Anda di halaman 1dari 39

PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA

(Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi mata kuliah Studi Islam jurusan Manajemen
Pendidikan semester 1 kelas A)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA.

Disusun Oleh :

Nadia Putri (11200182000026)

Hana Tsaniyah Zalfa (11200182000032)

MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik
bentuk serta dapat menyelesaikan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Salawat serta
salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan
manusia bagaimana menjalani kehidupan yang baik.

Atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya
yang berjudul “Perkembangan Islam Di Dunia” untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah
Studi Islam. Pemakalah menyampaikan terimakasih kepada Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA.
selaku dosen mata kuliah Studi Islam.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan. semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan di harapkan kritik dari pembaca guna memperbaiki kesalahan.

Ciputat, 8 Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Perkembangan Islam di Benua Eropa .......................................................... 3
B. Perkembangan Islam di Benua Afrika ......................................................... 9
C. Perkembangan Islam di Benua Australia ..................................................... 12
D. Perkembangan Islam di Benua Amerika ..................................................... 13
E. Perkembangan Islam di Benua Asia ............................................................ 21
F. Dampak Peradaban Islam Terhadap Dunia Modern.................................... 30
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 35
Kesimpulan .......................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 36

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam dimulai dengan ajaran Muhammad saw., di tempat kelahirannya Mekkah,
sifat-sifat yang menjadi ciri agama baru ini dikembangkan setelah beliau pindah ke
Madinah dalam tahun 622 M. Sebelumnya beliau wafat sepuluh tahun kemudian,
telah jelaslah sudah bahwa Islam bukannya semata-mata merupakan suatu badan
kepercayaan agama pribadi, akan tetapi Islam meliputi pembinaan suatu masyarakat
merdeka, dengan sistem sendiri tentang pemerintahan, hukum, dan Lembaga Generasi
Muslimin pertama, telah menginsafi bahwa Hijrah adalah satu titik perubahan penting
dalam sejarah. Merekalah yang menetapkan tahun 622 M sebagai permulaan takwin
Islam baru.
Islam merupakan agama yang menyeluruh dimuka bumi ini, hal ini dapat di
dilihat dari berbagai suku atau etnis berbagai bangsa atau negara yang menyatu tanpa
adanya perbedaan dari segi ras manapun. Dalam perkembangan islam tidak
membatasi di wilayah Benua Asia saja namun juga sudah berkembang di wilayah
Benua Afrika, Amerika, Australia dan Eropa.
Dalam perembangannya, Islam mengalami berbagai dinamika dalam
berkembang, karena Islam telah menyebar di berbagai belahan dunia tentunya
memiliki dampak bagi masa depan umat manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan gambaran dari latar belakang, maka masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. Bagaimana perkembangan islam di masing-masing benua di dunia?
2. Bagaimana dampak perkembangan islam di dunia bagi masa depan umat
manusia?

1
2

C. Tujuan Penulisan
1. Agar memahami bagaimana perkembangan islam di dunia.
2. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Studi Islam
3. Agar mengetahui dampak dari perkembangan islam di dunia bagi masa depan
umat manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Islam di Benua Eropa


1. Awal islam masuk ke Eropa
Invasi kaum Muslim ke Eropa dimulai tak lama setelah lahirnya
Islam. Dengan singkat Bizantium Sisilia dapat ditaklukkan oleh armada
kecil Pasukan Rasyidin pada tahun 652. Islam menaklukkan benua Eropa
dimulai sejak tahun 711, ditandai dengan penaklukkan Umayyah atas
Hispania. Orang-orang Arab kemudian mengganti nama Hispania menjadi
Al-Andalus, yang mencakup wilayah yang sekarang menjadi bagian dari
negara Portugal dan Spanyol kecuali untuk dataran tinggi di bagian utara.
Pada abad ke-10 diperkirakan Al-Andalus memiliki mayoritas Muslim
setelah sebagian besar penduduk setempat dengan sukarela masuk Islam.[5]
Hal Ini bertepatan dengan periode La Convivencia di Semenanjung Iberia
serta periode keemasan kebudayaan Yahudi di Spanyol.1
Pada awal abad ke-8 umat Kristen mulai melakukan serangan balik
yang kemudian dikenal sebagai Reconquista, yang ditandai dengan
keberhasilan mereka mendorong pasukan Muslim ke Prancis selatan.
Perlahan-lahan pasukan Kristen mulai melakukan penaklukan kembali
kerajaan Taifa di Al-Andalus. Hingga abad ke-10 masih terdapat umat
Muslim di utara Spanyol, terutama di Fraxinet hingga ke Swiss.[6] Pasukan
Muslim di bawah komando dinasti Aghlabids menaklukkan Sisilia setelah
melakukan serangkaian penaklukkan dari tahun 827 hingga 902, dan yang
paling terkenal adalah menyerang Roma pada tahun 846. Keamiran Sisilia
didirikan pada tahun 965. Orang-orang Arab menguasai Italia selatan
hingga akhirnya diusir oleh Normandia pada tahun 1072. Pada tahun 1236
umat Muslim yang tersisa di Eropa hanya di Spanyol selatan, provinsi
Granada.
Orang-orang Arab menggunakan Syariah, sehingga komunitas
Kristen serta komunitas Yahudi diperlakukan sebagai dzimmi (non-

1
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Islam di Eropa, Diakses di https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Eropa,
Pada pukul 23.27 WIB

3
4

Muslim). Mereka diwajibkan membayar jizyah (pajak perseorangan), kharaj


(pajak tanah), tetapi dibebaskan dari zakat. Pajak ini menandai status
mereka sebagai subjek dari pemerintahan Islam, sebagai bentuk pertukaran
untuk perlindungan terhadap serangan dari luar maupun internal.

2. Perkembangan islam di beberapa negara eropa2


a) Andalusia (Spanyol)
Pada masa pemerintahan Bani Umayah di Damaskus, Andalusia
dipimpin oleh Amir (gubernur) di antaranya oleh putra Musa sendiri,
yaitu Abdul Aziz. Runtuhnya kebesaran Bani Umayah di Damaskus
dengan berdirinya daulah Bani Abbasyah di bawah pimpinan Abdul
Abbas As Safah (penumpah darah) yang berpusat di Baghdad, yang
menyebabkan seluruh keluarga Kerajaan Bani Umayah ditumpas.
Namun, salah seorang keturunan dari Bani Umayah, yaitu Abdur
Rahman berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana dia
mendirikan Kerajaan Bani Umayah yang mampu bertahan sejak tahun
193-458 H (756-1065 M).
Kondisi masyarakat Spanyol sebelum Islam mereka memeluk
agama Katolik, dan sesudah Islam tersebar luas tidak sedikit dari
mereka yang memeluk agama Islam secara suka rela. Hubungan antar
agama selama itu dapat berjalan dengan baik karena raja-raja Islam
yang berkuasa memberi kebebasan untuk memeluk agamanya masing-
masing. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di sana telah terjadi
percampuran darah juga terdapat orang-orang yanng berbahasa Arab,
beradat istiadat Arab, meskipun tetap memeluk agama nenek moyang
mereka.
Keberadaan kerajaan Islam di Spanyol merupakan perantara
sekaligus obor kebudayaan dan peradaban. Ilmu pengetahuan kuno dan
filsafat ditemukan kembali. Di samping itu, Spanyol menjadi pusat
kebudayaan, karena banyaknya para sarjana dan mahasiswa dari
berbagai pelosok dunia berkumpul menuntut ilmu di Granada,
Cordova, Seville, dan Toledo.

2
Bang Dev, Perkembangan Agama Islam di Benua Eropa, Diakses di https://ex-
school.com/artikel/perkembangan-agama-islam-di-benua-eropa, Pada pukul 23.32 WIB
5

Di kota-kota tersebut banyak terlahir ilmuwan terkemuka, seperti


Abdur Rabbi (sastrawan terkemuka), Ali ibnu Hazm (penulis 400 jilid
buku sejarah, agama, logika, adat istiadat), Al Khatib (ahli sejarah),
Ibnu Khaldun (ahli filsafat yang terkenal dengan bukunya
“Muqaddimah”), Al Bakri dan Al Idrisi (ahli ilmu bumi), dan Ibnu
Batuta (pengembara terkenal yang menjelajahi negeri-negeri Islam di
dunia).
Kemudian lahir pula seorang ahli filsafat yang lain, yakni
Solomon bin Gabirol, Abu Bakar Muhammad, Ibnu Bajjah (ahli filsafat
abad ke12 pentafsir karya-karya Aristoteles), dan Ibnu Rusyd (ahli
bintang, sekaligus seorang dokter dan ahli filsafat). Adapun sumbangan
utama Ibnu Rusyd di bidang pengobatan ialah buku ensiklopedi dengan
judul Al Kuliyat fit At Tibb, serta buku filsafat Thahafut At Tahafut.
Perlu pula diketahui bahwa peranan wanita-wanita muslim di
Spanyol saat itu tidak hanya mengurus dapur mereka, tetapi mereka
juga memberikan sumbangan besar di bidang kesusasteraan, seperti
Nazhun, Zaynab, Hamda, Hafsah, Al-Kalayyah, Safia dan Marian dari
Seville (adalah seorang guru terkenal). Penulis-penulis wanita dan
dokter-dokter wanita, seperti Sysyah, Hasanah At Tamiyah, dan
Ummul Ula serta masih banyak lagi.
Pada abad 12 di Spanyol didirikan pabrik kertas pertama.
Kenangan pertama dari peristiwa itu ialah kata “Rim” melalui kata
“Ralyme” (Perancis Selatan) diambil dari bahasa Spanyol “ Risma”
dari bahasa Arab “Rizma” artinya bendel.
Berakhirnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol di bawah
kekuasaan Khalifah Sulaiman, diganti oleh dinasti-dinasti Islam kecil,
seperti AlMurabithin, Al-Muhades (Muwahidun), dan kerajaan Bani
Ahmar. Setelah delapan abad umat Islam menguasai Andalusia pada
tahun 898 H (1492 M). Raja Abdullah menyerahkan kunci kota
Granada kepada Ferdinand pemimpin kaum Salib, yang selanjutnya
beliau menduduki istana Al Hambra, di mana sebelum itu Khalifah
Abdullah bersedia menandatangani perjanjian yang terdiri atas 72
pasal. Di antara isinya antara lain Ferdinand akan menjamin
keselamatan jiwa keluarga Raja Bani Ahmar, demikian pula
6

kehormatan dan kekayaan mereka. Dalam pada itu, kemerdekaan


beragama pun akan dijamin terhadap kaum muslimin yang tinggal di
Andalusia.
Akan tetapi, di kemudian hari perjanjian tersebut diingkari oleh
Ferdinand sendiri dan malah mendesak semua pasukan Raja Abdullah
untuk masuk Kristen, jika menolak diusir dan harta bendanya disita.
Pertumbuhan agama Islam di Eropa sekarang memang cukup sulit
dibandingkan dengan berdakwah di Asia-Afrika, yang masyarakatnya
terlanjur sekuler, namun karena kegigihan para mubaligh berdakwah
sehingga dalam perkembangannya agama Islam semakin baik dalam
kualitas maupun kuantitasnya. Apalagi setelah Paus Paulus II membuka
dialog antar umat beragama, seperti yang dilakukan terhadap
tokohtokoh muslim khususnya dari Indonesia dan pada masa hidupnya
Paus Paulus II pernah mengundang Menteri Agama RI untuk
menjelaskan praktek kerukunan hidup beragama di tanah air.
Di Spanyol atau Andalusia pada tahun 1975 sekelompok pemuda
masuk Islam, mereka mendirikan masyarakat muslim di Cordova.
Kemudian pada tahun 1978 mereka dapat melaksanakan Shalat Idul
Adha di Kathedral (bekas masjid) setelah memohon izin Uskup
Cordoba Monseigneur Infantes Floredo. Bahkan, walikota Tulio
Anguila melaksanakan teori kerukunan beragama. Ia menawarkan umat
Islam menggunakan taman kota dengan diberi kemah besar untuk
melaksanakan shalat Idul Adha dan shalat berjamaah. Di sana terdapat
madrasah yang dikelola Dr. Umar Faruq Abdullah yang mengajar
bahasa Arab, ilmu al-Qur'an, tafsir, fiqih, hadis dan lain sebagainya.
b) Rusia
Sampai akhir abad ke-10 M orang-orang Rusia masih
menyembah berhala. Rusia jatuh ke tangan Islam di bawah pimpinan
panglima Qutaibah bin Muslim pada masa Khalifah Walid bin Abdul
Malik sampai permulaan Khalifah Sulaiman.
Pada saat itu Qutaibah mampu meluaskan penaklukan ke semua
negeri yang terletak di dua sungai Jihun dan Sihun. Qutaibah juga
berdakwah kepada penduduk untuk memeluk agama Islam dan
7

meninggalkan penyembahan berhala. Karena kebijaksanaan Qutaibah,


maka banyak penduduk negeri itu masuk agama Islam.
Keberhasilan Qutaibah dimulai tahun 86 H sampai 91 H dan
dapat menguasai semua negeri ini sampai mendekati perbatasan Cina.
Qutaibah berhasil mendirikan masjid besar di Bukhara yang dinamakan
Jami Qutaibah. Ia mengirim para ahli fiqih ke rumah-rumah rakyat
untuk mengajarkan ajaran Islam, dan membolehkan menerjemahkan al-
Qur'an ke dalam bahasa yang dikenal di daerah tersebut.
Keberadaan pemerintahannya yang berpaham komunis yang anti
Islam, cukup menjadi hambatan bagi perkembangan Islam di Rusia.
Chechnya adalah salah satu korban keganasan tentara Rusia. Chechnya
merupakan negara kecil di kawasan Kaukasus, Rusia yang berpenduduk
1,5 juta dan mayoritas beragama Islam. Presidennya yang bernama
Dzhokar Dudayef adalah seorang muslim yang taat.
Pasca runtuhnya rezim Bolshevik yang anti-agama pada 1991,
umat Islam Rusia bangkit lagi setelah hampir tiga perempat abad di
bawah tekanan. Kebangkitan umat Islam di Rusia terlihat dari tingginya
animo menunaikan haji dan umrah, minat mempelajari al-Qur'an, serta
peningkatan jumlah jemaah dan masjid. Pada 2008, lebih dari 32.000
muslim Rusia menunaikan haji. Diperkirakan sebanyak 7.000 masjid
berdiri di seluruh Rusia, sementara ketika komunis tumbang hanya ada
100 masjid. Moskwa, dengan sekitar 2,5 juta muslim, menjadikannya
sebagai kota dengan penduduk muslim terbesar di Eropa. Saat ini
diperkirakan 18 persen dari total penduduk atau 25 juta warga Rusia
memeluk agama Islam. Melihat perkembangan yang demikian pesat,
sebagian pakar memprediksikan bahwa tahun 2050 Rusia akan menjadi
Negara Islam terbesar di Eropa

c) Inggirs
Inggris termasuk salah satu negara yang cukup bagus
perkembangan Islamnya. Hal ini didukung dengan pemindahan
Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris. Sejak itu Inggris
mempunyai Universitas Cambridge dan Oxford. Mozarabes salah satu
8

tokoh yang amat berjasa dan aktif dalam penyebaran ilmu pengetahuan
agama Islam. Ia mengganti namanya menjadi Petrus Al Ponsi, dan
beliau menjadi dokter istana Raja Henry I. Pengembangan Islam
dilakukan tiap hari libur, seperti hari Sabtu dan Ahad baik untuk anak-
anak maupun orang dewasa. Beberapa organisasi Islam yang ada di
Inggris adalah:
1) The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi
sebagai pengawas kebudayaan Eropa.
2) The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam
Inggris).
3) The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim
Inggris).
4) Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di
bidang penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.
Di pusat kota London dibangun Central Mosque (Masjid Agung)
yang selesai pembangunannya pada tahun 1977 terletak di Regents
Park, dan mampu menampung 4000 jamaah, dilengkapi perpustakaan
dan ruang administrasi serta kegiatan sosial. Di samping itu, orang-
orang Islam Inggris juga membeli sebuah gereja seharga 85.000
poundsterling di pusat kota London yang akan dijadikan pusat
pendidikan ilmu agama Islam. Pemeluk agama Islam di sini selain
bangsa Inggris sendiri juga imigran Arab, Turki, Mesir, Cyprus,
Yaman, Malaysia dan lain-lain yang jumlahnya ± 1 ½ juta orang
(menurut catatan The Union of Moslem Organization), dan di sini
agama Islam merupakan agama nomor dua setelah Kristen.
Al-Qur'an pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Robert
Katton yang ditejemahkan ke dalam bahasa latin. Kemudian kamus
ArabInggris pertama disusun sarjana Inggris E.W.Lanes. Di negeri ini
juga pada tahun 1985 muncul seorang walikota muslim yang bernama
Muhammad Ajeeb di Stradford Inggris. Dan sejak itu, masyarakat
muslim dan mahasiswa Universitas Oxford mendirikan “Pusat Kajian
Islam”.
9

B. Perkembangan Islam di Benua Afrika3


Sebagai wilayah penghubung antara Timur dan Barat, maka Afrika Utara
(Libia, Tunisia, Aljazair dan Maroko) memainkan peran penting bagi
perkembangan peradaban bangsabangsa di dunia, terutama peradaban Islam.
Dalam buku Sejarah Islam dijelaskan bahwa perkembangan Islam di Afrika
Utara ini telah dimulai sejak khalifah Umar bin Khattab (634-644M), yang
mengutus Amru bin Ash untuk menguasai Mesir dengan jumlah pasukan 4000
orang, dan sepanjang perjalanan menuju Mesir pasukan Amru bin Ash
bertambah menjadi 20. 000 orang. Setelah menguasai Mesir dan mendapatkan
izin khalifah Umar bin Khattab, Amru bin Ash beserta pasukannya meneruskan
ekspedisi ke wilayah Afrika Utara, setelah wilayah Maghribi dibawah kendali
Islam. Maka lengkaplah kawasan Islam terbentang dari Maghribidi Barat
sampai India di sebelah Timur (Suud, 2009: 69).
Selanjutnya pada masa Bani Umayyah, perluasan wilayah di Afrika
Utara yang telah dilakukan khalifah Umar bin Khattab dilanjutkan terus oleh
khalifah al-Wahid (705- 715 M). Di bawah Amir Maghribi (Musa) berhasil
menaklukan kota lama Kartago, untuk selanjutnya memasuki daerah suku
Barbar. Kartago merupakan kota indah di zaman Romawi dengan bangunan
indah di perbukitan pantai Libiya menghadap ke laut tengah.
Setelah menguasai seluruh Afrika Utara pada tahun 710 M, Amir
Maghribi (Musa) memerintah panglima Tarik bin Ziat untuk menyeberang ke
Spanyol dengan pasukan berjumlah 7000 perajurit (Suud, 2009: 75). Berbeda
dengan kebijakan periode sebelumnya dimana para khalifah lebih banyak
berkonsentrasi pada perluasan wilayah, maka pada masa Bani Abbasiyah
terutama pada masa keemasan Bani Abbasiyah sejak masa khalifah Al-Mahdi
(775-785 M), hingga khalifah Al-Wafiqh (824-847 M), dimana ada tujuh
khalifah, diantaranya khalifah Harun al-Rasyid (786-809 M) dan putranya Al-
Makmun (813-833 M). Para khalifah ini lebih menekankan pengembangan dan
pembinaan peradaban, serta kebudayaan Islam ketimbang perluasan wilayah.
Orientasi ini menjadi pembeda antara Bani Umayyah yang lebih mementingkan
perluasan wilayah, dengan Bani Abbasiyah yang lebih mementingkan
pengembangan dan pembinaan peradaban serta kebudayaan Islam.

3
Akmal Hawi, 2016. Jurnal tentang Perkembangan Islam di Afrika Utara. Diakses pukul 23.43 WIB
10

Akibat kebijakan tersebut wilayah-wilayah dipinggiran mulai terlepas


dari kekuasan mereka. Menurut Abu Suud ada dua kecendrungan yang terjadi
yaitu: Pertama, pemimpin lokal memimpin setiap pemberontakan dan berhasil
mendirikan dinasti baru seperti Dinasti Umayyah di Spanyol dan Dinasti
Idrifiah di Maroko. Kedua, ketika orang yang ditunjuk menjadi gubernur oleh
khalifah menjadi sangat kuat lalu melepaskan diri dari pemerintah pusat (Amir,
2010: 254).
Kelemahan kekuasaan politik Khalifah Abbasiyah ini telah
memunculkan dinastidinasti baru yang menguasai Afrika Utara, yaitu Dinasti
Fathimiah, Dinasti Murabithun, Dinasti Muwahiddun, dan Dinasti Mamluk.
Dinasti Fathimiah memiliki wilayah kekuasaan meliputi: Afrika Utara, Mesir
dan Suriah. Berdirinya dinasti ini dilatarbelakangi oleh melemahnya Khalifah
Abbasiyah. Ubaidillah al Mahdi mendirikan Dinasti Fathimiah yang lepas dari
kekuasaan khalifah Abbasiyah. Dinasti ini mencapai pucak kejayaan pada masa
kepemimpinan Al-Aziz. Dinasti ini mengklaim sebagai keturunan garis dari
lurus dari pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fathimah binti Rasulullah. Menurut
mereka Abdullah alMahdi sebagai pendiri dinasti ini merupakan cucu Ismail
bin Jafar As-Shadiq. Sedangkan Ismail bin Jafar As-Shadiq merupakan imam
Syiah yang ke tujuh. Kemudian dinasti ini berakhir setelah al-Adid, khalifah
terakhir jatuh sakit. Kemudian Salahudin Al-Ayyubi, Dinasti Fatimiah
mengambil alih kekuasaan dan mengakui kekuasaan Abbasiyah, yaitu
AlMustahdi (Tohir, 2009: 94-95).
Selanjutnya, penguasa Afrika Utara beralih ke DinastiAl-Murabbitun
(1056-1147 = 91 tahun). Asal usul dinasti ini berasal dari Lamtunah, salah satu
anak dari suku-suku. Menurut Ajid Tohir berdirinya Dinsti Al-Murabbitun
diawali ketika seorang pemimpin suku Shanhajah bernama Yahyah bin Ibrahim
al-Jaddali melakukan perjalanan ibadah haji ke Mekkah. Hasil perjalanan
tersebut membuat ia sadar akan perlunya perbaikan dalam bidang agama bagi
rakyatnya. Dalam perjalanan pulang ia bertemu dengan seorang guru sufi
Abdullah bin Yasin Al-Jazuli, selanjutnya Yahya berhasil mengajak Abdullah
bin Yasir Al-Jazali untuk menyiarkan agama yang benar bagi rakyatnya
sukuLamtunah. Kemudian Abdullah bin YasinAl-Jazuli mengajak beberapa
orang pengikutnya menuju ke sebuah pulau di Sinegal, dan disanalah ia
11

bersama pengikutnya mendirikan ribbath. Inilah awal mula penamaan Al-


Murabithah dan pengikutnya disebut Al-Murabithun (Tohir, 2009: 94).
Ketika pengikutnya mencapai 1000 orang Abdullah bin Yasin Al-
Jazulimulai memerintahkan penyiaran Islam ke luar ribath dan memberantas
segala bentuk penyelewengan. Dalam waktu 10 tahun jumlah pengikut al-
Murabithah meningkat tajam, sehingga komunitas mereka menjadi sebuah
gerakan politik. Kekuatan keagamaan yang melatarbelakangi pergerakan ini,
menyebabkan gerakan mereka menjadi gerakan jihad Islam yang tersebar
diantara pendudukSanhaja (Amir, 2010: 270).
Dinasti Murabithun memegang kekuasan selama lebih kurang 91 tahun
dengan enam orang penguasa, yaitu Abu Bakar bin Ummar, Yusuf bin
Tasyifin, Ali bin Yusuf, Tasyfin bin Ali, Ibarahim bin Tasyfin, dan Ishak bin
Ali. Dinasti ini berakhir ketika dikalahkan Dinasti Muwahiddun yang dipimpin
Abdul Mukmin (Amir, 2010: 270-271). Setelah Dinasti Murabithun berakhir,
Afrika Utara berada dibawah kekuasaan Dinasti Muwahiddun (1121-1269 M=
148 tahun). Dinasti Muwahiddun merupakan dinasti Islam yang pernah berjaya
di Afrika Utara dan Spanyol selama 148 tahun, didirikan oleh Muhammad bin
Tumart yang dikenal dengan sebutan Ibn Tumart(1080-1130 M). Dinasti
Muwahiddun yang berarti golongan berpaham tauhid, didasarkan atas prinsip
dakwahIbnu Tumart yang memerangi paham tajassum. Paham ini menganggap
Tuhan mempunyai bentuk (antropomorfisme) yang berkembang di Afrika
Utara pada masa itu sebagai bentuk ajaran dari Dinasti Al-Murabithun (1056-
1147 M).
AjaranAl-Murabithun menyatakan bahwa ayat yang berkaitan dengan
sifat Tuhan dalam al-Qur’an seperti tangan Tuhan, tidak dapat dijelaskan dan
harus dipahami apa adanya. Menurut Ibnu Tumart, paham tajassum tersebut
sama dengan syrik dan orang yang menganut paham ini sama dengan orang
musyrik (Amir, 2010: 270-271). Pada umumnya dakwah Ibnu Tumart bersifat
murni, semata-mata hanya ingin menegakkan tauhid, bukan karena kepentingan
politik. Akan tetapi setelah merasa dakwanya mendapat sambutan dan
dukungan dari para suku Barba, seperti suku Haraqah,Jadmiwah dan Jaufisah,
sementara kekuasaan Dinasti Al-Murabituhsudah lemah, maka Ibnu
Tumartberambisi mengambil alih kekuasaan. Pada tahun 1120 M ia
12

menobatkan dirinya sebagai al-Mahdi dan menjadi penguasa Al-Muwahiddun


di Afrika Utara menggantikan Dinasti Murabithun (Suud, 2009: 79).

C. Perkembangan Islam di Benua Australia4


Islam memang bukan merupakan agama mayoritas di Australia. Jumlah
total umat Islam hanya 500 ribu atau sekitar 3% dari jumlah penduduk total
sebanyak 24 juta. Meskipun demikian, Islam telah menjadi bagian dari
kehidupan warga Australia. Islam juga menjadi bagian sejarah dari negara
berpenduduk asli bangsa Aborigin itu.
Di Islamic Museum Australia, yang berada di Anderson Road, Thornbury,
Victoria, dijelaskan detail tentang sejarah masuknya Islam di Australia.
Ternyata, Islam pertama kali dibawa oleh para pelaut dari Makassar ke
Australia.
"Pelaut-pelaut Makassar adalah yang pertama kali melakukan kontak
dengan bangsa asli Australia yaitu Aborigin. Mereka mendarat di Australia
bagian utara sekitar tahun 1700an. Kala itu mereka datang dengan sangat sopan
dan meminta izin kepada penduduk asli," kata Education Director Islamic
Museum Australia, Sherene Hassan saat ditemui detikcom bersama dua media
lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016.
Para pelaut dari Makassar itu datang untuk mencari teripang di pantai utara
Australia, salah satunya di daerah Arnhemland. Mereka datang pada bulan
Desember dan menetap beberapa lama di Australia untuk membeli teripang
dari penduduk asli. Interaksi antara pelaut Makassar dan para warga abrigin
pun tak bisa dihindarkan.
Setelah itu, pengaruh Islam juga datang ke Australia dengan dibawa oleh
para penunggang unta yang datang dari Pakistan dan Afghanistan sekitar tahun
1870-1920. Para penunggang unta yang berjumlah lebih dari 2.000 orang itu
datang untuk bekerja di proyek pembangunan jalur kereta yang tengah
dikerjakan pemerintah Inggris. Kala itu unta dianggap sebagai hewan yang
sangat berguna untuk dijadikan alat angkut material.
Setelah itu, masuk ke tahun 1900an, Australia mulai didatangi buruh
migran dari berbagai negara di timur tengah dan Afrika. Para imigran itu

4
Republika.id, 2016. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Australia. Diakses di
https://republika.co.id/berita/o91v02/sejarah-masuk-dan-berkembangnya-islam-di-australia
13

kebanyakan berasal dari Turki, Albania, Bosnia, Libanon dan beberapa negara
lain di Afrika.
Jumlah imigran yang terus bertambah seiring berjalannya waktu
membawa pengaruh Islam di Australia. Hingga, Islam terus berkembang di
negeri kanguru tersebut.
Hingga saat ini, Islam merupakan agama yang perkembangannya cukup
pesat di Australia. Jumlah pemeluk agama Islam terus bertambah dan jumlah
masjid dan sekolah Islam pun terus meningkat.
Beberapa temuan seperti sistem hitung Aljabar, permainan catur, alat
untuk terbang dan berbagai penemuan lain membuka mata warga Australia
bahwa Islam telah turut ambil bagian dalam proses perkembangan ilmu
pengetahuan.
Setelah itu, para pengunjung juga bisa melihat hasil-hasil karya seni
Islami. Bagian ketiga di museum ini ingin memberikan pengertian bahwa Islam
tidak pernah membatasi umatnya untuk berkreasi dan Islam mengajarkan
umatnya untuk mencintai keindahan.
Pada bagian keempat, dipamerkan karya-karya arsitektur Islam.
Bangunan masjid-masjid megah dari berbagai penjuru dunia di tampilkan. Pada
bagian ini, juga diperdengarkan alunan suara azan, sehingga para pengunjung
bisa mendengarkan syahdunya suara azan. Untuk diketahui, di Australia masjid
tidak diperbolehkan mengumandangkan suara azan melalui speaker di luar.
Kemudian salah satu bagian yang paling menarik dari museum ini adalah
sejarah Islam di Australia. Islamic Museum Australia menyajikan data valid
terkait sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Australia.

