Anda di halaman 1dari 8

Motivasi Petugas Pemasyarakatan dalam Melaksanan Perawatan Tahanan di

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kudus


Alvin Dianuddin Pratama

Politeknik Ilmu Pemasyarakatan

vindpr@gmail.com

Abstrak

Motivasi petugas Pemasyarakatan dalam merawat tahanan di Rumah Tahanan Negara memiliki
peranan penting bagi kondisi kehidupan tahanan. Dari jumlah petugas di Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Kudus sebanyak 40 orang dan harus merawat sebanyak 82 tahanan didapatkan bahwa
indeks motivasi petugas tidak mencapai 50% dalam melakukan perawatan tahanan. Dampak
rendahnya motivasi petugas dapat menimbulkan hal-hal buruk di dalam Rutan. Salah satunya adalah
kualitas perawatan terhadap tahanan tidak optimal. Hal ini berdampak kepada kondisi kehidupan
tahanan dalam menjalani masa penahanannya di Rutan. Penelitian ini akan mengangkat
permasalahan bagaimana motivasi petugas dalam merawat tahanan di Rutan? Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana petugas memotivasi diri mereka untuk merawat tahanan di
Rutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan
teknik observasi, wawancara, dan studi kepustakaan yang kemudian diolah dan dianalisis secara
kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi petugas Rutan Kelas IIB Kudus kurang
baik karena berdasarkan keterangan wawancara didapatkan bahwa petugas tidak mendapatkan
perlakuan yang sama ketika telah melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini yang membuat motivasi
diantara petugas Rutan Kelas IIB Kudus dalam merawat tahanan tidak merata.

Kata kunci : Motivasi, Petugas Pemasyarakatan, Perawatan Tahanan, Rumah Tahanan.

Abstract

Penitentiary's motivation in caring for prisoners in the State Detention Center has an important role
in the life of detainees. Of the total number of officers in Kudus State Class IIB Detention Center as
many as 40 people and must treat as many as 82 detainees obtained according to the staff
motivation index does not reach 50% in carrying out prisoner care. The bad impact of staff motivation
can cause bad things in detention. One of them is the quality of care for prisoners that is not optimal.
This has an impact on the situation of life in his detention in the detention center. This research will
raise the challenge of how to encourage officers in caring for prisoners in detention? This study aims
to study how officers motivate themselves to care for prisoners in detention centers. This research
uses qualitative research. Data collected by observation, interview, and document study techniques
are then processed and analyzed qualitatively. The results of this study prove that the motivation of
Class IIB detention officers in Kudus is not good because based on interviews obtained by officers not
getting the same training, the compilation has helped the task well. This makes the motivation of the
Class IIB Detention Center officers in treating prisoners unequal.

Keywords : Motivation, Correctional Officer, Prisoner Care, Detention Center.


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
Keadaan tahanan yang berada Bagaimana motivasi petugas
didalam rutan dan penilaian dalam merawat tahanan di Rumah
masyarakat terhadap tahanan menjadi Tahanan Negara Kelas IIB Kudus?
suatu hal yang memicu mental tahanan
menjadi lebih buruk. Putus asa dan C. Tujuan Penelitian
rasa tidak semangat menjadi hal yang Penelitian ini dimaksudkan
paling dekat dengan tahanan. Tekanan untuk memberikan pandangan terkait
rasa malu akibat penilaian buruk motivasi petugas Pemasyarakatan
masyarakat sekitarnya membuat dalam melaksanakan perawatan
tahanan kehilangan pandangan hidup. terhadap tahanan di Rumah Tahanan
Petugas Pemasyarakatan Negara Kelas IIB Kudus.
tersebut berperan sebagai
pendamping. Maka melalui Peraturan D. Manfaat Penelitian
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia 1. Bidang Akademik
RI Nomor : M.01PK.04.10.Tahun 2007 Untuk mengetahui motivasi
dibentuk Petugas Pemasyarakatan. petugas melakukan perawatan
Petugas Pemasyarakatan diharapkan tahanan, sehingga dapat
dapat semangat dalam melaksanakan menghasilkan suatu kesimpulan
program perawatan selama menjalani permasalahan dalam penelitian ini
masa penahanannya serta mampu dan dapat diambil pembelajaran
mengontrol perkembangan tahanan oleh akademisi atau petugas
sehingga tahanan dapat menjadi Pemasyarakatan lain.
manusia yang lebih baik. 2. Bidang Praktisi
Pelaksanaan perawatan dalam Dapat dijadikan petunjuk
rutan tidak lepas dari pengaruh pedoman bagi petugas dalam
motivasi petugas, menurut A.H. proses perawatan terhadap
Maslow(1) motivasi adalah dorongan tahanan dalam menjalani masa
untuk memenuhi bermacam-macam penahanannya di Rumah Tahanan
kebutuhan yang berjenjang. Pada teori Negara Kelas IIB Kudus.
ini kebutuhan manusia dibagi menjadi
lima tingkatan kebutuhan pokok yang METODE
mendorong perilakunya, yaitu: A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Kebutuhan Fisiologi 1. Pendekatan Penelitian
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman Penulis melakukan penelitian
3. Kebutuhan Sosial dengan menggunakan pendekatan
4. Kebutuhan Penghargaan metode penelitian kualitatif.
5. Kebutuhan Aktualisasi diri Penelitian kualitatif adalah proses
Kebutuhan tersebut pencarian data untuk memahami
berbanding lurus dengan upaya untuk masalah sosial yang didasari pada
meningkatkan motivasi petugas penelitian yang menyeluruh
sehingga proses perawatan yang (holistic), dibentuk oleh kata-kata,
dilakukan oleh petugas dapat dan diperoleh dari situasi yang
dilaksanakan dengan motivasi yang alamiah. Dalam kaitan penelitian
tinggi. Penulis mengharapkan ketika kualitatif, peneliti berusaha
motivasi petugas tinggi akan memahami apa yang menjadi
berpengaruh terhadap motivasi subyek dari kerangka berpikir
tahanan.(2) dirinya sendiri (Taylor dan Bogdan,
1984); (Creswell, 1994)(3). Metode
penelitian ini lebih mengarah
menggunakan deskriptif kualitatif
yaitu dengan cara menggambarkan yang terdapat di buku-buku
suatu masalah secara mendalam. panduan maupun dokumen-
