Asuhan Keperawatan CA Bulibuli
Asuhan Keperawatan CA Bulibuli
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga
retroperitoneal bagian bawah, antara vertebra thorakal dua belas atau
lumbal satu dan empat. Besar dan berat ginjal sangat bervariasi tergantung
pada jenis kelamin dan umur. Ukuran ginjal orang dewasa rata – rata
panjang 11,5 cm, lebar 6 cm dan tebal 3,5 cm. Beratnya antara 120 – 170
2. Fisiologi
Urin hasil filtrasi mengalir dari duktus kolengitas masuk kaliks
renalis, meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan aktivitas
pacemakernya, yang kemudian mencetuskan kontraksi peristaltik satu
sampai lima kali per menit yang menyebar ke pelvis renalis lalu turun
sepanjang ureter, dengan demikian mendorong urin dari pelvis renalis
menuju kandung kemih. Ketika terisi urin secara perlahan-lahan, otot
polos kandung kemih mengalami peregangan, kontraksi berkemih secara
spontan, berelaksasi setelah beberapa detik, otot detrussor berkontraksi,
dan tekanan urin kembali ke garis basal.
Karena kandung kemih terus terisi, refleks berkemih bertambah
sering dan menyebabkan otot detrussor berkontraksi lebih kuat. Sensasi
pertama yang timbul dari pengisan kandung kemih umumnya terjadi
ketika sekitar 100 – 150 ml urin berada dalam kandung kemih.
Keinginan buang air kecil sebagian besar muncul ketika kandung
kemih terisi 200 – 300 ml urin. Pada jumlah urin 400 ml rasa penuh yang
mencolok biasanya akan ditemukan.
Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung
kemih terisi. Proses ini terjadi dari dua langkah, yaitu:
1. Pengertian
2. Etiologi
1. Pekerjaan, pekerja di pabrik kimia, laboratorium (senyawa amin
aromatik
2. Perokok, rokok mengandung amin aromatik dan nitromasin
3. Infeksi saluran kemih, escherichia coli, dan proteus yang
menghasilkan karsinogen
4. Kopi, pemanis buatan, dan obat-obatan, untuk pemakaian jangka
panjang dapat meningkatkan resiko kassinoma buli-buli
Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya karsioma buli-buli
diantaranya :
1) Umur
Karsinoma buli-buli meningkat pada dekade 60an
2) Zat karsinogen, baik yang berasal dari eksogen dari rokok maupun
bahan kimia maupun endogen dari hasil metabolisme
3) Penyebab lain diduga akibat pemakaian analgetik, sitostatik dan
iritasi kronik oleh batu, sistoiasis atau radiasi.
3. Klasifikasi
Klasifikasi menurut system TMN :
C. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien.
b. Riwayat Keperawatan
1) Keluhan Utama : Pasien nyeri saat BAK dan agak mengedan, ada
benjolan pada abdomen sebelah bawah, sulit BAB, dan nyeri
diseluruh tubuh terutama dipinggang.
2) Riwayat Penyakit Sekarang(riwayat penyakit yang diderita pasien
saat masuk rumah sakit). Darah keluar sedikit-sedikit saat BAK
dan terasa nyeri sera sulit BAB.
3) Riwayat Penyakit Dahulu (riwayat penyakit yang sama atau
penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
4) Riwayat Kesehatan Keluarga, penyakit yang pernah diderita
anggota keluarga yang menjadi faktor resiko.
5) Riwayat psikososial dan spiritual.
c) Integritas Ego
Gejala :
d) Eliminasi
Gejala :
e) Makanan/cairan
Gejala :
f) Neurosensori
g) Nyeri/keamanan
Gejala :
Gejala :
Gejala :
Demam
Ruam kulit, ulserasi
j) Seksualitas
Gejala :
Gejala :
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi system suplai syaraf, obtruksi jalur syaraf,
inflamasi).
b. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan obstruksi / iritasi
kandung kemih.
c. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan
hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker.
d. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
penyakit, prognosis dan pengobatan.
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi system suplai syaraf, obtruksi jalur syaraf,
inflamasi).
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan nyeri
pasien terkontrol.
Dengan kriteria hasil:
- Skala nyeri berkurang sampai hilang.
- Pasien mengungkapkan perasaan nyaman berkurangnya nyeri.
Intervensi:
- Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
R : Memberikan informasi yang diperlukan untuk
merencanakan asuhan
I. BIODATA
A. Identitas klien
Nama klien : Tn” L”
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tanggal Lahir : 01 Juli 1956
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
No.RM : 69 56 18
Alamat : Jln Manunggal Bhakti, Nunukan Kal-Tim
Tanggal masuk : 26 Januari 2015
Tanggal pengkajian : 26 Januari 2015
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. “N”
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan Dengan Klien : Keluarga
Pada saat dikaji tanggal 26 Januari 2015, klien nampak gelisah dan
dapat cepat sembuh. Klien mengatakan belum BAB sejak masuk di RS,
G1.....
G2.....
G3....
Keterangan :
d. Riwayat Psikososial
1. Pola Konsep diri:
a. Gambaran diri: Klien mengatakan dirinya sedang dalam keadaan
sakit
b. Identitas diri : Klien adalah seorang perempuan
c. Peran diri : Klien untuk sementara tidak dapat melakukan
perannya sebagai ibu rumah tangga
Lidah :
a. Bersih
b. Tidak terdapat ulkus
c. Tidak ada sariawan
Bibir
a) Bibir tampak sedikit kering
b) Mukosa mulut merah muda
b. Tenggorokan : tidak ada masalah menelan
c. Abdomen
Inspeksi
a) Nampak simetris kiri dan kanan
b) Warna kulit sama dengan sekitarnya
c) Tidak nampak penonjolan umbilicus
Auskultasi : peristaltik usus terkesan normal
Palpasi
a) Tidak teraba adanya massa
b) Hepar tidak teraba
c) Ginjal tidak teraba
Perkusi : Tympani pada keempat kuadran abdomen
F. Sistem Indera
1. Mata
Inspeksi :
b) Nampak simetris kiri dan kanan
c) Palpebra tidak oedema
G. Sistem Persyarafan
Status mental orientasi : dapat mengenal waktu tempat dan orang,
daya ingat sudah mulai menurun, perhatian dan perhitungan baik,
bahasa baik.
Pemeriksaan GCS skor : E : 4, M : 6 V : 5 = 15
Saraf-saraf cranial
a. N I (olfactorius) : klien dapat mencium bau-bauan
b. N II (optikus) : klien tidak memakai kaca mata
c. N III, IV, VI ( oculomotorius throchlearis abducens)
Reaksi pupil isokor kiri dan kanan
Gerakan bola mata simetris
Refleks cahaya baik
Inspeksi :
a. Bentuk kepala mesochepal
b. Rambut mulai mengalami kerontokan
I. Sistem Integumen
Rambut : Berwarna hitam, dan tidak ada kerontokan
J. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran tyroid
Riwayat air seni di kelilingi semut (-)
K. Sistem Perkemihan
Tidak terlihat adanya edema, tidak terlihat adanya moon face,
tidak ada edema anasarka
Keadaan kandung kemih normal
Ada kesulitan dan gangguan dalam berkemih : nyeri saat
berkemih
AKTIVITAS SEHARI-HARI
No. RM : 69 56 18
No. RM : 69 56 18
No. RM : 69 56 18
No. RM : 69 56 18
NO HARI IMPLEMENTASI
EVALUASI
NDX TGL/JAM
1 Senin 1. Mengkaji tingkat nyeri S:
26/01/2015 Klien mengeluh nyeri pada
atau ketidaknyamanan
14.50 skala 2
klien pada skala 0
O:
sampai 10.
Klien nampak gelisah dan
Hasil : klien meringis
mengatakan masih
A
nyeri pada skala 2, Masalah belum teratasi
klien nampak gelisah
P
2. Mengajarkan teknik Lanjutkan intervensi 1,2,3
relaksasi dan distraksi
Hasil : klien mengerti
teknik yang diajarkan
3. Membantu pasien
untuk lebih berfokus
pada aktivitas, bukan
pada nyeri dan rasa
tidak nyaman dengan
melakukan pengalihan
N NDX DATA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O. PENUNJANG
1. Nyeri berhubungan dengan Nyeri berkurang 1. Minta pasien untuk menilai 1. Informasi memberikan data dasar
aktivasi mediator kimia atau hilang dengan
nyeri atau untuk mengevaluasi
yang ditandai dengan : kriteria hasil :
DS : ketidaknyamanan pada kebutuhan/keefektifan intervensi
- klien
Klien mengatakan
mengatakan skala 0 sampai 10.
nyeri di daerah
nyeri berkurang
suprapubis 2. Ajarkan penggunaan teknik 2. Dapat mengurangi rasa
- skala nyeri 2
Klien mengatakan
(0-10) relaksasi. ketidaknyamanan karena nyeri
nyeri seperti teriris-
iris - wajah tampak 3. Bantu pasien untuk lebih 3. Meningkatkan relaksasi dan
DO : ceria
berfokus pada aktivitas, pengalihan perhatian.
Ekspresi wajah - TTV dalam
meringis batas Normal bukan pada nyeri dan rasa
Skala nyeri 2 (0-10) (100/90-140-
90) tidak nyaman dengan
TTV :
2 Gangguan pola eliminasi Setelah dilakukan 1. Observasi output dan 1. Untuk mengetahui tingkat
BAK berhubungan perawatan
intake cairan selama 24 keparahan obstruksi yang terjadi
dengan adanya obstruksi diharapkan pola
saluran kemih yang eliminasi klien jam. agar dapat di jadikan acuan dalam
ditandai dengan: membaik dengan
melakukan indakan keperawatan
DS :
3 Ansietas berhubungan Kecemasan hilang 1. Berikan informasi tentang 1. Pemberian informasi dapat
dengan perkembangan dengan criteria:
prognosis secara akurat membantu klien dalam memahami
lanjut penyakit, prognosis Klien nampak
dan pengobatan proses penyakitnya.
rileks
DS :
Klien 2. Beri kesempatan pada klien 2. Dapat menurunkan kecemasan
Klien mengatakan
bahwa ia sangat menyatakan untuk mengekspresikan klien
berharap dokter dan pemahaman
rasa marah, takut,