Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

(diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan)

Disusun oleh :

Aknas Faiz yahya (200810101121)

Ariska Evania (200210205065)

Beby Ayu (200210301034)

Firman Maulana Rizki (200810101152)

Icha Nadinda K (200210301026)

Darmawan Fikri Hidayatullah (200210301053)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pancasila Di Era Globalisasi”
dalam waktu yang tepat.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Tyas ....... pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu,makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila di era globalisasi bagi pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tyas...... selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu,dengan segala kerendahan hati,kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
Latar Belakang
Pancasila adalah dasar falsafah negara kesatuan republik Indonesia atau lebih dikenal dengan
dasar negara (Philosofische Grondslag). Pancasila menjadi acuan dalam bersikap bagi warga
Indonesia. Juga merupakan jati diri yang menjadi dasar pembuat hukum apapun pada undang-undang
dasar negara republik Indonesia. Selain itu, juga sebagai pandangan hidup bangsa. Sebagai dasar
negara, pancasila tercantum dalam Alinea IV Penyusunan undang-undang Dasar 1945 yang
merupakan landasan yuridis konstitusional dan dapat disebut juga sebagai ideologi negara
(Budiyanto,2004:151).

Pancasila menurut Prof. Mr. Muhammad Yamin, berasal dari bahasa sansketerta yang terdiri
dari dua suku kata dan mengandung 2 macam arti “Panca” artinya lima dan “Syila” artinya batu sendi,
alas atau dasar. Pidato Prof. Mr. Muhammad Yamin ada 5 asas negara, yakni peri kebangsaan, peri
kemanusiaan, peri ketahanan, peri kerakyatan dan kesejahteraan rakyat. Adapun Soepomo
menyatakan gagasannya juga yakni : persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin,
musyawarah dan keadilan rakyat. Pada sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno
menyampaikan pidato-nya. Ada 5 rumusan dasar negara,diantaranya : Nasionalisme atau Kebangkitan
Nasional, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial,
dan Ketuhanan Yang Berkebudayaan.

Dan pada akhirnya pada akhirnya terkemukakan pancasila dalam alinea ke empat Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Yang isinya adalah sebagai berikut :

1. Ketuhanan yang Maha esa


2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatun Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Selanjutnya, kita sudah mengetahui bahwa pancasila menjadi dasar negara Indonesia. Yang kemudian
semua perilaku dan sikap akan berbentuk pada kegiatan sehari-hari. Dalam era globalisasi seperti saat
ini, sikap dan perilaku rakyat Indonesia sudah semakin modern dan banyak sikap yang melenceng
jauh dari isi pancasila. Dengan dikatakan agar terlihat lebih keren dan mengikuti zaman. Bukankah
kita harus menjaga pancasila yang dari dulu hingga sekarang masih menjadi dasar negara yang kokoh
dan kuat dan tidak bisa digantikan?

Oleh karena itu, kita akan membahas bagaimana di era globalisasi ini masyarakat menerapkan nilai
pancasila dalam berperilaku dan bersikap.
Rumusan Masalah
Bagaimana kita menjaga sikap pada era globalisasi agar tidak melenceng dari Pancasila?

Faktor apa saja yang mempengaruhi remaja sekarang bersikap tidak sesuai dengan pancasila?

Mengapa kita sebagai remaja perlu menjaga sikap pada era globalisasi?

Tujuan
Untuk mengetahui cara mencegah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam pancasila

Untuk mengetahui faktor apa saja yang membuat remaja bersikap tidak sesuai dengan pancasila

Untuk mengetahui apa alasan remaja perlu menjaga sikap pada era globalisasi

Manfaat
Agar mengetahui cara mencegah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam pancasila

Agar mengetahui faktor apa saja yang membuat remaja bersikap tidak sesuai dengan pancasila

Agar mengetahui apa alasan remaja perlu menjaga sikap pada era globalisasi

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana kita menjaga sikap pada era globalisai agar tidak melenceng dari
pancasila

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Namun, globalisasi juga dapat membawa dampak
negatif dalam kehidupan bangsa dan negara.Globalisasi sangat berpengaruh terhadap penerapan
unsur-unsur jati diri bangsa. Adanya pertentangan antara nilai-nilai dari dalam diri bangsa Indonesia
dengan nilai-nilai yang dibawa dari luar akan membawa konflik terhadap ideologi bangsa Indonesia.
Ideologi bangsa Indonesia adalah pancasila, dimana pancasila lah yang menjadi dasar bagi bangsa dan
negara Indonesia. Setiap sila-sila pancasila sendiri memiliki makna khusus yang terkandung
didalamnya, yaitu:

1.Sila pertama
-Adanya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu.
-Kebebasan untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing.

2.Sila kedua
-Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajibannya.
-Adanya perlakuan adil
-Manusia sebagai makhluk beradab dan berbudaya

3.Sila ketiga
-Pengakuan terhadap persatuan bangsa Indonesia
-Cinta dan bangga akan Negara Indonesia

4.Sila keempat
-Kedaulatan ada di tangan rakyat
-Negara adalah untuk kepentingan rakyat
-Keputusan diambil berdasarkan keputusan bersama

5.Sila kelima
-Perwujudan keadilan sosial
-Keseimbangan antara hak dan kewajiban

Cita-cita masyarakat adil dan makmur yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.Mengingat
pengaruh globalisasi sangat kuat di zaman ini, maka kita sebagai bangsa yang mempunyai jati diri dan
kepribadian yang berbeda dengan bangsa lain harus tetap memelihara dan jati diri dan identitas
nasional yang merupakan kepribadian bangsa. .
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi ini adalah melalui
efektivitas pembinaan kebangsaan melalui pembentukan sikap nasionalisme. Sikap nasionalisme
sebagai sikap mental dan menempatkan kesetiaan tertinggi pada negara, menjaga nilai-nilai luhur, dan
memelihara unsur-unsur identitas nasional. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan sebagai
sarana pembinaan semangat nasionalisme harus dapat diefektifkan, engan ini, sikap nasionalisme akan
dapat dijadikan sebagai pembentukan sikap dan mental bangsa dalam mempertahankan jati diri
bangsa di tengah arus globalisasi.
Menyadari akan tantangan perubahan, baik lokal, nasional, maupun global semakin berat, Pendidikan
Kewarganegaraan diharapkan mampu menumbuhkan sikap mental cerdas, penuh tanggung jawab dari
mahasiswa untuk mampu memahami, menganalisis, serta menjawab berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan negara secara tepat, rasional, konsisten, berkelanjutan serta menjadi warga
negara yang tahu hak dan kewajibannya menguasai iptek serta dapat menemukan jati dirinya, dan
dapat mewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan, dan berkemanusiaan.
Daftar Pustaka

https://core.ac.uk/download/pdf/291656205.pdf

Anda mungkin juga menyukai