Anda di halaman 1dari 2

ADAPATASI DAN HIDUP BERDAMPINGAN DENGAN COVID-19

Sudah cukup lama kita harus bediam diri dirumah karena pandemi covid-
19 yang terus meresahkan dan tak kunjung usai. Jika dilihat dari sudut pandang
yang berbeda, maka akan dihasilkan pendapat yang berbeda pula tergantung
bagaimana sesorang menyikapinya. Sebagian dari kita mungkin pada awalnya
merasa senang dan menikmati situasi ini karena kita dapat berkumpul dengan
keluarga dirumah. Namun seiring dengan perkembangan pandemi covid-19 ini,
aktivitas masyarakat juga semakin dibatasi sehingga sangat berdampak pada
beberapa sektor diantaranya sector ekonomi dan pendidikan. Oleh sebab itu, kita
dituntut untuk bisa beradaptasi dan hidup berdampingan dengan kondisi ini.

Menurut Lembaga Biologi Molekuler atau LBM Eijkman, pandemi covid-


19 belum menunjukkan tanda akan usai. Oleh karena itu, pemerintah
mengeluarkan kebijakan yang dikenal dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar). Kebijakan ini diharapkan dapat menenkan jumlah penyebaran covid-19
dengan adanya pembatasan fisik atau physical distancing. Seperti yang telah
disebutkan diawal bahwa pandemic covid-19 ini memberikan dampak yang besar
pada perekonomian, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan baru yang dikenal
dengan New Normal atau adaptasi kebiasaan baru.

New Normal atau Adaptasi kebiasaan baru adalah cara kita mengubah
perilaku kita, gaya hidup, dan kebiasaan. Keadaan dimana ketika PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai dilonggarkan namun protokol
kesehatan tetap dilaksanakan sehingga kita tetap bisa produktif. Adaptasi
kebiasaan baru ini dilakukan pada sektor seperti rumah ibadah, pasar atau
pertokoan, perkantoran, transportasi umum, hotel dan restoran serta dilakukan di
wilayah yang sudah menjadi zona aman (zona hijau).

Jika kita lihat pada sektor pendidikan, dimana awalnya pemerintah hanya
memberlakukan system belajar online atau during. Namun, pada new normal atau
adaptasi kebiasaan baru ini, sebahagian sekolah atau perguruan tinggi sudah
memberlakukan system belajar offline (tatap muka) da nada juga yang
mengkombinasikan keduanya yaitu secara offline dan during dikarenakan
beberapa faktor. Misalnya di perguruan tinggi, sebagian mahasiswa tidak bisa
mengikuti pembelajaran offline karena jarak rumah yang jauh dari lokasi kampus,
oleh sebab itu, dosen mengombinasikan keduanya dengan catatan tetap mematuhi
protokol kesehatan.

Pada kondisi new normal atau adaptasi kebiasaan baru ini, masyarakat
diperbolehkan untuk mengunjungi tempat wisata karena tempat wisata juga sudah
mulai dibuka untuk umum dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Dengan demikian, kondisi new normal atau adaptasi kebiasaan melahirkan
kebiasaan-kebiasaan baru bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai