Anda di halaman 1dari 6

SIKLUS UTAMA PROSES BISNIS PENJUALAN TUNAI DAN KREDIT

RESUME

diajukan untuk memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh
Vicky Dzaki Cahaya Putra S.E.,Ak., M.Ak.,

oleh:
Wida Nurul Aeni (5211181189)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019/2020
SIKLUS UTAMA PROSES BISNIS PENJUALAN TUNAI DAN KREDIT

A. Pengertian penjualan
Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan
dapat diperoleh laba. Banyak faktor selain usaha promosi termasuk segi pelayanan
atau pemberian service, harga yang cocok, juga bagian pimpinan perusahaan dapat
mengikuti order penjualan yang masih luas/terbuka. Maka aktivitas penjualan dapat di
kronologiskan sebagai berikut:

penerimaan
pesanan barang

pembuatan laporan
operasional penegasan pesanan
penjualan

pembuatan faktur pengiriman barang

Prosedur penjualan adalah urutan-urutan sejak diterimanya pesanan dari


pembeli pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan.
Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud
agar penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.
B. Macam-macam penjualan
1. Penjualan Tunai
Penjualan tunai adalah merupakan salah satu bentuk transaksi dari barang dan
jasa. Dalam transaksi penjualan secara tunai ini, penjual langsung menyerahkan
barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang kepada penjual.
Transaksi penjualan tunai dikatakan telah terlaksana apabila perusahaan telah
menerima  pembayaran dari pelanggan atas barang ataupun jasa yang kemudian
akan diserahkan oleh  perusahaan kepada pelanggan. Penjualan dilakukan oleh
perusahaan dengan cara mewajibkan  pembeli melakukan pembayaran harga
barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada
pembeli dan transaksi penjualan kemudian dicatat oleh perusahaan.
a. Prosedur-prosedur Penjualan Tunai
 Prosedur order penjualan
 Prosedur penerimaan kas
 Prosedur penyerahan barang
 Prosedur pencatatan penjualan tunai
 Prosedur penyetoran kas ke Bank
 Prosedur pencatatan penerimaan kas
 Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
b. Dokumen yang digunakan dalam system penjualan tunai
o Faktur penjualan tunai (FPT)
o Pita register kas (PRK)
o Credit card sales slip
o Bill of lading
o Faktur penjualan COD
o Bukti setor bank
o Rekap harga pokok penjualan
c. Siklus penjualan tunai
1) Customer
Customer melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan.
Lalu mendapatkan Bukti Pembelian. Setelah diproses, customer akan
mendapatkan kiriman barang dari Bagian Pengiriman. Barang yang
diterima lalu dicek apakah sama dengan Bukti Pembelian. Jika cocok,
customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan dan Bukti
Pembelian ke Bagian Pengiriman.
2) Bagian Penjualan
Setelah menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan
membuat Bukti Pembelian yang dirangkap 3, lembar pertama untuk
Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk
Bagian Keuangan. Dari Bukti Pembelian tersebut, Bagian Penjualan
membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk
Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Bukti Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman,
lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip
dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
3) Bagian Gudang
Dari Bukti Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian
Gudang menyiapkan barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke
Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima Surat Jalan dari
Bagian Penjualan sebagai arsip.
4) Bagian Pengiriman
Setelah menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari
Bagian Penjualan, lalu barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke
Customer.
Bukti Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh
Customer diberikan ke Bagian Penjualan.
5) Bagian Keuangan
Menerima Bukti Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar
pembuatan Laporan Keuangan yang dirangkap 2, yang pertama diberikan
ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.
6) Pemimpin
Menerima Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan
Penjualan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
2. Penjualan Kredit
Pelanggan datang ke perusahaan dan melihat barang yang diinginkan. Setelah
pelangganmendapatkan barang yang diinginkan dan cocok dengan harga yang
diajukan, pelangganmengajukan permohonan kredit, maka fungsi penjualan akan
memberikan formulir  penjualan kredit dan menjelaskan persyaratan untuk
mengajukan penjualan kredit.Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh
pelanggan, formulir tersebut diserahkankepada fungsi penjualan kembali beserta
data-data yang diperlukan untuk diperiksakelengkapannya, setelah di cek
kelengkapannya, fungsi penjualan akan mengirim formulir penjualan kredit dan
persyaratan yang diperlukan ke fungsi kredit.
a. Prosedur-prosedur penjualan kredit
o Prosedur penjualan
o Prosedur persetujuan kedit
o Prosedur pengiriman barang
o Prosedur pembuatan faktur
o Prosedur akuntansi penjualan kredit
b. Prosedur pesanan penjualan informasi
 Pesanan-pesanan yang belum dapat terpenuhi
 Kesanggupan untuk mengirim barang pada waktu tertentu
c. Dokumen yang digunakan pada proses penjualan kredit
 Penawaran harga
 Order form
 Memo
 Purchase order
 Surat pengantar supplier
 Berita acara penerimaan
 Surat jalan
 Surat perintah/permintaan pengeluaran barang
 Faktur
 Faktur pajak
 Kwitansi
d. Siklus penjualan kredit
 Customer
Customer melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan.
Lalu mendapatkan Bukti Pembelian. Setelah diproses, customer akan
mendapatkan kiriman barang dari Bagian Pengiriman. Barang yang diterima
lalu dicek apakah sama dengan Faktur Pembelian. Jika cocok, customer
menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan dan Faktur Pembelian ke
Bagian Pengiriman.
 Bagian Penjualan
Setelah menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan
membuat Faktur Pembelian yang dirangkap 3, lembar pertama untuk
Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk
Bagian Keuangan. Dari Faktur Pembelian tersebut, Bagian Penjualan
membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk
Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Faktur Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman,
lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan
lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
 Bagian Gudang
Dari Faktur Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian
Gudang menyiapkan barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke
Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian
Penjualan sebagai arsip.
 Bagian Pengiriman
Setelah menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari
Bagian Penjualan, lalu barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke
Customer.
Faktur Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh
Customer diberikan ke Bagian Penjualan.
 Bagian Keuangan
Menerima Faktur Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar
pembuatan Laporan Keuangan yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke
Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.
 Pemimpin
Menerima Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan
Penjualan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.

Anda mungkin juga menyukai