Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR HASIL DISKUSI KASUS 2 BLOK

PERINA-GERIATRI

Kelompok : 2
Modul : 2
Semester : Ganjil
Hari/Tanggal : Senin/ 16 November 2020
Fasilitator : Prof. Dr. dr. Muhartono, M.Kes., Sp.PA
Waktu : 10.20-12.00
Anggota Kelompok: :

8 Muhammad Yudha Enrico (1718011064)


1 Ivytha (1718011065)
9 Rafif Muhaimin (1758011006)
2 Rhara Aulia (1718011067)
10 Muhammad Dzaki H (1718011063)
3 Hidayatil Ardillah (1718011066)
4 Adilah Marhamah (1718011011
5 Aulia Berliana (1758011004)
6 Dandy Fahsi Algifary (1758011005)
7 Devi Rahmadiani (1718011010)

Definisi masalah (PBL)


           
-Geriatric depression scale :
sebuah skala utk mengukur
seberapa besar depresi pada
lansia, ada 30 pertanyaan.
 
Bisa dijawab ya atau tidak.
 
Jawaban tepat : berdasarkan
perasaan.
 
Permenkes 2015 : 15
pertanyaan, wawancara
langsung, form nya ada tulisan
yang dicetak tebal, 5-9 :
kemungkinan besar ada
depresi, lebih 10 : ada depresi
 
-MMSE : kuisioner utk menilai
fungsi kognisi.
 
   
   
   
                 
Hal yang perlu diketahui (Learning issues): Hal yang sudah diketahui :    
1. Interpretasi hasil
pemeriksaan di scenario
dan berapa range
normalnya?    
2. Mengapa kakek sering
kencing di malam
hari?
3. Apakah ada hubungan
usia dan jenis kelamin
thdp keluhan pasien?
4. Apakah ada hubungan
antara klinis terhadap
kesehatan jiwa
pasien?
5. Indikasi pemeriksaan
GDS dan MMSE?
6. Diagnosis dan
Diagnosis Banding dari
kasus di scenario.
7. Pencegahan yg dapat
dilakukan pada kakek?
8. Tatalaksana
komprehensif pada
kasus geriatric?    
     
     
     
     
     
     
     
                 

Materi Bahasan yang harus dipelajari :     Tanda tangan Fasilitator


     
 1. resep farmakologi pada penyakit
lansia
2. latihan pada lansia    
     
     
     
     
     
     
     
     
     
     
                 
(Form ini ditanda tangani oleh Fasilitator setelah memeriksa kesesuaian isinya dengan tugas diskusi,
setelah ditanda tangani dikembalikan kepada tiap kelompok).
1. Interpretasi hasil pemeriksaan

Td ; 160/100 : hipertensi derajat 2

GDS : 350 mg/dl : meningkat : normal : 200 mg/dl

Ro thorax : perbesaran jantung

Nadi : 72-80

Rr : 16-22

Hb; menurun

Leukosit : meningkat

Proteinuria : 3+ (lebih dari 2500mg/24 jam) n : kurang dari 150 mg/24 jam

Kreatinin : 2 mg/dl : n: 0,5-1,1 mg/dl

2. Mengapa kakek sering kencing di malam hari?

Karena proses penuaan dan inkotinensia urin meningkat.


Ada perubahan anatomis dan fisiologis urogenital, yang berdampak pada perubahan morfologis
menyebabkan fibrosis, efek kontraktil tdk efektif sehingga terbentuk penurunan otot.
GDS tinggi bisa jadi DM

3. Apakah ada hubungan usia dan jenis kelamin thdp keluhan pasien?

Semakin tua kemampuan fisiologis tubuh menurun namun dari jenis kelamin tdk terlalu berpengaruh

4. Apakah ada hubungan antara klinis terhadap kesehatan jiwa pasien?

Ada hubungannya,

Contohnya demensia vaskuler: krn punya factor resiko kesehatan vaskulerkerusakan di otak, sehingga
sangat mungkin bahwa ada hubungan antara gejala klinis terhadap kesehatan jiwa pasien

5. Indikasi pemeriksaan GDS dan MMSE?

-utk pasien curiga demensia, bisa di cek mmse nya. Kalua ada 2 atau lebih kemampuan kognitif yg
mengalami penurunan dapat ditegakkan diagnosis demensia.

mmse utk follow up klinis, melihat perkembangan penyakit dan respon dari terapinya.

GDS: saat pasien merasa kesepian, pesimis, ikhawatir akan masa depan, mood tdk stabil, takuit
kehilangan.

6. Diagnosis dan Diagnosis Banding dari kasus di scenario.

Ada insomnisa dan gejala demensia, sehingga kemungkinan Dx nya: geriatric giant (sindrom geriatric)
atau sering jg dikenal dg 14I (Imobilisasi, instabilitas postural, inkontinensia urin, infeksi, impairment of
sense, inutrition, iatrogenic, insomnia, intellectual impairment, isolation, kemampuan keuangan,
impaction, imunodefisiensi, dan impotensi).

7. Pencegahan yg dapat dilakukan pada kakek?

Dengan pemeriksaan GDS dan MMSE

Tingkatkan pelayanan lansia di puskesmas-> pel. Komprehensif

Pelayanan bagi pra dan lanjut usia

8. Tatalaksana komprehensif pada kasus geriatric?

Konsultasi ke psikater, syaratnya: dx serius, risiko bunuh diri tinggi, mengabaikan dirinya, agitasi, delusi,
halu berat, tdk memberiu tanggapan, memerlukan rawat inap.

Atau mulai identifikasi apakah pasien tinggi resiko (punya 3 gejala/lbh  >75 thn, tdk mandiri, delirium,
inkontinensia urin).

Pemfishead to toe, GDS, fungsional, social dan lingkungan

Ciptakan lingkungan yg nyaman utk tidur, kurangi konsumsi kopi, beri benzediazepim (cth: temazepam
7,5-15mg).

STEP 4: MIND MAPPING

Diagnosis

Pemeriksaan
penunjang
Sidrom Tatalaksana
komprehensif
dan fisik geriatri geriatri

Pecegahan

Anda mungkin juga menyukai