Anda di halaman 1dari 4

Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

Tabel 4.11 Kecepatan Arus Bebas Dasar pada Jalan Bebas Hambatan
Kecepatan Arus Bebas Dasar (FV0)
(km/jam)
Tipe Jalan Bebas
Hambatan / Tipe Kendaraan Kendaraan Bus Truk
Alinyemen Ringan Menengah Besar Besar

LV MHV LB LT
Enam-lajur terbagi
- Datar 91 71 93 66
- Bukit 79 59 72 52
-Gunung 65 45 57 40

Empat-lajur
terbagi
- Datar 88 70 90 65
- Bukit 77 58 71 52
-Gunung 64 45 57 40

Dua-lajur tak-
terbagi
- Datar : SDC: A 82 66 85 63
- Datar : SDC: B - C 78 63 81 60
- Bukit 70 55 68 51
-Gunung 62 44 55 39
(Sumber: MKJI, Halaman 7-40, Gambar B-1:1)
Tabel 4.12 Penyesuaian Akibat Pengaruh Lebar Lalu Lintas dan Tipe Alinyemen
pada Kecepatan Arus Bebas Kendaraan Ringan (FVW)

Lebar Efektif FV0 (km/jam)


Tipe Jalan Bebas
Jalur Lalu-Lintas Tipe Alinyemen
Hambatan
(We) Datar Bukit Gunung
Empat-lajur
Per lajur
terbagi
Enam lajur Terbagi 3,25 -1 -1 -1
2,50 0 -1 0
3,75 2 0 1
Dua Lajur tak
Total
Terbagi

27
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

Lebar Efektif FV0 (km/jam)


Tipe Jalan Bebas
Jalur Lalu-Lintas
Tipe Alinyemen
Hambatan
(We)
Datar Bukit Gunung
6,50 -2 -1 -1
7,00 0 0 0
7,50 1 1 1
(Sumber: MKJI, Halaman 7-41, Gambar B-2:1)

5.5.6 Kecepatan Arus Bebas pada Kelandaian Khusus


a) Hanya untuk jalan bebas hamhatan dua-lajur tak-terbagi:
1) Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada jalan bebas hambatan dua-
lajur tak terbagi (MW 2/2 UD) dengan kelandaian khusus harus dihitung
secara terpisah untuk masing-masing arah (mendaki dan menurun), dan
dibandingkan dengan kecepatan untuk keadaan alinyemen datar.
2) Untuk menentukan kecepatan arus bebas pada kelandaian khusus.
– Kondisi datar = arah 0;
– Mendaki = arah 1
– Menurun = arah 2.
3) Tentukan kecepatan arus bebas dasar FVo kendaraan ringan pada kondisi
datar dari Tabel 4.11 (MKJI Tabel B-1:1, hal 7-40)
4) Hitung penyesuaian akibat lebar jalur lalu-lintas sebagaimana diuraikan
pada langkah di atas,
5) Hitung kecepatan arus bebas pada kondisi datar
6) Tentukan kecepatan arus bebas dasar mendaki dan menurun FVUH,O dan
FVDH,O secara terpisah dari Tabel 4.13 (MKJI Tabel B-4:1, hal 7-43)
7) Kecepatan FVUH,O dan FVDH,O adalah fungsi dari kelandaian dan panjangnya
dan berdasarkan pada kecepatan pendekat 82 km/jam pada kelandaian
tersebut.
Tabel 4.13 Kecepatan Arus Bebas Dasar Menanjak FVUH,0 dan Kecepatan Arus
Bebas Menurun FVDH,0 dari Kendaraan Ringan pada Kelandaian Khusus, MW
2/2 UD

Panjang Arah 1, Tanjakan (%) Arah 2, Turunan (%)


(km) 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7
0,5 77,4 73,0 69,4 65,1 60,8 81 80 79,0 76,0 72,0
1,0 75,0 69,4 64,5 59,6 54,6 81 80 78,2 74,8 70,4
2,0 73,2 66,9 61,3 56,3 51,2 81 80 77,4 73,6 68,8
3,0 72,6 66,1 60,3 55,3 50,2 81 80 76,6 72,4 67,2

28
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

Panjang Arah 1, Tanjakan (%) Arah 2, Turunan (%)


(km) 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7
4,0 72,3 65,7 59,9 54,9 49,8 81 80 75,8 71,2 65,6
5,0 72,0 65,4 59,5 54,5 49,5 81 80 75,0 70,0 64,0
(Sumber: MKJI, Halaman 7-43, Gambar B-4:1)

Bandingkan kecepatan arus bebas pada kondisi datar pada Kolom 5 dengan
kecepatan mendaki dasar pada Kolom 2. Tentukan kecepatan mendaki FVUH
sebagai berikut.
1) Jika FVdatar ≤ FVUH,0, maka FVUH = FVdatar
Masukkan FVUH pada Kolom 5 Baris 1
2) Jika FVdatar > FVUH,0, maka hitung kecepatan arus bebas mendaki pada
kelandaian khusus FVUH sebagai berikut dan masukkan hasilnya pada Kolom 5:

𝟏𝟎−𝐤𝐞𝐦𝐢𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝟏,𝟎
𝐅𝐕𝐔𝐇 = 𝐅𝐕𝐔𝐇,𝟎 − (𝟖𝟐 − 𝐅𝐝𝐚𝐭𝐚𝐫 ) × ................. (14)
𝟏𝟎𝟎 𝐋

Jika L ≥ 2,50 km; maka ambil L = 2,50

Keterangan:
FVUH = Kecepatan arus bebas mendaki kendaraan ringan (km/jam)
FVdatar = Kecepatan arus bebas pada kondisi datar
Kem. = Kelandaian rata-rata (%) pada kelandaian khusus
L = Panjang kelandaian khusus dalam km

Bandingkan kecepatan arus bebas pada kondisi datar pada kondisi datar pada
Kolom 5 dengan kecepatan menurun dasar pada Kolom 2. Tentukan kecepatan
mendaki FVDH sebagai berikut.
1) Jika FVdatar ≤ FVDH,0, maka FVDH = FVdatar
Masukkan FVdatar pada Kolom 5 Baris 2
2) Jika FVdatar > FVDH,0, maka FVDH = FVDH,0
Masukkan FVDH,0 pada Kolom 5 Baris 2

Untuk menghitung kecepatan gabungan, perhatikan arus kendaraan ringan dalam


kedua arah.
QLV1 adalah arus kendaraan ringan arah 1 (menanjak)
QLV2 adalah arus kendaraan ringan arah 2 (menurun)
QLV = QLV1 + QLV2 adalah arus kendaraan ringan kedua arah

29
Kapasitas Jalan Luar Kota Perhitungan Kapasitas dan Kinerja Jalan Bebas Hambatan

Kecepatan arus bebas rata-rata pada kedua arah (FV) dihitung sebagai berikut.
𝐐
𝐅𝐕 = 𝐐 𝐐 .................................................................................... (15)
(𝐅𝐕𝐋𝐕𝟏 +𝐅𝐕𝐋𝐕𝟐 )
𝐔𝐇 𝐔𝐇

Kecepatan arus bebas truk pada jalan bebas hambatan dua-lajur tak terbagi (MW
2/2 UD) dengan kelandaian khusus harus dihitung dengan menggunakan prosedur
yang sama untuk kendaraan ringan seperti diuraikan sebelumnya.
1) Tentukan mula-mula kecepatan arus bebas dasar pada kondisi data FVLT,O bagi
Truk Besar dari Tabel 4.11
2) Hitung kecepatan arus bebas datar FVLT,DATAR bagi truk seperti pada Langkah
sebelumnya
3) Untuk menentukan kecepatan arus bebas dasar mendaki FVLT,UH,O gunakan
Tabel 4.14, bukan Tabel 4.13
4) Gunakan rumus berikut untuk menentukan kecepatan arus bebas mendaki
FVLT,UH
𝟖−𝐤𝐞𝐦𝐢𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝟎,𝟔𝟎
𝐅𝐕𝐋𝐓,𝐔𝐇 = 𝐅𝐕𝐋𝐓,𝐔𝐇,𝟎 − (𝟔𝟑 − 𝐅𝐋𝐓,𝐝𝐚𝐭𝐚𝐫 ) × ..... (16)
𝟖 𝐋

Jika L ≥ 2,50 km; maka ambil L = 2,50

Keterangan:
𝐹𝑉𝐿𝑇,𝑈𝐻,0 = Kecepatan arus bebas dasar mendaki untuk truk besar
𝐹𝑉𝐿𝑇,𝑈𝐻 = Kecepatan arus bebas mendaki truk besar
𝐹𝐿𝑇,𝑑𝑎𝑡𝑎𝑟 = Kecepatan arus bebas mendaki truk besar untuk kondisi
mendatar
Kemiringan = kelandaraian rata-rata dari kelandaian khusus
L = Panjang kelandaian khusus
Tabel 4.14 Kecepatan Arus Bebas Dasar Mendaki Truk Besar (FVLT,UH,0) pada
Kelandaian Khusus, Jalan MW 2/2 UD
LT
Panjang
Tanjakan (%)
(km)
3 4 5 6 7
0,5 53,3 47,1 41,3 35,8 30,5
1,0 49,0 42,0 35,4 30,8 26,5
2,0 45,9 39,1 32,8 28,7 24,9
3,0 44,9 38,3 32,1 28,1 24,4
4,0 44,5 37,9 31,8 27,8 24,2

30

Anda mungkin juga menyukai