Ammar HIbatullah - 18.01.011.045 - QC - Tugas 2
Ammar HIbatullah - 18.01.011.045 - QC - Tugas 2
18.01.011.045
TUGAS 2 QC
Dalam histogram yang disajikan pada Gambar di atas, dapat dilihat jenis
kerusakan yang biasa terjadi adalah kurangnya kadar lemak yang terdapat pada
susu sapi yang dihasilkan
Design of Experiment
Studi kasus
Contoh kasus Design of Eksperimen kali ini terjadi pada perusahaan Furniture.
Masalah yang dialami perusahaaan furniture adalah ketika produk sudah berada di
konsumen, sering terjadi perubahan bentuk dan dimensi. Hal ini terjadi disebabkan
karena penyusutan kandungan air di bahan kayu tersebut. Kayu masih memiliki kadar
air yang tinggi ketika saat produksi. Hal ini disebabkan karena proses pengeringan
kayu masih menggunakan cara tradisional sehingga pengeringan menjadi tidak
optimal. Teori DOE dianggap paling tepat untuk kasus ini dikarenakan pendekatana
ini telah terbukti mampu untuk memilih parameter dari proses manufaktur yang dapat
menghasilkan kualitas produk yang lebih baik dengan biaya dan waktu yang
minimum.
Pendekatan Design of Eksperimen di dasarkan atas faktor-faktor dan level-level
yang siudah diuji sebelumnya. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut.
1. Menentukan faktor Terkontrol dan Level
Faktor terkontrol yang dipilih adalah temperatur, luas penampang, kelembaban, dan
waktu. Jumlah level adalah 3. Noise faktor atau faktor yang tidak terkontrol yang
dipilih adalah pengukuran moisture content dari bidang kerja.Tabel 2 adalah Variabel
faktor level.
2. Menentukan Orthogonal Array
Orthogonal array sesuai = DOFexp ≥ DOFtot; Jumlah faktor = 4, Level = 3, DOFtot
= 4 x (3-1) = 8, DOFexp = N, exp - 1, DOFexp ≥ 8, Nexp - 1 ≥ 8, Nexp ≥ 8 + 1, dan
Nexp ≥ 9. Dengan demikian orthogonal array yang mungkin L9 (34 ); Untuk L9 (34 );
dan DOFtot= DOFexp sehingga seimbang. Efisiensi eksperimen = DOFtot/DOFexp x
100% = 8/8x100% = 100 %
3. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa
Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini adalah Nilai moisture content yang
optimal adalah sebesar 17.3334 %. level yang optimum didapat pada Temperatur (A2)
= 50 oC, Luas Penampang Obyek (B1) =415 cm2 , Kelembaban Udara Relatif (C2) =
80 %, Waktu (D3) = 15 hari. Selanjutnya, kontribusi setiap faktor terhadap hasil
surface roughness, yaitu: faktor waktu = 59.25 %, faktor temperatur = 14.52 %, faktor
luas penampang obyek = 7.20 %,dan faktor kelembaban udara relatif = 5.66 %.
Sehingga dicapai peningkatan performa atau penurunan loss sebesar 0.57 %
dibanding dengan pengaturan sebelumnya
ACCEPTANCE SAMPLING
Studi Kasus
Kasus pada contoh ini adalah masalah yang terjadi pada PT Bringeston Sumatra
Rubber Estate, dimana PT tersebut merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
Crumb Rubber. Di pasar Internasional perusahaan tersebut memiliki saingan yang
berat. Hal ini membuat perusahaan harus mengambil langkah dan strategi yang tepat
guna merebut pangsa pasar. Langkah yang diambil da;am rangka meningkatkan pasar
tersebut adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen melalui
kualitas produk yang baik. Pendekatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan
adalah Acceptance Sampling.
Untuk memulai penelitian, langkah awal yang dilakukan adalah mengunpulkan
data kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, kadar nitrogen, NIlai PRI, Mooney
Viscocity. Setelah semua data cukup, normal dan seragam, selanjutnya dilakuakn
perencanaan sampling. Pada penelitian ini digunakan perancangan dengan metode m
karena metode ini dapat dilakukan pada batas spesifikasi tunggal dan spesifikasi
ganda.
Analisa perencanaan sampling untuk masing-masing karakteristik mutu
digunakan perencanaan sampling penerimaan variabel dengan menggunakan
variabel military standar 414 (MIL-STD 414), maka ditentukan
Ukuran LOt/Batch : 1908 bal
AQL : 4%
Jenis Pemeriksaan : normal
Level pemeriksaan : II]
Dari ketentuan yang diberikan, maka untuk pemelihan rencana sampling
diketahui:
Kode Huruf :H
Ukuran Sampel : 20
Nilai m : 8,92
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa pada pengujian nilai PRI dan
nilai Mooney viscosity yang diterima, maka peralihan pemeriksaan dapat
dilakukan dengan cara memperlonggar tingkat pemeriksaan dengan mengubah
tingkat pemeriksaan satu tingkat kekiri, yaitu I atau mempertahankannya.
Sedangkan untuk pengujian kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, kadar
nitrogen lot ditolak, maka peralihan pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara
memperketat tingkat pemeriksaannya dengan mengubah tingkat pemeriksaan 1
tingkat ke kanan, yaitu III.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan sampling penerimaan dengan menggunakan MIL-STD
414 didapat hasil bahwa untuk karakteristik mutu kadar kotoran, kadar abu, kadar zat
yang menguap, dan kadar nitrogen adalah lot ditolak. Untuk itu pengalihan
pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara memperketat tingkat pemeriksaannya dari
normal menjadi ketat. Sedangkan untuk karakteristik mutu nilai PRI dan mooney
viscosity diketahui bahwa lot diterima, untuk itu maka pengalihan tingkat
pemeriksaan dipertahankan