan. Namun ada resikonya...
anak.. ooh anak..
Titipan Allah yang diberikan kepada kita, masa kita titipin lagi ke orang lain
hiiksss.. Rasanya tidak pantas jadi digelari “Ibu”. Namanya perempuan yang sudah
punya buah hati, naluri kita pasti ingin jadi ibu seutuhnya bukan? Saya yakin emak juga
begitu, iyaa kaan? Nahlooh ngaku aja deh..
Hmm saya jadi ingin tau. Apa emak tipe perempuan mandiri? Emak gak suka
bergantung sama orang lain dong pastinya? yaa.. meskipun itu ke suami emak sendiri?
Emak punya jiwa wanita karir, tapi sudah punya anak banyak dan repot ngurus ini itu?
Nah, sudah bisa kita lihat. Emak ini sebenarnya mau dan bisa membuka usaha
sendiri. Ya, untuk nambah-nambah pemasukan sehari-hari dan pastinya, ga mesti harus
selalu minta ke suami. Tapi emak terlalu banyak “takut” nya. Benar ga?
Ya saya maklumi, karena memang manusiawi jika kita takut. Takut gagal salah
satunya. Namanya bisnis pasti ada pasang surut nya mak, ada kesalahan yang sering kali
terjadi pada kita. Nah, mari kita pelajari 7 kesalahan yang sering dilakukan oleh emak-
emak seperti kita yang membuat gagal jago jualan.
PERTAMA, GUE SIBUK, APALAGI BELAJAR BEGITUAN!
Nah mak, jaman sekarang ini udah bukan jamannya lagi bikin produk sendiri.
Produksi sendiri, dan distribusi barang-barang buatan emak ke pasaran sendiri. Mak
please?!
Sampai ayam melahirkan pun, emak gak akan berani-berani buka usaha kalau
kaya gitu berfikirnya. Nih mak, jaman sekarang usaha dan jualan di internet tuh udah
banyak banget dijalani emak-emak.
Emak masih mikir apa yang mesti emak jual? Katanya ga perlu produksi barang
sendiri juga bisa. Nah, emak diem pasti diam-diam nanya dalam hati nih hehe.. Oke mak,
saya kasih tau. Jawabannya, sekarang itu lagi musim banget jadi reseller dari produk atau
brand yang orang lain jual. Emak pasti pernah denger dong tentang reseller?
Yup, benar sekali. Tapi kan jadi reseller itu modalnya ga sedikit. Okay mak, kalau
emak memang belum berani jualan dan ngambil stok banyak dengan jadi reseller.
Sekarang pilih usaha jadi dropshipper aja. Tau kan? Masa emak-emak gaul ga pernah
denger ini? Jadi usaha dropship itu kasarannya, kita jualin barang orang dilahan pribadi
kita.
Kita cuma butuh memastikan bahwa kita ini punya banyak relasi dan target pasar
yang memang memerlukan barang yang kita jual. Modal nya apa aja? Pasti emak mau
nanya itu kan? Yang paling penting ya itu tadi. Personal branding emak sendiri. Biasanya
sebelum lihat barang yang dijual, konsumen akan lihat dulu penjualnya terpercaya atau
engga.
Nah syukur-syukur emak udah punya banyak kenalan. Udah ga sulit lagi tuh
membangun personal branding emak. Tapi kalau belum terpercaya, bukan berarti gabisa
kerja jadi dropshipper. Itu berarti, sekarang ini waktunya emak bangun relasi dan naikin
personal branding emak secara perlahan.
Coba dulu aja jualkan barang distributor sedikit demi sedikit. Pastikan kita
membangun interaksi yang baik dengan konsumen kita. Agar mereka terkesan dan
percaya hingga menjadikan kita referensi tempat yang terpercaya untuk belanja. Setelah
itu, mak bisa kumpulkan respon positif dari konsumen, dan menjadikannya testimoni
untuk produk yang mak jual.
Gimana? Sudah berhasil? Yes, saya berharap cara ini berhasil hehe. Tapi setelah
sukses mak justru kebanjiran orderan. Sibuk kesana kemari, memikirkan pesanan yang
berbeda-beda selera. Emak akhirnya cuma bisa ngeluh karena ga ngerti gimana caranya
mengatasi ini. Ada diantara emak-emak gaul saya ini yang pernah merasakan hal
demikian?
Duuuh duuh.. doanya minta omset naik. Giliran dikasih konsumen banyak dan
ada beberapa yang cerewet, para emak ngedumel. Omset naik artinya orderan makin
banyak, maka kerepotan bertambah, si emak ngeluh.
Terjadi kewalahan dalam sistem order, mengakibatkan antrian chat yang panjang.
Lalu nggak sanggup nahan kritikan konsumen, emak sakit hati.
Lah kan kita yang berdo’a minta omset naik. Sekarang sudah dikasih, kok malah
banyak bapernya. Omset naik ya memang seperti itu prosesnya. Kalau nggak sanggup,
artinya kita belum pantas.
Pengennya omset naik langsung 200%. Tapi ngurus yang sekarang saja sudah
ngerasa beraaaaaat banget. Lah nanti sanggup nggak ngurusin yang lebih besar?
Berdoanya supaya bisa buka banyak lapangan kerja. Nah kenapa kita sudah setress
ngurus sedikit karyawan saat ini? Saat doanya dikabulkan apakah sanggup?
Kenapa bisa seperti itu? Nggak lain karena kita malas belajar. Woi, sadar woi
bisnis bukan lagi main-main. Kalau main-main hasilnya main-main pula. Nah, kalau
emak doanya omset naik 200% maka mulailah dibarengi dengan belajar. Ini namanya
memantaskan diri. Jadi ketika Allah ngasih omset gedeee, kita sudah tahu apa yang harus
dilakukan.
Nggak apa-apalah sekalian Saya “jitakin” ya. Hehehe.. Nabi Muhammad saw
nyuruh kita untuk senantiasa belajar. Kenapa begitu? Karena beliau sangat paham ketika
seseorang berilmu, itu artinya orang tersebut siap menerima sesuatu yang lebih besar.
Mau memantaskan diri dan bertahan dengan prosesnya? Silahkan jawab sambil
bercermin ya. Jangan lupa senyum supaya manis. Hehehe...
Kalau ingin belajar jualan, harus berani menembus mental blok karena malu atau
nggak percaya dirinya. Kalau nggak, dijamin jualan kita nggak ada yang lirik. So,
sekarang mulailah untuk belajar SKSD.
Kuncinya adalah niatkan diri untuk silaturahim. Jadi nggak modus. Memang
beneran mau silaturahim. Nah, karena kita mau nolong si orang tersebut, baru deh kasih
penawaran. Jadi jualan itu adalah proses memberikan pertolongan yang orang lain
butuhkan. Titik!
Mereka tidak tahu kita jual produk tersebut, makanya jangan bosen ngiklan,
jangan cape promo, jangan sungkan nawarin. Okaayy?
Kita nih emak rempong yang berhati melow. kalau lagi down, jangan mengurung
diri. Jangan kelamaan nangis di pojokan sendirian. Yuuuk! keluar dari sangkar. Cari
pencerahan, inspirasi dan suntikan semangat.
Laki-laki aja bisnisnya bisa bangkrut. Apalagi emak rempong yang ngejalanin.
Mental kita harus lebih kuat. Demi.. demi... demi masa depan anak keturunan kita
memiliki kehidupan lebih baik.
Bisa kuliah di universitas terbaik. Kalau perlu kuliah ke luar negeri. Ke Turki,
Jerman atau ke manalah.
Supaya kita bisa mencetak generasi yang bisa membenahi negeri dan
menegakkan agama. Jihad loh kita nih.. Insya Allah.. keringat dan air mata ngurus bisnis.
Harus kuaaat.. Saya tahu emak kuat.
Ingeeet loh mak, peran emak ini sebagai istri, sebagai ibu. Sebagai menantu, dan
sebagai pebisnis. Ya, kewajiban utama emak itu ngurus suami dan anak. Jangan sampai
karena usaha baru emak ini, jadi berimbas buruk ke keluarga emak sendiri.
Jalani bisnis dengan hati. Selaraskan pendapat dengan suami emak. InsyaAllah
apa yang emak kerjakan jadi berkah.
Hati-hati dengan yang satu ini ya mak. Karena ini urusannya akhirat, ini juga
yang menjadikan bisnis yang sedang dibangun adalah berkah atau nggak sama sekai. Yuk
ijin suami. Jika suami belum ngijinin mending dipending dulu.
Cari waktu yang sesuai untuk ngobrol. Jangan mentang-mentang wanita lalu kita
merasa harus dituruti, nggak! Ridho suami yang akan memperlancar bisnis kita. tanpa
itu, udah deh bujuk dulu saja suami sampai akhirnya sukses jalanin bisnis kita.
Gimana kalau suami belum sehati dengan kita? Berilah pengertian terus. Jangan
lupa cara bicara ke suami yang baik, jangan maksa dan ngambek-ngambek. Laki-laki
kecenderungannya pakai logika kalau ngobrol.
Cari waktu yang tepat kapan bisa ngobrol sama suami. Jangan lagi capek malah
diajak ngobrol. Bisa ngambek-ngambek beliau. Hehehe…
Emosi yang kita keluarkan dari dalam diri, juga merupakan ENERGI. Bisa berupa
energi positif (hal baik, optimis, kebahagiaan, percaya diri dll) ataupun energi negatif
(kebencian, keluh kesah, pesimis, amarah, gosip, dll).
Saat kita melayani konsumen via online, energi pun terbentuk. Ternyata energi
tersebut tidak hilang (karena ada hukum kekekalan energi) energi hanya berubah bentuk
dan energi tersebut akan kembali kepada kita.
Sialnya, sering kali justru orang-orang terdekat kita yang nggak percaya pada
kita. bisa keluarga kita, saudara kita atau yang lainnya. Yah, biarkan saja. Jangan baper
alias bawa perasaan.
Nah mak, kalau udah kaya gini, banyakin istighfar. Banyakin bersyukur sama
kesuksesan apa yang sejauh ini sudah Allah kasih. Tidak ada langkah yang salah di dunia
ini mak. Yang ada hanya langkah yang tidak terarah. Ini membesar menjadi sebuah
masalah. Lagi-lagi hanya karena keyakinan kita yang setengah-setengah.
Saya pernah dengar mas Dewa Eka Prayoga bilang, “Jangan takut dan dengerin
kata orang kalau niat kita baik untuk ibadah. Toh kita ibadah urusan nya dengan Allah
bukan mereka”. Saya pikir.. Iya siih.. terus ngapain?
Kok selama ini saya baperan yah? Yap, kata mas Dewa 2 hal yang terpenting
dalam berbisnis itu..
Pertama, jangan baperan. Please mak, hari gini baperan.. tadi juga kan kita
udah bahas. Baperan itu cuma bikin kita terbebani dan nganggap penting
semua “kata orang” termasuk kata-kata yang bisanya bikin kita down. So,
belajar cuek itu perlu mak..
Kedua, jangan loyo. Hello mak, hari gini jualan dengan asal-asalan. Asal
ngiklan, asal closing, asal dapat uang. Nah kan tuh, pemasukan dan rejeki
kita juga jadi asal-asalan. Please mak, kita mesti ngotot kalo jualan.
Serius. Gak main-main. Dan pemasukan pun gak akan main-main.
Dan ini serius mak. Untuk sukses nggak butuh bakat dan keturunan. Banyak
orang kaya terlahir dari mimpi seorang anak miskin. Ada wanita sukses yang mampu adil
mengurus bisnis dan keluarganya.
Lemah secara akademis, biarin saja. Yang penting kuat mental bisnis, punya jiwa
pejuang, itu yang dibutuhkan untuk membangun usaha.
Nggak usah kelamaan mikirin pendapat orang lain terhadap diri kita. Karena yang
memberikan rezeki bukan mereka, tetapi Allah, benerkan?
Jadikan cemoohan mereka adalah “pupuk” untuk menyuburkan gelora
semangatmu. Fokus saja BELAJAR, PRAKTEK, BELAJAR, PRAKTEK. Siap mak?
Sebelum Ditutup
Yup, sebelum selesai baca cerita dan tips saya ini, Saya sedikit ingin
memberitahukan rahasia cespleng yang bisa emak duplikat. Prinsip cespleng Saya
adalah:
Maaf ya kalau materi yang ini buat emakemak BAPER. Hihihi... >_<
Saya bahkan MEMAKSA DIRI untuk bisa membuat rincian pengeluaran 7x lebih
besar dari gaji Saya di RAZHA. Sudah terbukti!
The Power of Kepepet menjauhkan Saya dari sifat pemalas. Menghapus rasa
nggak percaya diri. Memaksa otak untuk lebih kreatif. Semakin yakin atas kekuasaan
Allah. Membuat hidup Saya lebih produktif.
Resep Sukses
Selama hampir 5 tahun Saya menjalankan bisnis, Saya menemukan sebuah pola
dari orang-orang sukses. Rumusnya 2B:
1. BELAJAR Saat akan memulai bisnis, ya mereka banyak belajar.
Gonta-Ganti Bisnis Mak, ketika kita sudah memulai bisnis dan menemukan
rintangan itu ya biasa. Yang parah adalah ketika kita menemukan rintangan lalu melihat
bisnis orang lain sukses hanya dalam beberapa bulan saja.
Beuhhh… Langsung mikir “Kapan bisnis gue kayak gitu ya?!” Kalo lihat bisnis
tetangga lebih hijau, rasanya tuh pengen ikutan jalur dia. Tahukah mak, belum tentu
rumputnya asli, bisa jadi rumput sintetis.
Hehehe… Apa yang nampak diluar, adalah image yang kita dapat terhadap sang
tetangga. Kebahagiaan saat sudah di puncak. Tapi kita nggak tahu yang pahitnya, nangis
bombaynya, ketipunya, ruginya, sakit hatinya, lelahnya. So, dunia tak seindah dongeng,
mak.
Bisnis apapun yang akan atau yang sedang emak tekuni saat ini, selama itu halal,
lanjutkan. Merasa belum berhasil? Bukan salah BIDANG bisnisnya, tetapi yang salah
ownernya.
Ilmu itu salah satunya didapat dari jam terbang. Baru jualan 2-3 bulan, nggak ada
yang beli, trus nyerah. Ganti bisnisnya, mulai lagi dari nol. Lihat tetangga laris jualan
sepatu, ikutan. 4-5 bulan ngerasa nggak seperti tetangga, ganti lagi, mulai dari nol.
Lah kalau terus kapan matengnya? Sayang sama umur, terbuang percuma. Mulai
dari nol terus. Keburu tua, belum juga sukses. Karena maju mundur maju mundur. Nah,
ketika emak menggarap bisnis sekarang, yang harus emak lakukan adalah Majuuu saja
terus.
Ada batu loncat. Ada sungai, cari perahu, atau getek. Saya nggak nyaranin
berenang, karena Saya nggak bisa berenang hehehe… Ada gunung, manjat. Ada jurang,
cari jalan alternatif.
Ada badai, berteduh di goa sambil berdoa. Apapun rintangan yang hadir dalam
perjalanan membangun bisnis, sesungguhnya itu bukan kesialan. Begitulah cara Allah
mendidik kita supaya tangguh. Ujian kecil untuk kita memantaskan diri mendapat ujian
besar.
Terakhir, sebelum Saya tutup bab pamungkas ini, Saya hanya ingin mengatakan
bahwa apapun yang kita lakukan sejatinya selalu ada campur tangan Allah SWT. Dialah
yang mengatur kehidupan kita sampai detik ini. Allah SWT menegaskan ke kita, Ia tak
akan pernah mengubah suatu kaum sampai kaum tersebut mengubah dirinya sendiri.
Artinya kewajiban kita adalah terus berusaha sambil berdoa, selanjutnya Dialah yang
akan mengubah kehidupan kita, itu sudah dijamin.
• Doa sama Allah swt agar dimampukan
• Pancing kemurahan Allah SWT dengan sedekah
• Pancing doa-doa dari orang tua dengan membahagiakan mereka
• Tidak menyakiti para pelanggan kita
Join disini :
Grup Facebook “Jago Bisnis Online Bersama Billionaire Store"
Link Join : bit.ly/jagobisnisonlineBS
Website : www.BillionaireStore.co.id
Instagram : instagram.com/BillionaireStorecoid/