Anda di halaman 1dari 5

Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

2) Pastikan telah memuat informasi berikut:


3) Arah panah yang menunjukkan Utara
4) Patok kilometer atau obyek lain yang digunakan untuk menunjukkan lokasi
dari segmen jalan bebas hambatan tersebut.
5) Sketsa alinyemen horisontal dari segmen jalan bebas hambatan tsb.
6) Arah panah yang menunjukkan Arah 1 (biasanya ke Utara - atau ke Timur)
dan arah 2 (biasanya ke Selatan atau ke Barat)
7) Nama tempat yang dilalui/dihubungkan oleh jalan tsb.
8) Marka jalan seperti marka lajur, garis tepi perkerasan, garis-tengah dsb.
9) Lengkung horisontal untuk segmen yang dipelajari (radian/km) (jika
tersedia)
b) Kelas Jarak Pandang
1) Masukkan persentase panjang segmen yang berjarak pandang minimum
300 m (jika tersedia).
2) Kelas Jarak Pandang (SDC) dapat ditentukan sebagaimana ditunjukkan
dalam Tabel 4.1 (MKJI Tabel A-2:1, hal 7-29)
3) Dapat diperkirakan dengan taksiran teknis (jika ragu gunakan nilai normal
= A untuk jalan bebas hambatan).
Tabel 4.1 Kelas Jarak Pandang
Kelas Jarak % Segmen dengan Jarak
Pandang Pandang Minimum 300 m
A > 70%
B 30 - 70%
C < 30%
(Sumber: MKJI, Halaman 7-29, Tabel A-2:1)

c) Alinyemen Vertikal
1) Buatlah sketsa penampang vertikal jalan bebas hambatan dengan skala
memanjang yang sama dengan alinyemen horisontal di atasnya. Catatlah
kelandaian dalam % jika tersedia.
2) Masukkan informasi tentang tipe medan umum yang sesuai (datar,
perbukitan atau pegunungan).
3) Jika segmen adalah kelandaian khusus, masukkan informasi kelandaian
rata-rata dan panjang kelandaian.

d) Tipe Alinyemen

14
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

1) Tentukan tipe alinyemen umum dari Tabel 4.2 (MKJI Tabel A-2:2, hal 7-30)
tentang lengkung horisontal (rad/km) dan naik + turun vertikal (m/km),
2) Tipe alinyemen yang sesuai (datar, perbukitan, pegunungan).
3) Jika nilai lengkung horisontal dan nilai naik + turun dari segmen yang
ditinjau tidak cocok dengan salah satu dari kategori alinyemen umum pada
Tabel 4.2 (MKJI Tabel A-2:2, hal 7-30), atau jika data alinyemen tidak
tersedia, gunakan klasifikasi tipe "medan" (Bina Marga, IRMS) atau
taksiran visual untuk memilih tipe alinyemen umum.
Tabel 4.2 Tipe Alinyemen
Tipe Naik + Turun Lengkung Horizontal
Alinyemen (m/km) (rad/km)
Datar < 10 < 1,0
Bukit 10 - 30 1,0 - 2,5
Gunung > 30 > 2,5
(Sumber: MKJI, Halaman 7-30, Tabel A-2:2)

e) Penampang Melintang Bebas Hambatan


1) Buatlah sketsa penampang melintang jalan dan nyatakan lebar efektif jalur
lalu lintas (rata-rata), lebar median, lebar efektif (rata-rata tak terhalang)
bahu dalam dan luar (jika jalan terbagi).
2) Perhatikan bahwa sisi A dan Sisi B ditentukan oleh garis referensi
penampang melintang pada sketsa alinyemen horisontal.
3) Isilah data geometrik yang sesuai untuk segmen yang ditinjau pada ruang
yang tersedia dibawah sketsa.
4) Isikan lebar jalur efektif rata-rata sisi A dan B pada ruang yang tersedia di
bawah gambar.
Jalan tak terbagi
WS = (WSA+WSB)2………………… ........................... (6)
Jalan Terbagi
Arah 1: ES1 = WSA0 + WSA1……. .......................... (7)
Arah 1: ES2 = WSB0 + WSB1…… .......................... .(8)
5) Juga lebar bahu efektif WS yaitu lebar bahu rata-rata untuk jalan dua arah
tak terbagi, dan jumlah lebar bahu luar dan dalam per arah untuk jalan
terbagi, seperti terlihat dibawah:

15
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

Gambar 4.2 Gambaran Istilah Geometrik yang Digunakan untuk Jalan Terbagi

f) Kondisi Pengaturan Lalu Lintas


Masukkan informasi tentang pengaturan lalu lintas yang diterapkan pada
segmen jalan bebas hambatan yang dipelajari seperti:
1) Batas kecepatan (km/jam)
2) Larangan terhadap jenis kendaraan tertentu
3) Larangan kendaraan dengan berat dan/atau beban gandar tertentu
4) Alat pengatur lalu lintas/peraturan lain

Kondisi Lalu Lintas


a) Tentukan arus jam perencanaan dalam kendaraan/jam
1) Hitung arus jam perencanaan:
2) QDH = LHRT x k x SP/100 untuk masing-masing arah
3) LHRT (kend/hari) untuk tahun penelitian/kasus
4) Faktor-k (rasio antara arus jam rencana dan LHRT; nilai normal 0,10)
5) Pemisahan arah SP (Arah 1/Arah 2, Nilai normalnya 50/50 %)
b) Tentukan ekivalensi mobil penumpangnya (emp)
1) Ekivalensi kendaraan penumpang (emp) untuk Kendaraan:
2) Menengah Berat (MHV),
3) Bus Besar (LB),
4) Truk Besar (LT) (termasuk Truk kombinasi)
5) Diberikan dalam Tabel 4.3, Tabel 4.4 dan Tabel 4.5(MKJI Tabel A-3:1 s/d 3,
hal 7-33) sebagai fungsi:
– tipe jalan bebas hambatan,
– tipe medan dan
– arus lalu lintas (kend/jam).

16
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

6) Untuk Kendaraan Ringan (LV) emp selalu 1,0.


7) Tentukan emp untuk masing-masing tipe kendaraan dari tabel yaitu
dengan interpolasi untuk arus lalu lintasnya, atau menggunakan diagram
pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 (MKJI Gambar A 3:1 s/d 2, hal 7-34 s/d 7-35).
8) Untuk jalan bebas hambatan tak-terbagi emp sama untuk kedua jurusan,
untuk jalan bebas hambatan terbagi dengan arus yang tidak seimbang emp
mungkin berbeda.
Tabel 4.3 Ekivalensi Kendaraan Penumpang (emp) untuk MW 2/2 UD
emp

Tipe Arus Total


Alinyemen (kend./jam) MHV LB LT

0 1,2 1,2 1,8


900 1,8 1,8 2,7
Datar
1450 1,5 1,6 2,5
≥ 2100 1,3 1,5 2,5
0 1,2 1,6 5,2
700 1,8 2,5 5,0
Bukit
1200 1,5 2,0 4,0
≥ 1800 1,3 1,7 3,2
0 3,5 2,5 6,0
500 3,0 3,2 5,5
Gunung
1000 2,5 2,5 5,0
≥ 1450 1,9 2,2 4,0
(Sumber: MKJI, Halaman 7-33, Tabel A-3:1)
Tabel 4.4 Emp untuk Jalan Bebas Hambatan Dua-Arah Empat-Lajur (MW 4/2 D)
emp

Tipe Arus Total


Alinyemen (kend./jam) MHV LB LT

0 1,2 1,2 1,6


1250 1,4 1,4 2,0
Datar
2250 1,6 1,7 2,5
≥ 2800 1,3 1,5 2,0

17
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

emp

Tipe Arus Total


Alinyemen (kend./jam) MHV LB LT

0 1,5 1,6 4,8


900 2,0 2,0 4,6
Bukit
1700 2,2 2,3 4,3
≥ 2250 1,8 1,9 3,5
0 3,2 2,2 5,5
700 2,0 2,6 5,1
Gunung
1450 2,0 2,9 4,8
≥ 2000 2,0 2,4 3,8
(Sumber: MKJI, Halaman 7-33, Tabel A-3:2)
Tabel 4.5 Emp untuk Jalan Bebas Hambatan Dua-Arah Enam-Lajur (MW 6/2 D)
emp

Tipe Arus Total


Alinyemen (kend./jam) MHV LB LT

0 1,2 1,2 1,6


1900 1,4 1,4 2,0
Datar
3400 1,6 1,7 2,5
≥ 4150 1,3 1,5 2,0
0 1,8 1,6 4,8
1450 2,0 2,0 4,6
Bukit
2600 2,2 2,3 4,3
≥ 3300 1,8 1,9 3,5
0 3,2 2,2 5,5
1150 2,9 2,6 5,1
Gunung
2150 2,6 2,9 4,8
≥ 3000 2,0 2,4 3,8
(Sumber: MKJI, Halaman 7-33, Tabel A-3:3)

18

Anda mungkin juga menyukai