Dosen Pengampu:
TogiTampubolon, M.Si., Ph.D.
KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA :
LINDU P SIMANULAN
(4172121025)
REGINA YESGIA
PURBA (4173321042)
SARI DEVI ARUAN (4173321047)
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk melengkapi kekurangan makalah ini
guna penyusunan makalah selanjutnnya.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Medan,November 2018
Penulis
KELOMPOK 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan modern yang lebih abstrak pertama kali dirumuskan oleh Giuseppe Peano
pada akhir abad ke-19, yang meliput objek lebih umum daripada Ruang Euclid, namun
kebanyakan teori tersebut dapat dipandang sebagai perluasan gagasan geometri klasik seperti
garis, bidang, dan analognya yang berdimensi lebih tinggi. Pada pembahasan ini, kita akan
membahas Ruang Euclid lebih lanjut lagi. Ruang Euclid (Rn) yang akan dibahas dalam
pertemuan ini adalah Ruang vektor.
Ruang vektor pada ruang euclid adalah struktur matematika yang dibentuk oleh
sekumpulan vektor, yaitu objek yang dapat dijumlahkan dan dikalikan dengan suatu bilangan,
yang dinamakan skalar. Skalar sering adalah bilangan riil, tapi kita juga dapat merumuskan
ruang vektor dengan perkalian skalar dengan bilangan kompleks, bilangan rasional. Operasi
penjumlahan dan perkalian vektor harus memenuhi persyaratan tertentu yang dinamakan
aksioma. Contoh ruang vektor adalah vektor Euclid yang sering digunakan untuk
melambangkan besaran fisika seperti gaya. Vektor yang melambangkan perpindahan pada
bidang atau pada ruang tiga dimensi juga membentuk ruang vektor.
Ruang hasil kali dalam (inner product) pada ruang vektor adalah fungsi yang
mengasosiasikan bilangan riil u,v dengan masing – masing pasangan vektor u dan v pada V
sedemikian rupa sehingga aksioma – aksioma dipenuhi untuk semua vektor u, v, dan w di V
dan juga untuk semua skalar k.
Penulisan makalah pada kesempatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok
sebagai salah satu komponen penilaian pada mata kuliah MatriksRuangVektor. Selain itu,
makalah yang kami susun agar dapat memberikan pengetahuan tentangmemahamiapa-apa
saja contoh dan cara penyelesaian Ruang Vektor Kompleksdancara menyelesaikan operasi-
operasi pada Ruang Vektor Kompleks. Makalah ini tidak saja bermanfaat bagi mahasiswa
tetapi juga bagi tenaga kependidikan lain, dan masyarakat pada umumnya, demi
pengetahuanlebihluastentangRuang Vektor Kompleks.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ruang-ruang vektor skalar berupa bilangan rill, akan tetapi berbeda untuk ruang
vektor kompleks. Ruangan vektor yang membolehkan skalar kompleks disebut ruangan
vektor kompleks dan yang hanya membolehkan skalar rill saja disebut ruang vektor rill. Satu
keuntungan skalar kompleks adalah bahwa semua matriks dengan elemen (entri) skalar
mempunyai nilai-nilai eigen, yang tidak benar jika yang dibolehkan hanya skalar rill.
Defenisi. Bilangan Kompleks adalah suatu pasangan bilangan rill dan imajiner, yang
dinyatakan oleh (a,b) atau a+bi.
Secara geometrik, bilangan kompleks dapat ditinjau sebagai titik ataupun vektor
dibidang –xy. Bilamana bilangan kompleks dinyatakan secara geometrik dalam sistem
kordinat –xy, maka sumbu x disebut sumbu rill, sumbu y disebut sumbu imajiner dan
bidangnya disebut bidang kompleks.
Tujuan utama dalam pasal ini adalah mendefenisikan pembagian bilangan kompleks.
Jika z = a+bi sembarang bilangan kompleks, maka sekawan bilangan z yang dinyatakan oleh
ź, didefenisikan oleh : ź = a-bi. Dengan kata-kata, ź diperoleh dengan membalik tanda bagian
imajiner z. secara geometris ź merupakan pencerminan z terhadap sumbu rill.
