Anda di halaman 1dari 6

Konsep Aktualisasi dalam

Pelatihan Dasar CPNS


Guna menghasilkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Profesional yang berkarakter sebagai pelayan publik,
maka setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti pelatihan dasar (Latsar) selama
menjalani masa percobaan dalam satu tahun. Berdasarkan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018, telah
diatur bahwa Latsar dimaksud meliputi lima tahapan dengan empat agenda pembelajaran, yaitu: 
Tahap I: Agenda Sikap Perilaku Bela Negara
Tahap II: Agenda Nilai Dasar PNS
Tahap III: Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Tahap IV: Agenda Habituasi
Tahap V: Evaluasi Aktualisasi 
Masing-masing agenda pembelajaran di atas dimaksudkan agar peserta Latsar memiliki kompetensi
yang diukur berdasarkan beberapa kemampuan, berikut: 
a. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
c. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia; dan
d. Menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.

Pada Tahap IV Agenda Habituasi diharapkan setiap peserta Latsar terbiasa menerapkan Nilai-nilai
Dasar PNS yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
yang biasa disingkat ANEKA. Aktualisasi nilai dasar ANEKA tersebut, ditentukan oleh isu-isu aktual
yang diindentifikasi berdasarkan masalah-masalah dalam Pelayanan Publik, Whole of Government, dan
Manajemen ASN yang dipelajari dalam Agenda Kedudukan dan Peran (dukran) PNS. 

Guna memperoleh kepastian apakah nilai-nilai dasar PNS tersebut di atas sudah diterapkan atau tidak,
dalam kegiatan aktualisasi pada agenda habituasi, maka setiap peserta Latsar mesti memahami konsep
dan indikator dari masing-masing nilai dasar PNS tersebut. Namun dalam prakteknya, masih terdapat
sebagian peserta Latsar yang kebingungan dalam menentukan keterkaitan kegiatan dengan indikator
nilai dasar PNS ketika menyusun Rancangan Aktualisasi maupun dalam melaksanakan aktualisasi dan
menyusun Laporan Aktualisasi pada Agenda Habituasi. Hal ini terutama disebabkan oleh karena
kurangnya perhatian peserta terhadap indikator dari masing-masing nilai dasar PNS tersebut.

Pengenalan dan pemahaman tentang indikator dari masing-masing nilai dasar PNS, memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut: 
1. Membantu peserta Latsar dalam pembelajaran aktualisasi yang menuntut peserta untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar yang terdapat pada mata pelatihan ANEKA, berdasarkan isu-isu
aktual yang terkait dengan Dukran PNS.
2. Memiliki dasar pikir dalam menentukan nilai dasar apa yang akan melandasi pelaksanaan
kegiatan aktualisasi sesuai dengan tugas dan fungsi peserta Latsar selama masa off campus. 
3. Terkait dengan poin 2 di atas, peserta Latsar akan lebih mudah menemukan nilai yang relevan
dan mengungkap makna di balik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap
kegiatan.
4. Secara praktis, memudahkan peserta Latsar dalam menyusun Rancangan Aktualisasi maupun
dalam melaksanakan dan menyusun Laporan Aktualisasi pada Agenda Habituasi. 
Bertolak uraian di atas, maka setiap peserta Latsar perlu memberikan perhatian yang serius terhadap
indikator dari masing-masing nilai dasar PNS. Berdasarkan materi pembelajaran ANEKA pada Tahap II
(Agenda Nilai Dasar PNS) Latsar CPNS, dapat diketahui bahwa indikator dari masing-masing nilai dasar
PNS tersebut adalah sebagai berikut: 
Indikator Akuntabilitas, terdiri dari: (1) Tanggung Jawab; (2) Jujur; (3) Kejelasan Target, (4) Netral; (5)
Mendahulukan kepentingan umum (publik);  (6) Adil dan merata; (7) Transparan, (8) Konsisten dan
dapat diandalkan; serta (9) Partisipatif. 

1
Indikator Nasionalisme, meliputi: (1) Religius (taat pada ajaran agama masing-masing); (2) Hormat
menghormati; (3) Kerjasama; (4) Tidak memaksakan kehendak; (5) Jujur; (6) Amanah; (7) Adil; (8)
Persamaan derajat; (9) Tidak diskriminatif; (10) Mencintai sesama manusia; (11) Tenggang Rasa; (12)
Membela kebenaran; (13) Persatuan dan Kesatuan; (14) Rela berkorban; (15) Cinta tanah air; (16)
Memelihara ketertiban; (17) Disiplin; (18) Musyawarah; (19) Kekeluargaan, (20) Menghormati keputusan;
(21) Tanggung jawab; (22) Kepentingan bersama; (23) Gotong royong; (24) Kebersamaan; (25) Tidak
menyalahgunakan hak dan wewenang; (26) Hidup sederhana; (27) Kerja keras; dan (28) Menghargai
karya orang lain.
Indikator Etika Publik, yaitu: (1) Jujur; (2) Bertanggung jawab; (3) Integritas tinggi; (4) Cermat; (5)
Disiplin; (6) Hormat; (7) Sopan; (8) Taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; (9) Taat
perintah; dan (10) Menjaga rahasia (jabatan dan negara).
Indikator Komitmen Mutu, yakni: (1) Efektivitas; (2) Efisiensi; (3) Inovasi; dan (4) Berorientasi mutu. 
Indikator Anti Korupsi, terdiri dari: (1) Jujur; (2) Disiplin; (3) Tanggung jawab; (4) Kerja keras; (5)
Sederhana; (6) Mandiri; (7) Adil; (8) Berani; dan (9) Peduli. 

Hal yang menarik dari paparan indikator pada masing-masing nilai dasar ANEKA di atas adalah adanya
sejumlah indikator yang sama, antara satu nilai dasar dengan nilai dasar lainnya. Hal ini selalu
dipertanyakan oleh para peserta latsar, yakni dimanakah perbedaan dari indikator yang sama pada satu
nilai dasar dengan nilai dasar lainnya. Misalnya indikator “jujur”, indikator ini ada pada Akuntabilitas,
Etika Publik dan Anti Korupsi. Demikian pula dengan beberapa indikator lainnya. Contoh lainnya:
indikator ‘tanggung jawab” merupakan indikator dari nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
dan Antikorupsi.    
Jawaban atas pertanyaan di atas, adalah: pertama, tergantung konsepsi atau definisi dari nilai dasar
PNS yang bersangkutan dan konteks dari kegiatan yang berlangsung. Misalnya: indikator “jujur” yang
terkait dengan pertanggungjawaban keuangan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Hal ini lebih
dominan merupakan implementasi dari nilai dasar akuntabilitas dan anti korupsi. Sedangkan jujur dalam
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan pelayanan publik pada kegiatan aktualisasi,
dalam konteks ini lebih dominan sebagai implementasi dari nilai dasar Etika Publik. Selanjutnya untuk
indikator “tanggung jawab” dalam hal melaksanakan pekerjaan sampai tuntas. Indikator ini merupakan
wujud aktualisasi dari nilai dasar Akuntabilitas, Etika Publik dan Anti Korupsi. Hal ini disebabkan karena
ketiga nilai dasar tersebut sama-sama menekankan tentang tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas sampai tuntas, beserta bukti hasil kerjanya. Sedangkan bertanggung jawab melaksanakan tugas
demi kepentingan lembaga, daerah, bangsa dan negara merupakan wujud aktualisasi dari nilai dasar
Nasionalisme. 
Kedua, penentuan suatu indikator tertentu sebagai implementasi dari salah satu nilai dasar apapun, hal
itu merupakan hak dari pelaksana kegiatan (peserta Latsar) berdasarkan konteks kegiatan dan dasar
logika rasional yang dibangun oleh pelaksana aktualisasi yang bersangkutan. 
Ketiga, penentuan suatu indikator tertentu sebagai implementasi dari salah satu nilai dasar tertentu
merupakan hasil kesepakatan antara peserta dan mentor. Sebab kedua belah pihak ini sama-sama
berada di lapangan saat menjalani Agenda Habituasi sehingga kedua pihak ini yang mesti lebih tahu
fakta lapangannya.