dokumen(4).
2. Jenis Penelitian
Penulis menggunakan jenis
penelitian deskriptif. Sehingga
D. Teknik Analisis Data
dalam melaksanakan penelitian
Dalam penulisan artikel ini
penulis langsung ke Rumah
penulis menggunakan teknik analisis
Tahanan Negara Kelas IIB Kudus
data kualitatif diskriptif.
serta mengamati langsung obyek
penelitian petugas No Tahap Penjelasan
Pemasyarakatan dengan tahanan. 1. Nama Deskriptif
2. Definisi Mencocokkan (Cross
B. Informan Penelitian Check) hasil
Informan penelitian adalah wawancara atau
salah satu komponen dalam penelitian observasi, dengan
dimana komponen tersebut bukti dokumen,
menyediakan data atau informasi yang pendapat orang lain,
dibutuhkan dalam suatu penelitian, atau kajian
informan penelitian juga dapat disebut kepustakaan.
narasumber. 3. Uraian Menentukan hal
Dalam penelitian ini penulis yang perlu dilakukan
menentukan pihak-pihak yang terkait dengan menyamakan
dengan judul artikel sebagai informan antara data yang
penelitian, yaitu Kasubsi Pelayanan diperoleh dilapangan
Tahanan dan Staf KPR Rumah Tahanan dengan kajian
Negara Kelas IIB Kudus. pustaka.
4. Pedoman Gunakan pertanyaan
C. Prosedur Pengumpulan Data
penelitian atau
Sesuai dengan permasalahan
tujuan masalah yang
yang telah dijelaskan diatas, maka
perlu di sesuaikan.
teknik pengumpulan data yang
5. Contoh Petugas
digunakan dalam penelitian ini adalah
Pemasyarakatan
sebagai berikut:
tidak berperan aktif
1. Observasi
dalam tugasnya. Hal
Untuk mengetahui secara
tersebut diperkuat
langsung dan melengkapi informasi
dengan keterangan
penelitian dengan meninjau
wawancara dari
langsung ke lokasi penelitian
Kasubsi Pelayanan
(Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Tahanan dan Staf
Kudus).
KPR.
2. Wawancara
Untuk mendapatkan data-data
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang objektif, penulis mengadakan
Pembahasan dalam penulisan ini
wawancara bertatap muka dengan
mengacu pada pokok permasalahan yang telah
menggunakan tanya jawab secara
dikemukakan pada pertanyaan penelitian yaitu
langsung terhadap petugas dan
bagaimana motivasi petugas dalam melakukan
tahanan.
perawatan bagi para tahanan di Rumah
3. Studi Kepustakaan
Tahanan Negara Kelas IIB Kudus, oleh karena
Untuk menambah dan
itu penulis melakukan wawancara mendalam
melengkapi data yang diperlukan,
dengan dua informan selaku petugas
penulis mengadakan studi
Pemasyarakatan tentang motivasinya dalam
kepustakaan dengan melengkapi
teori-teori atau konsep-konsep baik
melakukan perawatan di Rumah Tahanan merupakan penunjang dalam
Negara Kelas IIB Kudus. mengurangi rasa kekawatiran
petugas dalam melaksanakan
1. Informan 1 tugas. Perasaan tenang yang
Informan 1 adalah seorang Kepala dirasakan petugas dalam
Subseksi Pelayanan Tahanan yang melaksanakan setiap
berada di Rutan Kelas IIB Kudus. Dia pekerjaannya akan meningkatkan
memiliki 2 orang anak laki-laki berusia produktivitas seiring dengan
8 dan 5 tahun. meningkatnya motivasi petugas
 Kebutuhan Fisiologi menjadi lebih baik.

“Kalau kebetuhan fisiologisnya  Kebutuhan Sosial


terpenuhi maka motivasi dalam
semangat kerja saya akan baik  “Kalau komunikasi saya didalam
hukum sebab dan akibat. lingkungan rutan ini baik antara
Contohnya kalau perut saya petugas lain atau dengan tahanan
kenyang ya dalam kerja saya juga dan masyarakat sekitar tidak ada
akan bisa berjalan, karena masalah maka akan turut
kenapa, karena saya udah di membantu pekerjaan saya
berikan hak saya dan saya sendiri sehingga akan cepat
juga akan melakukan kewajiban terselesaikan”
saya.”
Berdasarkan hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dianalisa bahwa
dengan petugas tersebut peneliti menjalin hubungan sosial yang
dapat menganalisa bahwa baik akan berpengaruh terhadap
pemenuhan mendasar makhluk motivasi petugas dalam
hidup untuk makan menjadi faktor menyelesaikan tugasnya,
utama untuk meningkatkan hubungan yang baik ini dapat
motivasi bekerja, selain itu rasa terjalin dengan komunikasi yang
tanggung jawab yang diberikan efektif dari setiap unsur yang
kepada setiap petugas melalui berhubungan dengan tugas
standar pekerjaan akan perawatan yang akan
dilaksanakan sejalan dengan hak dilaksanakan.
yang telah diberikan. Ketika hak
yang seharusnya diberikan dan  Kebutuhan Akan Penghargaan
berhubungan untuk kelangsungan
hidup pegawai tidak dipenuhi “Jika saya sedang menjalankan
maka kemauan dan motivasi tugas perawatan misalnya dan
untuk melakukan pekerjaanpun menyelesaikan dengan pekerjaan
tidak ada sehingga pegawai akan mendapatkan hasil yang bagus
merasa bahwa yang dilakukan dan diberikan rewardnya maka
akan cuma-cuma. saya juga akan meningkatkan
kualitas pekerjaan saya dalam
 Kebutuhan Akan Rasa Aman melakukan pekerjaan saya
selanjutnya.”
“Kalau keadannya sudah terjamin
rasa keamaan maka dalam Motivasi untuk melakukan
bertugas akan juga maksimal pekerjaan akan terus
karena tidak ada gangguan dalam meningkatkan baik dari segi
pihak manapun.” kualitas maupun kuantitas juga
dipengaruhi oleh penghargaan
Dari hasil wawancara tersebut atas pekerjaan yang dilaksanakan,
dapat diketahui bahwa rasa aman hal ini dapat dianggap sebagai
cara untuk meningkatkan motivasi dan bahkan saya bisa
karena petugas akan menganggap memberikan sebagian
setiap pekerjaannya diperhatikan pendapatan saya kepada orang
dan dihargai apabila telah selesai tua. Sekarang saya bisa hidup
dengan baik sehingga mereka mandiri dan membiayai adik saya
akan berusaha untuk terus bekerja sekolah.”
menjadi lebih baik lagi.
Dari hasil wawancara tersebut
 Kebutuhan Aktualisasi Diri dapat dianalisa bahwa
pendapatan yang diberikan
“Jika keempat kebutuhan pemerintah untuk mencukupi
terpenuhi dan tentunya saya kebutuhan sudah dianggap
akan diakui didalam lingkungan memenuhi sehingga petugas
ini dan pekerjaan saya sudah tersebut merasa kehidupannya
dianggap perfect maka saya akan tidak kurang lagi untuk kebutuhan
juga lebih mengaktualisasikan diri sehari-hari dan dapat digunakan
saya dalam hal yang lebih baik untuk membantu biaya diluar
dan lingkungan telah memberikan kebutuhan fisiologi. Dengan
kepercayaan karena kalau tidak kebutuhan fisiologi yang telah
ada saya pekerjaan cuma berjalan terpenuhi petugas tidak akan
dengan seadaanya. Mengapa merasa khawatir lagi akibat
demikian karena dengan adanya kekurangan penghasilan.
saya telah memberikan inspirasi
yang lebih maju dalam  Kebutuhan Akan Rasa Aman
meningkatkan kualitas
perawatan.” “Jelas mempengaruhi karena
dengan rasa aman yang saya
Dari hasil wawancara tersebut peroleh saya bisa eeee...
dapat dianalisa bahwa apabila membuat diri saya sendiri bekerja
keempat tingkatan kebutuhan itu dengan penuh inspirasi.”
terpenuhi maka petugas
menganggap tingkatan motivasi Keamanan merupakan aspek
seseorang akan mencapai pada penting dalam melakukan setiap
titik yang paling tinggi. Dengan pekerjaan untuk dapat
motivasi yang tinggi ini dia menghasilkan motivasi bekerja
menganggap bahwa aktualisasi yang sangat baik, dengan
diri yang akan dilakukan dapat perasaan aman yang dimiliki
membuat perkembangan petugas mereka tidak merasa
terhadap kualitas perawatan terancam ketika melakukan
dengan segala kemampuan yang pekerjaan dengan baik. Keamanan
dimiliki petugas tersebut.(5) yang diberikan kepada petugas
dari pihak rutan tidak hanya
dengan peralatan-peralatan saja
2. Informan 2
tetapi dapat juga dengan
Informan 2 ini menjabat sebagai staf
peraturan yang dapat mengatur
KPR, dia merupakan pegawai berumur
pola kehidupan di dalam rutan
25 tahun dengan golongan IIc.
agar tetap terjaga kondusif.
Informan ini belum menikah dan masih
tinggal bersama orang tua dan adiknya.
 Kebutuhan Sosial
 Kebutuhan Fisiologi
“Dalam melakukan kerja
“Dengan pendapatan gaji yang
memerlukan komunikasi antara
saya terima dek, saya tidak
petugas dan perlu dilaksanakan
bergantung lagi kepda orang tua,
dek untuk mendapatkan kerja
sama yang baik begitu juga akan terus menurun seiring
dengan komunikasi antar tahanan dengan tidak adanya pemberian
eeee komunikasi juga sangat prestasi dari pekerjaan yang
diperlukan untuk eeee diselesaikan dengan luar biasa.
memaksimalkan perawatan yang
ada.”

Dari hasil wawancara diatas dapat


dianalisa bahwa motivasi untuk  Kebutuhan Aktualisasi Diri
memaksimalkan perawatan dapat
dipengaruhi oleh komunikasi yang “Saya itu udah banyak ngasih
efektif antara petugas dengan usulan ke rutan untuk
petugas maupun petugas dengan meningkatkan kualitas
tahanan, sehingga proses pengamanan yang berkenaan
pekerjaan dapat dilaksanakan dengan proses perawatan tapi
dengan baik karena koordinasi usulannya cuma ditampung, ngga
yang dapat dilaksanakan oleh pernah dibahas atau
unsur-unsur yang dibutuhkan dilaksanakan. Yaaa sudah ngga
dalam perawatan di dalam rutan. apa-apa.”
Koordinasi yang baik ini akan
menimbulkan motivasi tersendiri Aktualisasi diri merupakan
dari petugas untuk bekerja. Faktor kebutuhan tertinggi dalam
komunikasi yang efektif ini adalah tingkatan kebutuhan menurut
kebutuhan sosial setiap makhluk Abraham Maslow, ketika
hidup untuk mendapatkan kebutuhan ini sudah terpenuhi
kenyamanan dan ketentraman maka dianggap mereka
dalam bekerja. mempunyai motivasi yang sangat
baik sehingga tugas yang
 Kebutuhan Akan Penghargaan dilaksanakan akan diusahakan
untuk terus dikembangkan
“Dalam sebuah kebijakan petugas tersebut agar mencapai
pimpinan atau ka rutan tentunya keefisiensian dan keefektifan
harus diterapkan untuk dalam bertugas. Tetapi ketika
memberikan suatu rasa eee rasa kebutuhan aktualisasi ini tidak
dihargai setelah apa yang saya terpenuhi maka petugas akan
kerjakan selama ini yang saya merasa pekerjaanya cukup dengan
dapatkan belum ada walaupun motivasi yang seadanya.
saya sudah memaksimalkan Pemenuhan kebutuhan aktualisasi
pekerjaan saya untuk melakukan diri di dalam rutan ini tidak hanya
pengamanan dalam bidang saya melaksanakan usulan dari setiap
ini.” petugas tetapi dalam tingkatan
lebih rendah usulan tersebut
Penghargaan terhadap setiap ditampung dan dibahas agar
pekerjaan yang dilakukan akan setiap petugas merasa pendapat
sangat berarti terhadap mereka untuk menjadikan rutan
peningkatan motivasi petugas lebih baik sudah didengar.(6)
dalam melakukan pekerjaan,
ketika pekerjaan yang dilakukan Berdasarkan pemenuhan lima
dianggap baik disamakan dengan kebutuhan diatas, peneliti menyimpulkan
pekerjaan yang dilaksanakan bahwa adanya dampak positif terhadap
dengan biasa-biasa saja akan peningkatan motivasi kerja apabila kebutuhan
sangat berpengaruh terhadap dapat terpenuhi oleh karena itu untuk
kelanjutan kualitas pekerjaan dari meningktkan motivasi kerja petugas di Rumah
petugas sehingga motivasi mereka Tahanan Negara Kelas IIB Kudus diperlukan
pemenuhan kebutuhan untuk seluruh yang efektif dimana terdapat unsur
petugasnya. komunikasi yang dipenuhi.
Dalam melaksanakan tugas seorang 4. Kebutuhan akan penghargaan menurut
petugas Pemasyarakatan harus memiliki teori Abraham Maslow merupakan
integritas dan loyalitas terhadap pekerjaannya pengakuan dari pihak-pihak yang
untuk dapat menciptakan suatu kondisi berhubungan dengan pelaksanaan
kondusif dimana dalam proses perawatan tidak tugasnya. Penghargaan atas prestasi yang
terdapat permasalahan berupa kegiatan- diberikan oleh petugas dalam
kegiatan yang melanggar aturan yang sudah melaksanakan tugas ketika melebihi target
ditetapkan di dalam rutan. Kegiatan perawatan yang telah ditetapkan atau menyelesaikan
yang dilakukan oleh petugas akan dilaksanakan pekerjaan dengan baik dapat membuat
dengan baik apabila motivasi petugas yang petugas merasa pekerjaan yang
berfungsi sebagai motor perawatan juga baik. dilaksanakan tidak sia-sia dan mendapat
(7) penilaian dari atasan atau rekan kerja
Motivasi yang baik dapat dimiliki sehingga petugas akan berusaha untuk
seseorang dengan pemenuhan beberapa terus meningkatkan kualitas
kebutuhan. Menurut Abraham Maslow, pekerjaannya.
kebutuhan manusia dibagi menjadi 5 tingkatan 5. Kebutuhan aktualisasi diri merupakan
dimana semakin tinggi tingkatan yang kebutuhan seseorang untuk
terpenuhi maka semakin baik juga motivasi mengembangkan dirinya agar menjadi
yang dimiliki petugas. Motivasi baik yang lebih dalam hal kemampuan dan
dimiliki petugas mempunyai ciri-ciri: keterampilan dalam bidang pekerjaannya.
1. Beban terhadap kebutuhan fisiologi Aktualisasi diri hanya dapat dilakukan
seseorang sudah terpenuhi, hal ini dapat apabila seseorang memiliki motivasi yang
dilihat dari pemenuhan kebutuhan sehari- baik dan ingin terus berkembang.
hari petugas yang berhubungan dengan Kebutuhan ini merupakan tingkatan
sandang, papan dan pangan sehingga tertinggi menurut teori Abraham Maslow,
petugas merasa mendapat tanggung apabila kebutuhan ini terpenuhi maka
jawab terhadap penghasilan yang dianggap petugas sudah memiliki motivasi
diberikan untuk menjalankan tugasnya. yang sangat baik dan akan bekerja dengan
2. Kebutuhan akan rasa aman yang dirasakan segala kemampuan, integritas dan
petugas dalam melaksanakan tugas sangat loyalitas yang dimiliki. Selain itu petugas
berpengaruh terhadap motivasinya. Ketika juga akan terus berusaha untuk
petugas merasa dirinya aman maka mengembangkan kemampuan dalam
mereka akan berusaha melakukan bidang kerjanya agar dalam melakukan
pekerjaannya dengan sebaik-baiknya pekerjaan menjadi lebih dinamis dan
sebaliknya jika keadaan petugas merasa mengikuti perkembangan jaman.
dirinya dalam keadaan terancam dalam
melaksanakan tugas mereka akan lebih KESIMPULAN DAN SARAN
berhati-hati dan cenderung tidak mau
mengambil resiko untuk perawatan. A. Kesimpulan
Motivasi yang tidak baik seperti ini yang Motivasi petugas dalam
menimbulkan kegiatan perawatan tidak melaksanakan perawatan di Rumah
berjalan dengan baik karena petugas tidak Tahanan Negara Kelas IIB Kudus kurang
melaksanakan tugas dengan sebaik- baik karena berdasarkan keterangan
baiknya. pada wawancara yang dilaksanakan
3. Kebutuhan sosial petugas untuk tetap peneliti tidak semua petugas
berinteraksi dengan sesama petugas mendapatkan perlakuan yang sama
maupun dengan tahanan akan menjadikan ketika mereka telah melaksanakan
lingkungan menjadi lebih bersifat tugas dengan baik. Hal inilah yang
kekeluargaan untuk meningkatkan mengakibatkan tidak meratanya
kedekatan tersebut. Interaksi yang baik motivasi petugas dalam melakukan
hanya dapat dilakukan dengan komunikasi perawatan sehingga perawtan tidak
berjalan dengan baik.
7. Teman-teman Program Studi
B. Saran Manajemen Pemasyarakatan Tingkat
1. Setiap petugas yang dapat IV.
melaksanakan tugasnya dengan
baik diberi reward dalam DAFTAR PUSTAKA
melaksanakan tugas, sehingga
motivasi petugas akan meningkat. 1. A.H. Maslow. A Theory of Human
2. Perlu diadakan diklat bagi petugas Motivation A Theory of Human
secara berkala, agar petugas dapat Motivation. Psychol Rev. 1943;50:1–21.
termotivasi dalam menjalankan 2. Empiris S, Biro P, Pemerintah P, Selatan
tugas. S. Pengaruh Kompetensi , Budaya
3. Dengan diadakan acara Organisasi Dan Motivasi. 2019;2(3).
perlombaan setiap sebulan sekali 3. Campbell CK. John W. Vol. 94,
agar kesejahteraan petugas akan Mycological Research. 1990. p. 522.
terjaga. 4. Santiago Pereira SS. Pengaruh Disiplin
Kerja, Lingkungan Kerja, dan Motivasi
PENUTUP Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. J Ilmu
Diucapkan terima kasih kepada: Ekon. 2019;2(2):47–59.
1. Allah SWT, atas segala hidayah dan 5. Anderson E. Motivasi Pada Rehabilitasi
karunia yang diberikan. Pasca Stroke. 2019;(1):21–9.
2. Orang tua yang selalu mendukung 6. Orangtua P, Motivasi T, Belajar D,
saya. Taman ADI. Peran orangtua terhadap
3. Andit yang selalu menemani saya. motivasi anak dalam belajar al-quran di
4. Ka Rutan dan seluruh petugas Rumah taman kanak- kanak. 2020;6:18–26.
Tahanan Negara Kelas IIB Kudus. 7. Pendidikan FI. MENJADI TAHANAN
5. Seluruh civitas akademika Politeknik PENDAMPING NARAPIDANA : MOTIVASI
Ilmu Pemasyarakatan atas DAN DAMPAKNYA TERHADAP
dukungannya. PERUBAHAN DIRI Devira Arifani
6. Ibu Kusmiyanti yang selalu Muhammad Syafiq Abstrak. 2017;1–11.
memberikan masukan bagi
perkembangan artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai