net/publication/337826433
CITATIONS READS
0 3,474
2 authors, including:
Guntur Firmansyah
IKIP Budi Utomo
12 PUBLICATIONS 13 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Guntur Firmansyah on 29 May 2020.
Diterbitkan oleh
Media Nusa Creative
Anggota IKAPI (162/JTI/2015)
Bukit Cemara Tidar H5 No. 34 Malang
Telp. 0341-563149/081233340088
Email: mnc.publishing.kantor@gmail.com
Website : www.mncpublishing.com
Ukuran: 15,5 cm x 23 cm
Jumlah : vi + 92 Halaman
ISBN 978-602-462-292-3
iii
(Tenis Meja) serta perturan permainan yang digunakan dalam
pertandingan resmi. Melalui buku ini diharapkan dapat
membantu mahasiswa lebih mudah dalam melakukan kajian
secara teori maupun praktek khususnya pada mata kuliah
tenis meja yang sedang diampuh.
iv
DAFTAR ISI
v
E. Rangkuman ................................................................................................................. 64
F. Latihan Soal ................................................................................................................. 64
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
3.17 Gambar Timang-Timang Berpindah Tempat Dengan 3 Orang 1
Bola.................................................................................................................................................. 36
3.18 Gambar Latihan Memukul Bola Ke Dinding Tanpa Teman ............................ 37
3.19 Gambar Latihan Memukul Bola Ke Dinding Dengan Teman ......................... 38
3.20 Gambar Variasi Latihan Forehand Pindah Kedepan ......................................... 39
3.21 Gambar Variasi Latihan Forehand Menggunakan 1 Sisi Lapangan............. 39
3.22 Gambar Varisi Latihan Forehand Menggunakan S ............................................. 40
3.23 Gambar Variasi Latihan Backhand Pindah Kedepan ........................................ 40
3.24 Gambar Variasi Latihan Backhand Menggunakan 1 Sisi Lapangan ............ 41
3.25 Gambar Varisi Latihan Backhand Menggunakan Sisi Bersebrangan ......... 41
3.26 Gambar Variasi Latihan Kombinasi Forehand Dan Backhand
Pindah Kedepan ......................................................................................................................... 42
3.27 Gambar Variasi Latihan Kombinasi Forehand Dan Backhand
Menggunakan 1 Sisi Lapangan ............................................................................................. 43
3.28 Gambar Varisi Latihan Kombinasi Forehand Dan Backhand
Menggunakan Sisi Bersebrangan ........................................................................................ 43
viii
Pendahuluan
ix
munculnya kebosanan seseorang yang berakhir pada akan
mengurangi daya minat.
Dalam buku ini disajikan materi dasar tentang
bagaimana pingpong (tenis meja) ini dipelajari dan dipahami
untuk kemudian diterapkan dengan baik. Materi dasar yang
disajikan meliputi sejarah, teknik dan variasi latihan.
Semoga dengan adanya buku ini dapat bermafaat dan
memberikan sumbangan pencerahan sehingga para
mahasiswa akan lebih termotivasi, terpacu untuk
mengembangkan potensi diri menjadi lebih kreatif dan
inovatif.
x
BAB I
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TENIS MEJA
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan mampu melaksanakan
permainan tenis meja
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mengidentifikasi sejarah dan perkembangan tenis meja
Tujuan Pembelajaran
1.1. Mampu menjelaskan sejarah tenis meja dengan benar
1.2. Mampu menjelaskan perkembangan sejarah tenis meja di
Indonesia, Asia dan Internasional
1
Permainan ini sangatlah populer pada pertengahan abad
ke-19 di Inggris yang dikenal dengan beraneka macam nama
seperti “whiff-whaff”, “gossima” dan “ping pong”. Permainan ini
dikreasikan sebagai permainan yang waktu bermainnya
dilakukan setelah makan malam dengan menggunakan
pakaian lengkap bagi penggemarnya. Permainan tenis meja di
dunia tepatnya pada tanggal 15 Januari 1926 terwadahi secara
resmi yang diprakarsai oleh seseorang yang berasal dari
Jerman yakni Dr. George Lehman. Sebelum itu permainan ini
kehilangan kepopulerannya sehingga secara spontan dan
bersamaan muncul keinginan dari sejumlah negara dari
berbagai kawasan di dunia untuk mengembalikan kehidupan
tenis meja kembali meja secara serius yang dimulai pada
tahun 1922.
Permainan tenis meja dikenal secara resmi dengan
nama ping pong di negara Republik Rakyat Cina. Namun di
Indonesia nama ping pong juga digunakan untuk penyebutan
permainan tenis meja. jika diperhatikan dengan teliti
permainan ping pong mirip dengan permainan bulutangkis
karena sama-sama mengunakan raket yang menjadi pembeda
adalah raket bulutangkis menggunakan benang yang kuat
pada bagian tengahnya sedangkan raket yang digunakan
terbuat papan yang dilapisi dengan karet pad bagian depan
dan belakang biasanya karet yang digunkan berbeda warna
yang dikenal dengan nama bet.
Tenis meja di benua Asia masuk melalui beberapa
negara seperti Korea, RRC dan Jepang. Negara-negara tersebut
merupakan negara yang mejadi pelopor dari berkembangnya
tenis meja di Asia. Pada tahun 1926 Federasi Tenis Meja
Internasional (ITTF) terdiri dari 140 negara anggota. ITTF juga
menjadi pendukung dalam hal pembiayaan atau sponsor
individu maupun secara tim yang bermain pada kejuaran
dunia yang diselenggarakan 1 kali setiap 2 tahun. Olahraga ini
secara cepat menyebar ke negara di benua Asia salah satunya
2
Jepang. Pada tahun 1950-1960an jepang menjadi negara yang
paling mendominasi akan tetapi pada sekitar tahun 1960-
1970an negara Republik Rakyat Cina berhasil mengejar
ketertinggalan. Setelah tenis meja menjadi salah satu cabor
yang dipertandingkan di Olimpiade pada tahun 1980an
muncul beberapa negara kuat yang measuk pada jajaran
papan atas yakni Swedia dan Korea Selatan.
3
mengukir prestasi dengan memperoleh medali emas Sea
Games tahun 1987 dan 1989, Anton Suseno mampu
mendapatkan medali emas Sea Games tahun 1991 dan 1993.
Serta banyaknya kejuaraan resmi yang diselenggarakan
mulai tingkat regional yang mempertandingkan antar sekolah
Porseni (SD, SMP dan SMA), tingkat perguruan tinggi Pomda,
tingat daerah Porda bahkan tingkat nasional PON.
Tidak berhenti disitu saja karena banyak perkumpulan-
perkumpulan tenis meja, instansi swasta, instansi negeri yang
menyelenggarakan pertandingan pada setiap kelompok umur.
Setelah resmi terdaftar menjadi anggota ITTF perwakilan tenis
meja dari Indonesia selalu diundang dalam kejuaran-kejuaran
dalam skala internasional. Selain keikutsertaan dalam kegiatan
pertandingan-pertandingan tersebut hal yang harus diketahui
serta dicatat sebagai sejarah perkembangan tenis meja
nasional adalah berdirinya Sirkuit Laga tenis Meja Utama
(Silatama) pada tahun 1983 yang diselenggarakan setiap 3
bulan sekali serta lahirnya kejuran lain dengan nama
Silataruna pada tahun 1986 yang dimainkan 6 bulan sekali.
4
Tenis meja masuk Indonesia awalnya masuk pada
sekitar tahun 1930an dan hanya dimainkan ditempat-tempat
pertemuan umum orang Belanda yang dikenal dengan nama
societeit. Pada sekitar tahun 1940an tenis meja sudah mulai
menyebar secara luas di masyarakat Indonesia melalui
golongan pamong dan pegawai negeri (ambtennar-ambtenaar)
Pada tahun yang sama PTMSI secara resmi bergabung menjadi
anggota Tabble Tennis Federation of Asia (TFFA).
Keaktifaan PTMSI sudah bisa dilihat dari banyaknya
kejuaran tingkat Asia dengan TFFA sebagai penyelenggaranya
diantaranya kejuaran yang diadakan di Manila dan Singapura.
Sebagai anggota resmi Internasional Table Tennis Federation
(ITTF) sejak tahun 1961 yang termasuk pada anggota yang ke-
73. Dari catatan sejarah yang ada sejak tahun 1963 indonesia
lebih aktif mengikuti kejuaran tingkat dunia yang
diselenggarakan ITTF dibandingkan Kejuaran tingkat Asia
yang diselenggrakan TTFA dibuktikan dengan tidak pernah
absen dimanapun kejuaran tenis meja diadakan serta
banyaknya medali atlet tenis meja pada kejuaraan selevel Sea
Games.
Keikutsertaan PTMSI di Praha merupakan debut
pertama dikancah internasional pada tahun 1963. Kala itu tidk
hanya atelit putra saja yang dikirim untuk mengikuti
kejuaraan itu atelit putri pun juga turut mengambil bagian.
Hasil cukup membanggakan bisa dicapai yaitu atelit putra
peringkat ke-34 sedangkan atelit putri berada pada peringkat
ke-31 hal itu merupakan hasil yang sangat menggembirakan
jika dilihat pada debut pertama PTMSI di kancah internasional.
Setelah semakin banyak negara-negara di Asia yang ikut
sebagai peserta pada kejuaran-kejuaran tingkat internasional
mereka sepakat untuk mendirikan organisiasi tenis meja
tingkat Asia yang dikenal dengan nama Table Tennis
Federation of Asia (TFFA). Kesuksessan TFFA dalam
menyelenggarakan event dapat dilihat pada 10 kejuaran sejak
5
tahun 1952 sampai dengan 1970 singapura suskes
menyelenggarakan 3 kali disusul oleh manila 2 kali , para
negara penyelenggaranya yaitu Kesatu pada tahun 1952 di
Singapura, Kedua tahun 1953 di Tokyo, Ketiga tahun 1954 di
Singapura untuk yang kedua kalinya, Keempat tahun 1957 di
Manila, Kelima tahun 1960 di Bombay, Keenam tahun 1963 di
Manila sestelah sukses pada penyelenggaraan yang pertama,
Ketujuh tahun 1964 di Seoul, Kedelapan 1967 di Singapura, di
Indonesia pun juga pernah sukses pada event yang
Kesembilan 1969 di Jakarta, Kesepuluh pada tahun 1970 di
Nagoya.
Setelah berkali-kali sukses menyelenggarakan kejuaran
pada tingkat Asia tetapi ada beberapa anggota negara yang
terdaftar pada TTFA merasa tidak puas hal ini dikrenakana
pada kenyataan belum terhimpunnya secara penuh seluruh
kekuatan yang ada di Asia seperti yang dicanangkan tertulis
pada anggaran dasar TTFA. Pata hatun 1972 tepatnya pada
bulan Maret bertemulah beberapa perwakilan dari beberapa
negara besar di Asia yaitu Cina, Korea dan Jepang mereka
berinisiataif untuk mengadakan pertemuan pendahualan
bertempat di Beijing Cina. Pada bulan berikutnya pada Bulan
Mei 16 negara mengadakan pertemuan susulan dengan
dihadiri oleh Vietnam, Nepal, Jepang, Komboja, Iran,
Singapura, Srilangka, Irak, Palestina, Siria, Korea, Pakistan,
Malaysia, Kuwait, Cina dan Lebanon.
