Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED


(MVA SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Oleh: Anesti Iswandira, Immas Nurhayati dan Titing Suharti

ABSTRAK

Laporan keuangan perusahaan pada umumnya terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.
Neraca menunjukkan suatu keadaan tertentu dan pada saat
tertentu dari suatu perusahaan, sedangkan laporan laba rugi menggambarkan penghasilan,
biaya, rugi atau laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu. Dengan melakukan
analisis terhadap laporan keuangan perusahaan, maka dapat diketahui kinerja keuangan
perusahaan tersebut.
Adapun salah satu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah Analisis EVA (Economic value Added) dan MVA
(Market value Added). Menurut Tunggal (2001:1),”
Selain EVA (Economic Value Added) ada pendekatan lain yang digunakan untuk mengukur
kinerja perusahan yang didasarkan pada nilai pasar. Perhitungan dengan nilai pasar tersebut
dikenal sebagai MVA (Market Value added)
Dari hasil perhitungan kinerja keuangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, dengan
menggunakan metode EVA, maka EVA bernilai positif. Dengan EVA berarti bahwa perusahaan
mampu menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi pemegang saham dan investor. Hal tersebut
menunjukan juga bahwa kinerja keuangan yang dilakukan sudah efektif dan efisien, manajemen
mampu mengelola keuangan dengan baik walaupun tidak terlalu besar.

Kata Kunci: Economic Value Added ,Market Value Added,Penilaian Kinerja dan Pasar Modal

I. PENDAHULUAN
Secara umum tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba dengan
cara meningkatkan permintaan dan meminimalkan biaya atau pengeluaran perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada berhasil atau
tidaknya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan, dimana kegiatan-kegiatan tersebut
pada dasarnya merupakan hasil dari kebijakan yang telah diambil oleh manajer perusahaan
termasuk didalamnya fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi produksi serta fungsi personalia.
Laporan keuangan merupakan sebuah instrumen paling penting dalam perusahaan yang
berisikan catatan informasi mengenai aktivitas perusahaan pada suatu periode tertentu yang dapat
digunakan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Untuk dapat melihat kondisi keuangan
perusahaan, dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan
yang bersangkutan.
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

Adapun salah satu alat analisis yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah Analisis EVA (Economic value Added) dan MVA
(Market value Added).Menurut Tunggal (2001:1),”EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan
untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan
hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan
biaya modal (cost of capital)”. Menurut Sawir (2001 :48) EVA (Economic Value Added)
merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi.EVA (Economic Value
Added)menunjukan ukuran yang baik sejauh mana perusahaan telah menambah nilai terhadap para
pemilik perusahaan. Dengan kata lain, apabila manajemen memusatkan diri pada EVA (Economic
Value Added), maka mereka akan mengambil keputusan-keputusan yang konsisten dengan tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemilik perusahaan. Jika nila EVA (Economic Value Added)
positif, maka laba operasi setelah pajak melebihi biaya modalyang dibutuhkan untuk menghasilkan
laba tersebut, dan tindakan manajemen menambah nilai bagi pemegang saham.
Selain EVA (Economic Value Added) ada pendekatan lain yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahan yang didasarkan pada nilai pasar. Perhitungan dengan nilai pasar
tersebut dikenal sebagai MVA (Market Value added) Menurut Husnan dan Pudjiasuti (2012:65)
adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang diserahkan ke
perusahaan oleh para pemegang saham (pemilik perusahaan).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rizki (2012) dengan judul “ Analisis
EVA (Economic Value added) dan MVA (Market Value Added) sebagai alat pengukur kinerja
perusahaan PT. Indosat Tbk.” Dari hasil tersebut maka diketahui PT. Indosat Tbk. memiliki hasil
EVA yang positif, yang berarti bahwa perusahan tersebut mampu menghasilkan nilai tambah
ekonomis bagi pemegang saham dan investor.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) DAN MVA (MARKET VALUE ADDED)
SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PT.INDOFOOD SUKSES
MAKMUR TBK.”

Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis kinerja pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2010-2014
berdasarkan metode Analisis Economic Value Added (EVA).
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

2. Untuk menganalisis kinerja pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2010-2014
berdasarkan metode Analisis Market Value Added (MVA).

Kerangka Pemikiran
Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dilakukan
dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana perkembangan usaha perusahaan yang
tercermin dari laporan keuangannya dari tahun ke tahun. Penilaian kinerja keuangan suatu
perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap keputusan yang diambil karena
kinerja keuangan akan menunjukan seberapa berhasil suatu perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Gambaran mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diperoleh dengan
cara melakukan analisis terhadap laporan keuangannya, sehingga laporan keuangan tersebut
bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perusahaan.
Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dapat
dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk periode 2010-2014,
Data bulanan indeks harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, periode bulan Januari
2010 sampai Desember 2014 dan tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) per satu
bulanan dari tahun 2010 sampai 2014. Melalui analisi laporan keuangan diantaranya analisis
EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added).
Menurut Tunggal (2001:1),”EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk
mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan bahwa kesejahteraan
hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost)
dan biaya modal (cost of capital)”. EVA dapat diketahui dari NOPAT (Net Operating After
Tax) dikurangi biaya modal. NOPAT merupakan laba operasional bersih setelah pajak
ditambah biaya bunga, sedangkan biaya modal ( Cost Of Capital) menunjukan besarnya
kompensasi atau pengembalian modal yang dituntut oleh investor atas modal yang
diinvestasikan di perubahan modal (Capital) berasal dari sumber dana yaitu ekuitas dan
hutang.
Menurut Zaky & Ary (2002:139), “MVA merupakan metode yang mengukur seberapa
besar nilai tambah yang berhasil diberikan perusahaan kepada para penyandang dana. MVA
hanya dapat dihitung atau diaplikasikan untuk perusahann publik atau listed di pasar
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

modal.MVA (Market Value Added) diperoleh dengan menghitung nilai perusahaan dikalikan
jumlah saham dikurangi modal ekuitas yang diinvestasikan oleh investor atau nilai buku.

Teknik Pengumpulan data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu :
a. Data keuangan yang berupa laporan keuangan (Neraca dan laporan Laba Rugi) PT.
Indofood sukses Makmur Tbk. yang diperoleh dari PT. Indonesia Capital Market
Library (ICAMEL) dari tahun 2010-2014.
b. Data gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, lokasi, visi dan
misi perusahaan, struktur organisasi dan kegiatan operasional perusahaan di PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
c. Data lain yang digunakan adalah data tingkat suku bunga Sertifikasi Bank Indonesia
(SBI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Harga saham perusahaan dan laporan
keuangan mulai di PT. Indonesia Capital Market Library (ICAMEL) dari tahun 2010-
2014.
d. Data penunjang yang relevan dengan mempelajari buku-buku yang diperoleh dari atau
berasal dari bahan kepustakaan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.
1. Metode Analisis Data
Metode yang dilakukan penulis untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah
dengan metode EVA (Economic Value Added) dan MVA (Market Value Added).Adapun
analisis data yang akan diolah oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Analisis EVA(Economic Value Added)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan.
EVA (Economic Value Added) = NOPAT (Net Operating Profit After Tax) – Biaya
Bunga
Dimana :
Biaya Modal = WACC (Weight AverageCost Of Capital)X IC (Interest Capital).
b. Analisis MVA (Market Value Added)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui nilai perusahaan dari waktu ke waktu.
MVA = Nilai pasar X Jumlah saham beredar) – Modal Ekuitas.
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Para ahli mendefinisikan pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut :
Menurut Kasmir (2010:5),“Manajemen Keuangan adalah segala aktifitas yang
berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan
menyeluruh”.
2. Fungsi Manajemen Keuangan
Pada dasarnya, fungsi manajemen keuangan menurut kasmir (2010:13) yaitu :
a. Meramalkan dan merencanakan keuangan
b. Memutuskan permodalan, investas dan pertumbuhan
c. Melakukan pengendalian
d. Hubungan dengan pasar modal.
3. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan menurut Sjahrial (2009:4) adalah memaksimalkan
kemakmuran para pemilik perusahaan atau para pemegang saham.
Tujuan manajemen keuangan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004:6) adalah untuk
bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, manajer keuangan perlu
menentukan tujuan yang perlu dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan
membantu mencapai tujuan tersebut. Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah
untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
B. Laporan keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Hanafi dan Halim (2002:63) “laporan keuangan adalah laporan yang
diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan
informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang
baik mengenai prospek dan risiko perusahaan”.
Tujuan dari laporan keuangan menurut Munawir (2002:31)laporan keuangan adalah
untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan dan
hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan bersangkutan.
2. Tujuan laporan Keuangan
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan


suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2005:5), tujuaan laporan keuangan sebagai
berikut :
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
a. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersma oleh segaian besar
pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kebijakan
masa lalu.
b. Laporan keuangan menunjukan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung
jawaban manajemen atas sumber dana yang dipercayakan kepadanya.
Menurut Sjahrial (2009:27), tujuan laporan keuangan yaitu menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat nagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
C. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi
posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Menurut kasmir (2010:90) “Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara
untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Bagi pihak pemilik dan
manajemen tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui
posisis keuangan perusahaan saat ini”.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2010:90) tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah
:
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu baik harta
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

c. Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki.


d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.
D. Penilaian kinerja
1. Pengertian Penilaian Kinerja
Menurut Mulyadi (2010:146),”penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian
atau perilaku manusia dalam melaksanakn peran yang mereka mainkan didalam
organisasi”.
2. Manfaat Penilaian Kinerja
Proses penilaian kinerja perusahaan merupakan aktivitas yang harus dilakukan
perusahaan, karena memberikan penilaian kinerja kepada manajer perusahaan merupakan
aktivitas yang diperlukan oleh berbagai pihak mulai dari karyawan, manajer, direksi,
komisaris dan pemilim perusahaan.
Menurut Rudianto (2006:311), penilaian kinerja digunakan oleh manajemen untuk
berbagai manfaat yang saling terkait, yaitu :
a. Mengelola operasi organisasi secaa efektif dan efisienmelalui pemitivasian karyawan
secara maksimum.
b. Membantu pengambulan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, promosi,
transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan umtuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan menegenai bagaimna atsan mereka menilai
kinerja tersebut.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
3. Tahapan Penilaian Kinerja
Menurut Rudianto (2006:312), penilaian kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama
yaitu :
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

a. Tahap persiapan. Adalah seluruh fase perencanaan kinerja bagi para manajer yang
membawahi suatu unit kerja tertentu.
b. Tahap peneliatian, adalah seluruh fase pengukuran hasil kerja para manajer dengan
membandingkan dengan ukuran-ukuran yang telah disepakati.
4. Analisis Kinerja Keuangan
Menurut Prawironegoro (2006:47), kinerja adalah hasil kegiatan operasi perusahaan
yang disajikan dalambentuk angka-angka. Kegiatan perusahaan dapat disajikan dalam
laporan keuangan yang terdiri dari:
1. Laporan posisi keuangan (Balanced Shet)
2. Laporan rugi –laba (Income Statemnt)
3. Laporan laba ditahan (Retained Earning Statement)
4. Laporan Sumber dan penggunaan dana (Source and Aplication Of funds atau disebut
Cash Flow Statement).
E. Analisis Metode Economic Value Added (EVA)
1. Pengertian Metode EVA
Istilah EVA mula-mula dipopularkan oleh G. Bennet Stewart & Joel M. Stren yaitu
seorang analisis keuangan dari perusahaan Stern Stewart Managemen Service pada tahun
90-an. Di indonesia metode EVA dikenal sebagai sebutan metode NITAMI ( Nilai Tambah
Ekonomi). Stern Stewart
menghitung EVA dengan mengurangi laba operasi setelah pajak dengan total biaya modal.
EVA dapat dirumuskan sebagai berikut :
EVA = EBIT- Pajak- Biaya Modal

EBIT laba sebelum pajak


F. Analisis Metode Market Value Added (MVA)
Tujuan utama dari keputusan-keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan
kemakmuran pemilik perusahaan. Bagi perusahaan yang terdaftar di bursa, harga saham bisa
dipergunakan sebagai acuan. Kemakmuran pemegang saham dapat dimaksimumkan dengan
memaksimumkan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dengan ekuitas (modal sendiri) yang
diserahkan ke perusahaan oleh para pemegang saham (pemilik perusahaan) perbedaan ini
disebut sebagai Market Value Added (MVA) ( Husnan,2012: 67)
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

Menurut Zaky & Ary (2002:139), “MVA merupakan metode yang mengukur seberapa
besar nilai tambah yang berhasil diberikan perusahaan kepada para penyandang dana. MVA
hanya dapat dihitung atau diaplikasikan untuk perusahann publik atau listed di pasar modal.”

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini seluruh data yang terkumpul dianalisis. Data sekunder yang telah dikumpulkan
tersebut berupa laporan keuangan (laporan laba/rugi, neraca) PT.Indofood Sukses Makmur Tbk,
periode 2010 sampai 2014 yang terdapat di pusat referensi pasar modal dibursa efek Indonesia,
data bulanan indeks harga saham PT.Indofood periode Sukses Makmur Tbk, periode bulan Januari
2010 sampai Desember 2014 dan tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) per satu
bulanan dari tahun 2010 sampai 2014. Dan adapun tahapan perhitungan EVA dan MVA adalah :
A. Kinerja Keuangan Pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk,Tahun2010-2014
Berdasarkan Metode EVA (Economic Value Added).
EVA merupakan alat pengukur kinerja keuangan perusahaan yang menghitung semua
biaya modal sehingga dari pengukuran tersebut akan terlihat kemampuan rill perusahaan
dalam menciptakan nilai tambah. Sebelum melakukan penghitungan EVA beberapa
komponen yang harus diketahui adalah :
1. Perhitungan Net operating Profit After Tax (NOPAT)

NOPAT dipengaruhi oleh nilai laba bersih dengan biaya bunga.Setiap tahun terlihat
bahwa nilai NOPAT pada PT.Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami fluktuasi. Dilihat
dari tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp.111.316, Pada tahun 2012 mengalami
sedikit kenaikan sebesar Rp. 330.233. Dan pada tahun 2013 sampai 2014 mengalami
kenaikan sebesar Rp.830.287, pada tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup besar
yaitu Rp. 3.264.573. Tahun 2011 nilai NOPAT PT. Indofood Sukses makmur Tbk,
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan biaya bunga yang dihasilkan menurun.

2. Tingkat Pengembalian Pasar (Rmt)


Tingkat pengembalian pasar (Rm) diambil dari daftar Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) setiap bulan selama 5 tahun.
Perhitungan tingkat pengembalian pasar bulan yang dihitung sebagai berikut :
Rmt = IHSGt –IHSGt-1
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

IHSGt-1

Cara perhitungan :
Untuk tahun 2010
Return Market = 2.610,80 - 2.534,36
2.534,36

= 0,0302

3. Tingkat Pengembalian saham (Rit)


Tingkat pengembalian saham bulanan (Rit) dan Tingkat Pengembalian saham Rata-
Rata (Rt) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1 + 𝐷𝑡
𝑅𝑖𝑡 =
𝑃𝑖𝑡−1

Dimana :
Pit = Harga saham perlembar bulan ke-t
Pit-1 = Harga saham perlembar bulan sebelumnya
Dt = Jumlah nilai deviden pada periode ke-t
Rit = Tingkat pengembalian saham bulan ke-t
Rt = Tingkat Pengembalian saham rata-rata
5. Rumus Varian
∑(Rmt − Rm) 2
2
𝜎 m=
n−1

Dimana :
Rmt : Tingkat pengembalian saham
n : Jumlah periode
Rm :Tingkat pengembalian pasar rata-rata
Nilai Varian didapat dari tingkat pengembalian pasar yang dihitung dari Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2010 sampai 2014 . Dari tabel diatas dapat diketahui
nilai Varian per Triwulan, maka nilai rata-rata varian yang diperoleh pada tahun 2010
sebesar 0,0040, tahun 2011 sebesar 0,0040, tahun 2012 sebesar 0,0019, tahun 2013 sebesar
0,0033, dan tahun 2014 sebesar 0,0004.
6. Perhitungan kovarian
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

Kovarian adalah ukuran dari seberapa banyak dau set data yang berbeda-beda.
Kovarian menentukan sejauh mana dau variabel yang berkaitan atau bagaimana mereka
bervariasi bersama. Kovarian adalah rata-rata hasil dari penyimpanan dari titik data
masing-masing. Adapun rumusnya :
𝜎𝑖𝑚 = ∑𝑛𝑖=1[𝑅𝑖𝑡 − (𝑅𝑡)𝑥 [𝑅𝑚𝑡 − (𝑅𝑚)]
𝑛

Dimana :
Rit : Tingkat pengembalia saham bulanan t
Rt : Tingkat pengembalian saham rata-rata
Rmt : Tingkat pengembalian pasar bulan t
Rm : Tingkat pengembalian pasar rata-rata

Nilai Kovarian didapat dari tingkat pengembalian saham yang dihitung dari harga
saham PT.Indofood Sukses Makmur Tbk,Pada tahun 2010 sampai 2014 . Dari tabel diatas
dapat diketahui nilai kovarian per Triwulan, maka nilai rata-rata kovarian yang diperoleh
pada tahun 2010 sebesar 0,0022, tahun 2011 sebesar 0,0005 , tahun 2012 sebesar 0,0000,
tahun 2013 sebesar 0,0033, dan tahun 2014 sebesar 0,0008 .
7. Perhitungan Beta
𝛽 = 𝜎𝑖𝑚/𝜎 2 𝑚
Dimana :
𝜎𝑖𝑚 : Kovarian 𝜎 2 𝑚 :Varian

Nilai (𝛽) didapat dari nilai kovarian pertahun dibagi nilai varian pertahun maka akan
didapat nilai beta (𝛽). Dari tabel diatas diketahui nilai beta tertinggi pada tahun 2014 yaitu
1,8683.
8. Perhitungan Biaya Hutang Modal (Kd)
Perhitungan biaya hutang modal dihitung dengan rumus :
Kd = Biaya usaha Kd* = Kd (1-T)
Total Hutang.

T= Pajak penghasilan
Laba sebelum pajak
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

Biaya hutang modal PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, mengalami fluktuasi. Pada
tahun 2014 mencapai nilai terbesar yaitu 0,0724.
9. Perhitungan Biaya Modal Saham
Biaya modal saham adalah tingkat pengembalian Minimum yang diharapkan oleh
pemegang saham perusahaan dalam investasinya. Perhitungan biaya modal saham atau
biaya ekuitas dirumuskan sebagai berikut :
Ke =Rf +𝛽 (Rm-Rf)
Dimana :
Ke = Biaya modal saham
Rf = Tingkat pengembalian saham
𝛽 = Tingkat Resiko Pasar
MRP = Premi risiko pasar
Biaya modal saham pada tahun 2010 modal saham PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, sebesar 0,0477, pada tahun 2011 modal saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
sebesar 0,0580,pada tahun 2012 modal saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar
0,0577,pada tahun 2013 modal saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 00010,
pada tahun 2014 modal saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar (0,0308).
10. Perhitungan Struktur Modal
Perhitungan ini untuk mencari nilai Wd dan We, struktur modal optimal suatu
perusahaan merupakan persentasi seimbang antara komponen hutang (Wd) dan komponen
ekuitas (We) yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan rumus :
Wd = Total Hutang
Aset
We = Ekuitas
Aset

11. Perhitungan Weigthted Average Cost Of Capital (WACC)


Setelah biaya modal, hutang jangka panjang (Kd) dan biaya modal saham (Ke) PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk, maka langkah selanjutnya adalah menghitung
WACC(Weighted Average Cost Of Capital) biaya modal rata-rata tertimbang. WACC
merupakan penjumlahan antara modal saham dan cadangan modal yang dimiliki oleh
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

perusahaan, saldo laba tidak diperhitungan dalam nilai ekuitas, karena saldo laba hanya
menunjukan besarnya laba yang mampu diperoleh perusahaan pada tahun yang
bersangkutan dan masih merupakan saldo laba yang belum dicadangkan perusahaan.
Berikut adalah rumus WACC:
WACC = (Kd* x Wd) - (Ke x We)
WACC pada setiap tahunnya mengalami perubahan, nilai WACC tertinggi terjadi
pada tahun 2012 yaitu 0,0470.Sedangkan WACC terendah terjadi pada tahun 2014 yaitu
sebesar 0,0229.
12. Perhitungan Invested Capital (IC)
IC adalah jumlah seluruh pinjaman perusahann diluar pinjaman jangka pendek tanpa
bunga, seperti hutang dagang dan hutang pajak. IC dihitung melalui pengurangan dengan
ekuitas yang merupakan pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang. Dengan
rumus :
IC = Asset –Hutang
Pada tahun 2011 naik sebesar Rp 31.610.225, pada tahun 2012 naik sebesar
Rp34.142.674, pada tahun 2013 naik sebesar Rp 37.891.756, pada tahun 2014 naik sebesar
Rp 41.228.376. kenaikan ini dilihat dari aset dan hutang pada PT.Indofood Sukses Makmur
Tbk,
13. Perhitungan Biaya Modal (COC)
Biaya modal adalah tingkat pengembalian minimum atas modal yang dibutuhkan
untuk mengganti pinjaman dan ekuitas investor.Komponen membentuk COC adalah
WACC dan IC.
Nilai Cost Of Capital (COC) dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan.Nilai
IC tertinggi pada tahun 2012 dan ini berakibat pada nilai COC pada tahun 2012 yang
mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 1.605.791.
14. Perhitungan Ecconomic Value Added (EVA)
Nilai EVA dapat dari selisih antara NOPAT dengan COC. EVA yang positif
menunjukan penciptaan nilai (Value Corection)sedangkan EVA yang negatif menunjukan
penghancuran nilai (Value destruction). Berdasarkan hasil analisis laporan keungan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk, maka diperoleh nilai EVA sebagai berikut.
Tabel 1
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

Perhitungan EVA
(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun NOPAT COC EVA
2010 4.124.556 867.388 3.257.168
2011 4.013.240 1.507.077 2.506.163
2012 4.343.473 1.605.791 2.737.682
2013 5.173.760 938.852 4.234.908
2014 8.438.333 944.790 7.493.543
Sumber : Data Diolah.

Dari semua perhitungan yang telah kami lakukan dapatlah kita menghitung
Ecconomic Value Added (EVA) dengan cara mengurangkan nilai NOPAT dengan COC
maka akan diketahui nilai EVA itu sendiri :
Dari tabel diatas dapat diketahui pada tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya yaitu sebesar Rp751.005juta, pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Rp 231.519 juta,dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.497.226 juta.
Pada tahun 2014 mengalami kenaikan kembali sebesar Rp. 3.258.635 juta, namun
meskipun mengalami penurunan dan kenaikan, nilai eva yang dihasilkan masih positif yang
berarti bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi
pemegang saham dan investor.
B. Kinerja Keuangan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Tahun 2010-2014
Berdasarkan Metode Analisis Market Value Added (MVA).
Nilai MVA positif jika nilai pasar perusahaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah
modal ekuitas investor.
Jadi kekayaan perusahaan akan bertambah jika nilai MVA juga bertambah. Adapun rumus
MVA adalah :
MVA = (Nilai pasar x jumlah saham beredar) – modal equitas yang diinvestasikan oleh
investor atau nilai buku.
Tabel 2
Perhitungan MVA
Jumlah
Harga saham Nilai Buku MVA
Tahun
saham beredar (Jutaan Rupiah ) (Jutaan Rupiah )
(Juta lembar )
2010 4.875 878.043 16.784.671 4.263.674.954
2011 4.600 878.043 31.610.225 4.007.387.575
2012 5.850 878.043 34.142.674 5.102.408.876
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

2013 6.600 878.043 37.891.756 5.757.192.044


2014 6.750 878.043 41.228.376 5.885.561.874
Sumber : Data Diolah

C. Analisis Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) pada
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk.
Pada uraian sebelumnya telah dilakukan penilaian kinerja keuanganPT.Indofood
Sukses Makmur Tbk.dengan menggunakan metode EVA dan metode MVA. Adapun
penilaian kinerja Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dengan metode EVA
dan MVA yaitu :
Tabel 3
EVA dan MVA PT.Indofood Sukses Makmur, Tbk
(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun EVA MVA
2010 3.257.168 4.263.674.954
2011 2.506.163 4.007.387.575
2012 2.737.682 5.102.408.876
2013 4.234.908 5.757.192.044
2014 7.493.543 5.885.561.874
Sumber : Data Diolah

Dari hasil perhitungan tabel diatas bahwa EVA yang dimiliki PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk Dari tabel diatas dapat diketahui pada tahun 2011 mengalami penurunan
menjadi Rp 751.005 juta, pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp. 231.519
juta,dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar RP.1.497.226 juta.Pada tahun 2014
mengalami kenaikan kembali sebesar Rp. 3.258.635 juta. Walaupun mengalami
fluktuasi,nilai eva yang dihasilkan masih positif.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dari laporan keuangan PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk, maka diketahui bahwa MVA yang dihasilkan PT.Indofood Sukses Makmur
bernilai positif, sehingga menunjukan kinerja manajemen dalam pengelolaan keuangan
sudah dilaksanakan secra efektif dan efisien.
Penurunan MVA pada tahun 2011 sebesar Rp. 4.007.387.575, pada tahun selanjutnya
MVA mengalami kenaikan kembali. Dengan adanya perhitungan MVA tahun 2010-2014,
berarti PT.Indofood Sukses Makmur Tbk telah dapat meningkatkan nilai perusahaanya, hal
ini dapat dilihat dari harga saham PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun akhir 2010
harga saham naik Rp. 4875,- perlembar, pada akhir tahun 2011 turun sebesar Rp.4600,-
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

perlembar, pada akhir tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.5850,- perlembar,
pada akhir tahun 2013 naik sebesar Rp.6.600,- perlembar, dan pada akhir tahun 2014 naik
sebesar Rp.6.750,- perlembar. Kenaikan harga saham tersebut menandakan bahwa saham
yang dimiliki PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, masih cukup diminati oleh investor, itu
berarti bahwa kinerja keuangan yang dihasilkan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, cukup
memuaskan karena mampu menciptakan kekayaan yang besaar bagi para investor dan
steakholder.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat diambil kesimpulan:
1. Dari hasil perhitungan kinerja keuangan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, dengan
menggunakan metode EVA, maka EVA bernilai positif. Dengan EVA berarti bahwa
perusahaan mampu menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi pemegang saham dan
investor. Hal tersebut menunjukan juga bahwa kinerja keuangan yang dilakukan sudah
efektif dan efisien, manajemen mampu mengelola keuangan dengan baik walaupun tidak
terlalu besar.
2. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan motode MVA, maka MVA bernilai positif.
MVA positif menunjukan pula bahwa kinerja keuangan sudah dilaksanakan secara efektif
dan efisien karena mampu menghasilkan dan menambah kekayaan bagi pemegang saham.
Jika nilai secara keseluruhan, kinerja dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kekayaan bagi perusahaan dan investor yang baik.MVA positif mencerminkan bahwa
pasar bereaksi positif terhadap perusahaan. Reaksi positif tersebut menimbulkan harga
saham mengalami kenaikan sehingga MVA yang dihasilkan mengalami peningkatan. Hal
tersebut menandakanbahwa saham yang dimiliki PT.Indofood Sukses Makmur masih
diminati oleh pasar.
B. SARAN
1. Untuk calon investor ada baiknya melakukan analisis terlebih dahulu sebelum membuat
keputusan investasi. Dalam hal ini investor maupun calon investor harus cermat dalam
menilai kinerja keuangan yang dihasilkan perusahaan sehingga bisa mengetahui
bagaimana prospek bisnis perusahaan kedepannya.
Jurnal Ilmiah Inovator, Edisi Maret 2015

2. Walaupun EVA dan MVA yang sudah dihasilkan penelitian menunjukan niali positif,
dalam hal ini PT.Indofood Sukses Makmur Tbk, harus tetap bisa mempertahankannya
sehingga mampu menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang.
Sebaiknya faktor-faktor penghambat nilai EVA dan MVA menjadi lebih besar, dan juga
menjadi pertimbangan khusus yang harus diperhatikan agar bisa memaksimumkan manfaat
yang didapat.
3. Untuk pengembangan penelitian berikutnya, bisa mengkombinasikan alat analisis EVA
(Economic Value Added) dengan FVA (Financial Value Added).FVA merupakan konsep
penilaian kinerja manajemen berdasarkan besar kecilnya nilai tambah yang diciptakan
perusahaan selama periode tertentu. EVA mengukur laba ekonomi perusahan dengan
memperhitungakan biaya modal perusahaan, sedangkan FVA mengukur laba perusahaan
dengan memperhitungkankontribusi dari fixed assets dalam menghasilkan keuntungan
bersih perusahaan.Selain itu disarankan agar menambah jumlah sampel perusahaan dalam
sektor yang sama maupun diperluas ke beberapa sektor lain, serta periode penelitian yang
digunakan bisa ditambah lagi.

Anda mungkin juga menyukai