Anda di halaman 1dari 9

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Dan Profil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai unsur pelaksana

Pemerintah Daerah di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata adalah satu

dinas/instansi teknis yang berasal dari penggabungan 2 (dua) dinas teknis

sebelumnya yaitu : Dinas Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan

Dinas Pariwisata Provinsi Naggroe Aceh sesuai dengan Qanun Nomor 5 Tahun

2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja.

Aceh sebagai salah satu Provinsi di Indonesia yang terletak strategis di

kawasan Selat malaka yang merupakan jalur pelayaran Internasional serta

didukung dengan kekayaan alam, pesona budaya daerah, keunikan sejarah dan

peninggalan Tsunami “Tsunami Heritage”. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh

melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terus melakukan berbagai upaya

pengembangan dan promosi pariwisata daerah secara tepat sasaran kepada

wisatawan nusantara dan mancanegarauntuk menjadikan Aceh sebagai salah satu

Daerah Tujuan Wisata (DTW) unggulan yang aman dan nyaman.

2.2. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Adapun yang menjadi Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Aceh, yaitu :

1. Visi

Menjadikan Aceh sebagai Destinasi Wisata Syariah Unggulan di Asia

Tenggara

6
7

2. Misi

a. Melakukan upaya pemeliharaan dan penguatan nilai – nilai budaya

menuju penerapan Dinul Islam di Aceh.

b. Melestarikan, mendayagunakan dan memanfaatkan warisan budaya, nilai

– nilai syariah dan kawasan wisata alam unggulan.

c. Membangun jiwa kewirausahaan, kompetensi dan kerjasama terpadu

antar pelaku budaya dan usaha pariwisata.

d. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam pengembangan budaya dan

pariwisata.

e. Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam berbagai event, serta

mempromosikan kegiatan kebudayaan dan pariwisata.

2.3. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Menurut Stephen P. Robbin S (dalam Yanti, 2012 : 99) Organisasi adalah

kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan

yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus

untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Organisasi terdiri dari banyak individu atau bagian yang memiliki tugas,

tanggung jawab dan kemampuan yang berbeda-beda.Pembagian hal-hal ini harus

jelas dan terstruktur dengan jelas sehingga tidak terjadi percampuran dan

kerancuan tugas dan wewenang.Oleh karena itu dibutuhkan sebuah struktur

organisasi yang jelas, terperinci dan bisa digambarkan.

Menurut Schein Struktur organisasi ialah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh beberapa orang atau kelompok guna untuk meraih sebuah tujuan bersama
8

dengan berpedoman pada suatu pembagian tugas dalam menjalankan sebuah

fungsi organisasi tersebut.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sudah memiliki struktur organisasi

yang jelas. Struktur organisasi ini dirancang agar setiap bagian yang ada di dalam

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mampu memaksimalkan kinerja dan

tanggung jawab mereka secara jelas dan tidak berantakan.Struktur organisasi

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh bisa dilihat pada gambar dibawah 2.1.
9

Ga
mba
r 2.1
Susu
nan
Stru
ktur
Orga
nisas
i
Dina
s
Keb
uday
aan
Dan
Pari
wisa
ta
Ace
h
10

2.4. Landasan Teori

2.4.1 Analisis

Menurut Spradley (Sugiyono, 2015:335) mengatakan bahwa analisis

adalah sebuah kegiatan untuk mencari suatu pola selain itu analisis

merupakan cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis

terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian dan

hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah suatu usaha untuk

mengurai suatu masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian

(decomposition) sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu

tampak dengan jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap

maknanya atau lebih jernih dimengerti duduk perkaranya (Satori dan

Komariyah, 2014:200).

Nasution dalam Sugiyono (2015:334) melakukan analisis adalah pekerjaan

sulit, memerlukan kerja keras. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti

untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri

metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama

bisa diklasifikasikan berbeda.

2.4.2 Website

Menurut Bekti (2015:35) Website adalah beberapa kumpulan halaman

yang dipakai untuk menampilkan informasi berupa teks, gambar diam atau

gerak, animasi, suara, dan atau bahkan penggabungan dari semuanya.

Menurut abdullah (2015:1) Website artinya adalah kumpulan-kumpulan

halaman yang terdiri dari beberapa laman yang di dalamnya berisi informasi
11

dalam bentuk data digital baik itu berupa gambar, video, audio, teks dan

animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet.

Menurut Rezky Kemala Siregar, dkk (2018), “Website merupakan sebuah

fasilitas yang menawarkan ruang bincang, email, maupun pesan instan

dimana pengguna internet dapat menjelajahi World Wide Web dengan

menggunakan software browser untuk mendapatkan berbagai macam

informasi, hiburan maupun untuk kepentingan bisnis”.

Menurut Adi Sumaryadi (2014:4), mendefinisikan website sebagai

kumpulan halaman-halaman web yang saling berhubungan dan kemudian

dionlinekan menggunakan jaringan lokal maupun internet.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa website adalah

sebuah halaman web yang terhubung dengan jaringan internet dan memuat

suatu informasi berupa text, gambar serta menghasilkan informasi dari situs

tersebut.

2.4.3 Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh

untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang

dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan

informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi

perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk

pihak di luar perusahaan.


12

Menurut Azhar Susanto (2015:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Akuntansi : “Sistem adalah kumpulan group dari sub sistem/

bagian/ komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Jogiyanto (2015:34) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi: “Sistem dapat di definisikan dengan pendekatan

prosedur dan dengan pendekatan komponen “

2.4.4 Pengelolaan

Menurut John M.Pfiffner dalam Sukarna(2011:2) “manajemen bertalian

dengan bimbingan orang-orang dan fingsi-fungsi untuk mencapai tujuan-

tujuan yang telah diterapkan sebelum nya”

Menurut susatyo Herlambang (2013:3) “Manajemen sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti

bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan

orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkindiperlukan, atau

berarti tidak melakukan tugas-tugas itu sendirian”

2.5. Metode Peformance, Information, Economy, Control, Effiency, Sercive

(PIECES)

Menurut Listiarini Edy Sudiati dan Didik Purwanto (2017), Untuk

mencapai sasaran dapat dilakukan suatu identifikasi masalah dengan

menggunakan kerangka pieces yaitu analisis terhadap kinerja informasi, ekonomi,

keamanan, efisiensi dan pelayanan.


13

Menurut Suyono (2016), Metode PIECES digunakan untuk

mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-

perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan metode PIECES

berfungsi sebagai salah satu metode analisa sebuah sistem untuk

mengidentifikasikan sebuah masalah.

Metode ini menggunakan 6 variabel evaluasi yaitu Performance, Information,

Economic, Efficiency, dan Service. Berikut ini penjelasan singkat dari masing-

masing variabel.

1. Performance (kinerja)

menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin

ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini kinerja diukur dari throughput,

yaitu jumlah pekerjaan/ouput/deliverables yang dapat dilakukan pada

saat tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan

output/deliverables tertentu.

2. information (informasi)

menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki

sehingga kualitas informasi yang di hasilkan menjadi semakin baik.

Informasi yang dihasilkan harus benar-benar yang berguna

3. Economy (ekonomi)

menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan

manfaatnya (nilai gunanya)atau diturunkan biaya penyelenggaraannya


14

4. Control (pengendalian)

menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan

sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan

kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan/ keccurangan menjadi

semakin baik pula.

5. Effiency (efisiensi)

menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat di perbaiki,

sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi, dan harus lebih unggul

dari pada sistem manual.

6. service (layanan)

menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat di perbaiki

kemampuaannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.

Anda mungkin juga menyukai