Paul Adrien Maurice Dirac (1902-1984) adalah seorang fisikawan teoritas inggris
yang menemukan bentuk baru mekanika kuantum dan teori yang meramalkan putaran
elektron serta kewujudan partikel atom yang mendasar yang disebut positron. Pada tahun
1933 ia menerima hadia Nobel untuk fisika dan pada tahun 1939 menerima media Royal
Society.
|z|= z = √ a2 +b 2
2
Jika b = 0, maka z = √ a2 +b 2 = √ a2 = a. sehingga modulus bilangan rilll adalah nilai
mutlaknya. Jadi, modulus z disebut juga nilai mutlak dari z.
Jika z = x + y ^j adalah bilangan kompleks tak nol, r = |z| dan θ mengukur sudut dari
sumber rill positif ke vektor z
X = r cos θ
Y = r cos θ
ź = r cos θ + ^j r sinθ
Z = r(cos θ + ^jsinθ)
^
Z = ℜjθ
Zn = rn(cos θ + ^jsinθ)
Perkalian
Z1Z2 = r1r2[ (cos θ1 cos θ2−sin θ1 sin θ2 )+i(sin θ1 cos θ2 +cos θ 1 sin θ2 ) ]
hasil kali dua bilangan kompleks diperoleh degan mengalikan moduls-moduls dan
menambahkan argumen-argumennya.
Pembagian
Z 1 Z 1 Ź 1 Z 1 Ź 1
= =
Z 2 Z 2 Ź 2 |Z 2|2
Dalam ruang vektor kompleks, kombinasi linear didefenisikan persis seperti dalam
ruang vektor riil kecuali skalarnya berupa bilangan kompleks. Secara lebih tepat, vektor w
disebut kombinasi linear dari vektor-vektor v1, v2, vr jika w dapat dinyatakan dalam bentuk
3
W = k1w1 +k2v2 + ... + krvr
Diantara ruang vektor kompleks yang paling pentig adalah C, ruang dari n-pasangan
bilangan kompleks, dengan penambahan dan perkalian dilaksanakan secara koordinat.
Sebuah vektor u di Cn dapat dituliskan dalam notasi mendatar
u1
[]
u2
:
:
un
U1 = a1 +b1i,
U2 = a2 + b2i
............
Un = an +bni
Jika fj dan f2 adalah fungsi-fungsi bernilai riil dari perubahan rill x, maka ekpresi
Defenisi pengertian hasil kali dalam pada suatu ruang vektor rill dengan memakai
sifat-sifat dasar hasil kali dalam Euclidis pada Rn dan mendefenisikan hasil kali dalam pada
ruang vektor kompleks dengan memakai sifat-sifat dari hasil kali dalam Euclidis pada Cn.
4
Suatu ruang vektor kompleks dengan suatu hasil kali dalam disebut ruang hasil kali
dalam kompleks atau ruang uniter.
Untuk matriks-matriks dengan unsur riil, matriks ortogonal (A -1 = At) dan matriks
simetrik (A = At) memainkan peranan penting dalam masalah pendiagonalan. Jika A
merupakan matriks dengan unsur kompleks, maka transpor sekawan A, dinyatakan oleh At
didefenisikan oleh A* = At.
Defenisi. Matriks bujur sangkar A dengan unsur kompleks disebut dapat didiagonal
secara uniter. Jika terdapat matriks uniter P sedemikian sehingga (P AP = P*AP) adalah
diagonal; matriks P dikatakan mendiagonalkan A secara uniter.
Analog kompleks yang paling alamiah dari metriks riil simetrik adalah matriks
Hemite*, yang didefenisikan sebagai berikut :
jika A = A*.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bilangan Kompleks adalah suatu pasangan bilangan rill dan imajiner, yang
dinyatakan oleh (a,b) atau a+bi.
Tujuan utama dalam pasal ini adalah mendefenisikan pembagian bilangan kompleks.
Jika z = a+bi sembarang bilangan kompleks, maka sekawan bilangan z yang dinyatakan oleh
ź, didefenisikan oleh : ź = a-bi.Definisi. Modulus bilangan kompleks z =a+bi, dinyatakan
oleh |z|, didefenisikan oleh |z|= z = √ a2 +b 2.
Diantara ruang vektor kompleks yang paling pentig adalah C, ruang dari n-pasangan
bilangan kompleks, dengan penambahan dan perkalian dilaksanakan secara koordinat.
6
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Abd. 2018. Matriks Dan Ruang Vektor. Medan : HARAPAN CERDAS