Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANNING

RONDE KEPERAWATAN DI RUANGAN B II RUMAH SAKIT TNI-AL


Dr. RAMELAN SURABAYA

1.1 Latar Belakang


Setiap individu mendambakan kehidupan yang sehat, aktif, dan produktif
namun apabila dalam kondisi tidak sehat maka individu akan mencari bantuan
pelayanan kesehatan. Rumah sakit merupakan salah satu sistem pemberian
pelayanan kesehatan, dimana dalam memberikan pelayanan mengunakan
multidisiplin yang baik antara medis, perawat dan tim kesehatan yang lain.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dilakukan secara
berkesinambungan, pada setiap terdapat kasus-kasus komplek maka dilakukan
ronde keperawatan untuk membahas masalah keperawatan yang dialami pasien.
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan
pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus
tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan,
perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan
(Nursalam, 2002 dalam Nursalam 2014).
Ronde keperwatan perlu dilakukan karena pentingnya mengetahui asuhan
keperawatan pada pasien dengan kasus – kasus kompleks sehingga dengan adanya
ronde keperawatan tersebut dapat mengetahui bagaimana asuhan keperwatan yang
tepat pada pasien yang mempunyai kasus- kasus komplek.

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat di ruang B II mampu menerapkan ronde
keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
5. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan justifikasi
7. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

1.3 Manfaat Kegiatan


1.3.1 Bagi Pasien
1. Masalah pasien dapat teratasi.
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang professional.
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan.
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar
1.3.2 Bagi Perawat
1. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan
pasien sebagai penerima pelayanan.
2. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada pasien saat
di rumah.

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari, tanggal : Senin, 18 April 2016
Tempat : Ruangan B II

1.5 Kriteria Pasien


Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.
1.6 Pengorganisasian
Kepala ruangan : Reny Wahyu V., S.Kep
Kepala Tim 1 : Rohmatin., S.Kep
Kepala Tim 2 : Reni Anggraeni., S.Kep
Perawat Pelaksana : Bagus Putra P., S.Kep
Dimas Bagus B.S., S.Kep
Erta Yuliana., S.Kep
Lilis Dwi Irmaisya., S.Kep
Maulidia Alfiarista., S.Kep
Retno Dwi Jayanti., S.Kep
Riezca Devi A., S.Kep
Yefta Primasari., S.Kep
Pembimbing akademik : Wiwiek Liestyaningrum., M.Kep
Ns. Dhian Satya., S.Kep., M.Kep
Pembimbing klinik : Ns. Muharini., S.Kep

1.7 Metode
Metode yang digunakan dalam ronde keperawatan adalah diskusi dan
tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan pasien oleh keluarga.

1.8 Media
Media yang digunakan dalam pelaksanaan ronde keperawatan kepada
pasien dan keluarga diantaranya : status pasien, lembar ronde keperawatan,
sarana dan prasarana perawatan.

1.9 Mekanisme kegiatan


Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Pra 1. Menentukan kasus dan 1 hari Ruang Penanggung
Ronde topik sebelum pasien jawab
2. Menentukan tim ronde ronde
3. Menentukan literatur
4. Menentukan proposal
5. Mempersiapkan pasien
6. Diskusi pelaksanaan
Ronde Pembukaan 8 menit Ners KARU
1. salam pembuka station B
2. Memperkenalkan tim II
ronde
3. Menyampaikan identitas
dan masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan ronde
Penyajian masalah 20 Ners PP
1. Memberi salam dan menit station B
memeperkenalkan pasien II
dan keluarga kepada tim
ronde
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan keperawatan
pasien
3. Menjelaskan masalah
pasien dan rencana
tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang
perlu dilakukan.

Validasi data KARU,PP


4. Mencocokan dan
menjelaskan kembali data
yang telah disampaiakan
5. Diskusi antar anggota
tim dan pasien tentang
masalah keperawatan
tersebut
6. Pemberian justifikasi Ners KARU
oleh perawat primer atau station B
konselor atau kepala II
ruang tentang masalah
pasien serta tindakan
yang akan dilakukan
7. Menentukan tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas yang
telah ditetapkan.
Pasca 1. Evaluasi dan rekomendasi 10 Ners KARU, PP,
Ronde intervensi Keperawatan menit station B KATIM
2.penutup II ,pembimbing
1.10 Langkah-Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan
Tahap Pra
PP

1. Penetapan pasien

2. Persiapan Pasien  Apa diagnosis


- Informed Consent keperawatan?
- Hasil Pengkajian/validasi
 Apa data yang
data
mendukung?
 Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Tahap Pelaksanaan 3. Penyajian Masalah  Apa hambatan ditemukan?
di nurse station

Tahap Pelaksanaan 4. Validasi Data di


di kamar pasien PP, Konselor, KARU
Bed pasien

5. Lanjutan-Diskusi 6. Kesimpulan dan


Pasca ronde (nurse station) di Nurse Station rekomendasi solusi
masalah

Keterangan :
1. Pra ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang
tidak teratasi dan masalah yang langka)
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : inform consent dan
pengkajian
f. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan ?
Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apa hambatan yang ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan ronde :
a. penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala
ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan
dilakukan.
3. Pasca ronde :
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosa;
intervensi keperawatan selanjutnya

Peran masing-masing anggota tim :


1. Peran perawat primer dan perawat associate
a. Menjelaskan data pasien yang mendukung
masalah pasien
b. Menjelaskan diagnosa keperawatan
c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan
d. Menjelaskan hasil yang didapat
e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah)
tindakan yang diambil
f. Menggali masalah-masalah pasien yang
belum terkaji
2. Peran perawat konselor dan tenaga kesehatan
lainnya
a. Memberikan justifikasi
b. Memberikan reinforcement
c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan
intervensi keperawatan serta rasional tindakan
d. Mengarahkan dan mengoreksi
e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang
telah dipelajari

1.11 Evaluasi
a. Stuktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien masuk di Ruangan B II
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus.
5) Pengorganisasian peran
b. Proses
1) Kelancaran kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas
c. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga

Daftar Pustaka
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai