Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
a. Proses Fertilisasi
Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa peleburan sel sperma
dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel
individu baru yang disebut dengan zygot. .Peristiwa fertilisasi terjadi ketika sel spermatozoa
Nurul Rifqah Fahira/ H041191088
dilepaskan dan dapat membuahi ovum di ampula tuba fallopii. Sel sperma mempunyai
rentang hidup sekitar 48-72 jam. Sedangkan ovum mengalami fertilisasi 24-48 jam pasca
ovulasi.
Sebelum membuahi ovum, spermatozoa harus melewati tahap kapasitasi dan reaksi
akrosom terlebih dahulu. Kapasitasi merupakan suatu masa penyesuaian di dalam saluran
reproduksi wanita, berlangsung sekitar 7 jam. Selama itu suatu selubung glikoprotein dari
plasma semen dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa.
Ovum yang di keluarkan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelucida yang di luarnya
ada sel yang membentuk corona radiata. Mayoritas sel telur mamalia tercakup dalam lapisan
sel granulosa yang terjalin dalam matriks ekstraseluler yang mengandung hyaluronan dengan
konsentrasi tinggi. Sperma yang mencapai sel telur, mampu menembus lapisan ini dengan
bantuan hyaluronidase enzim pada permukaan sperma. Setelah ini terjadi, sperma mampu
pelucida tak dapat lagi ditembus. Perubahan ini berupa reaksi akrosom yang menyebabkan
pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida yang terdapat pada
akrosom. Adapun sperma yang menembus ovum akan menggabungkan material intinya dan
menyimpan komplemen kromosom ganda yang lazim. Kromosom ini mengandung informasi
genetik yang akan diwariskan. Ovum yang telah dibuahi akan membentuk zigot yang terus
membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya.
b. Proses Cleavage
Cleavage adalah pembelahan zygote secara cepat menjadi unit-unit kecil yang di sebut
segera setelah terjadi pembuahan yang menghasilkan morula dan blastomer. Tahapan-
tahapannya yaitu :
1. Stadium Morulla
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola akibat pembelahan sel terus menerus. .
Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya
morula. Morulasi merupakan pembelahan sel yang terjadi setelah sel berjumlah 32 sel dan
berakhir bila sel sudah menghasilkan sejumlah blastomer yang sama namun lebih kecil. Sel
tersebut memadat untuk menjadi blastodik kecil yang membentuk dua lapisan sel, yang
ukurannya mulai beragam. Sel membelah melintang dan membentuk formasi lapisan kedua
secara samar pada kutup anima. Stadium morula berakhir bila pembelahan sel sudah
dua lapis sel. Pada akhir pembelahan dihasilkan dua kelompok sel. Pertama kelompok sel-sel
utama (blastoderm), yang meliputi sel-sel formatik atau gumpalan sel-sel dalam (inner mass
cells),fungsinya membentuk tubuh embrio. Kedua adalah kelompok sel-sel pelengkap, yang
meliputi trophoblast, periblast, dan auxilliary cells berfungsi untuk melindungi dan
2. Stadium Blastula
Nurul Rifqah Fahira/ H041191088
Blastula, adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.
Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan
yang tidak beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel.
. Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal,
Ditandai dengan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar membentuk blastocoeldan
blastodisk berada di lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur. Pada
blastula sudah terdapat daerah yang berdifferensias imembentuk organ-organ tertentu seperti
sel saluran pencernaan, notochord syaraf eksoderm, ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
3. Stadium Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah
semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula
pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi,
berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya. Dalam perkembangan
menghasilkan berbagai organ tubuh. Ketiga lapisan yang dihasilkan oleh gastrulasi itu adalah
jaringan embrio yang disebut sebagai ektoderm, endoderm dan mesoderm yang secara
kolektif disebut juga jaringan germinal embrio. Ektoderm membentuk lapisan luar gastrula,
endoderm melapisi saluran saluran pencernaan embrio dan mesoderm mengisi sebagai
ruangan diantara ektoderm dan endoderm. Pada akhirnya, ketiga lapisan tersebut berkembang
c. Proses Implantasi
Implantasi atau nidasi adalah menempelnya atau tertanamnya ovum yang sudah dibuahi
pada dinding endometrium induk. Implantasi biasanya terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-8
dari perkembangan embrio. Implantasi berlangsung bila endometrium berada dalam fase
1. Zona pellucida terlepas sebagai aktivitas dari enzim proteolitik dari cairan uterus
disebut proses hatching. Lalu bagian dari blastosit, yaitu tropoblast akan menempel pada
endometrium dan berkembang menjadi plasenta yang berfungsi sebagai penyuplai zat-zat
membuat lubang yang penting untuk implantasi, pemecahan dinding endometrium yang kaya
nutrisi juga penting untuk sumber bahan bakar dan bahan baku metabolisme.
multinukleat yang akan menjadi plasenta bagian fetal. Jaringan endometrium yang
4. Saat implantasi selesai, seluruh blastokis terbenam ke dalam endometrium dan sel
tropoblas terus mencerna sel desidua disekitarnya untuk menyediakan energi bagi embrio
5. Endometrium sekitar hasil implantasi akan kembali pulih sehingga seluruh hasil
sel trofoblas kemudian ber diferensiasi menjadi 2 jenis sel, yaitu Sel sinsitiotrofoblas dan