D. Perkembangan Islam di Amerika


1. Sejarah Awal Kedatangan Islam di Amerika
Tidak ada sumber resmi yang dapat diperpegangi perihal awal mula
kedatangan Islam di Amerika, meski demikian beredar selentingan bahwa
Columbus dengan sukses mendarat di Benua Amerika atas jasa mualim dan
petunjuk arah berkebangsaan Maroko yang dibeli jasanya. Seorang ahli
Geografi
Muslim mencerita kan bahwa jauh sebelum Columbus menemukan Benua
Amerika, Delapan orang ahli pelayaran Muslim telah menemukan
14

serangkaian perjalanan dari Lisabon guna menemukakan beberapa daerah


yang ada di sekitar Atlantik. Dikabarkan bahwa kedelapan petualang
Muslim tersebut akhirnya dapat menembus lautan Atlantik dan mendarat di
sebuah daerah di sekitar Amerika Selatan. Informasi inilah yang kemudian
dimanfaatkan oleh Columbus menemukan sebuah daerah di seberang
Atlantik yang bernama Amerika5. Informasi ini ditentangdengan keras oleh
para ahli Sejarah dan diklaim sebagai berita yang tidak memiliki landasan
argumentasi sejarah yang kuat. Sebaliknya para ahli kemudian tidak
membantah kalau migrasi Muslim memasuki Amerika pada kurun waktu
antara abad ke XVI sampai XVIII6.
Dasar utama yang dijadikan sebagai argumen untuk menggambarkan
migrasi Muslim ke Amerika. Salah satu sumber semakin menguatkan
anggapan ini dengan menyatakan bahwa penduduk Muslim pertamakali
bermigrasi ke Amerika sekitar tahun 1875 dan 1912 dari pelosok Suriah7.
Argumen ini juga diperpegangi oleh John L. Esposito dengan menyatakan
bahwa awal mula kedatangan migran Muslim pertama di Amerika terjadi
ketika para bangsawan Eropa mendatangkan budak dari Afrika. Dari sekian
banyak budak yang ada, ternyata seperlima dari mereka adalah beragama
Islam, namun sesampai mereka di Amerika sebagian di antara mereka
kemudian murtad dari agama asli mereka dan berpindah ke agama Kristen8.
Migran Muslim yang menginjakkan kaki pertama di Amerika memberi
pengaruh kepada penduduk asli setempat baik langsung maupun tidak
langsung. Persentuhan antara warga asli setempat dengan para migran telah
membawa pengaruh terhadap faktor demografi Amerika, politik, ekonomi
dan perdagangan. Gambaran berikut setidaknya memberi informasi
terhadap faktor-faktor migrasi dan efek yang kemudian ditimbulkannya
meliputi:

5
Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban Islam di Kawasan Dunia Islam (Cet. I; Jakarta, PT.
RajaGrafindo Persada, 2002), h. 321.
6
Ibid.
7
Jane Smith, "Pola-pola Imigrasi Muslim" dalam Jurnal Kehidupan Muslim di Amerika (t.d), h. 14.
8
John L. Esposito (ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, vol. 3 (New York: Oxford
University, 1995), h. 121; Murad Wilfred Hofman, Religion on the Rise; Islam in the Third Millenium, di-
terjemahkan oleh Abdullah Ali dengan judul Bangkitnya Agama; Ber-Islam di Alaf Baru (Cet. I; Jakarta: Serambi
Ilmu Semesta, 2003), h. 225
15

a) Migrasi terjadi pada tahun 1875 hingga 1912. Mereka yang bermigrasi
pada umumnya adalah pemuda desa yang tidak terpelajar dan tidak
mempunyai keterampilan. Mereka berasal dari Syiria, Jordania,
Palestina dan Libanon yang ketika itu masih berada di bawah
pemerintahan Utsmani. Mereka berimigrasi karena keadaan ekonomi di
negerinya tidak menguntungkan dan mereka berharap mendapat
keuntungan finansial di Amerika Serikat pada umumnya mereka
bekerja di pabrik-pabrik dan toko-toko di sana.
b) Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922, yaitu setelah terjadi
Perang Dunia Pertama. Mereka pada umumnya orang-orang intelek
yang terdidik yang berasal dari perkotaan. Mereka umumnya adalah
saudara, kawan atau kenalan imigran yang telah ada di Amerika Serikat
sebelumnya.
c) Migrasi terjadi tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan oleh
kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada
mereka yang keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika
Serikat
d) Migrasi terjadi pada tahun1947 hingga 1960. Para imigran yang datang
ke Amerika Serikat pada gelombang ini bukan saja berasal dari timur
tengah, tapi juga berasal dari India, Pakistan, Eropa Timur dan Uni
Soviet. Mereka datang ke Amerika Serikat sebagai pengungsi atau
untuk mencari kehidupan yang lebih baik, memperoleh pendidikan
yang lebih tinggi, atau untuk mendapatkan teknik lanjutan dan
mendapat pekerjaan secara spesialis.
e) Migrasi dimulai pada tahun 1967 sampai sekarang. Mereka yang
datang ke Amerika Serikat pada gelombang ini, selain karena alasan
ekonomi juga yang utama dikarenakan alasan politik. Dunia Arab pada
masa itu mengalami penderitaan karena konfrontasi dengan Israel dan
konflik-konflik lainnya. Mereka yang datang pada umumnya orang-
orang terpelajar Oleh karena itu,mereka pada umumnya mudah
memperoleh pekerjaan dibanding yang datang sebelumnya. Imigran
muslim yang datang ke Amerika Serikat yang populer pada gelombang
ini antara lain, Faziur Rahman dari Pakistan yang menjadi guru besar
Universitas Chicago; Sayyed Husain Nashr dari Iran yang menjadi guru
16

besar di Universitas Washington; Ismail al-Faruqi yang menjadi guru


besar di Universitas Harvard; Dawud Hasan dari Palestina yang
menjadi Council of Masjid of The United States; Thaha Jabir Fayad al-
'Urwani dari Irak yang menjadi Presiden International Institut of
Islamic Thought; dan Imam Khatab alumni Universitas al-Azar dan
McGill University yang menjadi imam dan Direktur Islamic Centre of
Greater Toledo, Ohio9.
Ada yang unik dengan perkembangan Islam di Amerika, hal itu terletak
pada ruang lingkup aliran-aliran dalam Islam yang cukup kondusif untuk
berkembang. Ini dapat diperhatikan pada aliran Syi’ah yang dewasa ini di
samping berkembang secara luas di Iran dan wilayah bagian Timur Tengah.
Syī'ah cukup besar di negaranegara Barat, terutama di Amerika. Menurut
yang ditulis John L. Esposito bahwa komunitas Syī'ah memperoleh
pengakuan tersendiri dari penduduk muslim dan dapat diterima
terindentifikasi dengan masjid-masjid besarnya yang terletak di New York,
Detroit, Washingtong, Los Angles, dan Chicago, serta sejumlah kota besar
di Kanada. Kelompok Syī'ah lain yang ada di Amerika di samping Syī'ah
Istna Asyariah yang dimaksudkan dalam uraian terdahulu, adalah kelompok
Syī'ah Isma'iliyah. Kelompok ini membentuk komunitas makmur yang
mencakup dari 80 ribu orang pengikut di Kanada, khususnya di Vancouver
dan Toronto, serta komunitas kecil yang tersebar di seluruh Amerika
Serikat khususnya di New York, dan Kalifornia. Syī'ah Isma'ilyah memberi
perhatian yang amat tinggi terhadap pendidikan. Mereka memiliki struktur
organisasi yang kuat dan mampu mengembang kan lembaga-lembaga
mereka secara efektif di Amerika Serikat10.

2. Islam di Amerika Saat Ini


Tonggak peristiwa yang menjadi landasan dasar untuk
menggambarkan kondisi terkini umat Islam di Amerika adalah peristiwa

9
Juhaya S. Praja, Sejarah dan Perkembangan Pemikiran Modern dalam dalam Islam; Sejarah Islam
Amerika Serikat dan Yoguslavia, Pemikiran Politik, Arabisme, Kabangsaan, dan Islamisasi Pengetahuan
(Tasikmalaya: IAILM, 1992), h. 106-110. Lihat juga dan bandingkan dengan John L. Esposito, op. cit., h. 121-
122.
10
John L. Esposito (ed), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, vol. III (New York:
Oxford University, 1995), h. 124.
17

bom 11 September 2001 yang meluluh lantakkan gedung kembar WTC.


Kejadian ini dapat dikatakan sebagai kejadian yang kebetulan dan menjadi
fondasi yang kuat bagi Bush, Jr. Untuk mencengkramkan kuku
kekuasaannya di Amerika.
Dengan mempropa gandakan aksi pemberantasan teroris, Bush, Jr.
sungguh telah memanfaatkan situasi untuk melegitimasi kekuasaanya dan
menjadikan Islam sebagai kambing hitam pelaku teroris11. Lengkaplah
alasan untuk mengadakan pembumihangusan terhadap kantong-kantong
Muslim yang dicurigai sebagai markas teroris dan sasaran pertamanya
adalah markas Taliban di Afganistan. Kecurigaan ini didasar kan atas
dugaan bahwa markas tersebut adalah tempat persembunyian aktor
intelektual teroris paling dicari Osama bin Laden. Tokoh yang satu ini
adalah figur antagonis di mata Amerika dan menjadi pahlawan yang dielu-
elukan oleh fihak Muslim di satu sisi. Ia dikenal sebagai organisatoris yang
mumpuni terhadap kelompok teroris yang menamakan diri al-Qaeda12
Presiden George. W Bush, sebagai pendukung partisan Israel, pada
akhir Agustus 2001, sebelas hari sebelum meletusnya serangan terhadap
gedung World Trade Centre (WTC) dan Pentagon pada 11 September 2001,
Amerika dan sekutu sekutunya telah memainkan manuver yang sangat
menjengkelkan umat Islam dan dunia Arab dengan memboikot konfrensi
tentang rasisme di Durbai Afrika Selatan, karena sejumlah kalangan
mengusulkan resolusi yang menyamakan zionisme dengan rasialisme13.
Demikian juga para politisi Amerika Serikat dengan mudah
mengunakan sentimen ‘anti Islam” yang sudah berurat berakar pada
masyarakat Kristen Barat. Direktur CIA, George Tenet mengumumkan
bahwa musuh utama Amerika adalah teroris besar Osama bin Laden.
Pernyataan ini memperkeruh hubungan Barat dan Islam. Apalagi dengan
Hancur leburnya menara kembar World Trade Centre (WTC) di New York

11
RH. Widada, Bush dan Hitler; Algojo Paling Mematikan di Abad Modern (Cet. I: PT. Bentang Pustaka,
Yogyakarta, 2007), h. 91-94; John L. Esposito dan Dalia Mogahed, Who Speaks for Islam diterjemahkan oleh
Eva Y Nukman dengan judul; Saatnya Muslim Bicara: Opini Umat Islam Tentang Islam, Barat, Kekerasan, Ham
dan Isu-Isu Kontemporer Lainnya (Cet. II; PT. Mizan Pustaka; Bandung, 2008), h. 98-99.
12
Mariane Pearl dan Sarah Crichton, A Miighty Heart: The Inside Story of Tha al-Qaeda Kidnapping
Danny Pearl, Diterjemahkan oleh Hilmi Akmal dengan judul The Heart Against al-Qaeda; Kisah Penculikan dan
Pembunuhan Daniel Pearl oleh al-Qaeda (Cet. I; Bandung: PT. Mizan Publika, 2008), h.22-28.
13
Adian Husaini, Jihad Osama versus Amerika (Cet I, Jakarta; Gema Insani Press, 2001), h. 150
18

Amerika pada Selasa, 11 September 2001, merupakan tragedi dan atau


peristiwa terdahsyat dunia di awal abad ke 21. Osama bin Laden dan
jaringan alQaedahnya yang tertuduh sebagai pelaku utama atas kehancuran
WTC, kelihatannya membawa dampak yang sangat buruk terhadap dunia
Islam. Dikatakan demikian, karena Presiden Amerika George Bush, secara
tiba-tiba mengeluarkan statemen “miring” bahwa “Islam adalah Teroris”.
Dalam hal ini, G. Bush mengumumkan kepada dunia bahwa :
Amerika diserang teroris biadab. Teroris itu adalah Osama bin
Laden. Teroris itu adalah Islam. Amerika tidak akan tinggal
Diam. Amerika akan membalas. Amerika tidak akan kalah.
Amerika sudah terbiasa berperang …. Ikut Amerika atau ikut
teroris. Tidak ada pilihan ketiga, apalagi pilihan keempat. Siapa
yang tidak mau ikut Amerika akan digebuk. Rezim yang tidak
mau memusuhi terorisme akan dicap sebagai rezim jahat14

Sedemikian keras pernyataan Bush, Jr. mengenai Islam dan


terorisme, sehingga dengan penuh rasa kebencian menganalogikan
Islam sama dengan teror. Dan tanpa pengadilan dan penelitian yang
mendalam, Islam telah diidentikkan dengan kekerasan.
Syamsi Ali (salah seorang alumni pesantren “Darul-Arqam”
Gombara) kini menjadi imam besar masjid New York. Pada sebuah
forum seminar bersama dengan Prof. William Lidle telah
menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap tuduhan ekstrimisme
dalam Islam. Sembari memberi contoh, Lidle mengutip peristiwa yang
terjadi di Indonesia dan menganalogikan bahwa semakin subur peran
serta kaum Muslimin Indonesia dalam kancah politik, maka semakin
subur pula ekstrimisme dan terorisme di negara tersebut 15. Oleh
Syamsi Ali tuduhan ini ditampik dengan mengemukakan berbagai
macam fakta bahwa dugaan Lidle tersebut adalah keliru. Ia kemudian
mengambil contoh tingkat partisipasi Amerika Latin terhadap agama
mereka sebagaimana terlihat bahwa gereja-gereja masih ramai dan
orang tua masih ketat mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-

14
Demikian pernyataan G. Bush yang dikutip oleh Adian Husaini. Ibid., h. ix
15
Lihat, Syamsi Ali, op. cit., h. 255.
19

anak mereka, namun dibalik semua itu, pernahkah kita mendengar


merka itu menjadi ancaman terhadap Amerika ? atau setidaknya
apakah mereka akan semakin radikal atau semakin ekstrim dengan
pengamalan agamanya ? Oleh Syamsi Ali semua itu dijawab dengan
“tidak”16.
Pengeboman menara kembar WTC sungguh menjadi momentum
bagi Amerika untuk melancarkan politik anti Islamnya di luar
Amerika, namun pada sisi lain dakwah Islam semakin intens
terselenggara di sana, bahkan lebih jauh lagi Alquran merupakan
bahan bacaan terlaris pasca kejadian WTC17. Meski demikian,
perlakuan terhadap Muslim setempat pasca pengeboman WTC
meningkat secara signifikan. Menurut Ulil Abshar Abdallah bahwa
kekerasan dan diskriminasi yang menimpa umat Islam, terutama yang
ada di Amerika semenjak peristiwa WTC telah mencapai 1717
kasus18dan kasus yang terbanyak (372 kasus) adalah pelecehan
seksual terhadap para muslimah yang berjilbab di Amerika19. Jilbab
adalah salah satu identitas Islam, dan karena itu mereka menganggap
bahwa setiap wanita berjilbab berpotensi memiliki hubungan yang erat
dengan terorisme. Di samping itu, yang lebih menggembirakan lagi
adalah berbondongbondongnya orang Amerika Serikat memeluk
Islam. Harian The New York Times melaporkan bahwa ada sekitar 25
ribu orang Amerika kini telah beralih memeuk islam, sejak tragedi 11
September 200120
Sebelumnya, seorang Afro-Amerika dan beragama Islam
memproklamir kan dirinya untuk maju dalam bursa anggota senat
negara bagian Minnesota. Keith Ellison-Muhammad berhasil
mengalahkan kandidat Alan Fain dari partai Republik yang beragama
Yahudi. Sungguh kejadian ini menjadi catatan tersendiri berbagai

16
Ibid. h. 257.
17
Ibid. h. 74.
18
Kasus-kasus tersebut, bentuknya bermacam-macam; meliputi penyerangan fisik (289 kasus);
pembunuhan (11 kasus); diskriminasi di tempat kerja (166 kasus); diskriminasi di Bandara (191 kasus)
diskriminasi lainnya yang dilakukan oleh aparat baik polisi maupun FBI (224 kasus); intimidasi di sekolah (74
kasus); perlakuan kebencian lewat email (315 kasus). Ulil Abshar Abdallah “Hasil Wawancara” dalam Kajian
Islam Utan Kayu, dimuat oleh Studi Kantor Berita Radio 68H, Jakarta, Kamis 11 Oktober 2001.
19
Ibid.
20
Lihat Harian The New York Times, edisi 22 Oktober 2001
20

kalangan untuk mereview kebijakan politik dalam negeri Amerika


kala itu. Terlebih lagi ketika akan diangkat sumpah, Keith Ellison
meminta untuk disumpah dengan menggunakan Alquran. Untuk
kebutuhan ini, Keith Ellison disumpah dengan menggunakan dua jilid
Alquran langka koleksi Thomas Jefferson, Presiden Amerika ke-3
(1801-1809) terbitan London 1764. Sebuah kebiasaan yang
bertentangan dengan kebiasaan yakni penggunaan Injil untuk sumpah
serupa21. Ketika pengambilan sumpah sebagai anggota senat, Kamis
15 Maret 2006 Dennis Prager seorang kolumnis dan juga penyiar
radio menyatakan bahwa perilaku Keith Ellison sungguh merupakan
sebuah perbuatan yang melemahkan kebudayaan Amerika22.
Keith Ellison terpilih sebagai anggota senat di usia 43 tahun dan
sebelumnya berprofesi sebagai pengacara. Saat pertama perpilih Ia
banyak diisukan memiliki hubungan dekat dengan seorang pemimpin
kelompok radikal Nation of Islam (NOI). Glenn Beck dari CNN
ketika mewawancarainya dalam sebuah acara TV mempertanyakan
hal tersebut, lalu oleh Keith dijawab dengan lantang bahwa tingkat
patriotik yang ia miliki tidak perlu dipertanyakan lagi dan bahwa
konstituennya akan jauh lebih patriotik ketika memilihnya sebagai
salah seorang anggota Senat negara bagian Minnesota23. Dalam
pidato kemenangannya Keith berujar bahwa sjarah telah mencatat
bahwa hari ini kita telah melakukan perubahan sejarah dan sejarah
juga memperlihatkan bahwa seorang kandidat telah mampu
memenangkan kampanye pemilihan dengan 100 % kampanye positif
dan sukses melawan oposisi yang sangat keras sekalipun24.

21
Anwar Holid, Barack Hussein Obama: Kandidat Presiden Amerika yang Punya “Muslim Connection”,
(Cet. IV; Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009), h. 37-39.
22
Ibid.
23
Ibid., h. 41
24
Ibid.
21

E. Perkembangan Islam di Benua Asia


1. Asia Sebelum Islam
Berbicara mengenai keadaan Asia sebelum Islam tidak bisa lepas
dari sejarah keberagamaan bangsa Arab sebelum masa kerasulan
Muhammad. Mayoritas bangsa Arab kala itu –meskipun Yahudi dan
Kristen sudah memasuki wilayah Jazirah Arab– merupakan
penyembah berhala dan penganut kepercayaan terhadap para dewa.
Uniknya, meskipun mereka sama-sama penyembah berhala, namun
berhala yang menjadi sesembahan suatu kabilah berbeda dengan
berhala yang menjadi sesembahan kabilah lain. Hubal (dewa terbesar),
Lata (dewa tertua), Uzza (secara hierarkis berkedudukan di bawah
Hubal), dan Manat, merupakan “dedengkot” para dewa yang secara
berurutan masing-masing terletak di Ka‟bah (Makkah), Taif, Hijaz,
Yatsrib (sekarang Madinah) dengan Ka‟bah sebagai pusat berhala-
berhala mereka25.
Mereka (bangsa Arab) mempunyai sekumpulan dewa-dewa pagan
dan beribadat di tempat-tempat suci para dewa itu, namun tidak
mengembangkan mitologi yang menjelaskan relevansi dewa-dewa dan
tempat-tempat suci ini bagi kehidupan ruhani. Mereka tak memiliki
pandangan tentang kehidupan setelah mati, namun mereka pecaya
bahwa dahr, yang dapat diterjemahkan sebagai waktu dan nasib,
sangatlah penting –sebuah sikap yang barangkali esensil dalam
masyarakat yang angka kematiannya begitu tinggi26
Dari penjelasan singkat tersebut, dapat diambil suatu pemahaman
bahwa mayoritas bangsa Arab kala itu adaah penyembah berhala.
Mereka menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan mereka. Jika
bangsa Arab saja kala itu belum beragama Islam hingga datangnya
Nabi Muammad Saw, maka secara otomatis dapat diambil kesimpulan
bahwa negara-negara lain pun belum ada yang beragama Islam.

2. Islam di Benua Asia


a) Islam di Asia Barat

25
Lihat Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 15
26
Karen Armstrong, Sejarah Tuhan terj. Zainul Am (Bandung: Mizan, 2014), h. 213
22

1) Saudi Arabia
Kawasan dengan luas mencapai kurang lebih 2.2500.000
km2 menjadikan Saudi Arabia yang terletak di benua Asia
bagian Barat Daya sebagai pemilik kawasan terbesar
semenanjung Arab27. Secara garis besar, masa pemerintahan
di Arab Saudi terbagi menjadi tiga periode, yaitu tahun 1139-
1233 H/1726-1817 M (periode pertama), tahun 1235-1309
H/1819-1891 M (periode kedua), dan tahun 1319 H/1901 M-
sekarang (periode ketiga). Periode pertama ditandai dengan
adanya perjanjian pada tahun 1157 H/1744 M antara
Pangeran Muhammad bin Sa‟ud –pemimpin Ad-Dir‟iyah–
dengan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab yang
menyepakati untuk ditegakkannya syariat Islam secara
murni28. Sementara itu, periode kedua ditandai dengan
kembalinya Turki bin Abdullah ke Ad-Dir‟iyah, dan periode
ketiga diawali dengan diusirnya keluarga Ar Rasyid dari
Riyadh oleh Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman29.
Dengan adanya perjanjian antara Pangeran Muhammad
Sa‟ud dengan Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab
menjadikan Saudi Arabia terikat dengan aliran Wahhabi yang
berafiliasi kepada madzhab Hambali. Namun demikian,
secara otoritatif Saudi Arabia tidak melarang eksisensi
mazhab Sunni lainnya selagi tidak bertentangan dengan
aturan yang diberlakukan oleh pihak kerajaan.
2) Irak
Negara dengan konflik tak berujung hingga saat ini
merupakan salah satu negara Islam di wilayah Asia Barat.
Negara dengan luas wilayah seluas 438.317, pada tahun 1419
H/1998 M berpenduduk sejumlah 23.000.000 jiwa, dengan
prosentase kaum muslimin sebesar 97 %. Menurut data yang
ada, kaum muslimin Irak secara umum terbagi menjadi dua

27
Lihat Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban..., h. 276
28
Lihat Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban..., h. 276
29
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban..., h. 277.
23

kubu, yaitu kubu pengikut Ahlussunnah (Sunni) dan kubu


pengikut Syi‟ah (Syi‟i). Negara yang menyandarkan
perekonomiannya pada minyak ini tak begitu banyak
penduduk yang beragama Yahudi dan Nasrani30.

b) Islam di Asia Timur


Cina, Hongkong, Jepang, Makau, Mongolia, Korea Utara,
Korea Selatan, dan Taiwan merupakan sederetan yang termasuk
dalam kawasan Asia Timur. Adapun dalam kajian ini, penulis
hanya akan memfokuskan penjelasan pada perkembangan Islam
di Cina. Cina adalah selain nama negara ini sudah dikenal sejak
zaman Rasulullah Saw, negara ini juga termasuk negara yang
dikenal dengan komunis dan konfusiusnya.
Cina, meskipun tidak pernah dikenal sebagai negara Islam,
akan tetapi telah memiliki hubungan dengan Arab sejak sebelum
lahirnya Islam. Pada saat munculnya Islam, kaum Muslimin juga
mulai mengenal Cina31.
Nabi sendiri pernah mengatakan dalam sebuah hadits yang
isinya memerintahkan untuk menuntut ilmu sampai ke Cina. Ini
artinya bahwa Cina kala itu telah memiliki peradaban yang sudah
cukup maju meskipun bukan berkaitan dengan peradaban Islam.
Secara garis besar, Islam masuk ke daratan Cina melalui dua
jalur, yaitu jalur laut dan jalur darat. Jalur laut dimulai dari
pelabuhan Siraf yang berada di atas teluk, melewati pantai-pantai
India, Selon, dan Melayu, hingga ke beberapa pelabuhan di Cina
Selatan. Adapun jalur darat, dimulai dari pantai-pantai Syam
melewati Iraq dan Iran, lalu selanjutnya terdapat dua pendapat.
Pendapat pertama yaitu melalui Turkistan kemudian melalui
Samarkand yang dikenal dengan Jalur Sutera, sedangkan

30
Lihat Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban..., h. 280
31
Lihat Muhammad Ali al-Hamsyari dkk., Al-Qamus al-Islami li al-Nasyi‟in wa al-Syabab al-Juz al-„Asyir:
Intisyaru al-Islam fi Asia (Riyad: Maktabah al-Ubaikan, 1997), h. 99.
24

pendapat yang kedua adalah melalui Kasymir yang dikenal


dengan Jalur Rempah-rempah32.
Perkembangan Islam di Cina tidak jauh berbeda dengan
perkembangan Islam di negara-negara non-Islam lainnya. Sebagai
agama dengan pemeluk minoritas, muslim di Cina berusaha
menunjukkan eksistensinya dengan membangan beberapa fasilitas
penduung keagamaan seperti masjid, madrasah, serta sejumlah
yayasan dan badan wakaf. Sekalipun demikian, muslim Cina
bukanlah merupakan sebuah kelompok yang terorganisisr.
Mereka tidak memiliki unsur kesatuan diantara sejumlah jamaah
yang beragam, dan Hui telah tersebar luas di seluruh penjuru
wilayah negeri Cina. Dinasti Manchu memperlakukan Hui
melalui sebuah kebijakan pragmatis berupa penekanan terhadap
yang menentang dan toleransi terhadap keberagaman agama.
Sepanjang identitas Muslim tidak bertabrakan dengan
konformitas lahiriah mereka, maka identitas tersebut dapat
diterima bagi bangsa Cina. Situasi berdampingan seperti ini
berlangsung hingga berkobarnya sejumlah pembenrontakan
Muslim pada abag kesembilanbelas33.

c) Islam di Asia Selatan


Perkembangan Islam memang tak diragukan lagi setelah
terbukti mampu menaklukkan berbagai wilayah di beberapa
belahan dunia termasuk benua Asia. Asia Selatan merupakan
belahan benua Asia yang memiliki peradaban Islam cukup maju.
India, salah satu negara di kawasan Asia Selatan yang memiliki
perkembangan Islam cukup pesat terbukti dengan berdirinya salah
satu tiga kerajaan besar yang sangat terkenal dalam sejarah Islam,
yakni kerajaan Mughol.
Islam di anak benua India diperkenalkan dalam bentuk
sebuah peradaban yang telah berkembang yang diwarnai dengan
budaya pertanian (agrikultural), urbanisasi, dan keagamaan yang

32
Lihat Muhammad Ali al-Hamsyari dkk., Al-Qamus al-Islami..., h. 99
33
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian kesatu & kedua, h. 665
25

terorganisir secara mapan. Sementara itu peradaban India


diwarnai sistem kasta, Hinduisme Brahmanik dan keyakinan
Budha, dan diwarnai dengan dominasi elite Rajput dan elite
politik Hindu lainnya34.
Hampir semua wilayah India telah dikuasai oleh Islam. India
yang notabene kala itu didominasi oleh agama Hindu dan Budha,
pada akhirnya dapat dikuasai juga oleh pasukan Islam hingga
berdirilah sebuah kerajaan yang cukup terkenal yaitu kerajaan
Mughal.
Sejarah kontemporer umat Muslim di anak benua India
bermula dari hancurnya imperium Mughal dan pendudukan
pemerintah Inggris di India. Permasalahan ini berujung pada
terpecahnya anak benua India menjadi tiga wilayah yaitu India
yang didominasi oleh Hindu, Pakistan, dan Bangladesh yang
keduanya didominasi oleh Muslim35.
Pembentukan masyarakat Muslim di India dapatlah dipahami
dari sisi kompleksitas warisan negara Mughal yang legitimasinya
dibangun berdasarkan term Islam, kosmopolitan, dan term bangsa
India, dan kompleksitas warisan keagamaan Muslim yang sangat
berpengaruh baik ketika masa kemerdekaan maupun masa
perpecahan. Struktur masyarakat Mughal yang pluralistik
memungkinkan berkembangnya berbagai alternatif identitas
Muslim yang diwujudkan dalam term kesukuan, kasta, pekerjaan,
atau term etnis. Ketika masyarakat ini menghadapi gejolak yang
lebih besar dar dominasi bangsa Eropa abad ke-19 dan ke-20, elit
politik dan keagamaanya yang pluralistik bersimpangan jalan
dalam merumuskan kepentingan mereka apakah dalam bentuk
identitas etnik, nasional, atau dalam bentuk identitas agama, dan
ketika memilih bentuk identitas keagamaan, apakah dengan
menekankan aspek politik-komunal Islam atau menekankan aspek
personaletik Islam. Di anak benua India ini kompleksitas

34
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian kesatu & dua, h. 672.
35
Lihat Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam Bagian ketiga terj. Ghufron A. Mas‟adi (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2000), h. 261.
26

kelembagaan Muslim dan warisan kultural memugkinkan


keragaman, sesuai dengan situasi yang sedang berkembang36.
Berkaitan dengan aspek lain di luar politik dan keagamaan.
Secara umum, pendidikan Muslim mengalami kemajuan pada
masa kerajaan Islam meskipun sistemnya sering berganti-ganti
seiring pergantian pemimpin, sedangkan setelah runtuhnya
kekuasaan Islam, pendidikan Muslim pun mengalami
penurunan37.

d) Islam di Asia Tengah


Perkembangan Islam di Asia Tengah berkaitan erat dengan
perkembagan pereadaban Islam di Iran. Islam pertama kali
tersebar ke wilayah ini sebagai akibat dari penaklukan Arab
terhadap Iran dan Transoxania dan perpindahan kalangan
pedagang Muslim dan kaum sufi dari wilayah perkotaan ke
padang rumput38 terjadi pada akhir abad ketujuh.
Kedua wilayah tersebut juga berhubungan melalui migrasi
Turki pada abad sepuluh sampai abad empat belas yang
mengantarkan bangsa Asia Tengah ke Iran dan mengantarkan
kultur kerajaan Iran dan peradaban Islam ke Asia Tengah.
Penaklukan ini berlangsung pada masa Dinasti Umayyah yang
kala itu mengadakan ekspansi ke wilayah Timur dengan
menduduki beberapa wilayah di Asia Tengah yang meliputi
wilayah yang berada di antara sungai Sayhun dan Jayhun39.
Walaupun Afghanistan merupakan salah satu pusat utama
penganut Budha, namun Islam telah menjadi dominasi sejak abad
ke-10, bahkan Islam menjadi agama negara yang dianut mayoritas
penduduk. Muslim Afganistan bnyak menganut madzhab Hanafi
atau termasuk sekte Sunni40.

36
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam Bagian ketiga, h. 307-308
37
Lihat George Walter Prothero, Sejarah Islam Klasik..., h. 142.
38
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian kesatu & dua, h. 637.
39
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban..., h. 107.
40
Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban..., h. 287.
27

Berkaitan dengan perkembangan pendidikan di Afghanistan,


Amir Abdur Rahman membuka sekolah raja di Kabul. Pelajaran
tentang Jihad menjadi bahasan inti dalam kurikulum. Tujuan
pendidikannya yaitu agar alumni atau output lembaga ini kelak
menjadi qazi atau mufti.

e) Islam di Asia Tenggara


Umat Islam merupakan mayoritas pendudukan Asia
Tenggara, khususnya di Indonesia, Malaysia, Pattani (Thailand
Selatan), dan Brunei41. Islam masuk di Asia Tenggara sejak Abad
VII didasarkan bukti arkiologis berupa batu nisan yang
bertuliskan arab kufi dengan menyebut nama Ahmad bin Abu
Ibrahim bin Abu Aradah alias Abu Kamil wafat pada hari Kamis,
29 Safar 431 H. ditemukan di jalur pelayaran dan perdagangan di
Pharang, Campa Selatan, yang kini masuk daerah Vietnam42.
Seiring berjalannya waktu, Islam mulai tersebar ke beberapa
negara di Kawasan Asia Tenggara hingga akhirnya muncullah
kerajaa-kerajaan Islam yang di antara kerajaan-kerajaan tersebut
berada di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya kerajaan-kerajaan
itu lah maka Islam di Asia Tenggara sudah mulai mapan dalam
segala lini termasuk politik, ekonomi, hingga pendidikan.
Terdapat tiga teori islam masuk ke Asia Tenggara. Teori
pertama menekankan peran kaum pedagang yang telah
melembagakan diri mereka di beberapa wilayah pesisir Indonesia,
menikah dengan beberapa keluarga lokal, dan yang telah
menyumbangkan peran diplomatik, dan pengakaman
internasional terhadap perusahaan perdagangan para penguasa
pesisir43.

41
Rahmawati, “Islam di Asia Tenggara”, Rihlah vol. II, no. 1, (2014), p. 104-113. Diakses pada 24 Maret
2020.
42
Andi Herawati, “Eksistensi Islam di Asis Tenggara”, Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 4,
no. 2, (2018), p. 119-129, diakses pada 24 Maret 2020.
43
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam bagian kesatu & dua, h. 720.
28

Teori kedua, yaitu teori misionari kaum sufi, merupakan teori


yang menekankan peran kaum sufi khususnya yang berasal dari
Gujarat, Bengal, dan Arabia dalam menyebarkan Islam ke
wilayah Asia Tenggara. Kedatangan para sufi bukan hanya
sebagai guru tetapi sekaligus juga sebagai pedagang dan politisi
yang memasuki lingkungan istana para penguasa, perkampungan
para pedagang, dan memasuki perkampungan di wilayah
pedalaman44.
Teori ketiga yang disebut dengan teori solidaritas
dikarenakan teori ini menekankan pada solidaritas para pembawa
ajaran Islam terhadap rakyat jelata atau bukan penguasa. Islam
telah menyumbang sebuah landasan ideologis bagi kebijakan
individu, bagi solidaritas kaum tani dan komunitas pedagang, dan
bagi integrasi kelompok parochial yang lebih kecil menjadi
masyarakat yang lebih besar45. Faktor yang memperngaruhi
perkembangan islam di Indonesia yaitu46 :
1) Melalui perdagangan
Para pedagang Muslim dari Arab, Gujarat, Persia yang
berdatangan ke wilayah Nusantara umumnya tinggal selama
berbulan-bulan di pusat perdagangan. Sambil menunggu
angin musim yang dimanfaatkan untuk berlayar kembali ke
Negara asal, kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengadakan
transaksi dengan para pedagang setempat
2) Melalui jalur dakwah
Pusat-pusat perdagangan di pesisir Utara Jawa, yakni Gresik,
Jepara, Cirebon, Banten, sejak akhir abad ke-15 M dan
permulaan abad ke 16 M telah menunjukan kegiatan
keagamaan oleh para wali di Jawa, hingga kemudian lahirnya
kerajaan Islam Demak. Sejak itu, perkembangan wilayah
pengaruh islam di Jawa telah dapat berperan secara politik.
Sesuai dengan ajaran islam, setiap muslim adalah “dai”
44
Ibid
45
Ibid
46
Budi Sulistiono, Pembekalan (couching) Penelitian Sejarah Perkembangan agama dan Lektur
Keagamaan, (2005)
29

3) Jalur perkawinan
Semakin berkembangnya perdagangan, semakin banyak pula
para pedagang islam dari persia, arab, gujarat yang datang ke
Nusantara, bahkan banyak diantara mereka yang kemudian
menetap di berbagai wilayah Nusantara.
Daerah pemukiman mereka disebut pekojan. Banyak diantara
mereka kemudian menikah dengan anggota masyarakat
setempat, Jika wanita dinikahinya itu berasal dari golongan
elite, setidaknya akan berpengaruh dan mendukung bagi
proses dakwah islamiyah terhadap masyarakat.
4) Jalur Kesenian
Penyebaran agama islam dengan menggunakan sarana
kesenian, disesuaikan dengan kondisi pada masanya. Saat itu
kebudayaan pra islam (pra sejarah, klasik) masih sangat kuat
dan menyebabkan para mubaligh memanfaatkan kesenian
sebagai sarana syiar agama. Misalnya, di Jawa menggunakan
wayang kulit, gamelan, dan sebagainya
5) Jalur Pendidikan
Para mubaligh yang menetap di Nusantara kemudian
membangun pesantren guna untuk mengajarkan islam kepada
anak-anak muslim. Salah satu pesantren yang dibangun
adalah Pesantren Ampel Denta yang dibangun oleh Sunan
Ampel di daerah Denta, Surabaya.

F. Dampak Peradaban Islam Terhadap Dunia Modern47


Hal yang menarik perhatian dari pergantian peradaban-peradaban
adalah sesungguhnya peradaban yang datang belakangan berdiri di atas

47
Youchenky, Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia, Diakses di
https://youchenkymayeli.blogspot.com/2015/09/pengaruh-peradaban-islam-terhadap-dunia.html. Pukul
23.30 WIB
30

peradaban yang lama. Seperti inilah letak pengaruh peradaban Islam


terhadap peradaban barat modern yang datang setelahnya. Pengaruh
tersebut mencakup berbagai bidang dan mendominasi berbagai tingkat
peradaban di barat modern secara umum. Oleh karena itu, ada beberapa
pengaruh peradaban Islam yang paling menonjol terhadap peradaban
barat, sebagai berikut:
1. Bidang Akidah dan Undang-Undang
Menarik memang ketika melihat sub pembahasan ini, karena
Islam mempengaruhi peradaban barat dari sisi akidah. Padahal jika
meninjau peradaban mereka kini, sangatlah jauh perbedaan yang
terjadi dari sisi akidah antara akidah Islam atau dunia Timur dan dunia
barat/ modern. Tetapi apabila meninjau akar historisnya maka tidak
dapat disangkal akidah barat sebelum Islam hadir , terdapat banyak
sekali paham bodoh dengan penyembahan yang tidak jelas sama
sekali, singkatnya itulah tradisi kaum pagan.
Orang yang mempelajari sejarah agama Eropa dan gereja Nasrani
dapat melihat pengaruh rasionalitas Islam dalam kecenderungan
pembaharu dan pemberontak sistem keuskupan yang berlaku.
Antaranya, ada pemberontakan oleh Martin Luther King yang
memunculkan Kristen Protestan. Gerakan ini muncul atas penolakan
Martin Luther terhadap sistem Katolik yang berada di Vatikan.
Selanjutnya, dikalangan Nasrani muncul gerakan penolakan
tradisi pengakuan dosa dihadapan pastur yang dianggap tidak relevan.
Mereka mengajak agar manusia mengakui dosa dengan jalan
mendekatkan diri kepada Allah selayaknya yang dilakukan oleh
kalangan muslimin. Gerakan ini terjadi di Septimania sekita abad VIII
M atau II/ III Hijriah. Lalu pada tahun 108 H./ 726 M Imperatur
Romawi Louis III mengeluarkan aturan mengenai larangan
pensakralan gambar-gambar dan patung-patung. Kemudian tahun 112
H./ 730 M mengeluarkan keputusan lagi terhadap gambar-gambar dan
patung patung adalah bentuk paganisme.
Pengaruh peradaban Islam lainnya dalam bidang hukum dan
undang-undang terdapat pada proses penerjemahan maszhab-mazhab
fikih dan undang undang Islam ke semua bahasa karena saat itu eropa
31

tidak memilki sistem yang sistematis dan undang undang yang adil.
Hal ini dapat dibuktikan dengan kemiripan undang-undang Perancis
dengan Mazhab Maliki. Ketika itu Napoleon sekitar awal abad XIX
menaklukkan Mesir, kitab kitab mazhab Maliki yang termahsyur
diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis.
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Salah satu bidang yang paling menonjol untuk menunjukkan
pengaruh Islam terhadap dunia barat adalah dalam bidang ilmu
pengetahuan. Nama-nama seperti Averroes, Avicenna dan lain lain
adalah sekian dari beberapa ilmuan muslim yang diakui oleh barat.
Ilmu kedokteran, farmasi, matematika, kimia, optik, geografi,
astronomi dan lain sebagainya adalah bukti terkuat pengaruh Islam di
bidang Ilmu pengatahuan. Banyak kalangan barat atau orientalis yang
mengakui bahwa kaum muslimin menjadi guru mereka selama kurang
lebih enam ratus tahun.
Bidang sastra sangat banyak kontribusi kaum muslimin, dapat
dilihat dari menyebarnya manuskrip Alf Laila wa Laila atau One
Thousand Nigths and One yang belakangan dikenal dengan nama
Arabian Nights yang telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa
salah satunya bahasa Perancis dengan judul Les Mille et Une Nuits
oleh orientalis Antoine Galland. Adapun karya lainnya seperti Cerita
Ali Baba dan Empat Puluh Pencuri atau Sinbad Sang Pelaut. Selain itu
karya mistik Jalaluddin Rumi yang berjudul Matsnawi berupa
kumpulan puisi 40.000 syair rimaganda, yang telah didiktekan Rumi
kepada murid dan asistennya, Husamuddin. Terjemahan Matsnawi ke
dalam bahasa Eropa telah dikerjakan selama abad ke XIX.
Dalam bidang Kedokteran, dua ahli kedokteran muslim telah
menuliskan buku teks-teks ilmu pengobatan yang menjadi buku
standar bagi sekolah ilmu pengobatan Eropa hingga mendekati abad
ketujuh belas. Mereka adalah ar-Razi atau Rhazes yang telah
mempelopori penemuan karakter penyakit menular dan memberikan
penanganan klinis pertama terhadap penakit cacar, serta Ibnu Sina
atau Avicenna yang telah menemukan karakter penyakit menular
terhadap air. Konsep mereka berdua dikembangkan oleh Ibnul Khatib
32

dan Ibnul Baitar seorang diantara ahli farmasi muslim besar, yang
telah menemukan sebanyak 1400 jenis obat-obatan. Adapun Ibnu
Haitsam dikenal sebagai Alhazen, menulis sebuah buku besar tentang
optik berjudul Optical Thesaurus. Ia mengembangkan teori
“pemfokusan, pembesaran dan inversi bayangan mata”.
Dalam bidang musik, umat muslim saat itu memperkenalkan
banyak instrumen musik islami seperti lute (al-lud), pandore (tanbur)
dan gitar (gitara). Kontirbusi Muslim yang penting terhadap warisan
musik mensural dalam noot dan mode ritmik. Tarian Morris di Inggris
berasal dari Moorish mentas (Morise). Spanyol banyak menerapkan
model model musikal untuk sajak dan rima syair dari kebudayaan
Muslim.
Dalam bidang industri yang masuk kategori ilmu pengetahuan
pengembangan kertas oleh kaum muslimin menjadi salah satu bukti
nyata betapa kuatnya pengaruh Islam terhadap barat. Pengembangan
kertas ini dimulai ketika kaum muslimin memindahkan tawanan dari
China ke Samarkand. Di antara tawanan tersebut ada yang ahli
membuat kertas sehingga industri kertas tampak semarak di
Samarkand. Kemudian improvisasi dilakukan sehingga bahan yang
lebih halus seperti katun dan kapas menjadi bahan kertas selanjutnya.
Pada masa Harun Ar-Rasyid pabrik kertas tersebut bermunculan
diwilayah kekuasaan Abbasiyah. Sehingga dunia barat sudah mulai
mengenal industri kertas yang sebenarnya merupakan salah satu
penopang dunia ilmiah dan dunia rohani.
Selanjutnya pengaruh peradaban Islam terhadap dunia modern
dapat dilihat dari minat mereka terhadap filsafat dari para filusuf
Islam. Filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad
ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5,
Muhammad ibn Abd al-Rahman (832-886 M). Tokoh utama pertama
dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad ibn
al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yang
kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asa, sebuah
dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun
1185 M. Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya
33

seorang pengikut Aristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat


dalam Islam, yaitu Rusyd dari Cordova.
3. Kemegahan Arsitektur
Sudah menjadi konsekuensi logis dari sebuah kemajuan keilmuan
adalah pesatnya pembangunan fisik yang disertai dengan nuansa-
nuansa arsitektur yang megah, baik di bidang laboratorium, istana,
tempat ibadah, perpustakaan maupun terkait dengan pertanian. Orang-
orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi.
Kalau dam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat untuk
konservasi. Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan
memperkenalkan roda air asal Persia yang dinamakan na’urah
(Spanyol Noria).
Namun pembangunan fisik yang paling menonjol adalah
pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana,
masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan yang
megah adalah masjid Cordova yang di bangun pada masa ‘Abd al-
Rahman al-Dakhili, kota al-Zahra, kota termegah yang dibangun oleh
‘Abd al-Rahman III dan kota Granada yang cantik dan megah dengan
istana al-Hamra’ yang sangat terkenal di dunia, Istana Ja’fariyah di
Saragosa, tembok Toledo, istana al-Makmun dan mesjid Seville.
Cordoba juga terkenal dengan universitasnya, yaitu Universitas megah
Cordoba yang di bangun oleh al-­Haqam II ‘Abd al-Rahman III (961-
976).
Pada saat penaklukan oleh orang orang Islam, keadaan sosial,
politik dan ekonomi Spanyol sangat menyedihkan. Berada dibawah
kepemimpinan umat Kristen Roma yang korup dan sangat tidak
efisien.[20] Sehingga ketika Islam hadir segalanya menhadi lebih
baik. Mulai dari pertaniaan dengan pembangunan irigasi yang baik
memacu produksi yang baik pula sehingga mereka dapat membangun
kebun tebu, kapas, padi , jeruk , anggur, dan sebagainya. Karena
kemajuaan ekonomi, Spanyol mampu membangun beberapa kota
yang megah dan mempunyai banyak bangunan menumental.
Walaupun akhirnya Islam terusir dari wilayah Barat dengan cara
yang sangat kejam, tetapi Islam telah membidangi gerakan
34

kebangkitan di Eropa, gerakan kebangkitan kembali kebudayaan


Yunani klasik padan abad 14 M yang bermula di Italia, gerakan
reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M dan
pencerahan (aufklarung) pada abad ke 18 M.[21]
Berdasarkan dari beberapa rumusan masalah di atas maka dapat
dirumuskan pula beberapa kesimpulan mengenai pengaruh peradaban
Islam di dunia modern (barat), sebagai berikut:
Proses masuknya Islam ke dunia barat setidaknya ada tiga jalur
utama, pertama melalui penaklukan Spanyol pada tahun 711 M, pada
masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik yang mengijinkan Musa
bin Nusair untuk menginvasi Spanyol. Selanjutnya, Musa bin Nusair
mengutus Tarik bin Ziyad untuk menjalankan operasi tersebut dengan
12.000 pasukan. Tahapan selanjutnya dilangsungkan pada masa
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz pada tahun 717 M. Kedua,
ekspansi wilayah kaum muslimin ke Sisilia pada tahun 813 M
merupakan titik awal penguasaan wilayah tersebut dengan
dikuasainya kota Palermo. Ketiga, Reaksi gereja Vatikan dengan
mengawali Perang Salib pada abad ke XI M. Akhirnya perang salib
yang berlangsung lama ini, menjadi faktor yang paling nyata dari
pertukaran peradaban antara Islam dan barat kala itu.
Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi bukti mengenai
pengaruh peradaban Islam terhadap dunia modern (barat). Pertama,
dari sektor akidah serta undang-undang (sistem pemerintahan/ hukum)
yang menjadi kekurangan dunia barat selama berabad-abad. Kedua,
dari sektor Ilmu pengetahuan yang sangat fundamental karena
beragam ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi kini tidak
terlepas dari pengaruh Islam. Ketiga, yang paling terlihat dari bidang
arsitektur seperti Cordoba dan lain-lainnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam adalah salah satu agama yang mempengaruhi peradaban dunia.
Perkembangan islam di dunia terjadi dengan begitu pesat, mulai dari awal
memasuki suatu wilayah hingga sekarang menyebar luas di berbagai belahan
dunia seperti Benua Eropa, Asia, Afrika, Australia dan Amerika. Tak bisa
dipungkiri bahwa perkembangan islam di dunia memiliki dampak tertentu
terhadap kehidupan umat manusia.

Dampak dari perkembangan islam di dunia yang pertama yaitu dari sisi
akidah dan undang-undang. Meninjau akar historisnya maka tidak dapat
disangkal akidah barat sebelum Islam hadir , terdapat banyak sekali paham
bodoh dengan penyembahan yang tidak jelas sama sekali, singkatnya itulah
tradisi kaum pagan.

Kedua, dari sisi ilmu pengetahuan yaitu nama-nama seperti Averroes,


Avicenna dan lain lain adalah sekian dari beberapa ilmuan muslim yang diakui
oleh barat. Ilmu kedokteran, farmasi, matematika, kimia, optik, geografi,
astronomi dan lain sebagainya adalah bukti terkuat pengaruh Islam di bidang
Ilmu pengatahuan. Banyak kalangan barat atau orientalis yang mengakui bahwa
kaum muslimin menjadi guru mereka selama kurang lebih enam ratus tahun.

Ketiga, dari sisi kemegahan arsitektur yaitu pembangunan yang megah


adalah masjid Cordova yang di bangun pada masa ‘Abd al-Rahman al-Dakhili,
kota al-Zahra, kota termegah yang dibangun oleh ‘Abd al-Rahman III dan kota
Granada yang cantik dan megah dengan istana al-Hamra’ yang sangat terkenal
di dunia, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, istana al-Makmun dan
mesjid Seville.

35
36

DAFTAR PUSTAKA

Holid, Anwar. 2009. Barack Hussein Obama: Kandidat Presiden Amerika yang Punya
“Muslim Connection”. Bandung: PT. Mizan
Armstrong, Karen. 2014. Sejarah Tuhan terj. Zainul Am. Bandung: Mizan
M. Lapidus, Ira, Sejarah Sosial Umat Islam bagian kesatu & kedua, h. 665
Supriyadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam.
Rahmawat. “Islam di Asia Tenggara”. Rihlah vol. II, no. 1, (2014), p. 104-113. Diakses
pada 24 Maret 2020.
Herawati, Andi. “Eksistensi Islam di Asis Tenggara”, Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan
Islam, vol. 4, no. 2, (2018), p. 119-129, diakses pada 24 Maret 2020.
Sulistiono, Budi. 2005. Pembekalan (couching) Penelitian Sejarah Perkembangan
agama dan Lektur Keagamaan.
Youchenky, Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia, Diakses di
https://youchenkymayeli.blogspot.com/2015/09/pengaruh-peradaban-islam-
terhadap-dunia.html. Pukul 23.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai