Anda di halaman 1dari 2

PERSALINAN NORMAL

Pengertian :

 Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan, letak
memanjang atau sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala, keseimbangan diameter
kepala bayi dan panggul ibu serta dengan tenaga ibu sendiri.

Tujuan :

 Melakukan pertolongan persalinan normal secara benar.

Kebijakan :

 Kehamilan aterm letak belakang kepala.

Prosedur :

A. PERSIAPAN
a. Pasien
b. Instrumen dan medikamentosa
c. Bayi
d. Penolong
B. PENGENALAN KALA II
1. His datang 4-5 kali dalam 10 menit, lama his 40-50 detik
2. Ibu mengedan terus-menerus, anus membuka, perineum menonjol
3. Pada periksa dalam didapatkan :
a. pembukaan lengkap, porsio tidak teraba
b. penurunan Hodge III+ atau ketinggian 3+,
c. penunjuk/denominator UUK kiri atau kanan atas
d. selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah
C. PIMPINAN KALA II
1. Setiap ada his, pimpin ibu mengedan pada fase akme atau puncak his dan minta ibu untuk
menarik lipat sendi lutut dengan mengaitkan pada lipat siku agar tekanan abdomen menjadi
efektif.
2. Istirahatkan ibu apabila his menghilang, letakkan kembali tungkai ibu di atas ranjang
persalinan dan dengar denyut jantung bayi pada waktu tersebut.
3. Pimpin berulang-ulang hingga kepala bayi makin maju ke arah vulva.
 Bila tindakan episiotomi diperlukan, lanjutkan ke arah D
 Bila tindakan episiotomi tidak diperlukan, lanjutkan ke arah E.
D. EPISIOTOMI (lihat prosedur Episiotomi)
E. EKSPULSI KEPALA
1. Pada his berikut, minta pasien untuk mengait lipat lutut, pimpin untuk mengedan sekuat
mungkin (pada fase akme/puncak).
 Minta untuk mengedan terus menerus apabila suboksiput sudah berada di bawah simfisis
(sebagai hipomochlion).
2. Dengan satu tangan, tahan belakang kepala (untuk mengatur defleksi kepala), letakkan telapak
tangan lain pada perinium dengan membentangkan telunjuk dan ibu jari sehingga bagian di
antara kedua jari tersebut, dapat mendorong perineum untuk membantu lahirnya berturut-
turut UUB, dahi, mata, hidung, mulut dan dagu (hilangkan tahanan pada belakang kepala
secara bertahap).
3. Lepaskan pegangan pada belakang kepala dan perineum, perhatikan proses putaran paksi luar
(UUK kembali ke arah punggung bayi).
4. Ambil kain/handuk bersih, seka muka, mulut, hidung dan kepala bayi dari darah, air ketuban
atau ferniks kaseosa. Bersihkan pula lipat paha, perineum dan daerah di sekitar bokong ibu
F. MELAHIRKAN BAYI
1. Dengan tangan kiri dan kanan, pegang kepala bayi secara biparental (ibu jari pada pipi depan,
jari telunjuk dan tengah pada bawah dagu, jari manis dan kelingking pada belakang leher dan
bawah kepala). Sambil meminta ibu untuk mengedan, gerakkan bayi ke bawah sehingga lahir
bahu depan.
2. Gerakkan bayi ke atas sehingga lahir bahu belakang.
Kembalikan bayi pada posisi sejajar lantai, lahirkan berturut-turut dada dan lengan, perut,
pinggul dan tungkai.
Perhatikan :
 Pada pertolongan persalinandengan meja/ranjang persalinan yang dapat dilepas atau meja
ginekolog (bagian bokong dan kaki), setelah kedua bahu lahir, topangkan badan bayi pada
lengan bawah kanan, tangan kiri memegang bagian belakang tubuh bayi).
 Letakkan bayi di antara kedua paha ibu (untuk ranjang atau meja ginekologi, letakkan bayi di
atas perut ibu dan minta asisten untuk memegangnya agar tidak terjatuh).
G. MANAJEMEN AKTIF KALA III (Lihat prosedur Manajemen Aktif Kala III)
 Bila plasenta telah lepas, lahirkan plasenta secara Brandt-Andrew:
a. Penolong pada sisi kanan ibu
b. Regangkan tali pusat dengan menarik klem penjepit dengan salah satu tangan
c. Dengan 4 jari tangan lain, dorong korpus uteri ke dorsokranial hingga plasenta masuk ke
segmen bawah rahim dan lumen vagina.
d. Regangkan lagi tali pusat, tekan suprasimfisis secara simultan agar plasenta terdorong ke
luar.
e. Lahirkan plasenta dengan menarik tali pusat. Tampung plasenta dengan tangan kiri (atau
mangkok logam).

H. PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI (lihat Prosedur Episiotomi)


I. PEMANTAUAN KALA IV
1. Ganti baju ibu dengan baju bersih dan kering. Pasang pispot datar dan lebar pada bagian
bokong untuk memantau darah yang ke luar.
2. Tutup perut bawah dan tungkai dengan selimut.
3. Pantau tanda vital, kontraksi uterus dan perdarahan tiap 15 menit hingga 2 jam pasca kala III.
4. Beri obat-obatan yang diperlukan dan minum secukupnya.
5. Bila setelah 2 jam kondisi ibu stabil dan tidak ada komplikasi, pasangkan kasa penyerap celana.
Pakaikan kain dan selimut ibu. Bawa ke ruang perawatan dan lakukan rawat gabung sesegera
mungkin.

Anda mungkin juga menyukai