c) Alinyemen Vertikal
1) Buatlah sketsa penampang vertikal jalan bebas hambatan dengan skala
memanjang yang sama dengan alinyemen horisontal di atasnya. Catatlah
kelandaian dalam % jika tersedia.
2) Masukkan informasi tentang tipe medan umum yang sesuai (datar,
perbukitan atau pegunungan).
3) Jika segmen adalah kelandaian khusus, masukkan informasi kelandaian
rata-rata dan panjang kelandaian.
d) Tipe Alinyemen
14
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan
1) Tentukan tipe alinyemen umum dari Tabel 4.2 (MKJI Tabel A-2:2, hal 7-30)
tentang lengkung horisontal (rad/km) dan naik + turun vertikal (m/km),
2) Tipe alinyemen yang sesuai (datar, perbukitan, pegunungan).
3) Jika nilai lengkung horisontal dan nilai naik + turun dari segmen yang
ditinjau tidak cocok dengan salah satu dari kategori alinyemen umum pada
Tabel 4.2 (MKJI Tabel A-2:2, hal 7-30), atau jika data alinyemen tidak
tersedia, gunakan klasifikasi tipe "medan" (Bina Marga, IRMS) atau
taksiran visual untuk memilih tipe alinyemen umum.
Tabel 4.2 Tipe Alinyemen
Tipe Naik + Turun Lengkung Horizontal
Alinyemen (m/km) (rad/km)
Datar < 10 < 1,0
Bukit 10 - 30 1,0 - 2,5
Gunung > 30 > 2,5
(Sumber: MKJI, Halaman 7-30, Tabel A-2:2)
15
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan
Gambar 4.2 Gambaran Istilah Geometrik yang Digunakan untuk Jalan Terbagi
16
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan
17
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan
emp
18