Anda di halaman 1dari 9

3.

Sampel Sabun Mandi


a. Tujuan Praktikum
Menguji kation Pb2+ , Cd2+ dan Hg2+ pada sampel sabun mandi.

b. Prosedur Kerja
i. Persiapan Sampel
Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquades.

ii. Uji Kelarutan


Pelarut Sebelum dipanaskan Sesudah dipanaskan
Aquades Larut Larut
NaOH Terdapat endapan Larut
HCl Larut Larut

iii. Uji Organoleptis


Uji Hasil
Bentuk Padat
Warna Putih
Rasa Pahit
Bau Harum

iv. Uji Mikroskopis

v. Uji Ph
Teteskan sampel pada kertas pH universal. Amati dan catat pH sampel yang didapatkan
: Ph 6

24
vi. Uji Kandungan Kation Pb2+
Uji Tabung Blanko Sampel Keterangan
Pendahuluan 1 3 tetes Pb(NO3)2 + 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
3 tetes Na2S  tetes Na2S  tersebut
endapan hitam didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
hitam

Spesifik 2 3 tetes Pb(NO3)2 + 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel


3 tetes KI  tetes KI  ... tersebut
endapan kuning didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
kuning
Penegasan 3 3 tetes Pb(NO3)2 + 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
3 tetes NH4OH  tetes NH4OH  ... tersebut
endapan putih didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
berwarna putih

25
vii. Uji Kandungan Kation Cd2+
Uji Tabung Blanko Sampel Keterangan
Pendahuluan 1 3 tetes CdSO4 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes Na2S  tetes Na2S  ... tersebut
endapan kuning didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
putih hasil yang
didapatkan tetap
larutan putih
Spesifik 2 3 tetes CdSO4 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes NaOH  tetes NaOH  ... tersebut
endapan putih didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
putih hasil yang
didapatkan tetap
larutan putih
Penegasan 3 3 tetes CdSO4 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes NH4OH  tetes NH4OH  ... tersebut
endapan putih didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
putih hasil yang
didapatkan tetap
larutan putih

26
viii. Uji Kandungan Kation Hg2+
Uji Tabung Blanko Sampel Keterangan
Pendahuluan 1 3 tetes HgCl2 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes Na2S  tetes Na2S  ... tersebut
endapan hitam didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
hitam hasil yang
didapatkan tetap
larutan putih

Spesifik 2 3 tetes HgCl2 + 3 3 tetes Sampel + 3 Sampel setelah


tetes HNO3 + tetes HNO3 + kawat ditambahkan
kawat Cu  Cu  ... kawat Cu tidak
terjadi perubahan
kawat berwarna
warna
abu-abu (seharusnya
sampel setelah
ditambahkan
kawat Cu
bewarna abu-
abu), didapatkan
hasil sampel
berbeda dengan
blanko
Penegasan 3 3 tetes HgCl2 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes KI  tetes KI  ... tersebut
endapan orange didapatkan hasil
kemerahan sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
orange
kemerahan hasil
yang didapatkan
tetap larutan putih

27
4 3 tetes HgCl2 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes HCl  tetes HCl  ... tersebut
endapan putih didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
putih hasil yang
didapatkan tetap
larutan putih
5 3 tetes HgCl2 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel
tetes SnCl2  tetes SnCl2  ... tersebut
endapan putih didapatkan hasil
sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
putih hasil yang
didapatkan tetap
larutan putih

6 3 tetes HgCl2 + 3 3 tetes Sampel + 3 Pada sampel


tetes NaOH  tetes NaOH  ... tersebut
endapan merah didapatkan hasil
kecokelatan sampel berbeda
dengan blanko
karena tidak
terjadi endapan
merah
kecokelatan hasil
yang didapatkan
tetap larutan putih

28
c. Pembahasan

1. Uji kelarutan
Pada uji kelarutan sampel sabun mandi yang ditambahkan dengan aquadest
didapatkan hasil larut kemudian dipanaskan sampel tersebut tetap larut aquadest
berfungsi sebagai perarut universal sehingga pada saat dipanaskan kandungan
surfaktan pada sabun mandi bereaksi dengan panas sehingga menyebabkan sabun
mandi larut, pada penambahan NaOH didapatkan hasil terdapat endapan berwarna
tetapi setelah dipanasakan didapatkan hasil larut, pada penambahan HCl sabun
wajah dapat larut setelah dipanaskan sampel sabun mandi semakin larut HCl
merupakan senyawa polar yang bersifat asam. Dalam pelarut HCl memiliki ion
lebih elektromagetik yaitu Cl- sehingga elektron dari ion H+ lebih tertarik ke ion
tersebut.

2. Uji Organoleptis
Pada uji sabun mandi dilakukan uji organoleptis dimana didapatkan uji bentuk,
warna, rasa, dan bau, dan dari uji tersebut didapatkan hasil bentuk padat, berwarna
putih, rasa pahit dengan bau harum.

3. Uji Ph
Pada uji pH dimana sampel sabun cuci muka yang diteteskan pada kertas pH
dan dicocokkan dengan indicator universal didapatkan hasil yakni sampel sabun
muka tersebut mempunyai pH 6, hal ini menunjukkan bahwa sampel sabun muka
tersebut memiliki sifat asam. pH tinggi dapat membengkakkan keratin sehingga
memudahkan masuknya bakteri yang menyebabkan kulit menjadi kering dan pecah
pecah, sedangkan sabun mandi dengan pH terlalu rendah dapat menyebabkan iritasi
pada kulit (Almazini, 2009).

4. Uji Kandungan Kation Pb2+


Timbal (Pb) merupakan suatu unsur dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Pb dan nomor atom 82. Lambangnya diambil dari bahasa latin plumbum.
Logam ini termasuk dalam kelompok logam-logam golongan IV-A pada tabel
periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom 82 dengan bobot 207,2. Logam
timbal (Pb) berbentuk padat yang tahan korosi, berwarna putih-kebiruan mengkilap,
lunak, memiliki kerapatan yang besar, mudah ditempa, dan mempunyai titik lebur
rendah sekitar 327,5ºC, titik didih 1740ºC, serta sebagai penghantar listrik yang
baik (Cahyadi, 2004).
Pada uji kandungan kation Pb2+ didapatkan hasil sampel sabun mandi tidak
mengandung Pb2+ hal ini ditunjukkan pada uji pendahuluan 3 tetes Pb(NO3)2 + 3
tetes Na2S pada blanko didapatkan hasil endapan hitam, pada sampel ditambahkan
dengan Na2S didapatkan hasil larutan putih hal ini menunjukkan bahwa hasil tidak
sesuai dengan blanko. Pada uji spesifik 3 tetes Pb(NO3)2 + 3 tetes KI pada blanko
didapatkan hasil endapan berwarna kuning pada hasil praktikum didapatkan hasil
endapan putih, hal ini menunjukkan bahwa hasil sampel berbeda dengan blanko.
Pada uji yang ketiga yaitu uji penegasan 3 tetes Pb(NO3)2 + 3 tetes NH4OH pada
blanko didapatkan hasil endapan putih, pada sampel didapatkan hasil larutan putih
hal ini menunjukkan bahwa hasil sampel berbeda dengan blanko.

5. Uji Kandungan Kation Cd2+


Kadmium merupakan hasil sampingan dari pengolahan bijih logam seng (Zn),
yang digunakan sebagai pengganti seng. Unsur ini bersifat lentur, tahan terhadap
tekanan, memiliki titik lebur rendah serta dapat dimanfaatkan untuk pencampur
logam lain seperti nikel, perak, tembaga, dan besi. Senyawa kadmium juga
digunakan bahan kimia, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, cat, karet, sabun,
kembang api, percetakan tekstil dan pigmen untuk gelas dan email gigi (Jensen et
al., 1981).
Mineral-mineral bijih yang mengandung kadmium diantaranya adalah sulfida
green ockite (= xanthochroite), karbonat otavite, dan oksida kadmium. Mineral-
mineral tersebut terbentuk berasosiasi dengan bijih sfalerit dan oksidanya, atau
diperoleh dari debu sisa pengolahan dan lumpur elektrolitik. Kadmium mempunyai
titik didih rendah dan mudah terkonsentrasi ketika memasuki atmosfir. Air dapat
juga tercemar apabila dimasuki oleh sedimen dan limbah pertambangan
mengandung Cd, sementara ketika bercampur dengan asap akan membentuk
pencemaran terhadap udara. Di Jepang telah terjadi keracunan oleh Cd, yang
menyebabkan penyakit lumbago yang berlanjut ke arah kerusakan tulang dengan
akibat melunak dan retaknya tulang (O’Neill, 1994).
Pada uji kandungan kation Cd2+ didapatkan hasil sampel sabun mandi tidak
mengandung Cd2+. Hal ini ditunjukkan dengan uji pendahuluan 3 tetes CdSO4 + 3
tetes Na2S pada blanko didapatkan hasil endapan kuning sedangkan pada sampel
didapatkan hasil endapan putih, hal ini menunjukkan bahwa hasil sampel berbrda
dengan blanko. Pada uji spesifik 3 tetes CdSO4 + 3 tetes NaOH pada blanko
didapatkan hasil endapan putih sedangkan pada sampel didapatkan hasil larutan
putih hal ini menunjukkan bahwa hasil sampel berbeda dengan blanko, Pada uji
spesifik yakni ketika NaOH yang ditambahkan pada larutan CdSO4 atau blanko
menyebabkan terbentuk endapan putih yang mengindikasikan adanya endapan
Cd(OH)2.
Pada uji penegasan 3 tetes CdSO4 + 3 tetes NH4OH pada blanko didapatkan
hasil endapan putih sedangkan pada sampel didapatkan hasil larutan putih hal ini
menunjukkan bahwa hasil sampel berbeda dengan blanko.
26
d. Kesimpulan

Nilai Tanggal
Paraf Dosen
Pre-test Kerja Laporan Praktikum

27

Anda mungkin juga menyukai