Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Latsar CPNS Tahun 2021


Angkatan/ Kelas : III / 3
Nama Agenda : Nilai-Nilai Dasar ASN (Etika Publik)
Nama Peserta : Rani Budianti Susilo, A.Md.Gizi
No. Daftar Hadir :-
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Kemendagri Reg. Bandung

A. Pokok Pikiran

Pelayanan Publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi


teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu, perlu
dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Menjadi ASN berarti telah menjadi bagian dari penyelenggara pemerintahan
dimana segala tindakan berimplikasi terhadap kepentingan masyarakat secara
luas. Masyarakat memiliki ekspektasi dan harapan yang tinggi kepada ASN,
sehingga ketika ada ASN yang melakukan perbuatan tidak terpuji akan menjadi
bulan-bulanan, sindiran, bahkan caci makian. Lebih jauh lagi masyarakat akan
kehilangan kepercayaan terhadap aparat pemerintah. Oleh karena itu, sebagai
ASN harus memiliki etika yang berlandakan dengan kode etik dan nilia-nilai
dasar etika publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan


atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Etika publik merupakan
refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Etika publik adalah refleksi
tentang standar atau norma yang menentukan baik-buruk dan benar-salah
suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik
dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Kode Etik adalah aturan-
aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis. Dengan kata lain, kode etik merupakan aturan tertulis yang
secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada
dan pada saat yang dibutuhkan akan dapat difungsikan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum
(common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Adapun Kode Etik Profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Tiga dimensi etika publik adalah:
1. Dimensi kualitas pelayanan publik, etika publik menekankan pada aspek
nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga etika publik membentuk
integritas pelayanan public;
2. Dimensi modalitas, unsur-Unsur modalitas dalam etika publik yakni
akuntabilitas, transparansi dan netralitas;
3. Dimensi tindakan integritas publik, tindakan yang sesuai dengan nilai,
tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang
tercermin dalam kesederhanaan hidup.

Sebagai calon ASN wajib mengaktualisasikan etika publik, karena pada


dasarnya fungsi ASN menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Tugas seorang
ASN adalah melayani masyarakat sesuai etika publik yang ada. Etika publik
memberikan aturan atau standar pelayanan yang sesuai dengan norma yang
berlaku. Bagaimana ASN bertanggung jawab terhadap tugas dan jabatan yang
diemban dalam melayani masyarakat. Adanya Kode Etik bagi ASN diharapkan
dapat merubah pola pikir/mindset dan perilaku pejabat publik dari ‘penguasa’
menjadi ‘pelayan’, dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’, dan menyadari bahwa
jabatan publik adalah ‘amanah’, yang harus dipertanggungjawabkan bukan
hanya di dunia tapi juga diakhirat. Kode etik dan kode perilaku ASN diatur
dalam Undang-Undang ASN No. 5 tahun 2014 pasal 5.

Nilai-nilai etika harus selalu melekat baik sebagai ASN maupun sebagai
anggota masyarakat, Setiap aktifitas baik sebagai ASN maupun masyarakat
biasa harus selalu menerapkan nilai-nilai etika dan berhati-hati aktifitas tersebut
tidak bertentangan dengan nilai-nilai etika yang harus selalu dijunjung dan
ditegakkan. Etika publik menekankan akuntabilitas, transparansi, dan netralitas
para ASN untuk mencapai pelayanan publik yang berkualitas, relevan, dan
berpihak pada kepentingan rakyat. Seorang ASN diharapkan memiliki kekuatan
integritas moral publik. Secara singkat, pelayan publik itu dituntut memiliki
karakter-karakter moral publik seperti kejujuran, tanggung jawab, ketulusan dan
melayani.

Profil Tokoh

Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil pernah menjadi sorotan


karena menolak untuk diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Dia lebih
memilih fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya kala itu sebagai wali kota
Bandung. Masyarakat dikejutkan dengan pernyataan Ridwan Kamil yang pada
masa itu Wali Kota Bandung, yang mengumumkan tidak akan maju dalam
Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan alasan ingin menuntaskan amanah yang
diberikan oleh rakyat sebagai wali kota Bandung. Mungkin baru pertama kali
terjadi di negeri ini, seorang pemimpin menolak dukungan masif yang diberikan
parpol dan memilih tetap menjaga amanah yang diberikan. Ridwan Kamil
menjadi teladan bahwa orientasi politik bukan semata-mata hanya mengejar
harta karun bernama jabatan, melainkan pada orientasi kerja nyata yang telah
dijanjikan saat kampaye.

Ridwan Kamil sebagai fokus dengan pembenahan kota yang cukup


rumit. Sebab, Bandung termasuk wilayah padat industri. Ada banyak
pengunjung dari luar daerah. Pembenahan tersebut, seperti memperbaiki jalan
yang berlubang, taman kota yang ditambah, kemudian RK meningkatkan taraf
hidup usaha kecil dan menengah. Program tersebut mungkin bagi pejabat lain
terkesan kecil, tapi coba kita lihat dampak positifnya bagi masyarakat. Jalan di
sana tidak berlubang, transportasi lancar, kecelakaan dapat diminimalisasi.
Ditambah adanya taman kota bagi masyarakat Bandung. Taman tersebut
sebenarnya menguntungkan pedagang kecil yang berjualan. Terakhir adalah
meningkatkan taraf hidup usaha kecil dan menengah. Bagi Ridwan Kamil,
jantung warga Bandung adalah usaha dan bisnis. Kita akan banyak melihat
beberapa produk bisnis yang menjanjikan dari bandung, seperti sepatu
cibaduyut, jaket kulit, dll. Itu adalah produk lokal yang perlu dikelola dengan
baik dan efisien.

Ridwan Kamil memegang teguh amanah sebagai Wali Kota Bandung


yang telah ia ucapkan saat sumpah jabatan. Beliau tak ingin terlena dengan
tawaran politik fatamorgana yang dapat menyebabkan dirinya tak dapat
berkarya untuk orang banyak.

B. Penerapan

Perilaku etika publik yang dapat diterapkan di Puskesmas Puspahiang berupa :

1. Bekerja sesuai dengan Kode Etik Profesi Gizi.


2. Mengembalikan sisa anggaran konsumsi kegiatan yang tidak terpakai
sesuai dengan BON pembelian kepada Bendahara.
3. Melaporkan setiap penggunaan anggaran kegiatan dengan jujur dan
terperinci.
4. Tidak menggunakan fasilitas kantor lainnya di luar jam kerja dan untuk
kepentingan pribadi.
5. Mematuhi tata tertib dan peraturan di Instansi kerja, datang dan pulang
dengan tepat waktu.
6. Melayani pasien dengan sopan, santun dan hormat tanpa membeda –
bedakan.
7. Melayani pasien sesuai dengan nomor antrian.
8. Memberikan informasi gizi kepada masyarakat dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai