Anda di halaman 1dari 6

Prolog

Memulai suatu penelitian yaitu didahului oleh pencarian topik penelitian. Topik
penelitian bisa bermacam-macam dan tergantung kepada kearah mana ketertarikan si
peneliti. Topik penelitian bisa didapat dari fenomena alam sekitar, kehidupan sehari-hari
atau malah di sengaja untuk mencarinya, seperti di internet, jurnal-jurnal, buku, riset orang
lain dan lain sebagainya. Di jaman yang bisa dikatakan tanpa batas seperti sekarang ini,
untuk melengkapi informasi dari berbagai sumber tersebut tidaklah begitu sulit.
Semua kegiatan pre riset atau sebelum penelitian dengan mengumpulkan semua
informasi yang dibutuhkan itu adalah langkah awal dalam menyusun suatu rencana
penelitian. Rencana penelitian adalah suatu produk dalam berbagai macam dan bentuk
yang berisi tentang maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Biasanya bentuk dari
rencana penelitian ini dituangkan dalam bentuk proposal. Di dalam prosposal inilah
direncanakan semua tentang peneitian yang akan dikerjakan. Mulai dari tujuan penelitian,
pertanyaan penelitian, metoda yang dipakai dan lain sebagainya. Proposal ini penting
karena akan menjadi panduan bagi peneliti dalam melakukan penelitiannya. Secara garis
besar peneliti tentu secara pasti telah mengetahui tujuan penelitiannya, namun dengan
pembuatan proposal, suatu saat di tengah penelitian peneliti bisa terbantu oleh hal-hal yang
tidak terpikirkan sebelumnya dalam mencapai tujuan yang dimaksud.

Manfaat Riset
Pertanyaan pertama yang muncul adalah apa manfaat riset selain untuk
memperoleh gelar? Pertanyan tersebut dapat dijawab dari dua sisi. Pertama secara
idealistik manfaat penelitian adalah memberikan suatu kesenangan dalam memecahkan
teka-teki, memiliki kepuasan dalam penemuan sesuatu yang baru dimana tidak ada orang
lain yang tahu, memberikan sumbangan yang besar/berharga bagi
kesejahteraa/pengetahuan manusia baik langsuang ataupun tidak langsung. Dan yang
kedua secara realistik antara lain:
 Bagi peneliti pemula, penelitian memiliki manfaat sebagai keuntungan secara
praktis yang dapat dinikmati segera, seperti keinginan untuk mendapatkan uang.
 Membantu kita untuk mengerti lebih baik tentang apa/sesuatu yang dipelajari. Dari
pemahaman yang dimiliki akan memberikan kesejahteraan rohani karena
terakumulasinya pengetahuan yang diperoleh dari penelitian.
 Keahlian riset dan menulis yang dipelajari sekarang akan dapat membantu dalam
pekerjaan kelak (untuk mengumpulkan informasi, menyusunnya dalam bentuk
yang rapi). Kemampuan/keahlian ini sangat mutlak diperlukan dalam era informasi.
 Kemampuan/keahlian riset dan menuliskannya tidak kalah penting karena dapat
digunakan oleh orang lain.
 Dengan menuliskan dalam bentuk apapun (buku, paper, dll) akan membantu kita
untuk memahami apa yang dikatakan oleh para ahli dan dapat memahami tentang
apa yang kita baca.
 Dengan melakukan riset memungkinkan kita melakukan pengalaman pertama
bagaimana pengetahuan itu dibentuk dari jawaban pertanyaan riset.
 Pengetahuan baru bergantung dari pertanyaan riset dan apa yang tidak diketahui,
bagaimana pertanyaan itu tidak bergantung pada diri sendiri tetapi juga untuk
kepentingan orang banyak.
Penulisan riset menuntut banyak waktu dan konsentrasi. Menuntut perhatian yang
lebih dibandingkan terhadap perhatian lain yang muncul disaat bersamaan. Penulisan riset
tidak dapat diartikan seperti ‘kecanduan’, karena kecanduan berkonotasi negatif yang
mangakibatkan aktifitas yang lain terlantar. Penulisan disini bermakna hanya meminta
waktu dan konsentrasi lebih untuk menuangkan dalam bentuk tulisan.

Kenapa Melakukan Riset


Riset adalah kegiatan untuk mencari solusi dan prediksi serta mencari informasi
yang dapat menjawab pertanyaan sehingga dapat dianalisis untuk mempermudah dalam
menyelesaikan suatu permasalahan. Contoh suatu problem adalah Anda ingin mengetahui
tingkat polusi di kota Bandung dan menyusun rekomendasi untuk mengatasi masalah
tersebut. Dan riset yang dilakukan adalah Anda mengumpulkan data/informasi tentang
tingkat polusi dan kemudian menganalisis, membuat kesimpulan dan rekomendasi.
Banyak diantara kita melakukan riset tetapi sedikit yang menuliskan apa yang
diperoleh dari riset tersebut karena riset yang kita kerjakan itu hanya untuk kepentingan
sendiri. Mahasiswa melakukan riset untuk apa? Kebanyakan mahasiswa melakukan riset
karena ingin menyelesaikan sarjana atau pascasarjananya tapi ada baiknya jika hasil
risetnya digunakan lagi untuk riset kedepan. Pada kenyataannya riset yang kita lakukan
akan menjawan apa yang kita percayai. Contoh tidak pernah ada orang yang ke planet
venus, tapi orang-orang percaya bahwa venus itu planet yang panas, kering dan

1
mempunyai banyak gunung. Tapi kepercayaan orang-orang ini adalah hal yang wajar
karena beberapa ilmuwan telah membuktikannya melalui teropong bintang dan hasilnya
dapat dicetak ke dalam buku dimana pembaca dapat langsung percaya bahwa rupa planet
venus adalah demikian. Cntoh yang lain diantaranya adalah:
 Perusahaan telepon melakukan riset bagaimana mengatur directory telepon.
 Lembaga survey Indonesia melakukan riset untuk mengetahui kecenderungan
pedapat masyarakat pada pemilihan presiden.
 Para pelajar melakukan riset untuk……………….

Kenapa Menuliskan Hasil Riset


Kebanyakan dari kita memahami bahwa tulisan kita tidak dibaca oleh masyarakat
umum, melainkan hanya guru/dosen kita. Lagipula, para pengajar tersebut sudah
mengetahui topik yang kita kerjakan. Jika para pengajar tersebut hanya menjawab dan
menunjukkan buku yang tepat, maka kita dapat berkonsentrasi dengan apa yang kita
kerjakan. Jadi apa yang kita dapatkan dengan menulis hasil riset kita selain untuk
membuktikan bahwa kita mampu melakukan pekerjaan riset kita?
Pertama adalah untuk mengingat. Hal ini penting karena tidak ada satu orangpun
yang dapat mengingat semua yang telah dikerjakannya secara utuh dan terstruktur. Secara
umum segala sesuatu pengetahuan atau penjelasan yang baru masuk di kepala kita, akan
sangat mudah hilang/lupa. Dari keterbatasan inilah diperlukan sebuah tulisan untuk
mengingat segala kegiatan yang telah dilakukan, termasuk hasil riset. Kebanyakan orang
dapat menjawab pertanyaan yang sulit hanya dengan bantuan menulis, menyusun daftar
sumber, menyusun kesimpulan riset, mencatat hasil laboratoium dan lain-lain. Apa yang
tidak kita tuliskan sepertinya akan mudah kita lupakan. Itulah salah satu alasan mengapa
para peneliti harus menuliskan penelitiannya. Menulis penelitian tidak harus menunggu
hingga akhir proses penelitian, melainkan para peneliti bahkan harus sudah memulai
penulisan risetnya sejak dari awal perencanaan penelitian hingga akhir penelitian, sehingga
peneliti akan memahami lebih baik apa yang ditemukan dan pemahamannya akan lebih
lama diingat. Sehingga sangat baik jika kita langsung menulis setelah mendapatkan suatu
informasi, kita bisa lebih mengingat apa yang telah kita dapat dan kita lakukan dalam suatu
penelitian, atau paling tidak kita ingat bahwa kita pernah menuliskan informasi tersebut
sehingga kita bisa mencari tahu dari catatan yang telah kita catat.

2
Kedua adalah untuk memahami, ketika kita menyusun dan menyusun kembali hasil
riset kita dalam cara baru, kita melihat hubungan baru dan perbedaan, kerumitan dan
komplikasinya dan akibatnya, jika tidak dilakukan penulisan, maka kita mungkin
kehilangan hal-hal tersebut. Bahkan seandainya pun kita dapat mengingat semua hal yang
kita temukan tetap saja kita membutuhkan bantuan untuk menggarisbawahi alasan-alasan
tentang perbedaan, memplot hubungan-hubungan yang rumit, mensortir ketidaksepakatan
diantara para ahli. Menulis tidak hanya menolong kita untuk memahami apa yang telah kita
pelajari, tetapi juga menolong kita untuk untuk melihat contoh yang lebih lebar artinya dan
lebih signifikan.
Ketiga adalah untuk mendapatkan perspektif, kita melepasan pikiran dari kepala
kita dan dipindahkan ke atas kertas, kita akan melihat hasil pikiran kita lebih terang,
sesuatu yang lebih jelas dan biasanya jauh dari kata-kata sanjungan. Kita memperbaiki
berpikir kita ketika kita mendorong menuliskannya dalam catatan, outlines, ringkasan,
komentar, dan betuk lain dari berpikir pada makalah/kertas. Perlunya kita menulis untuk
menjelaskan fenomena yang terjadi di balik data yang kita peroleh, karena dalam menulis
kita mengungkap ’kenapa’ data yang diperoleh tersebut mempunyai tren atau pola. Contoh:
gafik peningkatan konsentarsi CO2 di atmosfer di bawah ini.

Grafik di atas memperlihatkan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer dari tahun 1960
meningkat tajam hingga tahun 2010. Informasi yang kita peroleh hanya sebatas pola naik
itu saja jika kita tidak menuliskan hasil riset. Sebaliknya jika kita terbiasa menuliskan hasil
riset, maka kita tidak hanya dapat membaca kenaikan konsentrasi CO2 di atmosfer, tetapi
juga bisa menjelaskan kenapa fenomena ini bisa muncul. Kita bisa menjelaskan dari
berbagai sudut pandang, sehingga kita lebih dapat memahami proses terjadinya tren dari
grafik tersebut.

3
Ringkasnya, kita dapat berpikir lebih baik, lebih dapat mengingat, dan melihat lebih
jelas. Makin baik kita menulis makin kritis kita dalam membaca atau penulis yang baik
adalah pembaca yang kritis.

Kenapa menuliskan dalam makalah Resmi


Salah satu hal utama yang mendorong kita harus menulis dalam makalah resmi
adalah adanya reviewer. Sebuah makalah dikatakan resmi dikarenakan adanya orang lain
yang memandang makalah kita layak atau tidak untuk diterbitkan. Reviewer menyaring
dan menseleksi sebuah makalah untuk diterbitkan dan dapat dinikmati banyak orang.
Sehingga makalah yang kita tulis dapat dipertanggungjawabkan baik secara materil
ataupun moril. Reviewer juga berfungsi sebagai fungsi kontrol, artinya makalah yang kita
terbitkan terbebas dari plagiarisme.
Menulis merupakan bagian penting dari proses pembelajaran, berpikir, dan
pemahaman. Makin dalam/tinggi pendidikan kita, akan semakin mengubah Anda.
Pembelajaran dalam melakukan riset akan mengubah cara kita berpikir dengan
memberikan semakin banyak cara/jalan dalam berpikir.
Kita akan menjadi pribadi yang berbeda dalam melakukan riset, karena akan lebih
bebas dalam memilih apa yang akan kita lakukan dan mau menjadi apa yang diinginkan.
Mungkin alasan yang paling penting untuk menuliskan hasi riset dalam cara
pandang/harapan pembaca adalah bahwa menulis untuk orang lain lebih menuntut daripada
menulis untuk diri sendiri. Dari pernyataan tersebut kita dapat mengetahui bahwa pembaca
adalah dari semua kalangan, artinya tidak semua pembaca dapat langsung mengerti tulisan
kita sehingga dapat membuat mereka tidak mengerti tujuan tulisan kita yang
mengakibatkan kebosanan dari pembaca dan tidak meneruskan untuk membaca tulisan
kita. Ada baiknya kita berusaha membuat tulisan dengan bahasa yang sederhana dan
mudah dipahami oleh segala kalangan sehingga orang awampun mengerti apa yang kita
tulis, tujuan apa yang ingin kita sampaikan dan pada akhirnya dapat menarik kesimpulan
apa yang telah mereka baca dari tulisan kita. Sangat sulit dalam menyusun kata-kata yang
mudah dimengerti maka dari itu latihan dan pengalaman menulis sangat diperlukan.
Menulis makalah riset merupakan “cetakan” dari curahan pikiran kita. Hal tersebut
memungkinkan kita memberikan perhatian kepada apa yang sepantasnya bagi pembaca.
Menuliskan pikiran kita merupakan “pelepasan” dari memori/ingatan, pendapat, dan
keinginan kita, dan siap untuk dieksplor, diperluas, dikombinasikan, dan dimengerti lebih

4
lengkap, sebab kita bekerja sama dengan pembaca dalam suatu usaha bersama untuk
menciptakan pengetahuan baru. Secara ringkas : berpikir dalam bentuk tulisan dapat lebih
hati-hati, lebih terjaga, lebih lengkap, lebih menyeluruh, lebih terbiasa dengan perbedaan
pandangan-lebih bertenggang rasa/bijaksana-dibandingkan dengan hampir seluruh cara
berpikir kita yang lain.
Sesuatu yang lebih penting kita kerjakan adalah kita lakukan bersama orang lain.
Dengan begitu kita akan mengetahui apa pendapat orang lain dalam kelompok belajar atau
diskusi dengan buah pikiran kita, kita dapat mendapatkan suatu pengetahuan yang
mungkin diketahui teman belajar/diskusi yang kita tidak tahu dan kita juga bisa
mendapatkan kritik yang diberikan oleh orang lain, ingat bahwa kritikan adalah sebuah
kerjasama yang dapat membangun diri kita menjadi lebih baik. Kita berhubungan dengan
orang lain setiap waktu kita membaca buku menggunakan peralatan penelitian, atau
mengandalkan rumus statistik. Setiap waktu kita berkonsultasi dengan narasumber, kita
bersama dan dengan kebersamaan, memelihara pembicaraan yang mungkin puluhan tahun
dan bahkan ratusan tahun lamanya. Ini mengartikan bahwa kita jangan serta merta menelan
langsung apa yang disampaikan oleh narasumber, bisa saja kita tidak setuju atau
menambahkan dalam penulisan buku tersebut. Lebih baik jika kita juga mengajak kawan
diskusi yang juga membaca buku atupun alat penelitian atau rumus statistic yang sama
sehingga dengan berdiskusi kita dapat lebih memperkaya pengetahuan yang mungkin tidak
kita ketahui.

Daftar Pustaka
Booth, W.C., G.G. Colomb., J.M. Williams., 1995. The Craft of Research. The University
of Chicago. London.
Miharja, Dadang K,. 2004. Metodologi Penelitian Sains Kebumian. Jurusan Oseanografi
FITB. ITB.
http://www.lintasberita.com/Entertainment/Sains/Mengapa_Ilmuwan_Harus_Menulis_Ilmi
ah_Popular

Anda mungkin juga menyukai