KESEHATAN LINGKUNGAN
SOSIOSFER
“Studi Kasus Sumber Air Minum di Kalimantan Selatan”
OLEH:
DOSEN:
PADANG
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Untuk
konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam
berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat
risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau
zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga
100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan
cara ini.
Air yang relatif bersih sangat didambakan manusia untuk keperluan sehari-hari
seperti air minum, air untuk masak, mandi dan cuci ataupun untuk irigasi
pertanian, keperluan industri, kebersihan sanitasi kota dan lain sebagainya.
Kelangkaan air bersih yang menjadi masalah yang utama di sebagian besar
perkotaan di Indonesia. Masalah kelangkaan air bersih ini akan menjadi lebih
besar pada saat musim kemarau, dimana cadangan air yang berasal dari air tanah
maupun di dalam sungai menjadi sangat berkurang. Masalah kelangkaan air ini
masih ditambah dengan adanya pencemaran sungai sebagai sumber utama air
bersih di perkotaan. Air sungai yang menjadi sumber utama air minum di
perkotaan sudah menjadi sangat tercemar oleh linabah-limbah baik yang berasal
dari industri ataupun dari pemukiman. Air ,sungai di bagian hulu yang pada
umumnya masih relatif bersih, akan menjadi sangat tercemar begitu melewati
daerah pemukiman dan industri.
1.3 Tujuan
Kemarau yang terjadi di Kalimantan Selatan selain membawa dampak kabut asap
karena seringnya kebakaran lahan hutan, juga berpengaruh terhadap sulitnya
mendapatkan air bersih. Kesulitan air bersih sangat dirasakan warga yang jauh
dari layanan perusahaan air minum atau masyarakat pedesaan di Kabupaten Hulu
Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu, Kotabaru,Tanah Laut, dan
Balangan.
Kesulitan air bersih ini berbuntut lagi pada sulitnya memenuhi keperluan untuk
mandi, cuci, dan kakus (MCK) masyarakat setempat karena sungai semua yang
bisa dimanfaatkan kering tanpa air lagi. Keinginan memiliki MCK dengan sumber
air bersih ini disampaikan tokoh agama setempat. Tidak sedikit warga desa yang
terpaksa berpindah-pindah mencari sumber air bersih yang jaraknya cukup jauh
dari permukiman akibat berkurangnya persediaan sumber air di sumur-sumur di
sekitar rumah mereka.
1. Peran serta perorangan dan keluarga. Ini dilaksanakan oleh setiap anggota
keluarga dan anggota masyarakat dalam menolong dirinya sendiri dan keluarga
untuk dapat hidup sehat. Hal ini dicerminkan dengan kemampuan untuk
mengatasi masalah kesehatan, masalah air minum, dan masalah perilaku sesuai
dengan kemampuan perorangan.
2. Peran serta masyarakat umum. Ini meliputi kegiatan untuk menjalin hubungan
yang erat dan dinamis antara pemerintah dan masyarakat dengan cara
mengembangkan dan membina komunikasi timbal balik terutama dalam hal
memberikan masukan, memberikan umpan balik, dan menyebarluaskan
informasi tentang kesehatan.
3. Peran serta masyarakat penyelenggara upaya kesehatan. Yang dimaksud
dengan kelompok penyelenggara upaya kesehatan adalah seperti yayasan-
yayasan yang memberikan pelayanan kesehatan, praktek-praktek profesi, serta
lainnya. Kegiatannya meliputi kegiatan yang dilaksanakan baik secara
perorangan maupun secara kelompok, berupa :
o Penyelenggaraan pelayanan kesehatan, seperti balai pengobatan swasta,
rumah bersalin swasta, dokter praktek-praktek profesi, dan lainnya;
o Penyelenggaraan pengambilan air secara bergantian;
o Usaha gotong royong.
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.Air yang relatif
bersih sangat didambakan manusia untuk keperluan sehari-hari seperti air minum,
air untuk masak, mandi dan cuci ataupun untuk irigasi pertanian, keperluan
industri, kebersihan sanitasi kota dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan agar masyarakat dapat menjaga sumber air bersih
adalah:
1. Membuat bak pemampung agar terhindar dari kekurangan sumber air minum;
2. Pemerintah harus lebih menanggapi keluhan dari masyarakat;
3. Menjaga kondisi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen. Cipta Karya, (1998), Petunjuk Teknis Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengawasan,Pembangunan dan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Bersih
Perdesaan, Departemen PU, Jakarta
Irianti, Sri. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Air Berwawasan Kesehatan. Jakarta:
Media Litbang Kesehatan