Pada pertemuan berikutnya berdasarkan keinginan
keras dari beberapa delegasi yang melakukan pertemuan
pendahuluan maka pada tanggal 7 Mei 1972 pertemuan itu
berubah nama menjadi pertemuan pembukaan dengan agenda
utama pembentukan Asian Table Tennis Union (ATTU).
Dodalam pertemuan ini melakukan pembahasan untuk
menentukan anggaran dasar serta pemilihian pengurus.
Event pertama yang diselenggarakan ATTU berlangsung
di negara Cina berbarengan dengan kongres pada bulan
6
September pada tahun 1972. Setelah sukses pada event
pertama maka dilanjutkan event dan kongres di beberapa
negara sampai dengan tahun 1982 yaitu : 1) Yokohama, 2)
Pyong Yang, 3) Kuala Lumpur, 4) Calcuta, 5) Jakarta.
D. Rangkuman
Tenis meja pertama kali lahir di benua eropa tepatnya
dinegara Inggris, kemudian menyebar luas hingga ke benua
Asia. Seiring dengan berkembangnya tenis meja lahirlah induk
organisasi pada tingkat Internasional yaitu ITTF sedangkan di
tingkat Asia yaitu TTFA yang berubah nama menjadi ATTU. Di
Indonesia pun juga tidak ketinggalan melahirkan induk
organisasi tenis meja yakni yang dikenal dengan nama PTMSI.
E. Latihan Soal
1. Jelaskan secara singkat sejarah tenis meja di Tingkat
Internasional!
2. Jelaskan secara singkat sejarah tenis meja pada tingkat
Asia!
3. Jelaskan secara singkat sejarah tenis meja di Indonesia!
4. Jelaskan secara singkat perkembangan tenis meja di
dunia dan di Indonesia!
7
BAB II
TEKNIK DASAR PERMAINAN TENIS MEJA
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan mampu melaksanakan
permainan tenis meja
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi teknik dasar tenis meja
Tujuan Pembelajaran
2.1 Mampu menjelaskan teknik pegangan bet dengan benar
2.2 Mampu menjelaskan teknik pergerakan kaki dengan
benar
2.3 Mampu menjelaskan teknik pukulan dengan benar
8
kebagian meja manapun sudut, tengah, depan, samping
meja bola dengan sangat mudah untuk diarahkan. Shake
hand Grip adalah pegangan yang dilakukan seperti layaknya
orang yang sedang berjabat (Sapto Adi dan
Mu’arifin,1994:8). Berikut ini cara memegang bet shake
hand:
Miringkan bet dengan bagian samping menghadap
kelantai kemudian pegang pegangan bet seperti
berjabat tangan.
Jari telunjuk diluruskan pada satu sisi bidang bet
sedangkan ibu jari berada pada bidang yang lain (Larry
Hodges 2007;15).
Tekuk sedikit ibu jari dan lemaskan tujuan digunakan
untuk melakukan pukulan.
Sandarkan bidang bet pada lekukan antara ibu jari
dengan telunjuk kira-kira seperempat inch dari sisi jari
telunjuk tangan. Letak jari dekat dengan bet bagian bawah
serta tidak melintang kearah atas bet. Kerapatan ibu jari
pada bet akan menjadi sedikit kendala walaupun ketika
beberapa pemain melakukannya saat pukulan backhand
dan ketika ayunan kebelakang pada pukulan forehand).
Dengan pegangan ini anda memiliki banyak penahan
yaitu penhan menggunakan ibu jari, telunjuk dan 3 jari
pada sekeliling bet. Bidang bet juga harus disandarkan pada
jari tengah sebagai penahan bet. Dengan cara itu kestabilan
bet akan sangat terjaga karena ibu jari sebagai sandaran
pada sisi forehand dan jari telunjuk pada sisi backhand.
Ketika anda melakukan pukulan, ibu jari menjadi penahan
yang kuat pada bet saat pukulan backhand, untuk forehand
telunjuk jari yang mengambil peran itu. Dengan begitu bet
akan dapat dikontrol dengan baik dikarenakan duapenahan
jari.
9
Beberapa hal yang menjadi nilai tambah teknik ini
1. Pukulan bola yang kuat dapat dilakukan kesudut meja
manapun
2. Pukulan backhand dapat menjadi keunggulan
3. Pukulan backhnad memutar dapat dengan mudah
dilakukan
4. Cocok dengan cara bermain dengan meja jauh
5. Keefektifan tinggi bagi tipe pemain yang dominan
menyerang dan bertahan
6. Bersifat multifungsi
Hal yang menjadi titik lemah
1. Kesulitan menggunakan pergelangan tangan ketika
memukul
2. Ketika bola berada ditengah-tengah meja akan
kesulitan untuk memukul
3. Pendeteksian kesalahan-kesalahan shakehands grip
10
1. Pegang bet arahkan kebawah dengan pegangan
menghadap keatas Pegang bet persis dimana posisi
pegangan menjadi satu dengan bidang bet, jari yang
digunakan adalah ibu jari dan jari telunjuk. Cara ini
sama persis seperti anda memegang pena.
2. Pada sisi bet bisa saja anda menekuk ketiga jari yang
lainnya atau dengan cara meluruskannya menghadap
kebawah dengan jari yang rapat. (Larry Hodges,
2007;18).
Kelebihan
1. Pukulan backhand dapat dilakukan dengan sangat
cepat
2. Pada waktu servis pergelangan tangan bebas bergerak
dengan leluasa
3. Ketika bermain dibagain tengah meja bukan suatu
kelemahan yang fatal
11
4. Sangat cocok untuk forehand.
Kelemahan
1. Pergerakan Pukulan bola backhand sangat terbatas
dan tersendat
2. Pukulan bola backhand jauh dari meja sulit dilakukan
3. Kurang efektif untuk bertahan.
c. Seemiller Grip
Seemiller grip diketahui juga dengan nama American
grip, yang merupakan bentuk lain dari shakehand grip
(Sutarmin,2007:19). Cara pegangan ini memiliki kemiripan
dengan shakehand grip. Perbedaannya dengan seemiiler
grip terletak pada saat memutar bagain atas bet sebesar
20-90 derajat menuju arah tubuh. Jari telunjuk ditempelkan
pada bagian sisi bet. Berikut cara untuk pegangan betnya:
1. Lakukan pegangan shakehand grip
2. Putar bagian atas bet dari 200 menjadi 900 derajat ke
arah tubuh anda.
3. Pada sepanjang sisi bet jari telunjuk dilekukkan (Larry
Hodges, 2007;19-20)
Dengan teknik ini, bisa dilihat pada
jari telujuk dan ibu jari yang menjadi
penahan bet sekaligus sebagai pegangan
untuk melakukan pukulan karena bagian
bet yag digunakan untuk melakukan
pukulan hanya terfokus pada satu sisi saja
kecuali jika bet sehingga permukaan bet
terus dihadapkan ke lawan. Jadi ibu jari akan mengarah ke
lawan anda. Itulah sebabnya gerakan ini dianggap seperti
gerakan dari pembersih kaya mobil ketika gerakan
perpindahan dari pukulan backhand ke forehand demikian
juga sebaliknya. Cobalah gerakan ini dan anda akan
mengetahuinya.
12
Gambar 2.3 Seemiller Grip
Kelebihan
1. Block mudah dilakukan
2. Permainan di tengah meja mudah dikuasai
3. Perubahan sisi bet mudah dilakukan saat pertandingan
berlangsung
4. Saat pukulan forehand pergelangan tangan tidak sulit
bergerk
Kelemahan
1. Pukulan backhand dengan sasaran jauh sulit dilakukan
2. Pukulan kearah sudut meja kesulitan
3. Untuk pola permainan bertahan kurang efektif.
B. PENGATURAN KAKI
Pengaturan kaki merupakan teknik
dasar yang sama pentingnya untuk dikuasai
ketika sedng bermain tenis meja, tetapi hal itu
tidak disasari oleh banyak pemain. Banyak
pemain melakukan kesalahan pada
penempatan posisi kaki berada tengah meja
sehingga saat melakukan blocking pasti akam mengalami
kesulitan. Seharusnya anggota tubuh yang berada ditengah
meja adalah siku yang memegang bet untuk memudahkan
melakukan pergerakan sebelum memukul. Lebih dari itu siku
harus tetap dijaga untukberada pada bagian tengah meja
sehingga yang bergesar adalah badannya kesamping kiri atau
kanan. Terakhir yang harus dilakukan pemain yaitu
memperhatikan dimana letak posisi lawan. Pemahaman
pemain tentang langkah kaki yang tepat akan membantu
13
pemain itu sendiri sehingga kesulitan untuk menempatkan
posisi dalam permainan tidak akan terjadi karena pada
dasarnya pergerakan kaki hanya ada dua yaitu kearah
samping dan depan belakang saja. Two-step adalah gerakan
kaki yang sangat sering digunakan(Larry Hodges,2002:57).
Pemain dengan tipe menyeranglah yang lebih sering
menggunakan teknik pergerakan kaki ini. Tahapannya sebagai
berikut:
1. Posisi lutut sedikit ditekuk
2. Beban tubuh dibagi pada kedua kaki bagian ujung
3. Jika ingin melakukan gerakan kesamping kiri, geser kaki
kiri dan pindahkan beban berat badan kearah kaki kiri
Jika gerakan dua kali ingin dilakukan, tahapan sama saja.
4. Pukulan forehand dilakukan dengan cara kaki kanan
ditarik sedikit kebelakang mengikuti kaki kiri.
Setelah pukulan dilakukan, tetap perhatikan arah bola
dan secepat mungkin segera kembali pada posisi awal. Dorong
menggunakan kaki kanan jika ingin bergerak kearah kiri.
Segera bergerak kebelakang (mundur) ketika tidak berada
dalam posisi siap hal itu dilakukan jika khawatir lawan
memukul bola kearah jauh.
C. TEKNIK MEMUKUL
Teknik dasar pukulan dalam permainan tenis meja jika
diamati secara detailhanya ada dua yakni pukulan forehand
dan pukulan backhand. Pukulan forehand difokuskan pada
kelebihannya pada laju bola yang sangat keras sedangkan
14
pukulan backhand sebagai pukulan untuk meredam serta
melawan pukulan backspin dan topspin. Kedua teknik itu
adalah pukulan yang menjadi dasar untu bermain tenis meja .
a. Pukulan Forehand
Pukulan forehand dilakukanketika bola tepat mengarah
pada bagian kanan tubuh (sabto adi dan mu’arifin,
1994:16). Cara melakukannya pukulan ini adalah:
1. Berdiri tegap mengahadap meja.
2. Buka kaki selebar bahu, tarik kaki kanan kebelakang
kemudian lutut sedikit ditekuk.
3. Badan sedikit dibungkukkan, lakukan gerakan
memutar tubuh kearah kanan dengan tangan kanan
mengayun kearah luar.
4. Usahakan posisi siku berdekatan dengan pinggang.
5. Berat tubuh pindahkan pada kaki sebelah kanan.
6. Jaga posisi bet tetappada posisi tegak lurus ketika kaki
kanan diayunkan kebelakang (backswing)
7. Arahkan bet dan tangan kebawah dengan siku kira-kira
sebesar 120 derajat.
15
bola yang ditentukan dan saat melakukan kontak dengan
bola janganlangsung berhenti. Lebih baik lagi agar
perkenan bola dengan bet tepat sasaran masuk pada spons
maka menggunakan gerakan geakkan bet atas bawah
merupakan pilihan yang tepat.
b. Pukulan backhand
Pukulan backhand dilakukan jika bola berada
disebelah kiri badan (Sapto Adi dan Mu’arifin,1994:17).
Cara melakukannya adalah;
1. Lakukan gerakan memutar bagian depan tangan
menuju arah pinggang.
2. Arahkan bet dan tangan kesamping dengan siku sekitar
90 derajat.
16
3. Saat melakukan backswing, bet harus tegak lurus untuk
menghadapi topspin, sedikit dibuka untuk
mengahadapi backspin (jaga agar siku anda tidak
berubah).
17
forehand dengan pukulan backhand. Misalnya orang yang
lebih dominan menggunakan shakehand grip dengan
tangan kanan untuk memukul maka bisa ditebak pemain itu
akan melakukan pukulan backhand ketika bola berada di
sebelah kirinya, dan akan melakukan pukulan forehand jika
bola melaju tepat ke arah kanannya. Pengamatan juga
harus dilakukan kepada pemain yang menggunakan tangan
kirinya untuk memukul yang biasanya dinamakan pemain
kidal karena pasti akan berlaku sebaliknya dari gerakan
pemain normal yang menggunakan tangan kanan.
Banyak penelitian yang sudah dilakukan pada
permainan tenis meja yang salah satu hasilnya membahas
tentang perbedaan prestasi pemain tenis meja yang
menggunakan tangan kanan (normal) untuk bermain
dengan pemain yang menggunakan tangan kiri (kidal)yang
hasilnya pada pemain internasional pemain kidal memiliki
prestasi lebih banyak. Karena dalm penelitian yang lain
menunjukkan bahwa kecepatan (speed) reaksi lengan kiri
lebih tinggi dari pada lengan kanan.
c. Pukulan Drive
Drive adalah pukulan dengan bola bergerak mendatar
dan melaju dengan keras yang dihasilkan dari ayunan
panjang (Sutarmin,2007:36). Keras serta cepat adalah ciri
khas dari tipe pukulan ini. Tahapan untuk melakukan
pukulan forehand drive memang tidak ada bedanya dengan
pukulan forehand biasa, pukulan ini umumnya dimulai
dengan menggerakkan bet kedepan. Perputaran badan
kearah depan juga harus dilakukan kira-kira sebesar 30
derajat untuk mendapatkan rangkaian gerakan pukulan
yang sempurna.
Dalam melakukan pukulan ini biasanya ditemui
beberapa kesalahan mendasar yang sering dilakukan oleh
pemain tanpa disadari yaitu posisi bet berubah akibat
18
pergelangan tangan yang berubah ini lah yang menjadi
penyebab terjadinya kesulitan ssat melakukan kontak
dengan bola sehingga bola sulit untuk dikuasi dengn baik.
Seharusnya pada ssat sikap awal pergelangan tangan harus
pada posisi yang kuat sehingga bet tidak akan mengalami
perubahan poisisi pada saat melakukan pukulan dengan
cepat apalagi pukulan lambat. Karena jika diamati kunci
utama pukulan ini adalah pada pergelangan tangan yang
kuat.
Jenis kedua dari pukulan drive adalah
pukulan backhand drive. langkah pertama untuk
melakukannya adalah fokuskan pada sudut yang dibentuk
oleh siku sebesar 90 derajat. Ketika bola berada didepan
segera lakukan kontak dengan tepat dengan badan sedikit
bergeser kesebelah kiri. Untuk mengatasi kesalahan-
kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan pukulan
ini bisa diatasi dengan melatih pergerakan kaki dan
menambah intensitas latihan memukul backhand. Karena
semakin sering dilatih dan semakin sering
dilakukan maka hal itu akan menjadi suatu
gerak yang otomatis akan tetapi tidak
boleh mengesampingkan aspek kebenaran
gerakan sebagai modal dasar untuk
bermain tenis meja dengan baik.
19
pukulan backspin pukulan ini dilakukan dengan cara pasif
(Larry Hodges,2002:64). Pukulan ini bertujuan untuk
menjaga agar bola tetap melambung dekat dari net (tidak
terlalu tinggi).
a) Forehand Push
Cara melakukannya
1. Perhatikan bola yang datang dari arah
lawan didorong dengan bet dengan
posisi bet sedikit terbuka, gerakan bet
ke depan dan sedikit ke bawah.
2. ketika melakukan pukulan push posisi
tubuh harus dalam posisi berdiri
dengan sempurna.
3. Bola seharusnya mengenai bagian tengah bet.
b) Backhand Push
Cara melakukannya
1. Perhatikan bola yang datang dari
pukulan lawan, dorong dengan bet pada
posisi bet sedikit terbuka, arah bet
bergerak kedepan dan sedikit ke bawah.
2. Tubuh dalam posisi berdiri dengan
sempurna.
3. Agar diperoleh pukulan yang sempurna
maka harus melakukan gesekan yang kuat ketika terjadi
kontak dengan bola. Usahakan perkenaan bola di kiri
mendekati bagian depan tubuh .
20
Gambar 2.9 Rangkaian gerakan pukulan backhand push
e. Pukulan Chop
Chop bisa diartikan sebagai pukulan backspin yang
sifatanya untuk bertahan (Larry Hodges, 2002:99).
a) Forehand Chop.
Cara melakukannya
1. Berdiri di depan meja kemudian
gerakan menebang pohon.
2. Saat memukul bola tangan yang
memegang bet berada di atas bola.
3. Bet dikenakan bola pada bagian
belakang dan arah pukulan ke bawah.
4. Usahkan kontak dengan bola terjadi di
depan kanan badan.
b) Backhand Chop.
Cara melakukannya
1. Berdiri di depan meja dengan gerakan seperti orang
menebang pohon.
21
2. Tangan yang memegang bet harus
tetep berada di atas bola.
3. Bet dikenakan bola pada bagian
belakang dan pukulan mengarah
kebawah.
4. Usahkan kontak dengan bola di kiri
agak depan badan.
f. Block
Block adalah cara pengembalian bola
yang melaju keras dari lawan yang
dilakukan dengan cara yang paling (Larry
Hodges,2002:72). Lakukan pukulan block
setelah bola memantul dari meja terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan bertujuan agar
serangan cepat tidak bisa dilancarkan
dengan sempurna karena kita melakukan blok dengan
cepat maka bola juga akan kembali kelawan dengan cepat
juga. Langkah awal untuk melakukan forehand blok yaitu
menggerakkan bet ke depan, bet pada posisi tertutup.
Setiap pemain harus memperhatikan arah datangnya
bola, setelah bola berada pada jangkauan, bola sudah
memantul, pukulan block bisa segara dilakukan dengan
perkenaan bet tepat pada bagian tengah. Bet harus berada
disebelah kiri tubuh untuk pukulan backhand block .
22
Gerakkan bet ke depan jika ingin melakukan blocking,
posisi bet tertutup.
g. Service
Service yaitu pukulan bola yang digunakan untuk
memulai permainan (penyajian bola
pertama)(Sutarmin,2007:17). Ada beberapa teknik servis
yang bisa dipelajari diantaranta yaitu servis forehand
topspin dan backspin, servis backhand topspin dan backspin.
Topspin adalah putaran arah bola memiliki putaran yang
searah dengan jarum jam berputar sedangkan
Backspin merupakan putaran bola yang berlawanan dengan
putaran jarum jam.
23
4. Bola dilambungkan minimal setinggi
16 cm, kemudian dipukul dengan bet.
5. Bet dipukul pada bagian belakang.
6. Tekanan bet dapat dilakukan dengan
cepat atau lambat dan
7. Usahakan pantulan bola tidak begitu
tinggi dari net.
b) Backhand topspin
1. Berdiri di tengah meja dengan sikap
persiapan.
2. Tangan kanan memegang bet dengan
mendekatkannya ke pinggang
sebelah kiri.
3. Telapak tangan kiri memegang bola.
4. Bola dilambungkan minimal setinggi
16 cm atau lebih, kemudian bet diserempetkan pada
bola bagian belakang ke arah atas.
5. Pukul dengan keras agar bola bergerak lebih cepat.
6. Usahakan bola tidak begitu tinggi dari net sehingga
24
G. Rangkuman
Ada banyak teknik yang perlu dikuasai oleh seorang
pemain tenis meja agar bisa bermain dengan baik serta
mendapatkan prestasi yang tertinggi, diantaranya teknik
memegang bet, pengaturan kaki, teknik memukul bola. Pada
dasarnya semua keterampilan itu perlu dilatih secara terus-
menerus dan berulang-ulang tidak bisa didapatkan dengan
instan dalam waktu yang cepat. Semakin sering dan semakin
lama berlatih maka akan cepat terampil. Pada atlit yang masih
baru terutama anak-anak memang membutuhkan perhatian
lebih dari orang tua dan pelatih tentunya agar latihan yang
dilakukan aman dan menyenangkan.
Teknik memegang bet ada beberapa macam yaitu
shakehand, pen hold, similler grip. Teknik pengaturan kaki yang
juga harus dilatih agar bisa menempatkan posisi tubuh sesuai
dengan kebutuhan permainan sehingga bisa membaca arah
permainan. Sedangkan teknik memukul bola terdiri dari
pukulan forehand, backhand, smash, servis dengan variasi
pukulan yang dapat dilakukan seperti pukulan chop dan drive
yang arah putarannya topspin dan backspin.
H. Latihan Soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan peregangan dan
pemanasan, menurut anda ?
2. Sebutkan manfaat dari peregangan dan pemanasan ?
3. Mengapa peregangan dan pemanasan merupakan
faktor yang penting dalam olahraga ?
4. Jelaskan perbedaan teknik memegang bet Shakehand
Grip, Penhold grip dan Seemiller Grip ?
5. Sebutkan teknik-teknik memukul pada permainan
tenis meja ?
6. Jelaskan teknik memukul pada permainan tenis meja ?
25
7. Buatlah model–model peregangan dan pemanasan
yang sesuai dengan permainan tenis meja menurut
anda ?
26
BAB III
VARIASI-VARIASI LATIHAN TENIS MEJA
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan mampu melaksanakan
permainan tenis meja
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mengidentifikasi teknik dasar tenis meja
Tujuan Pembelajaran
3.1 Mampu menjelaskan variasi pembelajaran tenis meja
individu dengan benar
3.2 Mampu menjelaskan variasi pembelajaran tenis meja
berpasangan dengan benar
27
(sehingga interaksi otot-otot lebih mudah dan rileks dengan
cepat dan efisien), (8) kemampuan dari kerja fisik atlet
meningkat, (9) jika terjadi ketegangan otot dapat dikurangi
secara perlahan, (10) Meningkatkan kemampuan meregang
jaringan penghubung. (11) secara psikologis kondisi tubuh
atlet akan meningkat.
Manfaat melakukan peregangan: (1) kebugaran fisik
seorang atlet dapat ditingkatkan, (2) mengoptimalkan daya
tangkap materi latihan, proses latihan sehari-hari dan
performa atlet dalam melakukan gerak eksklusif yang terlatih.
(3) perkembangan kesadaran tubuh atlet dapat ditingkatkan.
(4) mengurangi risiko cedera olahraga seperti keseleo sendi
dan cedera otot, cedera punggung, rasa nyeri otot. (5) pada
atlet perempuan rasa sakit yang menyiksa pada saat
menstruasi (dysmenorrheal)dapat dikurangi, (6) mengurangi
ketegangan otot sehingga atlet bisa lebih rileks dan nyaman
dalam melakukan gerak.
Pemanasan dan peregangan adalah komponen dalam
olahraga yang tidak boleh dilewatkan begitu saja karena
dampak positif yang bisa diberikan dan dirasakan langsung
oleh atlet tetapi kenyataannya masih banyak atlet yang
bermalas-malasan ketika melakukan pemanasan dan
peregangan yang terkesan menyepelekan. Pada kenyataannya
memang seorang atlet tidak akan bisa terlepas dari cedera
karena melakukan gerakan-gerakan olahraga yang disebabkan
kesalahan diri sendiri maupun hasil dari tindakan lawan.
Setidaknya pemahaman awal bahwa dengan melakukan
pemanasan dan peregangan secara serius dan benar akan
mengurangi kemungkinan terjadi cedera ringan hingga cedera
yang lebih parah tanpa kita duga sebelumnya karena kesiapan
otot dan persendian sudah didapatkan.
28
B. Macam–Macam Peregangan Statis Tenis Meja
29
C. Macam-Macam Peregangan Dinamis Tenis Meja
30
Gambar 3.8 Peregangan Otot Pinggang
31
Keterangan :
Melakukan timang-timang bola ditempat
menggunakan 1 bola usahakan pantulan bola
jangan terlalu tinggi (melebihi kepala) untuk
menghindari arah pantulan yang tidak
beraturan. Latihan ini dibutuhkan untuk
melatih kontrol bola yang baik.
32
Keterangan :
Melakukan timang-timang bola maju kedepan
menggunakan 1 bola maju kedepan usahakan
pantulan bola jangan terlalu tinggi (melebihi
kepala) ketika berjalan kedepan untuk
menghindari arah pantulan yang tidak
beraturan sehingga bola mudah untuk
dikuasai. Latihan ini dibutuhkan untuk
melatih kontrol bola yang baik.
33
e. Timang-timang ditempat menggunakan 1 bola
berpasangan
34
Keterangan :
Melakukan timang-timang bola melangkah
kesamping yang dilakukan berpasangan dari
arah depan membutuhkan akurasi yang
bagus, koordinasi langkah yang tepat serta
ketenangan yang tinggi. Prinsip utama latihan
ini adalah bola jangan terlalu tinggi serta
memukul bola terlalu keras agar teman
berlatih yang ada didepan tidak kesulitan untuk menguasai
bola yang kita pukul.
35
h. Timang-timang ditempat dengan 3 orang menggunakan 1
bola
36
Keterangan :
Melakukan timang-timang bola ditempat yang dilakukan
berpasangan dari arah depan membutuhkan akurasi yang
bagus serta ketenangan yang tinggi. Prinsip utama latihan ini
adalah melakukan ketukan dalam bentuk
hitungan sebelum memindahkan bola serta
perhatikan bola yang datang dari arah depan
untuk melatih kecepatan tubuh dan
pandangan untuk menguasai bola. Ketika
berpindah tempat harus tetap menjaga
konsentrasi serta berhati-hati agar tidak
bertabrakan.
Keterangan:
Ketika melakukan latihan ini badan jangan
terlalu dekat dengan meja temukan jarak
yang tepat terlebih dahulu sesuai dengan
postur tubuh. Memukul bola ketembok akan
sangat sulit dilakukan bagi yang baru
pertama kali melakukan karena terlalu takut
atau malah terlalu bersemangat padahal hal
37
itu yang akan menjadi penyebab sulitnya memukul bola
ketembok. Hal yang perlu diingat ketika memukul bola
ketembok harus dengan kekuatan yang konisten jika terlau
keras maka bola yang kembali akan juga sama keras begitupun
sebaliknya.
38
Gambar 3.20 variasi latihan forehand pindah kedepan
Keterangan:
Latihan ini dilakukan untuk melatih kecepatan
pemain karena setelah melakukan pukulan
sebanyak 2 kali maka pemain harus segera
berpindah tempat kearah depan untuk bersiap
menunggu bola yang datang berikutnya.
39
agar pemain yang berada dibelakang tidak kesulitan.
.
Gambar 3.22 varisi latihan forehand menggunakan 1 sisi
lapangan
Keterangan:
Latihan berpasangan dengan masing-
masing menggunakan sisi bersebrangan
meja artinya bola harus menyilang atau
mengarah lurus pada kotak pada sisi lain
saja bisa diartikan juga berpindah sisi meja.
Perhatikan pergerakan setelah selesai
melakukan giliran agar pemain yang berada
dibelakang tidak kesulitan.
40
Keterangan:
Latihan ini dilakukan untuk melatih
kecepatan pemain karena setelah melakukan
pukulan sebanyak 2 kali maka pemain harus
segera berpindah tempat kearah depan untuk
bersiap menunggu bola yang datang
berikutnya.
.
Gambar 3.25 latihan backhand menggunakan sisi
bersebrangan
41
Keterangan:
Latihan berpasangan dengan masing-masing
menggunakan sisi bersebrangan meja
artinya bola harus menyilang atau mengarah
lurus pada kotak pada sisi lain saja bisa
diartikan juga berpindah sisi meja.
Perhatikan pergerakan setelah selesai
melakukan giliran agar pemain yang berada
dibelakang tidak kesulitan.
Keterangan:
Latihan ini dilakukan untuk melatih kecepatan
pemain karena setelah melakukan pukulan
sebanyak 2 kali maka pemain harus segera
berpindah tempat kearah depan untuk
bersiap menunggu bola yang datang
berikutnya.
42
Gambar 3.27 latihan kombinasi forehand dan backhand
menggunakan 1 sisi lapangan
Keterangan:
Latihan berpasangan dengan masing-masing
menggunakan 1 sisi bagian meja artinya bola
harus mengarah lurus pada salah satu kotak
saja tidak berpindah sisi meja. Perhatikan
pergerakan setelah selesai melakukan giliran
agar pemain yang berada dibelakang tidak
kesulitan.
.
Gambar 3.28 latihan kombinasi forehand dan backhand
menggunakan sisi bersebrangan
Keterangan:
Latihan berpasangan dengan masing-masing
menggunakan sisi bersebrangan meja artinya
bola harus menyilang atau mengarah lurus pada
kotak pada sisi lain saja bisa diartikan juga
43
berpindah sisi meja. Perhatikan pergerakan setelah selesai
melakukan giliran agar pemain yang berada dibelakang tidak
kesulitan.
Rangkuman
Variasi latihan adalah suatu bentuk latihan atau
perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi atlet, serta mengurangi tingkat
kejenuhan dan kebosanan, variasi digunakan untuk
meningkatkan prestasi atlet untuk menjadi lebih baik.
Latihan
1. Buatlah variasi – variasi latihan tenis meja dalam bentuk
gambar atau video ?
44
BAB IV
TAKTIK DAN STRATEGI
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan mampu melaksanakan
permainan tenis meja
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mengidentifikasi taktik dan strategi tenis meja
Tujuan Pembelajaran
4.1 Mampu menjelaskan taktik bermain tenis meja dengan
benar
4.2 Mampu menjelaskan strategi bermain tenis meja dengan
benar
4.3 Mampu menjelaskan tipe-tipe pemain tenis meja dengan
benar
A. Taktik
Taktik adalah siasat yang digunakan ketika berhadapan
dengan lawan yang bertujuan untuk mendapatkan
kemenangan (Sukintak, 1979:16). Pada umumnya,
penggunaan taktik dalam tenis meja adalah suatu
pengembangan dari usaha untuk mampu berfikir,
menunjukkan kreatifitas serta melakukan improvisasi untuk
mencari altrrnatif lain yang lebih baik dari tekanan yang
sedang dihadapi ketika bertanding secara efektif, efesien, dan
produktif dalam upaya untuk mendapapatkan hasil yang
tertinggi yaitu meraih kemenangan dalam setiap
pertandingan. Taktik pada permainan tenis meja terbagi
menjadi 2 yaitu taktik bermain tunggal dan taktik bermain
ganda.
a) Taktik bermain tunggal
Taktik bemain tunggal sebagai berikut:
45
a. Taktik servis yaitu dari daerah mana saja, arahkan servis
ke mana saja ke daerah lawan. Usahakan setelah bola
dipukul servis, lawan tidak dapat melakukan serangan.
b. Taktik dalam bermain yaitu strategi yang dipilih oleh
seorang pemain untuk menghadapi lawan tanding.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1) jenis bet yang digunakan, 2) pegangan bet, 3) postur
tubuh lawan, 4) kualitas pukulan 5) kondisi meja
pertandingan.
c. Taktik penyerangan adalah siasat yang dilakukan oleh
pemain dalam usaha untuk menyerang lawan agar
mengalami kesulitan sehingga kemenangan dapat dicapai
dengan mudah akibat dari tekanan yang diberikan.
Berikut ini beberapa hal yang harus diketahui sebelum
melakukan taktik penyerangan diantarnya yaitu:
1) jika lawan tidak begitu lincah maka diharapkan sering
melakukan kombinasi pukulan jauh dan dekat, 2) desak
lawan dengan cara memberikan pukulan dengan arah
bola kekanan dan kekiri pada bagian sudut meja, 3) jika
pukulan half volley sering dilakukan oleh lawan maka
yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pukulan
lambat, 4) Lakukan pukulan pancingan sebelum
melakukan serangan, 5) Lakukan pukulan dengan
mengarahkan bola pada bagian tepi dan tengah meja, 6)
paksa lawan melakukan pukulan backhand dengan
memberikan bola pada backhand lawan jika dia lemah
pada pukulan itu, 6) selalu berinisiatif untuk menyerang
bila lawan bertipe penyerang.
d. Taktik pertahanan adalah siasat seorang pemain untuk
melakukan pertahanan guna mengantisipasi serangan
lawan. Berikut ini beberapa langkah untuk melakukan
taktik pertahanan.
1) kuras habis energi lawan, 2) arahkan bola pada teknik
pukulan terlemah, 3) jangan biarkan lawan bisa menguasi
46
permainan caranya beri bola isi dan bola kosong secara
tidak menentu, 4) bola jauh dan dekat perlu dilakukan
dengan menjatuhkan bola pada sekitar net.
B. Strategi
Strategi adalah siasat yang sifatnya umum menyangkut
berbagi macam aspek secara keseluruahan (Sukintak,
1979:16). Unsur-unsur yang ada didalam menentukan strategi
47
yaitu setiap pemain mampu mengetahui kekurangan sendiri,
melakukan analisa secara tepat kepada pihak lawan.
Mempelajari kelemahan lawan melalui permainan merupakan
kemampuan mutlak yang harus dikuasi, melakukan
penganalisaan dengan tepat tentang kemampuan lawan
seperti servis, posisi badan, kemampuan bergerak dan
melakukan pukulan.
Unsur-unsur inilah yang bisa menjadi prediksi tentang
kemampuan servis lawan sehingga gambaran jelas tentang
jenis servis yang dilakukan serta menuju kearah mana bola
mengarah dapat diberikan dengan akurat, begitu juga
sebaliknya hal lain yang harus mampu untuk dilakukan oleh
seorang pemain yaitu kemampuan untuk menyembunyikan
kelemahan. Sehingga seorang pemain arus berlatih dengan
sungguh-sungguh agar bisa menguasai berbagai macam pola
permainan agar lawn tidak dengan mudah bisa menguasi
jalnnya permainan.
Kedudukan strategi merupakan pendukung dari
berjalnnya taktik permainan dengan sempurna. Dengan
demikian, meskipun adanya perbedaan yang mendasar antara
taktik dan strategi akan tetapi dalam penerapannya kedua hal
itu merupakan suatu keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan
dalam rangka mendukung tujuan yang diharapkan yaitu
meraih kemenangan pada setiap pertandingan.
C. Pola permainan
Pola permainan didalam permainan tenis meja
merupakan hal mutlak yang harus diketahui oleh setiap
pemain hal ini merupakan modal awal untuk melakukan
analisa secara otomatis dan cepat tentang pola permainan
lawan sehingga bisa digunakan sebagai dasar untuk
menentukan langkah yang tepat untuk mengetahui solusi
tentang tindakan untuk perlawanan yang tepat serta untuk
melakukan antisipasi-antisiasi dalam permainan.
48
a) Pola pertahanan
Dalam permainan tenis meja, penguasaan teknik bertahan
merupakan satu hal yang penting dan menentukan. Pada
dasarnya, tenik bertahan merupakan strategi permainan pasif
dan lebih sulit dikuasai dari pada teknik menyerang. Terlebih
lagi jika serangan yang datang dari lawan itu cukup keras,
gencar, dan bertubi-tubi. Dalam bertahan kita dapat
melakukannya dengan jarak jauh ataupun jarak pendek. Pada
dasarnya bertahan adalah suatu strategi pemainan yang pasif
dan lebih susah penguasaannya daripada teknik menyerang.
a. Teknik bertahan
1) Cut Defensive
Adalah mengembalikan bola menggunakan gaya
membacok dan biasanya menunggu sampai bola lawan
datang dengan kekuatan dan kecepatan terakhir. Akan
tetapi, untuk melengkapi pemainan tenis meja moderen
masa kini, apabila menemukan bola datang lebih tinggi
dari net, maka dapat mengembalikan bola tersebut
dengan segera atau di titik teratas.
Untuk lebih jelasnya mengenai cut defensive dapat
dilihat pada gambar berikut. Jika mengembalikan bola
pada jarak (C), yang kita utamakan adalah dee defensive
(jarak jauh), karena pengembalian bola pada waktu
telah jauh dari meja. Akan tetapi, kalu mengembalikan
bola pada jarak (B) disebut medium defensive (jarak
sedang), dan kalau mengembalikan bola pada jarak (A)
disebut short defensive (jarak pendek).
49
kedua kaki, dengan lengan yang rileks agak
membengkok dan bet berada di depan badan.
50
defensive, hanya jaraknya lebih dekat. Cara melakukan
forehand cut defensive jarak dekat sebagai berikut:
1) Jarak dari meja ±30 cm, kaki kiri di depan, kaki kanan
di belakang, dan badan menghadap meja ±450, 2) Waktu
bola dekat pemain (biasanya harus dilakukan waktu
bola pada titik teratas), 3) Model bet agak terlentang
±750, 4) Lengan diayunkan ke bawah lalu ke kiri,
pergelangan tangan membantu menekan bola aga tidak
melambung.
b) Pola penyerangan
Serangan sangat penting dalam permainan tenis meja.
Menurut strategi pertandingan, serangan yag cepat dan keras
bisa mematahkan pertahanan lawan dan membuat posisi yag
aktif (agresif). Dalam suatu pertandingan, seorang pemain
harus menguasai lawan dengan agresif, dan selalu mengambil
51
inisiatif. Maka penguasaan segala macam serangan/teknik
serangan mutlak harus dikuasai.
Dasar-dasar teknik serang dapat dibagi dalam dua
macam yaitu, serangan forehand dan backhand. jika bola lawan
datang ke arah kanan, menggunakan serangan forehand, tapi
kalau bola datang ke arah kiri, menggunakan serangan
backhand.
Selain dari itu, waktu membuka serangan harus melihat
datangnya bola. Dekat atau jauhnya bola dari net harus
diperhatikan, baru kemudian menentukan atau membuka
serangan. Jika bola jatuhnya dekat net, biasanya masih dalam
jangkauan serangan yang dilakukan disebut serangan jarak
dekat. Akan tetapi, jika bola di luar jangkauan, artinya harus
mendekati atau mengejar bola lebih dahulu baru kemudian
menyerang, disebut serangan jarak jauh.
Keistimewaan serangan jarak jauh ialah datangnya bola
sudah tidak laju lagi, baru melakukan serangan, sehingga
mempunyai waktu agak panjang untuk siap dan lebih mudah
mengontrol bola. Hal ini karena melakukan serangan jarak
jauh, lari mundur dulu baru menyerang dengan gerakan
lengan yang pelan dan teratur, tetapi dengan tenaga yang
cukup kuat. Biasanya serangan jarak jauh dilakukan untuk
menghadapi cut defensive jarak pendek atau untuk melakukan
counter attack.
52
agak menghadap tanah dengan lengan agak ke bawah dan
pergelangan tangan tidak boleh dibengkokkan, 3) Posisi
tersebut di atas dilakukan pada saat bola lawan menuju ke
arah pemain, kemudian lengan diayunkan ke depan kiri
atas dengan menggesek di bagian belakang bola untuk
bola kososng dan mengesek di bagian bawah bola untuk
bola isi.
Supaya bola berjalan satu garis lengkung melewati net
arah lawan, pergelangan tangan ikut membantu
menggesek bola ke atas, sehingga bet berhenti di samping
kiri tas kepala.
53
d. Forehand Smash (Ready Position)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1) Kaki kiri berada di depan, kaki kanan di belakang
badan miring ke kanan, hingga berat badan bertumpu
pada kaki kanan, 2) Lengan ditarik ke belakang dan
pinggang agak miring ke kanan.
D. Tipe Permainan
Pada dasarnya tidak ada tipe permainan yang murni,
setiap pemain menggunakan sedikit bagian dari beberapa tipe
dan biasanya sebagian besar dari satu tipe dan bagian kecilnya
tipe–tipe yang lain. Misalnya tipe pemain loop dikatakan looper
karena banyak menggunakan loop, tetapi terkadang mereka
juga melakukan block atau pukulan, selain itu, juga tidaka ada
54
peraturan yang pasti tentang cara memainkan tipe permainan
khusus, setiap pemain memainkan permainan berbeda baik
dalam kecepatan maupun kekuatan.
Tipe-tipe pemain pada tenis meja tersebut antara lain :
1. Looper
2. Hitter
3. Counterdrive
4. Blocker
5. Chopper
6. Lobber
7. Pemain yang menggunakan kombinasi bet
1. Looper
Seorang pemain dapat disebut sebagai looper apabila
75% cara bermainnya menggunakan loop/top spin. Looper
tidak semua kuat pada kedua teknik biasanya hanya kuat pada
salah satu teknik saja (forehand/backhand) tetapi juga banyak
pemain pada tipe ini kuat pada kedua-duanya (forehand dan
backhand). Lopper yang kuat pada satu teknik biasanya akan
selalu berdiri di ujung meja dan pergerakan luas kesemua arah
dengan menggunakan forehand. Sedangkan looper yang kuat
pada dua teknik ditengah meja merupakan tempat berdiri
favorit sehingga mudah untuk melakukan pukulan lop dengan
forehand dan backhand secara bergantian.
Untuk dapat memenangkan suatu pertandingan, seorang
Looper harus menjalankan taktik bermain secara umum
sebagai berikut :
1) Gunakan service backspin untuk mendapatkan return bola
yang dapat diserang, 2) Lakukan loop sesegera mungkin
dengan loop panjang, 3) Mengingat hampir semua pemain
kuat saat melakukan blocking yang mengarah ke sisi
backhand, maka loop harus diarahkan ke tengah lawan dan
sudut terjauh, 4) Loop harus bervariasi baik kecepatan,
55
kekuatan dan arahnya, 5) Gunakan flip untuk membuka
serangan
2. Hitter
Hitter adalah tipe pemain yang menggunakan `smash`
sebagai senjata utamanya dalam mematikan lawan. Pemain
bertipe hitter terdiri dari 3 jenis, yaitu pemain yang memukul
dengan menguunakan satu sisi (penholder), pemain yang
dapat memukul dengan dua sisi dan pemain yang melakukan
loop untuk dapat melakukan smash pada pukulan selanjutnya.
Hitter mungkin tipe permainan yang paling
membutuhkan mental karena mempunyai 2 kelemahan yang
saling bertolak belakang yaitu, pertama seorang hitter kadang-
kadang ragu untuk menentukan bola yang akan dismash dan
kedua seorang hitter selalu berusaha untuk mensmash bola
dari awal permainan. Hitter dengan satu sisi harus bersikap
agak sembrono dengan memukul semua bola untuk
memperpanjang rally karena dengan demikian kesempatan
untuk mencari celah pukulan ke arah sisi lawan yang lemah
semakin besar.
56
Hitter dengan dua sisi dapat lebih berhati-hati dalam
memukul bola dan memainkan rally yang panjang walaupun
permainan harus segera diakhiri tanpa perlu khawatir
pengembalian bola dari lawan karena kemampuan kedua
sisinya sama baiknya. Sedangkan hitter yang menggunakan
loop untuk membangun smash harus lebih memfokuskan pada
pukulan loop yang tidak terlalu cepat tapi mempunyai spin
yang kuat secara matang dan melanjutkan dengan smash yang
mematikan.
Pada dasarnya tidak ada pemain dengan tipe permainan
yang murni karena semua pemain pasti mengkombinasikan
gaya bermain untuk memenangkan suatu pertandingan,
namun dengan prosentase gerakan yang dilakukan pemain
maka gambaran tipe permainan yang dianut pemain tertentu
dapat terlihat.
Taktik Umum :
1) Carilah keseimbangan antar kesembronoan dan keragu-
raguan, 2) Cobalah untuk memasukkan smash dalam alur
pukulan, 3) Terus berada dekat dengan meja dan pukul bola
segera setelah memantul, 4) Akhiri poin permainan dengan
cepat.
Menghadapi hitter
1) Jangan terintimidasi dengan smash atau kesembronoan, 2)
Mainkan pukulan dengan persentasi tinggi, 3) Lakukan
serangan pertama kali, 4) Pukulan diubah-ubah dan serang sisi
yang lemah.
3. Counter driver
Counter driver suka berdiri di tengah meja dan memukul
setiap bola yang datang. Mereka bisanya memukul semua bola,
saat bola berada pada puncak lambungan dan melakukan
smash pada kesempatan pertama, khususnya dari sisi
forehand. Mereka seperti dapat mengembalikan semua bola
57
terbaik anda dan terus melakukannya sepanjang permainan.
Ini merupakan permainan yang sedrhana dengan penempatan,
konsistensi, dan kecepatan pukulan sebagai elemen yang
paling utama.
Untuk menjadi Counter driver, strategi dasar anada
adalah mengarahkan semua pukulan ke sisi lemah lawan.
Apabila backhandnya lemah, tujuan anda adalah menjaga agar
lawan tidak berpindah tempat dan menggunakan forehand.
Apabila forehandnya lemah, arahkan pukulan yang keras
kesana agar lawan tidak dapat mensmash bola. Apabila lawan
memulai memukul bola ke arah datangnya bola, tambahlah
kecepatan. Apabila anda kewalahan, perlambat irama
permainan dan selalu mencari bola yang akan dismash.
Kelemahan pukulan Counter driver adalah tidak cepat
atau memiliki spin. Seperti Counter driver yang dapat
mengembalikan semua pukulan, anda harus mampu
melakukan hal yang sama. Biasanya, tergantung pada
serangan, apakah lebih konsisten dari pada pukulan balasan.
Untuk menghadapi Counter driver, berkonsentrasilah
untuk mengarahkan serangan pada sisi lemah dan bagian
tengah lawan. Kebanyakan Counter driver sangat kuat
melakukan pukulan dari sudut, walaupun mereka sering
lemah pada satu sisi. Pergunakanlah waktu untuk menyerang.
Pilihlah pukulan yang akan digunakan dan pastikan pukulan
itu akan meraih kemenangan. Ini membutuhkan penilaian
yang tajam, tapi anda harus menghindari kesalahan sebuah
godaan saat menghadapi Counter driver. Ingatlah bila mereka
tidak dapat menempatkan bola melewati anda, anda tidak
ditekan untuk memaksa serangan.
Sebaliknya, jangan menunggu terlalu lama. Counter
driver akan lebih konsisten dari pada anda dalam permainan
sendiri, dan bila anda melakukan banyak kecerobohan. Tapi,
anada hanya boleh menmbalas semua pukulan hingga ada
peluang untuk melakukan smash, baik dengan forehand
58
maupun backhand. Cara lain untuk bermain menghadapi
Counter driver adalah mengakhiri permainan sebelum lawan
melakukan pukulan balasan. Kuncinya adalah servis dan
serangan yang baik. Untuk menghadapi pemain yang agresif,
berbahaya untuk terlalu mengantisipasi bola saat servis
penerimaan yang baik membuat anda kehilangan pertahanan
dan poin. Tapi kerena Counter driver biasanya kurang
terancam dengan serangan, anda dapat memainkan semua
tipe serangan. Cobalah untuk memusnakan bola pertama, tapi
apabila tidak bisa, teruskan rally dan cari peluang pukulan
yang lebih baik.
Taktik Umum :
1) Konsisten, 2) Arahkan pukulan balasan ke sisi lemah lawan,
3) Bangun irama pukulan, 4) Paksakan rally sejak awal.
4. Blocker
Blocker hampir sama dengan counter driver, kecuali
blocker memukul bola segera setelah bola menyentuh meja.
Blocker cenderung menjadi konsisten seperti counter driver
tetapi sering menimbulkan tekanan pada anda dengan
membuat anda bergerak terburu-buru. Ini berarti lawan dapat
saja mengarahkan bola ke sisi kuat anda karena ia tahu anda
akan mempunyai waktu untuk melakukan pukulan yang keras.
Kelemahan blocker adalah kecepatan mereka sendiri.
Untuk memukul bola secepat mungkin mereka harus berdiri di
dekat meja dan mereka hanya mempunyai sedikit waktu untuk
menentukan pukulan yang harus digunakan, dan walaupun
59
anda mengembalikan bola dengan lemah, mereka seringkali
hanya memblock bola tersebut. Itulah sebabnya mengapa
blocker harus mengantisipasi bola yang lemah agara dapat
dibunuh. Blocker juga akan membuat kesalahan karena harus
bergerak cepat.
Taktik Umum
1) Memukul bola segera setelah memantul, 2) Block diarahkan
ke sisi yang lain, 3) Selalu bersiap untuk melakukan smash, 4)
Kecepatan dan penempatan bola diubah.
Menghadapi blocker
1) Serang keseluruh bagian meja, 2) Bersabar dan membalas
semua pukulan, jangan terlalu agresif, 3) Gunakan loop yang
lambat dan mempunyai spin jaga agar bola tetap panjang.
5. Chopper
Chopper merupakan pemain yang bertahan yang
biasanya memenangkan pertandingan karena kesalahan
sendiri. Chopper akan berada 15 kaki atau lebih dari meja dan
mengembalikan semua pukulan anda dengan backspin,
sehingga sulit diserang secara efektif.
Kelemahan chopper adalah mereka harus
menggantungkan harapan pada kesalahan anda, mereka dapat
melakukan pukulan keras bila ada kesempatan, tapi pada
dasarnya mereka hanya mendapatkan skor dari kesalahan
anda membaca spin atau kecerobohan anda. Menurut teori,
seharusnya anda dapat mendominasi permainan jika
menghadapi chopper, terlebih lagi bila anda tidak dapat
menyerangbola yang dikembalikan, anda dapat melakukan
push dan menyerang bola berikutnya. Bila anda tidak yakin
pada spin bola yang datang, anda dapat melakukan hal ini,
bagaiman seorang chopper dapat memenangkan permainan.
60
Untuk menghadapi chopper, ubahlah jarak dan arah bola
secara tetap, bawa chopper mendekat ke meja, kemudian
lakukan serangan keras sebelum ia dapat bereaksi, dan
lakukan loop panjang dan pendek bergantian. Jangan terlalu
sering menyerang ke arah sudut, berkonsentrasilah pada
bagian tengah chopper yang lemah. Berikan tekanan sebanyak
mungkin pada chopper sehingga dia membuat kesalahan
walaupun tidak terlalu besar. Pukulan chop yang mendarat
diantara net dan garis akhir biasanya mudah untuk dismash
walaupun bolanya rendah. Anda akan memenangkan
permainan dengan memaksa lawan berbuat kesalahan
sebanyak mungkin dan membatasi kesalahan anda sendiri.
Taktik Umum
Untuk chopper :
1) Bersabar dan percaya diri, 2) Ubahlah kekuatan backspin, 3)
Selalu dalam keadaan siap menyerang, khususnya saat
melakukan servis, 4) Akhiri poin dengan cepat jika mengakhiri
serangan, 5) Kembalikan semua pukulan dengan serius
Menghadapi chopper
1) Serang kebagian tengah, 2) Bawalah chopper menjauhi dan
mendakati meja, 3) Ubah semua pukulan, 4) Jangan terlalu
sering melakukan bola pendek.
6. Lobber
Kebanyakan pemain menggunakan lob hanya sebagai
variasi atau sebagai pukulan yang untung-untungan. Tapi
beberapa pemain menggunakan berulang-ulang dan bila
mereka mengetahui anda mengalami kesulitan dalam
menghadapi lob, mereka akan menggunakannya lebih sering
lagi. Lobber harus kuat di kedua sisi jika tidak lawan akan
dengan mudah melakukan smash ke sisi yang lemah.
61
Terdapat dua cara untuk membunuh lob. Smother kill
adalah cara yang paling efektif, beberapa pemain melakukan
Smother kill pada semua lob, sedangkan pemain lainya tidak
pernah menggunakannya, yang paling tepat adalah melakukan
Smother kill hanya pada lob yang pendek, dekat dengan net
dan dekat dengan target anda.
Taktik Umum
Untuk lobber:
1) Jaga bola agar panjang dan mempunyai spin, 2) Lakukanlob
menyilang kearah yang berlawanan dengan sisi kuat lobber, 3)
Cari kesempatan untuk melakukan serangan balasan, 4)
Hindari melakukan lobbing kecuali bila terpaksa.
Menghadapi lobber
1) Arahkan smash ke sisi backhand, kecuali anda yakin
mengakhiri permainan dengan satu pukulan, 2)
Pertimbangkanlah untuk mengarahkan smash ke bagian
tengah, 3) Untuk menghadapi lobber yang baik, lakukan
Smother kill pada lob pendek, 4) Pukulan pendek jangan
terlalu sering digunakan.
7. Kombinasi bet
Salah satu permasalahan yang akan anda hadapi saat
anda bermain adalah karet bet yang kurang baik. Dua tipe
karet yang diklasifikasikan kurang baik adalah antispin dan
long pips (permukaan karet bet yang berbintik-bintik terlalu
panjang). Karet yang keras dan spons short pips (bintik-
bintiknya pendek) juga dianggap kurang baik oleh beberapa
pemain. Sejak kebanyakan pemain menggunakan spons
inverted, lapisan bet lainnya dianggap kurang baik.
Bola yang dipukul dengan antispin atau karet keras
mempunyai spin yang lebih sedikit, bola yang dipukul dengan
spons inverted atau pips out (berbintik-bintik dipermukaan
62
bet). Pemain sering bereaksi seakan-akan menghadapi spin
yang lebih banyak. Bila anda bermain menghadapi antispin
atau karet keras, anda harus mempelajari cara utuk bereaksi
terhadap karakteristik bet yang berbeda.
Kelemahan antispin dan karet keras adalah
pemngembaliannya yang lemah dan mudah untuk diserang.
Bet ini menghilangkan spin saat mengembalikan bola, sehingga
semua bola yang dikembalikan relatif mempunyai spin yang
sedikit dan mudah untuk ditangani. Bet ini juga lebih sulit
untuk diserang melawan topspin, walaupun backspin lebih
efektif untuk disreang. Ini membuat antispin atau karet keras
mempunyai permukaan yang sangat terbatas kecuali jika
digunakan denganpenggabungan dengan tipe permukaan yang
berbeda, biasanya inverted, bet yang dapat diputar untuk
menggunakan kedua sisi. Hal ini penting yang harus diingat
adalah bahwa antispin dan karet keras tidak dapat
menimbulkan spin yang banyak, dan biasanya mematikan spin
yang ada pada bola. Selain itu, bola yang mengenai antispin
atau karet keras cenderung untuk mendarat pendek di atas
meja, karena permukaan bet ini lebih lambat dari permukaan
lainnya.
Taktik Umum
Untuk pengguna antispin dan karet keras :
1) Menggunakan sepasang bet antispin dan karet keras bila
memungkinkan, 2) Digunakan untuk mengembalikan servis
(khususnya yang pendek) dan mendrop bola pendek, 3)
Menyerang backspin, 4) Memutar bet menggunakan kombinasi
bet.
63
bola yang dikembalikan, 3) Tetap dekat dengan meja, 4)
Melakukan servis panjang.
E. Rangkuman
Taktik adalah Siasat atau akal yang dirancang dan akan
dilaksanakan dalam suatu permainan oleh perorangan,
kelompok, maupun tim yang bertujuan untuk memenangkan
suatu pertandingan secara sportif. Taktik dalam bermain tenis
meja terbagi menjadi 2 yaitu taktik bermain tunggal dan taktik
bermain ganda.
Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang
sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh
pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandingan
yang dilaksanakan secara sportif dan sehat. setiap pemain
memainkan permainan berbeda baik dalam kecepatan
maupun kekuatan. Tipe-tipe pemain pada tenis meja tersebut
antara lain :
1. Looper
2. Hitter
3. Counterdrive
4. Blocker
5. Chopper
6. Lobber
7. kombinasi
8. bet
F. Latihan Soal
1. Jelaskan yang dimaksud dengan taktik pada permainan
tenis meja ?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan taktik bermain tunggal
dan taktik bermain ganda ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan strategi pada
permainan tenis meja ?
64
4. Mengapa teknik pertahanan merupakan hal yang
penting dan menentukan ?
5. Sebutkan teknik – teknik bertahan pada permainan tenis
meja ?
6. Jelaskan teknik – teknik bertahan pada permainan tenis
meja ?
7. Pola penyerangan yang seperti apa yang sangat baik
pada permainan tenis meja, jelaskan ?
8. Apa keistimewaan serangan jarak jauh pada permainan
tenis meja ?
9. Sebutkan cara melakukan serangan ready position ?
10. Jelaskan yang dimaksud tipe-tipe pemain pada tenis
meja ?
52 65
BAB V
PERATURAN PERMAINAN DAN PERMAINAN TENIS MEJA
Capaian Pembelajaran
Mahasiswa memiliki pengetahuan dan mampu melaksanakan
permainan tenis meja
Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Mengidentifikasi peraturan permainan tenis meja
Tujuan Pembelajaran
5.1 Mampu menjelaskan peraturan pertandingan tenis meja
dengan benar
5.2 Mampu menjelaskan peraturan permainan tenis meja
dengan benar
66
2.3 Sebagai pemisah antara area pertandingan yang satu
dengan yang lain dan dari penonton, area harus ditutupi
sekelilingnya dengan sketsel ketinggian 75cm, dan dengan
latar belakang warna gelap.
2.4 Intensitas cahaya pada olimpiade, kejuaraan dunia atau
paralimpic setelah diukur dari permukaan meja, tidak
kurang dari 1000 lux merata keseluruh permukaan meja
pertandingan dan 500 lux disekelilingnya. Pada kejuaraan
lain, intensitasnya boleh 600 lux pada permukaan meja
dan 400 lux disekelilingnya.
2.5 Bila beberapa meja sedang digunakan, cahaya lampu juga
harus sama dengan yang lainnya, dan cahaya latar
/tambahan pada area pertandingan tidak lebih besar dari
cahaya yang ada di area tersebut.
2.6 Sumber cahaya lampu harus tidak kurang dari 5cm dari
lantai.
2.7 Latar belakang warna pada umumnya haruslah gelap dan
tidak dimasuki sinar matahari melalui pintu/celah-celah
yang terbuka.
2.8 Lantai tidak boleh berwarna cerah dan menimbulkan
pantulan cahaya atau licin dan permukaannya tidak dari
batu bata, beton, atau batu; akan tetapi lantai untuk even
kursi roda dapat terbuat dari semen.
2.9 Pada Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan paralimpic, lantai
harus dari kayu atau karpet gulung sintetis dengan merek
dan tipe yang diakui oleh ITTF.
3. Meja
3.1 Permukaan meja atau meja tempat bermain harus
berbentuk segi empat dengan panjang 2,74m dan lebar
1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas
lantai.
3.2 Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.
67
3.3 Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja
namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari
bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.
3.4 Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan
pudar dengan garis putih selebar 2 cm pada tiap sisi
panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.
3.5 Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara
vertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus
melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.
3.6 Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2
bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih
selebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua
bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap
menjadi 2 bagian kiri dan kanan.
4. Perangkat net
4.1 Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya
dan ke dua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit
yang dilekatkan ke meja.
4.2 Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat
pada ke dua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas
perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja
adalah 15,25 cm.
4.3 Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25
cm di atas permukaan meja.
4.4 Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan
permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus
serapat mungkin dengan tiang penyangga.
5. Bola
5.1 Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.
5.2 Berat bola harus 2,7 gram.
68
5.3 Bola harus terbuat dari bahan selulosa (celluloid) atau
sejenis bahan plastik, berwarna putih atau oranye, dan
tidak mengkilap.
6. Raket/Bet
6.1 Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi
daun raket harus datar dan kaku.
6.2 Daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu diukur dari
ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat
diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat
karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau
bahan kertas yang dipadatkan, namun bahan tersebut
tidak boleh lebih dari 7,5 % dari total ketebalan atau
berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai
acuan.
6.3 Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola
harus ditutupi oleh karet licin/halus maupun bintik, bila
menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (tanpa
spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem
perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika
menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di
dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka
ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah
termasuk dengan lem perekat.
6.4 Karet bintik biasa adalah lapisan tunggal karet yang
bukan seluler (cellular), sintetik atau alami, dengan bintik
yang menyebar dipermukaannya secara merata dengan
kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm2 dan tidak lebih
dari 30 per-cm2.
6.5 Karet lapis (sandwich rubber) adalah lapisan tunggal
karet seluler (biasa disebut spons) yang ditutupi/
ditumpuk dengan satu lapisan luar karet bintik biasa
(biasa disebut topsheet), ketebalan dari karet bintik tidak
lebih dari 2 mm.
69
6.6 Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu
sendiri, kecuali pada bagian yang terdekat dari pegangan
raket dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh
bahan lain atau tidak ditutupi.
6.7 Daun raket, lapisan yang ada di dalam dan lapisan yang
menutupinya baik karet atau lemnya pada sisi yang
digunakan untuk memukul bola harus tiada sambungan
dan ketebalannya juga merata.
6.8 Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi
harus berwarna merah menyala di satu sisi dan hitam di
sisi lain (tidak sama dengan warna sebelahnya), atau
permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa
penutup harus berwarna pudar.
6.9 Karet penutup raket yang digunakan harus tanpa
perlakuan bahan kimia, merubah karakterisktik karet
secara fisik, atau hal lainnya.
6.10 Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada
warna dan kesinambungan permukaan akibat kerusakan
yang ditimbulkan oleh kejadian yang tidak disengaja
dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik
dari permukaan karet.
6.11 Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain
menukar raketnya selama permainan berlangsung,
seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada
lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit
dan lawannya untuk memeriksa/ mencobanya.
7. Pakaian Bertanding
7.1 Pakaian pertandingan biasanya terdiri dari kaos lengan
pendek atau tanpa lengan dan celana pendek atau rok
bagian/pernagkat pakaian olahraga, sepatu dan kaos kaki.
Pakaian lain, seperti training atau bagiannya tidak dapat
digunakan kecuali atas seizin Referee.
70
7.2 Warna dasar/utama pakaian, celana pendek atau rok,
selain dari kerah dan lengan baju, harus berbeda dengan
warna bola yang digunakan.
7.3 Pada bagian belakang pakaian dapat dituliskan nomor
atau huruf untuk mengidentifikasi pemain, asosiasinya
atau klubnya.
7.4 Nomor punggung apa saja yang digunakan oleh
penyelenggara bagi pemain harus mendapat ruang untuk
iklan yang dipasang di belakang kostum, lebar nomor
punggung harus tidak lebih besar dari 600cm.
7.5 Corak apa saja yang terdapat pada sisi atau depan kostum
termasuk perhiasan yang dipakai pemain harus tidak
menyilaukan lawannya.
7.6 Tidak diperbolehkan adanya pola dan tulisan pada
kostum pemain yang dapat menimbulkan suasana
permainan menjadi terganggu.
7.7 Segala pertanyaan yang berhubungan dengan keabsahan
kostum pertandingan harus diputuskan oleh Referee.
7.8 Pada kejuaraan dunia, Olimpiade, atau paralimpic,
pemain pada pertandingan beregu dan pemain ganda dari
asosiasi yang sama harus berpakaian seragam kecuali
kaos kaki, sepatu, nomor, ukuran, warna dan desain iklan
pada pakaian. Untuk kejuaraan Internasional lainnya,
pemain ganda daro asosiasi yang sama dapat memakai
pakaian yang berbeda merk, asal warnanya sama dan
diakui oleh asosiasinya.
7.9 Pemain/pasangan yang berlawanan harus memakai
kostum yang warnanya benar-benar berbeda agar dapat
dengan mudah dibedakan/dikenali oleh penonton.
7.10 Apabila pemain/regu memakai warna kostum yang sama
dan tidak ada yang mengalah untuk mengganti
kostumnya, maka keputusannya ditentukan melalui
undian oleh wasit.
71
7.11 Pemain yang mengikuti Olimpiade, Kejuaraan dunia,
paralimpic atau keuaraan internasional lainnya harus
memakai kostum (kaos dan celana) yang disediakan
asosiasinya.
8. Jenis Pertandingan
8.1 Beregu Putra
8.2 Beregu Putri
8.3 Tunggal Putra
8.4 Tunggal Putri
8.5 Ganda Putra
8.6 Ganda Putri
9. Definisi
9.1 Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam
permainan.
9.2 Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di
telapak tangan bebas sebelum bola dilambungkan pada
saat servis hingga reli diputuskan sebagai suatu let atau
poin.
9.3 Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak
dinilai/dihitung.
9.4 Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya
dinilai/dihitung.
9.5 Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.
9.6 Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket;
lengan bebas adalah lengan dari tangan bebas.
9.7 Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya
dengan raket yang dipegangnya atau bagian tangan
dibawah pergelangan tangan yang memegang raket ketika
bola masih dalam permainan.
9.8 Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa
saja yang dipakai atau dibawanya, mengenai bola dalam
permainan ketika bola masih berada/melintas di atas
72
permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum
menyentuh bagian mejanya sejak dipukul oleh lawannya.
9.9 Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server)
adalah pemain yang memukul bola pertama kalinya dalam
suatu reli.
9.10 Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul
bola yang kedua pada suatu reli.
9.11 Wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi
permainan.
9.12 Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk
membantu wasit dengan keputusan-keputusan tertentu.
9.13 Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain
adalah segala sesuatu yang dipakai atau dibawa, kecuali
bola, pada saat reli dimulai.
9.14 Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi
net jika telah melalui bagian mana saja selain antara net
dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.
9.15 Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi
ujung meja.
B. Peraturan Permainan
1. Servis yang benar
1.1 Servis dimulai dengan bola diam berada di atas
permukaan telapak tangan yang terbuka dari tangan
bebas pelaku servis (siap untuk dilambungkan).
1.2 Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal
ke atas, tanpa putaran, sehingga bola naik minimal 16 cm
dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun
tanpa menyentuh apapun sebelum dipukul.
1.3 Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya
sehingga menyentuh mejanya terlebih dahulu dan setelah
melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh
meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus
73
menyentuh bagian kanan dari masing-masing meja pelaku
servis dan penerima secara berurutan.
1.4 Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada
di atas perpanjangan permukaan meja permainan (di
belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak
boleh dihalangi dari pandangan penerima oleh pelaku
servis atau pasangan gandanya atau apa saja yang mereka
bawa atau pakai.
1.5 Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tangan
bebas pelaku servis harus disingkirkan/ditarik dari ruang
antara bola dan net. Catatan: Ruang antara bola dan net
(net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola yang
dilambungkan.
1.6 Menjadi tanggung jawab pemain untuk melakukan servis
agar wasit atau pembantu wasit dapat diyakinkan bahwa
servisnya sesuai peraturan dan demikian juga untuk
memutuskan bahwa servisnya tidak benar.
1.7 Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu
servis, maka pada kesempatan pertama pada
pertandingan tersebut, dapat menghentikan pemainan
dan memperingatkan pelaku servis; tetapi untuk servis
yang meragukan berikutnya yang dilakukan oleh pemain
atau pasangannya harus dinyatakan tidak benar/sah.
1.8 Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan
servis yang baik jika diyakini bahwa rintangan tersebut
disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal
(cacat).
74
3. Urutan Permainan
3.1 Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan
servis terlebih dahulu, kemudian penerima harus
melakukan pengembalian dan setelah itu pelaku servis
dan penerima secara bergantian melakukan
pengembalian.
3.2 Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan
servis terlebih dahulu, selanjutnya penerima melakukan
pengembalian, kemudian, pasangan pelaku servis
melakukan pengembalian, pasangan penerima kemudian
melakukan pengembalian dan akhirnya setiap pemain
melakukan pengembalian sesuai gilirannya.
3.3 Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain
ganda, pelaku servis melakukan servis terlebih dahulu
kemudian dikembalikan oleh penerima, tetapi setelah itu,
siapa saja dari mereka boleh melakukan pengembalian.
Namun demikian, apabila kursi roda (bagian mana saja
dari kursi roda) melewati garis tengah meja, maka wasit
menyatakan poin untuk lawannya.
4. Suatu Let
4.1 Reli dinyatakan let:
4.1.1 Jika pada saat servis, bola melewati net dan
menyentuhnya, kemudian bola masuk atau dipukul oleh
penerima atau pasangannya;
4.1.2 Jika servis dilakukan pada saat penerima atau
pasangannya belum siap, dan baik penerima atau
pasangannya tidak berusaha memukul bola/
mengembalikan;
4.1.3 Jika gagal melakukan servis atau pengembalian atau jika
sesuai dengan peraturan bahwa hal tersebut disebabkan
gangguan di luar kontrol pemain;
4.1.4 Jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu
wasit;
75
4.1.5 Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan
kursi roda dan pada saat servis, apakah servisnya benar
atau tidak.
4.1.6 Setelah mengenai meja penerima (pantulan bola)
mengarah ke net.
4.1.7 Berhenti di bagian meja penerima.
4.1.8 pada salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah
mengenai bagian samping meja penerima.
5. Suatu Poin/Skor
5.1 Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat
poin.
5.1.1 Jika lawannya gagal melakukan servis yang benar;
5.1.2 Jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang
benar;
5.1.3 Jika, setelah melakukan servis atau pengembalian, bola
menyentuh apa saja selain net sebelum dipukul oleh
lawannya;
5.1.4 Jika bola melewati meja atau berada di luar permukaan
meja, tanpa menyentuh meja;
5.1.5 Jika lawannya menyentuh bola;
5.1.6 Jika lawannya dengan sengaja memukul bola dua kali
secara beruntun;
76
5.1.7 Jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket
yang tidak dilapisi karet atau tidak sesuai dengan
ketentuan sebelumnya.
5.1.8 Jika lawannya, atau apa saja yang dipakainya
menggerakkan permukaan meja;
5.1.9 Jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh
net;
5.1.10 Jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan
meja;
5.1.11 Jika, dalam permainan ganda, setelah pelaku servis
pertama melakukan servis ke penerima dengan benar,
kemudian lawannya memukul bola di luar dari
urutannya;
5.1.12 Seperti yang dijelaskan dalam sistem percepatan
waktu
5.1.13 Jika pemain atau pasangan cacat yang menggunakan
kursi roda dan Lawannya tidak tidak berada pada posisi
duduk yang minimal pada kursi rodanya, belakang paha
tidak menempel, ketika bola dipukul;
5.1.14 Lawannya menyentuh bola dengan tangan mana saja
sebelum memukul bola;
5.1.15 Kaki lawannya menyentuh lantai semasa (bola) dalam
permainan.
5.1.16 Seperti yang dijelaskan pada urutan permainan.
6. Suatu game/set
6.1 Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang
pemain/ pasangan yang pertama mendapat poin 11,
kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapatkan
poin 10, pada situasi ini, salah satu pemain atau pasangan
harus mendapat selisih kemenangan 2 (dua) poin atas
lawannya.
7. Suatu Pertandingan
77
7.1 Suatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil terbaik (3,
5, 7 atau bahkan 9 game. Biasanya terdiri dari 5 atau 7
game/set).
78
pertandingan ganda, pasangan yang menerima bola
kemudian harus merubah urutan yang menerima apabila
salah satu pasangan telah mencapai poin 5;
8.7 Pemain/pasangan yang memulai pada suatu sisi (tempat)
dalam suatu game akan pindah tempat pada game
berikutnya dan pada game/set penentuan, pemain/
pasangan, harus tukar tempat jika salah satunya telah
mendapat skor/poin 5.
79
10.2 Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah
habis, permainan harus dihentikan oleh wasit dan
dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain yang
melakukan servis pada saat permainan berlangsung.
10.3 Jika bola tidak pada saat permainan ketika batas waktu
telah tercapai, permainan dilanjutkan dengan pemain
yang melakukan servis adalah pemain yang menerima
bola sebelumnya.
10.4 Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali
secara bergantian dan pemain / pasangan yang menerima
bola harus mendapat poin bila telah melakukan 13 kali
pengembalian dengan benar.
10.5 Sekali diterapkan , sistim percepatan waktu harus terus
diberlakukan hingga pertandingan selesai.
C. Peraturan Khusus
1. Pemanasan dilakukan diruangan khusus dengan beberapa
meja yang telah tersedia.
80
2.7 Manager tim atau pelatih datang melapor untuk
komposisi regunya 15 menit sebelum bertanding kepada
sekretaris pertandingan yang disaksikan oleh wasit.
2.8 Seorang pemain diberi istirahat 10 menit setelah
berakhirnya pertandingan untuk menuju pertandingan
berikutnya.
2.9 Segala sesuatu yang kurang jelas dan meragukan dalam
soal teknis pertandingan dapat langsung ditanyakan
kepada wasit.
4. Protes
Protes dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh panitia penyelenggara pertandingan.
5. Lain-lain
5.1 Apabila terjadi sesuatu hal (lampu mati, cidera dan
sebagainya) hingga pertandingan menjadi terganggu,
81
panitia penyelenggara berhak menunda atau melanjutkan
pertandingan tersebut sapai keadaan kembali normal
untuk melanjutkan pertandingan.
5.2 Bola dan bet untuk knock up/pemanasan tidak disediakan
oleh panitia penyelenggara pertandingan.
D. Latihan soal
1. Apa saja yang diperlukan dalam permainan tenis meja ?
2. Jelaskan yang dimaksud rally, menurut anda ?
3. Jelaskan bagaimana servis yang benar dalam permainan
tenis meja, menurut anda ?
4. Bagaimana reli yang dinyatakan let, jelaskan ?
5. Apabila kedua pemain mendapatkan poin 10 sama, pada
situasi ini tim mana yang dapat dinyatakan sebagai
pemenang terlebih dahulu?
6. Apa yang dimaksud dengan Expedite System ?
82
BAB VI
TES KETRAMPILAN TENIS MEJA
Tujuan Tes :
Tes ini bertujuan untuk mengukur keterampilan bermain tenis
meja dengan tingkat peserta tes kemampuan sedang. Tes ini
memiliki tingkat validitas 0,615 dan reliabelitas 0,738
(Fenanlampir & Faruq, 2015).
Perlengkapan Tes :
1. Pengukur waktu
2. Bola tenis dan bet kualitas standart
3. Kotak tempat bola
4. Pita berwarna lebar 2cm
5. Meja Tenis
6. Dinding untuk tempat bersandar meja
7. Formulir tes
8. Alat tulis
9. Papan dada
Petugas Tes :
1. Pencatat atau pengukur waktu
2. Penghitung jumlah pantulan bola untuk menentukan sah
atau tidaknya pantulan bola yang dihitung
3. Pengambil bola liar yang tidk bisa dikuasai oleh peserta
tes
Pelaksanaan Tes :
1. Peserta tes menyiapkan bet dan bola
kemudian berdiri menghadap bagian
meja yang bersandar ketembok
2. Pada aba-aba “ya” peserta tes mulai
memukul bola untuk dipantulkan secara
horizontal.
83
3. Apa bila peserta tes tidak bisa menguasai bola atau bola
memantul keluar dari meja ia dapat langsung mengambil
bola yang tersedia didalam kotak bola dan melanjutkan
tes lagi berdasarkan sisa waktu yang tersedia (waktu
terus berjalan).
4. Pada aba-aba “stop” maka peserta tes tidak boleh
melanjutkan tes (tes selesai)
Perhitungan Tes :
1. Peserta tes melakukan tes sebanyak 3 kali
2. Waktu tes adalah 30 detik dengan istirahat setiap sesi tes
10 detik
3. Pantulan bola dihitung jika bola dipukul berada diatas
bagian meja yang diberi tanda pita.
4. Jika bola setelah memantul ketembok tidak keluar dari
meja.
5. Pantulan bola tidak dihitung jika peserta tes menekan
meja dengan tangan yang bebas saat memukul bola
6. Jika pantulan bola dibawah batas pita
7. Jika peserta tes memukul bola setelah bola memantul
pada bagian meja yang mendatar lebih dari 1 kali
8. Jika memukul bola dengan kaki berada disamping meja
9. Skor tes adalah jumlah pantulan sah yang terbanyak, skor
akhir tes adalah pantulan sah terbanyak diambil dari tiga
kali tes
Norma Tes :
Noma tes ketrampilan tenis meja menggunakan pedoman
sebagai berikut : Skor 0-16 kategori kurang sekali, 17-25
kurang, 26-43 cukup, 44-52 baik, lebih dari sama dengan 53
baik sekali.
84
Format Penilaian
No Nama Tes 1 Kategori Tes 2 Kategori
1
2
3
85
DAFTAR PUSTAKA
86
Tentang Penulis