Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HENDRIK HARISMAN

NIM : 18030234033
KELAS : KA 2018

Resume BIOKIMIA II Pertemuan ke-6

METABOLISME LIPID

Lipid didalam darah ditransfer melalui lipoprotein. Karna lipid tidak larut dalam
air sebab itu, lipid harus digandeng dengan protein. Selain kilomikron yang
merupakan lipoprotein yang berukuran sangat besar, ada empat tipe utama
lipoprotein yang diklasifikasikan berdasarkan densitasnya yang diukur dengan
ultrasentifugasi :

 HDL membawa kolesterol dari jaringan adiposa langsung ke hati, dan


jaringan yang mensintesis hormon steroid.
 LDL adalah partikel sisa yang dihasilkan dari penghapusan lebih lanjut
dari TAG pada jaringan hati dan perifer, dimana molekul yang dihapuskan
hampir semua bagian TAG, terutama yang terdiri dari kolesterol.
 VLDL adalah sumber utama TAG yang akan diekspor dari hati ke jaringan
otot dan adiposa
 IDL adalah sisa partikel yang berasal dari VLDL dari penghapusan TAG
oleh Lipoprotein Lipase (LPL), bersama-sama dengan hilangnya
apolipoprotein.

 SISTEM PENCERNAAN USUS


Degradasi Lipid

Lipid degradasi adalah beta oksidasi yang terjadi dalam mitokondria. Beta
oksidasi mendegradasi lipid menjadi asetil-koA. Dan secara bersamaan akan
menaikkan NADPH dan FADH2. Asetil-koA akan terikat dalam kompleks multi
enzim, Asetil ko-A akan dipakai sintesis lagi dan menjadi asam lemak kembali.
Asetil ko-A dapat masuk kedalam siklus krebs. Asetil ko-A dapat menjadi zat
awal untuk asam lemak. Asetil ko-A bisa digunakan sebagai pembentuk
kolesterol, kolesterol akan zat awal dari senyawa steroid. Asetil-koA ketika
berlebih akan membentuk badan keton yang dijumpai pada orang yang puasa atau
penderita diabetes..

Emulsifikasi (pembentukan emulsi)


 Didalam usus halus : cairan pankreas, garam empedu, hormon
koleistokinin. Cairan pankreas terdiri dari HCO3- , lipase, esterase, dan
kolipase berguna sebagai protein mengikat lemak makanan dan lipase,
sehingga lipase lebih aktif).

Keterangan :

1. Mula-mula asam empedu mengemulsikan makanan-makanan lemak


sehingga membentuk campuran micelles. Misalnya pada saat makan
makanan yang berlemak seperti soto, rawon. Didalam usus kita akan
dilakukan emulsi pada garam empedu, hormon koleistokinin. Selanjutnya
lipase akan mulai bekerja agar Triasilgriserol mulai dipecahkan
(didegradasikan).
2. Lipase intestinal mendegradasi Triasilgriserol akan diubah menjadi asam
lemak sehingga membentuk 2-monoasilgliserol. Didalam epitel usus halus
sebelum keluar nantinya 2-monoasilgliserol akan bergabung kembali
dengan asetil koA maka akan terbentuk Triasilgliserol kembali yang nanti
dikemas dalam bentuk chylomicron. Setelah itu Triasilgliserol akan masuk
kedalam peredaran darah. Didalam peredaran darah terdapat suatu enzim
yang bernama lipoprotein lipase (LPL) dari pankreas yang akan memecah
TG yang akan dibawa ke lipoprotein lipase.
 Lipase :
TG → 2-monoasilgliserol dan asam lemak fosfolipase untuk fosfolipid
Esterase untuk asam lemak pada ester koresterol
 Sel epitel usus halus : 2-monoasilgliserol bergabung dengan asil koA
membentuk TG kembali → kilomikron (1-2 jam)
 TG dalam kilomikron + LPL/lipoprotein lipase → gliserol, asam lemak.
 Asam lemak ke jaringan adiposa, ekstra hepatik (misalkan otot).
 BIOSINTESIS LEMAK DAN KOLESTEROL

Garam empedu atau kolesterol dari dalam hati menuju ke intestin lalu
keluar dalam bentuk kilomikron. Lalu kilomikron membawa TG melalui
pembuluh darah kapiler dapat membentuk remnan kilomikron dan kolesterol.
Di samping itu juga terdapat jalur-jalur yang lain. Lemak dan kolesterol di
dalam hati akan diubah menjadi VLDL, lalu menjadi IDL, lalu menjadi LDL,
kemudian menjadi HDL di dalam peredaran darah. Di dalam kapiler terjadi
hidrolisis triasilgliserol. TG di dalam kapiler akan dihidrolisis menjadi gliserol
dengan enzim lipoprotein lipase, lalu akan kembali ke hati untuk sintesis
glukosa. TG juga dihidrolisis akan menjadi asam lemak yang akan mengalami
beta oksidasi dan dapat juga sebagai simpanan dan ditimbun di dalam jaringan
adiposa. LDL disebut dengan lemak jahat, sedangkan HDL disebut dengan
lemak baik. Hal tersebut dikarenakan LDL mengandung kolesterol yang lebih
tinggi daripada HDL. Di dalam jaringan perifer terdapat reseptor LDL yang
akan menangkap kolesterol dan di bawa kedalam jaringan-jaringan tubuh.
Sedangkan HDL tidak memiliki reseptor, sehingga kolesterol tidak dibawa ke
jaringan-jaringan yang lain melainkan dibawa ke dalam hati yang nantinya
akan diolah menjadi hormon, asam empedu, dan lain-lain yang merupakan
hasil kolesterol.

 Pada Jaringan Adibosa :


Makanan TG (Triasilgriserol) masuk kedalam usus halus menjadi MG (2-
monoasilgliserol) dan asam lemak kemudian keluar dalam bentuk kilomikron,
dimana nantinya Triasilgriserol dikemas dalam lipoprotein yang ada didalam
peredaran darah. Didalam peredaran darah terdapat enzim yang dinamakan
LPL (lipoprotein lipase) bersama Triasilgriserol nantinya akan menjadi asam
lemak dengan gliserol yang akan dibawa kedalam hati dengan bantuan enzim
gliserolkinase. Hal ini dikarenakan hati merupakan pusat metabolisme.
Gliserol tersebut nantinya akan masuk kedalam metabolisme glukosa yang
nantinya akan kembali pada masuknya sakarida lain. Pada asam lemak akan
mengalami esterifikasi sehingga dapat membentuk TG kembali dengan
bantuan jaringan adibosa yang selanjutnya akan mengalami lipolisis sehingga
akan membentuk asam lemak kembali.

 Pada Ekstra Hepatik :

Asam lemak pada jaringan ekstra hepatik contohnya otot akan mengalami
krebs cycle CO2.

 Usus halus

Makanan masuk ke dalam usus halus menjadi MG+ (monoasilgliserol) dan


asam lemak. Kemudian keluar dalam bentuk kilomikron. TG dalam
kilomikron dikemas dalam bentuk lipoprotein menuju peredaran darah ke
jaringan adiposa diubah menjadi asam lemak dengan enzim LPL (enzim di
peredaran darah). Asam lemak dapat menjadi TG melalui esterifikasi.
Sedangkan TG akan mengalami lipolisis menjadi asam lemak dengan enzim
LSH. Gliserol di peredaran darah dibawa ke dalam hati dengan enzim
gliserokinase. 1 2

 Hati
Asam lemak (FFA = free fatty acid) dari jaringan adiposa dibawa oleh plasma
darah ke hati mengalami esterifikasi menjadi triasilgliserol. TG melalui VLDL
akan menjadi lipoprotein kembali. Triasilgliserol dapat mengalami lipolisis
menjadi asam lemak dengan enzim LSH. Asam lemak dapat menjadi CO2
(siklus krebs). Jika berlebih akan menjadi keton bodies di dalam hati lalu
keluar akan mengalami siklus krebs menghasilkan CO2. Glukosa menjadi
asam lemak (lipogenesis) dan ditimbun di dalam jaringan adiposa.
 Otot.
FFA yang dibentuk selain dapat menuju ke hati, juga dapat menuju ke
jaringanjaringan ekstra hepatik (otot). Asam lemak dapat mengalami
esterifikasi menjadi triasilgliserol. TG dapat mengalami lipolisis menjadi asam
lemak dengan enzim LSH. Asam lemak dapat menghasilkan CO2 yang
menunjukkan bahwa terjadi siklus krebs.
 OKSIDASI ASAM LEMAK JENUH
Jalur Oksidasi Asam Lemak
Di dalam sitoplasma, asam lemak mengalami aktivasi oleh ATP menjadi
asil adenilat. Lalu asil adenilat akan diaktifkan kembali oleh koenzim-A sehingga
diganti menjadi asil CoA. Setelah asil CoA, diganti lagi dengan karnitin menjadi
asil CoA. Tetapi untuk masuk ke dalam matriks mitokondria, karnitin dilepas
kembali sehingga menjadi asil CoA kembali dan selanjutnya asil CoA akan
mengalami -oksidasi di dalam mitokondria. Di dalam - oksidasi jalurnya berputar,
jika di asil CoA memiliki C10 maka satu putaran akan mengeluarkan 1 asil CoA.
C10 setelah berputar satu kali akan menjadi C8. Kemudian C8 berputar akan
menjadi C6, lalu C6 berputar lagi hingga menjadi C4. Setelah C4 nanti akan
keluar 2 asetil CoA. Terjadi 4 kali perpotongan dihasilkan 5 asetil CoA, yang
nantinya asetil CoA akan masuk ke siklus krebs. Ditulis juga bahwa asil CoA
dengan 2 rantai karbon lebih pendek. Dalam gambar tersebut, -oksidasi terdiri dari
4 urutan tahapan, yaitu dehidrogenasi, hidrasi, dehidrogenasi, dan pemecahan
tiolitik. -oksidasi menghasilkan 5 ATP.

 Siklus Karnitin
Lemak asil koA akan masuk kedalam intermembran dengan bantuan
enzim carnitine asiltraferase menjadi lemak asil carnitine dan koenzim A tetapi
keluar kembali menjadi asil koA. Aktivasi asam lemak terjadi di sitosol, tetapi
teroksidasi di dalam mitokondria. Lemak asil-KoA harus diangkut melintasi
membran dalam mitokondria kedap air. Pertama kelompok asil ditransesterifikasi
untuk karnitin dalam reaksi ini dikatalisis oleh asil transferase. Carnitine I
(terletak di permukaan luar membran mitokondria bagian dalam) atau II
(permukaan dalam membran mitokondria bagian dalam). Protein yang
bertanggung jawab untuk mentransfer transfer karnitin asil ke dalam mitokondria
seperti transfer keluar karnitin bebas. Setelah masuk, karnitin asil dipindahkan ke
CoA mitokondria dan karnitin bebas diangkut kembali di lain reaksi antar-jemput
di atas.
 Reaksi β-Oksidasi Asam Lemak Jenuh
Secara mekanis, jalur ini sangat mirip dengan yang digunakan untuk
mengoksidasi suksinat dalam siklus asam sitrat. setiap siklus dalam
oksidasi dari asil lemak jenuh CoA melibatkan reaksi berikut:
 (1) dehidrogenasi menghasilkan enoyl turunan; menjadi trans-Δ2-
enoyl-CoA, dengan Katalis : fatty acyl-koA dehydrogenase
 (2) hidrasi ikatan rangkap yang dihasilkan, dengan -karbon
menjalani hidroksilasi; menjadi L-3-hydoxyacyl-CoA, dengan
Enzim : enoyl-CoA Hydratase
 (3) dehidrogenasi gugus hidroksil (oksidasi menjadi keton); menjadi
3-ketoacyl-CoA, dengan Enzim : 3-HydroxyacylCoA
dehydrogenase
 (4) pembelahan dengan menyerang molekul kedua coenzyme A
pada β-karbon, untuk melepaskan asetil-KoA dan lemak asil-KoA
dua karbon lebih pendek dari substrat aslinya. Oksidasi lemak tak
jenuh asil-CoA sedikit berbeda, dengan Enzim : β-Ketotiolase
 Asetil-KoA dari β-oksidasi memasuki siklus asam sitrat, di mana ia
teroksidasi menjadi CO2 dengan cara yang sama seperti asetil-KoA
yang diturunkan dari oksidasi piruvat. Seperti siklus asam sitrat,
-oksidasi menghasilkan pembawa elektron tereduksi, yang
reoksidasi dalam mitokondria menghasilkan ATP melalui fosforilasi
oksidatif ADP.

Anda mungkin juga menyukai