Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AGAMA

PENGERTIAN AKHLAK DAN RUANG LINGKUPNYA

KELOMPOK 5:

1. SAIFULLAH ALI
2. NUR IHDA MAGHFIRAH
3. AYU OKTA CAHYA NINGTIYAS
4. MAULANA ISLAM WAHYUDI

S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah.SWT yang telah memberi hidayah kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama.
Dalam makalah ini, kami memberikan uraian singkat tentang pengertian akhlak, ruang
lingkup akhlak dan juga manfaat dan juga tujuan kita mempelajari ilmu akhlak tersebut.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta dalam
terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami sangat
berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta langkah kita dalam menuntut
ilmu senantiasa diridhai oleh Allah SWT.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan kami
dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi sempurnanya makalah ini.

Sumenep, 25 Maret 2021


Kelompok 5 Agama Keperawatan 2B
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. .   Pengertian Akhlak..................................................................................
B.    Ruang Lingkup Akhlak............................................................................
C.   Sumber Akhlak Islam...............................................................................
D.    Pola Umum Akhlak Islam.......................................................................
1.      Akhlak Terhadap Allah..................................................................
2.     Akhlak Terhadap Diri Sendiri.........................................................
3.     Akhlak Terhadap Keluarga..............................................................
4.     Akhlak Kepada Tetangga................................................................
5.     Akhlak Dalam Kepemimpinan........................................................
6.    Akhlak terhadap Lingkungan...........................................................
E. Macam-macam akhlak dan contohnya.......................................................
F. Manfaat dan Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak..........................................
BAB. III PENUTUP...................................................................................................
A.   Kesimpulan...............................................................................................
B.     Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar
selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama Nabi Muhammad SAW.
adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang
prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak
Nabi Muhamad SAW itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang
mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari akhlak?
2. Apa saja macam-macam akhlak dan contohnya?
3. Apa saja ruang lingkup akhlak?
4. Apa manfaat dan tujuan mempelajari Ilmu Akhlak?

C.  Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu akhlak.
2. Untuk mengetahui macam-macam akhlak dan contohnya.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup akhlak.
4. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan Ilmu Akhlak.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAK

Akhlak atau dalam bahasa arab khuluq adalah perangai atau budi pekerti. Secara istilah
akhlak dapat diartikan sebagai suatu perbuatan manusia yang tidak direncanakan baik itu
perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Sedangkan untuk merujuk arti akhlaq ini dapat
diambi beberapa pendapat para imam, sebagai berikut: “Sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.
Imam Ghazali berpendapat: “Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-
macam perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan”.
Beberapa ahli mengutarakan pendapatnya mengenai pengertian akhlak secara
terminologi. Diantaranya adalah Ibnu Maskawaih Menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan
jiwa yang mendorong atau mengajak melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui proses
berpikir, dan pertimbangan terlebih dahulu. Akhlak menurut Prof. Dr. Ahmad Amin yaitu
suatu ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan yang harus dilakukan,
menyatakan tujuan yang harus dituju dan menunjukkan apa yang harus di perbuat.  Didalam
buku akhlak  dalam berbagai dimensi, akhlak yaitu sifat-sifat yang berurat berakar dalam diri
manusia, serta berdasarkan dorongan dan pertimbangan sifat tersebut,  dapat dikatakan bahwa
perbuatan tersebut baik atau buruknya dalam pandangan manusia
Perbuatan baik dan buruk bukan merupakan sesuatu yang mutlak ditetapkan oleh Allah
SWT. Melainkan manusia dapat memilih untuk melakukan salah satunya. Pada dasarnya,
akhlak sudah melekat dalam diri manusia secara fitriah. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan
manusia untuk membedakan yang mana hal yang baik dan yang mana hal yang tidak baik.
Mana hal yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri dan lingkungannya, dan mana yang tidak
bermanfaat.
Dan sebenarnya manusia lebih cenderung memilih hal yang baik dari pada hal yang
buruk. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ada manusia yang menganggap bahwa mencuri,
berbohong, merusak, menindas, menipu dan hal buruk lainnya adalah suatu bentuk kebaikan.
Mereka pasti akan menolak segala perbuatan seperti diatas. Dan sebaliknya, tidak ada
2
manusia yang menganggap bahwa sikap tenggang rasa, saling menghormati, sopan,
santun, saling menghargai dan hal baik lainnya adalah merupakan suatu hal yang buruk.
Mereka pasti akan mampu menerima dengan mudah hal-hal seperti itu.
Syeikh Muhammad Abduh ketika menafsirkan QS. al-Baqarah (2): 286 menjelaskan
bahwa kebaikan dikaitkan dengan kasaba, sedang keburukan dikaitkan dengan iktasaba. Ini
menandakan bahwa fitrah manusia pada dasarnya adalah cenderung kepada kebaikan,
sehingga manusia dapat melakukan kebaikan dengan mudah. Berbeda dengan keburukan,
yang akan dikerjakan dengan susah payah, goncang, dan kacau.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak
adalah segala perbuatan manusia yang dilakukan secara sadar, spontan, tanpa pertimbangan
dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Itulah yang dimaksud dengan akhlak.
Dorongan jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari
kekuatan batin yang dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
1.      Tabiat(pembawaan); yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh
lingkungan manusia, tetapi disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor warisan sifat-sifat
dari orang tuanya atau nenek moyangnya.
2.       Akal pikiran; yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia
setelah melihat sesuatu, mendengarkanya, merasakan serta merabanya. Alat kejiwan ini
hanya dapat menilai sesuatu yang lahir (yang nyata).
3.      Hati nurani; yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan yang
dapat menilai hal-hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena dorongan ini mendapatkan
keterangan(ilham) dari allah swt

Ada beberapa kata istilah yang hampir sama dengan akhlak, yaitu etika, moral, dan
kesopanan dan kesusilaan. Namun dari ketiga kata tersebut sebenarnya memiliki perbedaan
dengan kata akhlak. Hal itu dapat dibedakan dari pengertian ketiganya. Pengertian adalah
etika berasal dari bahasa Yunani; ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan
moral berasal dari bahasa Latin; mores, yang berarti kebiasaan. Dan Susila berasal dari
bahasa Sansakerta, su dan sila. Su; baik dan bagus, sedangkan sila; dasar, prinsip, peraturan
hidup atau norma. Dengan demikian, susila mengacu pada upaya membimbing, memandu,
mengarahkan, membiasakan masyarakat hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yaitu ketentuan yang
berdasarkan petunjuk al-Qur’an dan hadits. Dengan kata lain etika, moral dan susila berasa
3
dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.

B. RUANG LINGKUP AKHLAK

Ruang lingkup ilmu akhlak adalah mengkaji tentang perbuatan-perbuatan manusia.


Yaitu menggolongkan perbuatan-perbuatan tersebut kepada perbuatan yang baik dan
perbuatan yang dianggap buruk. Ilmu akhlak sebenarnya berisi pengenalan terhadap tingkah
laku manusia yang berkaitan dengan norma atau penilaian perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang.
Dalam hubungan ini Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut: Bahwa objek ilmu
akhlak adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan
baik atau buruk. Dengan demikian terdapat akhlak yang bersifat perorangan dan akhlak yang
bersifat kolektif.
Jadi yang dijadikan objek kajian Ilmu Akhlak di sini adalah perbuatan yang memiliki
ciri-ciri sebagaimana disebutkan di atas, yaitu perbuatan yang dilakukan atas kehendak dan
kemauan. Sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara terus-menerus sehingga
mentradisi dalam kehidupannya. Perbuatan atau tingkah laku yang tidak memiliki ciri-ciri
tersebut tidak dapat disebut sebagai perbuatan yang dijadikan garapan Ilmu Akhlak, dan tidak
pula termasuk ke dalam perbuatan akhlaki.

C. SUMBER AKHLAK ISLAM

Dalam islam telah dijelaskan mengenai akhlak yang baik dan akhlak yang buruk. Hal
itu tercantum dalam Al-Quran dan juga hadits Nabi SAW. Yang pada akhirnya kedua hal
tersebut dijadikan sebagai sumber ilmu akhlak dalam islam. Namun demikian, Islam tidak
menafikan adanya standar lain selain al-Quran dan Sunnah untuk menentukan baik dan buruk
akhlak manusia.
Standar lain yang dapat dijadikan untuk menentukan baik dan buruk adalah akal dan
nurani manusia serta pandangan umum masyarakat. Dengan hati nuraninya, manusia dapat
menentukan ukuran baik dan buruk, sebab Allah memberikan potensi dasar kepada manusia
berupa tauhid.

4
Allah Swt. Berfirman yang Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".” (QS. al-A’raf [7]: 172).
Dalam ayat yang lain Allah Swt. Berfirman yang artinya : “Maka hadapkanlah
wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. al-Rum [30]: 30).
D. POLA UMUM AKHLAK ISLAM

Akhlak Islam berbeda dengan etika pada umumnya yang dibedakan dari  sopan santun
antar sesama manusia dan berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Akhlak Islam mencakup
berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah hingga kepada sesama makhluk.[11]
1.     Akhlak Terhadap Allah.
Yang dimaksud akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kepasrahan kepada
Allah, yaitu mengakui bahwa Allah itu ada, mengerjakan segala yang diperintahkan-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya, ikhlas dalam semua amal, berbaik sangka terhadap semua
ketetapan Allah, dan bertaubat serta beristighfar ketika berbuat salah.
2.       Akhlak Terhadap Diri Sendiri.
Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah menjaga diri dari hal yang
tidak terpuji, baik secara lahiriah maupun batiniah. Contohnya adlah dengan tidak menyakiti
diri sendiri dan tidak berlarut dalam kesedihan.
3.      Akhlak Terhadap Keluarga.
Akhlak kepada keluarga bisa dilakukan seperti berbakti kepada kedua orang tua,
bergaul dengan ma’ruf, memberi nafkah dengan sebaik mungkin saling  mendoakan, dan
bertutur kata dengan lemah lembut kepada semua anggota keluarga.
4.     Akhlak Kepada Tetangga.
Membina tetangga sangat penting, sebab tetangga adalah sahabat yang paling dekat.
Bahkan dalam sabdanya Nabi saw. menjelaskan: “Tidak henti-hentinya Jibril menyuruhku
untuk berbuat baik pada tetangga, hingga aku merasa tetangga sudah seperti ahli waris” (HR.
al-Bukhari). Bertolak dari hal ini Nabi saw. memerinci hak tetangga sebagai berikut:
5
“mendapat pinjaman jika perlu, mendapat pertolongan kalau minta, dikunjingi bila
sakit, dibantu jika ada keperluan, jika jatuh miskin hendaknya dibantu, mendapat ucapan
selamat jika mendapat kemenangan, dihibur jika susah, diantar jenazahnya jika meninggal
dan tidak dibenarkan membangun rumah lebih tinggi tanpa seizinnya, jangan susahkan
dengan bau masakannya, jika membeli buah hendaknya memberi atau jangan diperlihatkan
jika tidak memberi” (HR. Abu Syaikh).[12]
5.     Akhlak Dalam Kepemimpinan.
Seorang pemimpin hendaknya memiliki akhlak yang baik. Diantaranya adalah beriman
dan bertaqwa, pintar dan berilmu pengetahuan, sabar, sopan, santun, jujur, berani dan tekun.
Dari bekal itulah pemimpin akan mampu memimpin dengan baik, adil, arif dan bijaksana,
mampu melindungi pengikutnya dan amanah.
6.      Akhlak terhadap Lingkungan.
Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar
kita, baik itu hewan, tumbuhan maupun benda mati yang dapat kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Kita perlu menjaga agar seluruh proses pertumbuhan alam berjalan sesuai dengan
fungsi ciptaan-Nya.
E. MACAM-MACAM AKHLAK DAN CONTOHNYA
1. Akhlak Mahmudah
akhlak mahmudah adalah akhlak terpuji atau baik. Akhlak ini bisa juga disebut dengan
sebutan akhlakul karimah yaitu akhlak yang pada dasarnya ada pada diri manusia. Fitrah
manusia sendiri pada dasarnya adalah makhluk yang baik. Namun, karena terpengaruh oleh
sekeliling maka perkembangan sifat manusia sendiri itu akan berubah.
 Contoh Akhlak Mahmudah
1. Jujur

Jujur adalah tindakan atau tingkah laku yang paling di sukai seseorang namun sangat
susah untuk dilakukan karena orang yang selalu jujur sudah pasti mempunyai dorongan atau
niat baik dengan tujuan tidak ingin dirinya dan orang lain merasa rugi.

Jujur sendiri sangat sulit kalau tidak di terapkan sejak dari dini karena tanpa kebiasaan sifat
jujur harus selalu di tegakkan, oleh karena itu jujur termasuk ke dalam golongan akhlak
Mahmudah atau akhlak terpuji.

6
2. Rendah Hati

Kata rendah hati mungkin tidak asing di telinga Rendah hati adalah sifat dari seseorang
yaang bisa menempatkan dirinya sederajat atau lebih rendah dengan orang lain atau tidak
merasa paling baik atau paling tinggi di antara orang lain.

Kerendahan hari sangat diperlukan seseorang karena dari rasa rendah hati ini seseorang
bisa dilihat dari indikator tingginya kecerdasan. Rendah hati termasuk aakhak terpuji karena
seseorang yang selalu rendah hati akan memandang sama semua orang tanpa memandang
apapun.

3. Murah hati

Murah hati adalah sikap suka memberi kepada sesama manusia tanpa mempunyai
keinginan untuk mendapatkan balasan atau imbalan dari orang yang di beri.

4. Sabar

Sabar adalah sikap menahan sesuatu yang menimpa dirinya atau bisa juga dikatakan
menahan hawa nafsu.

2. Akhlak Madzmummah

Akhlak Madzmummah adalah akhlak tercelah atau perilaku yang buruk baik secara
perbuatan, perkataan dan sebagainya yang mana akan mendatangkan kemadhorotan untuk
dirinya sendiri dan orang lain yang dapat menggoyahkan iman seseorang tersebut.

 Contoh Akhlak Madzmummah


1. Riya’

Riya’ adalah melakukan suatu perbuatan baik namun dengan niat untuk dilihat orang atau
agar orang yang melihat memuji apa yang diperbuat. Atau bisa dikatakan Riya’ adalah pamer
dengan perbuatan baiknya.

7
2 Sum’ah

Sum’ah adalah sikap seseorang yang membicarakan perbuatan baiknya yang awal
mulanya orang yang sum’ah melakukan dengan cara sembunyi-sembunyi atau tidak ada yang
lihat namun orang tersebut membicarakan ke orang lain agar dapat pujian, kedudukan atau
penghargaan dari orang lain. Akhlak seperti ini sangat tidak di perbolehkan dalam ajaran
agama islam karena termasuk akhlak yang buruk.

3. Ujub

Ujub adalah sifat seseorang yang mengagumi dirinya sendiri karena merasa kalau dirinya
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan orang lain. Sifat Ujub termasuk akhlak yang
tidak baik karena perilaku seperti ini akan mengarah ke kehancuran.

4. Takabur

Takabur merupakan perilaku yang sangat di benci Allah. Perilaku yang satu ini adalah
contoh perilaku akhlak yang buruk karena orang yang mempunyai sifat ini orang tersebut
terlalu membanggakan dirinya sendir dan menganggap orang lain lebih rendah atau lebih
kecil dari dirinya.

5. Tamak

Tamak adalah rakus atau bisa dikatakan tamak adalah terlalu cintanya kepada dunia
(harta) atau terlalu berlebihan dalam melakukan sesuatu tanpa memperdulikan hukum yang
berlaku dalam ajaran islam.

6. Fitnah

Fitnah adalah penisbatan atau tuduhan kepada seseorang tanpa adanya bukti, dimana
sebenarnya orang yang dituduh tidak pernah melakukan apa yang di tuduhkan.

8
6 Bakhil

Bakhil adalah perbuatan seseorang yang menahan sesuatu yang seharusnya wajib harus
dikasih kepada orang lain.

F. MANFAAT DAN TUJUAN MEMPELAJARI ILMU AKHLAK

Tujuan mempelajari ilmu akhlak adalah untuk mengetahui hal dan perbuatan yang
baik dan buruk, serta dapat mengamalkan perbuatan baik tersebut dan membuang perbuatan
yang buruk. Tujuan mempelajari ilmu akhlak adalah untuk membersihkan kalbu dari berbagai
macam kotoran kalbu seperti hawa nafsu dan amarah sehingga kalbu menjadi bersih dan
suci. Jika tujuan ilmu akhlak tersebut tercapai, maka manusia akan memiliki kebersihan batin
yang yang pada gilirannya melahirkan perbuatan terpuji. Dengan perbuatan terpuji ini, akan
lahirlah keadaan masyarakat yang damai, sejahtera, harmoni lahir dan batin, yang
memungkinkan ia dapat beraktifitas guna mencapai kebahagiaan hidup didunia dan juga di
akhirat

9
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan.
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara
spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan.
ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan
keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan.
Pembahasan mengenai ruang lingkup ilmu akhlak adalah tentang perbuatan-perbuatan
manusia yang mendorong kepada baik atau buruknya. ilmu akhlak bukanlah tingkah laku
manusia melainkan perbuatan yang dilakukan atas kemauan manusia itu sendiri yang selalu
dilakukannya dan kemudian mendarah daging dalam diri  manusia itu sendiri.
B.     Saran.
Mempelajari ilmu akhlak merupakan sesuatu yang sangat mudah. Dalam artian, kita
dapat memahami ruang lingkup, definisi dan juga sumber keilmuan tersebut. namun hal yang
harus dilakukan bukan hanya saja mempelajari ilmu akhlak tersebut, melainkan untuk
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA

https://manorarjunes.blogspot.com/2016/11/pengertian-dan-ruang-lingkup-akhlak_44.html/
https://symbianplanet.net/pengertian-akhlak/
11

Anda mungkin juga menyukai