Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN GERONTIK

DI GAMPONG JURONG KECAMATAN SIMPANG TIGA


KABUPATEN PIDIE
PERTEMUAN 1, KAMIS 03 DESEMBER 2020
A. Latar Belakang
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk pelayanan keperawatan yang
profesional dengan menggunakan ilmu dan kiat keperawatan gerontik, mencakup
biopsikososial dan spiritual, dimana klien adalah yang berusia lebih dari 50 tahun,
baik kondisinya sehat maupun sakit (Maryam dkk, 2008). Menurut undang-
undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan Lansia yang dimaksud dengan
lansia adalah seseorang yang telah berusia lanjut dan telah terjadi perubahan-
perubahan dalam sistem tubuhnya. Menua adalah proses hilangnya secara
perlahan aktifitas jaringan untuk memperbaiki atau mengganti diri,
mempertahankan dan struktur fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Darmojo, 2010).
WHO dalam Kunaifi (2009) membagi lansia menurut usia kedalam empat
kategori, yaitu : Usia pertengahan/ middle age (45-59 tahun), Lansia/ elderly
(60-74 tahun), usia tua/ old ( 75-89 tahun), dan usia sangat lanjut/ very old
( >90 tahun ). Ada beberapa perubahan-perubahan fisik yang dapat terjadi pada
lansia antara lain : terjadinya penurunan jumlah sel, terjadi perubahan ukuran sel,
berat otak yang menurun 10-20% contohnya lambat dalam respon dan
mengecilnya saraf panca indra seperti berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran dan lain sebagainya.
Ketika memasuki usia lanjut, maka akan ada banyak perubahan-perubahan
yang akan terjadi, hal ini menjadi salah satu titik fokus oleh bidang keperawatan.
asuhan keperawatan pada lansia merupakan satu hal yang penting dilakukan,
Pengkajian merupakan langkah awal dalam memberikan asuhan keperawatan.
Pengkajian adalah tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien dengan menggunakan norma-norma kesehatan maupun sosial yang
merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan dalam mengatasinya
(Effendy, 2011).
Keperawatan gerontik berkisar pada pengkajian kesehatan dan status
fungsional lansia, diagnosa, perencanaan dan implementasi perawatan dan
pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi dan
mengevaluasi keefektifan keperawatan tersebut. Hal yang pertama perawat
berikan dalam memberikan asuhan keperawatan pada lansia adalah pengkajian
(Potter & Perry, 2005). Berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan
untuk mengatasi masalah yang terjadi, maka dilakukan pengkajian baik melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik atau pemeriksaan penunjang lainnya.
Pada tahap pengkajian ini, perawat melakukan pengumpulan data mengenai
kondisi bio, psiko, social, kultural, dan spiritual. Data yang telah terkumpulkan
nantinya akan dirumuskan sehingga dapat ditentukan tindakan keperawatan yang
tepat untuk klien sesuai dengan masalah yang didapatkan. Sebelum melakukan
pengkajian, bina hubungan saling percaya menjadi modal dasar dalam
pengumpulan data, menentukan masalah dan alternatif untuk pemecahan masalah
(Muttaqin, 2008). Pertemuan pertama yang direncanakan pada hari kamis
Desember 2020 bertujuan untuk bertemu dengan lansia dalam rangka membina
hubungan saling percaya antara perawat dan lansia dan mendapatkan status
kesehatan lansia secara umum.

B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Belum dapat ditetapkan karena pengkajian belum dilakukan secara
komprehensif
2. Tujuan Umum
Mendapatkan informasi/ data mengenai status kesehatan lansia
3. Tujuan Khusus
Setelah 45 menit berinteraksi, diharapkan :
a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan lansia
b. Mendapatkan data umum lansia
c. Pengkajian riwayat dan lingkungan hidup lansia

C. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Tersedia media, yaitu format pengkajian untuk panduan selama
pengkajian
b. Tersedia tempat pertemuan
c. Adanya kesepakatan waktu selama 45 menit antara perawat dengan
keluarga
2. Kriteria Proses
a. Ny.S menerima kehadiran perawat dan dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat
b. Seluruh anggota keluarga tidak selalu dapat hadir
c. Ny.S mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
d. Ny.S erpatisipasi aktif dalam menyampaikan informasi
3. Kriteria Hasil
a. Terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan seluruh
anggota keluarga dan juga lansia
b. Didapatkan data pengkajian sesuai dengan yang diharapkan
c. Kesediaan Ny.S dalam kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya.

D. Rencana Kegiatan
1. Topik : Pengkajian Keperawatan Gerontik
2. Metode : Wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi
3. Media : Format pengkajian Gerontik dan Nursing Kit
4. Hari : kamis
5. Tanggal : 03 Desember 2020
6. Waktu : 45 menit

E. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan


1. 09.30- 09.40 Fase orientasi : membina hubungan saling
percaya
 Mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
 Menjelaskan tujuan interaksi
 Membuat kontrak waktu
2. 09.40 – 10.10 Fase interaksi : melakukan wawancara,
pemeriksaan fisik dan observasi meliputi
 Data umum
 Riwayat dan lingkungan hidup lansia
3. 10.10 – 10.15 Fase terminasi
 Membuat kesimpulan hasil pertemuan
 Membuat kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
 Mengucapkan salam

Anda mungkin juga menyukai