Anda di halaman 1dari 6

A.

CIri ciri virus Corona

Ciri-ciri virus corona meliputi:

- Demam

- Batuk

- Sesak napas

B. Bentuk Virus
- Berbentuk mahkota
- Mirip SARS

C. Struktur virus
Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus
dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom koronavirus berkisar antara
27–34 kilo pasangan basa, terbesar di antara virus RNA yang diketahui. Nama koronavirus
berasal dari bahasa Latin corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan
partikel virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan
pada mahkota atau korona matahari.

D. Cara hidup virus

Virus corona itu tidak bisa hidup sendiri. Untuk hidup dan berkembang biak, dia butu sel
hidup.
.
Kemudian, mekanisme dia untuk mencari tempat hidup baru antara lain ketika seseorang
berbicara dekat dengan seseorang yang lain. Virus itu bisa jatuh di muka orang.

Lalu, jika virus jatuh di permukaan apapun seperti meja kursi, pegangan pintu, tangga, bisa
menempel situ, dia bisa hidup di situ selama ada bahan biologik yang menopang hidupnya.

Jika bendanya kering, , tidak ada pendukungnya, virus corona dalam beberapa jam bisa
mati. Apalagi jika di permukaan meja ada bahan-bahan kimia lain bisa mati.

E. Perkembangbiakan virus

Tahap adsorbsi
Tahap penetrasi
Tahap sintesis
Tahap pematangan
Tahap lisis
F. Klasifikasi virus

Corona virus adalah sekumpulan virus dari


subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.

G. Penyakit yang disebabkan virus


Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu,
seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala; atau gejala penyakit
infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius)


 Batuk
 Sesak nafas

Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
terpapar virus Corona.
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius
berikut ini:

 Pneumonia
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

H. Latar belakang mewabahnya virus Corona


Dilihat dari sejarahnya, virus corona pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab flu biasa
pada tahun 1960. Hingga sampai tahun 2002, virus itu belum dianggap fatal.

Tetapi, pasca adanya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di China, para pakar
mulai berfokus pada penyebab dan menemukan hasil apabila wabah ini diakibatkan oleh
bentuk baru corona.

Pada tahun 2012, terjadi pula wabah yang mirip yakni Middle East Respiratory Syndrome
(MERS-Cov) di Timur Tengah. Dari kedua peristiwa itulah diketahui bahwa corona bukan
virus yang stabil serta mampu berdaptasi menjadi lebih ganas, bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Sejak itulah, penelitian terhadap corona semakin berkembang.
I. Geja;a terinfkesi Corona
Hari ke-1
Pasien akan mengalami demam. Pasien juga dimungkinkan mengalami rasa lelah, nyeri otot,
dan batuk kering. Sebagian kecil pasien mengalami diare atau mual selama satu hingga dua
hari sebelumnya.

Hari ke-5
Pasien mungkin akan mengalami kesulitan bernapas. Keluhan ini umumnya terjadi pada
orang lanjut lansia atau mereka dengan penyakit penyerta lainnya.

Hari ke-7
Pada hari ke-7 umumnya pasien mulai melaporkan penyakitnya dan menjalani perawatan di
rumah sakit.

Hari ke-8
Pada titik ini, berdasarkan laporan CDC China, pasien dengan kasus parah mengalami
sindrom gangguan pernapasan akut. Penyakit ini terjadi ketika cairan memenuhi paru-paru.
Kondisi ini sering kali berakibat fatal.

Hari ke-10
Jika gejala pasien memburuk, umumnya rumah sakit akan menyarankan untuk menjalani
perawatan di ICU. Pasien dengan kondisi yang memburuk mungkin akan mengalami sakit
perut dan kehilangan nafsu makan.

Hari ke-17
Umumnya, pasien akan sembuh dan bisa keluar dari rumah sakit setelah 2,5 pekan.
J. Cara penyebaran

 Transmisi dari cairan: air dapat membawa virus dari pasien ke orang lain yang
berada dalam jarak sekitar satu meter. Air yang dimaksud biasanya berupa cairan
tubuh yang keluar saat berbicara, batuk, dan bersin;
 Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara.
Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari satu
orang ke orang lainnya
 Transmisi kontak: virus dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit atau
selaput lendir (seperti mata, lidah, luka terbuka, dan lain-lain). Transmisi juga bisa
berlangsung melalui darah yang masuk ke tubuh atau mengenai selaput lendir;
 Transmisi dari hewan: orang yang mengolah, menjual, dan mendistribusikan hewan
liar yang membawa virus corona dapat tertular melalui kontak tersebut;
 Kontak dekat dengan pasien: keluarga, orang yang tinggal serumah, petugas medis,
atau bahkan orang yang sempat berada dekat dengan pasien rentan untuk tertular. 

K. Pencegahan
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh
sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa
menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.


 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
 Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar
virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Segera periksakan diri ke rumah sakit. Jangan keluar rumah, kecuali untuk
mendapatkan pengobatan.
 Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak
memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang
digunakan orang lain.
 Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda
benar-benar sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang
sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan
tidur dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera
buang tisu ke tempat sampah.

L. Penanganan

1. Jika Anda merasa tidak sehat dengan kriteria:


a. Demam 38 derajat Celcius, dan
b. Batuk/pilek

istirahatlah yang cukup di rumah dan bila perlu minum Bila keluhan berlanjut, atau disertai
dengan kesulitan bernafas (sesak atau nafas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes).
Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus lakukan tindakan berikut:
c. Gunakan masker;
d. Apabila tidak memilik imasker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan
cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan;
e. Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.
2. Tenaga kesehatan (nakes) di fasyankes akan melakukan screening suspect COVID-19:
a. Jika memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirujuk ke salah
satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan COVID-19.
b. Jika tidak memenuhi kriteria suspect COVID-19, maka Anda akan dirawat inap
atau rawat jalan tergantung diagnosa dan keputusan dokter fasyankes.
3. Jika anda memenuhi kriteria Suspect COVID-19 akan diantar ke RS rujukan
menggunakan ambulan fasyankes didampingi oleh nakes yang menggunakan alat
pelindung diri (APD).
4. Di RS rujukan, akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.
5. Spesimen akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) di Jakarta. Hasil pemeriksaan pertama akan keluar dalam 24 jam
setelah spesimen diterima.
a. Jika hasilnya positif,
i. maka Anda akan dinyatakan sebagai penderita COVID-19.
ii. Sampel akan diambil setiap hari.
iii. Anda akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel 2
(dua) kali berturut-turut hasilnya negatif.
b. Jika hasilnya negatif, Anda akan dirawat sesuai dengan penyebab penyakit.

M. Bersosialisasi yang bijak terhadap virus Corona

- TIdak menyebarkan hoax dengan cara mengecek kepastian dan fakta yang
dipaparkan .

- TIdak dengan cara sengaja menyebarkan virus.

- Memberi perhatian khusus terhadap penderita yang terjangkit

- Tidak mudah terpengaruh hoax

Anda mungkin juga menyukai