Hal lain yang tidak kalah menariknya terkait dengan indikator nilai dasar di atas adalah indikator pada
nilai dasar Nasionalisme jauh lebih banyak (sekitar 28 indikator) dibanding dengan empat nilai dasar
lainnya (10 indikator ke bawah). Hal ini disebabkan karena hal mendasar yang dibahas dalam materi
nasionalisme adalah membangun kesadaran peserta Latsar untuk menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam masing-masing sila Pancasila (sebagai dasar negara) dalam pelaksanaan tugas
sebagai ASN, serta nilai-nilai dari tiga fungsi ASN (sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan
publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa). 
Dengan terbangunnya pemahaman yang baik dan benar tentang indikator masing-masing nilai dasar
PNS sebagaimana terurai di atas, diharapkan setiap peserta Latsar dapat melaksanakan aktualisasi
nilai-nilai dasar PNS dengan menggunakan indikator yang tepat pada Agenda Habituasi sebagaimana
yang diharapkan. Selanjutnya akan dengan mudah melakukan analisis dampak dalam menyusun
laporan aktualisasi (khusus bagi CPNS Golongan III). Pada akhirnya dapat terwujud ASN Profesional
yang dapat berfungsi dengan baik sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai
perekat dan pemersatu bangsa.
Salam Sukses…
Daud Amarato D.

2
 

Referensi:

Peraturan LAN RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015. Akuntabilitas PNS, Modul Pelatihan Dasar,
Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015. Nasionalisme, Modul Pelatihan Dasar,
Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015. Etika Publik, Modul Pelatihan Dasar, Jakarta:
LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015. Komitmen Mutu, Modul Pelatihan Dasar,
Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2015. Anti Korupsi, Modul Pelatihan Dasar, Jakarta:
LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS,
Modul Pelatihan Dasar, Jakarta: LAN RI.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 2017. Habituasi, Modul Pelatihan Dasar, Jakarta:
LAN RI.

BERBAGI
Label

Materi AjarPelayanan Publik dan Pemerintahan


LABEL: MATERI AJAR PELAYANAN PUBLIK DAN PEMERINTAHAN
LOKASI: INDONESIA
BERBAGI
Komentar

1.

Admin Edukasi PublikMinggu, 18 April 2021 18.24.00 WITA

Kepada peserta Latsar atau pembaca umumnya yang ingin komen, bertanya, atau berdiskusi lebih lanjut tentang ulasan di atas,
kami persilahkan untuk kita berbagi melalui kolom komentar ini. Terima kasih.

BALAS

Posting Komentar
Postingan populer dari blog ini

Melaksanakan Tugas Kedinasan Lain yang


Diperintahkan oleh Pimpinan: Narasi Indah
yang Bisa Disalahgunakan
Oleh Admin Edukasi Publik  Februari 03, 2021

3
Sepenggal kalimat: “Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan”, pada

judul di atas merupakan salah satu poin yang selalu tertuang dalam uraian tugas setiap pejabat dalam

lingkungan birokrasi pemerintahan. Pemahaman yang benar akan makna kalimat di atas, akan

terwujud penerapan yang benar. Sebaliknya pemahaman yang keliru, akan menimbulkan salah kaprah

dalam tataran implementasnya.  Jika kita mengamati fenomena berbirokrasi di berbagai lembaga

pemerintah maupun swasta, selalu ditemukan ada sejumlah oknum pejabat yang terlihat “bekerja

banyak dan banyak bekerja” hingga tampak sangat lelah dan melelahkan diri. Dalam birokrasi

pemerintahan, kadang ditemukan kejadian bahwa ada oknum pejabat yang lelah justru bukan karena

melaksanakan tugas dan kewenangannya sendiri, malah kelelahan karena sangat sibuk mengerjakan

tugas, kewenangan dan tanggung jawab pejabat lain. Sementara itu pada sisi yang lain, ada pula

oknum pejabat yang secara fisik selalu hadir tepat waktu di


BERBAGI
 3 KOMENTAR
BACA SELENGKAPNYA

Kritik Seorang Anak kepada Sang Ayah


Oleh Admin Edukasi Publik  Januari 30, 2021

Ada seorang anak murid yang masih kecil, ia tergolong kritis dan berani di kalangannya. Murid kecil

ini adalah anak petani, yang biasanya membantu orang tuanya dalam hal yang sangat terbatas karena

kapasitasnya sebagai anak kecil. Suatu ketika ia datang kepada gurunya untuk menceritakan bahwa ia

kecewa dengan ayah sebagai seorang petani yang dianggapnya gagal menghasilkan produk pertanian

sebagaimana yang diharapkan. Bahkan ia mengancam ayahnya agar segera berhenti sebagai petani,

karena dianggapnya sebagai ayah yang tak becus dan amburadul mengurus kehidupan mereka dalam

keluarga. Dengan tenang Sang Guru mendengarkan anak kecil ini yang bercerita berapi-api bahkan

terkesan diselimuti dengan emosi kekanak-kanakan. Setelah anak itu selesai bercerita, Sang Guru

menepuk bahu anak kecil ini dengan penuh rasa empati, katanya: "Anakku, sebagai orang tua dan

guru, saya dapat memahami perasaan dan suasana kebatinanmu. Kamu sangat berharap agar ayahmu

menjadi seorang petani sukses yang bis


BERBAGI
 POSTING KOMENTAR

4
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, HAK DAN KEWAJIBAN
DPRD Terdiri dari atas anggota partai politik peserta Pemilihan Umum yang dipilih melalui Pemilihan Umum.
 

KEDUDUKAN
DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
 

FUNGSI
DPRD mempunyai fungsi :

1. Legislasi
o Fungsi legislasi diwujudkan dalam bentuk peraturan daerah bersama-sama bupati.

2. Anggaran
o Fungsi anggaran diwujudkan dalam membahas dan menyetujui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama bupati.

3. Pengawasan
o Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, Peraturan Bupati,
Keputusan Bupati dan Kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka representasi rakyat di daerah.
 

TUGAS DAN WEWENANG


DPRD mempunyai tugas dan wewenang:

1. Membentuk Peraturan Daerah bersama-sama Bupati.


2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Peraturan Daerah mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang diajukan oleh
Bupati.

3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD.


4. Mengusulkan pengangkatan dan atau pemberhentian bupati dan atau wakil bupati kepada menteri dalam negeri melalui gubernur untuk
mendapatkan pengesahan pengangkatan dan atau pemberhentian.
5. Memilih wakil bupati dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupati.

6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.
7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

8. Meminta laporan keteranganpertanggungjawaban bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.


9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau de ngan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.

10. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
11. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
 

HAK-HAK DPRD
DPRD mempunyai hak:

1. Interpelasi

o Hak interpelasi sebagaimana yang dimaksud adalah DPRD mempunyai hak untuk meminta keterangan kepada bupati mengenai
kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

2. Angket

o Hak Angket adalah hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang diduga bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

3. Menyatakan Pendapat

o Hak DPRD untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan bupati atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai
dengan rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket.
 

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD


1. HAK ANGGOTA DPRD

o Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah

o Mengajukan pertanyaan
o Menyampaikan Usul dan Pendapat

5
o Memilih dan dipilih
o Membela diri

o Imunitas
o Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas

o Protokoler; dan
o Keuangan dan administratif.

2. KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD


o Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.

o Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan  mentaati peraturan perundang-undangan.
o Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

o Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.


o Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat.

o Mentaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.


o Mentaati tata tertib dan kode etik.

o Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam penyelenggaraan   pemerintahan daerah.
o Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala.

o Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat dan


o Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah pemilihannya.

Anda mungkin juga menyukai