Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENTINGNYA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

1. Pentingnya pengembangan kepribadian


Pentingnya pengembangan kepribadian membuat kita dapat meningkatkan
kualitas diri secara pribadi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia
pendidikan, hal tersebut akan mendorong untuk mengembangkan kepribadian kita dalam
aspek sifat ataupun perilaku kita kearah yang lebih baik lagi, kita juga lebih tenang saat
menerima kritikan dari orang lain. Dengan begitu kita dapat dengan mudah diterima oleh
lingkungan. Pengembangan kepribadian juga dapat meningkatkan kuantitas karena
dengan adanya perubahan dalam diri seseorang akan meningkatkan kemampuan
seseorang sehingga kita dengan mudah diterima dalam dunia kerja.

2. Tujuan mempelajari pengembangan diri


Kita dapat memperbaiki sifat dan perilaku kita yang kurang baik sehingga secara
tidak langsung pola pikir, sifat, dan juga perilaku kita dapat berubah tanpa disadari, hal-
hal yang kurang baik dalam diri kita dapat berubah secara bertahap, pola hidup yang kita
jalani juga bisa lebih tertata. Kita juga dapat menjadi seseorang yang lebih percaya diri
ketika berpartisipasi dalam kegiatan formal maupun informal.

BAB 2
TIPE-TIPE KEPRIBADIAN
1. Tipe kepribadian menurut Hipocrates
a. Melankolis, termasuk orang yang mempunyai karakter cemas seperti berbicara
didepan orang banyak, sedikit pemalu, mereka juga sering melihat sesuatu dengan
pandangan negatif
b. Sanguinis, memiliki ekspresi yang biasanya berseri-seri, selalu membuat rencana
sebelum melakukan sesuatu, taat aturan, sanguinis juga merupakan orang yang bisa
membangun suasana saat ceria saat kita melakukan pembicaraan dengan mereka.
c. Flegmatisi, biasanya lebih perhatian dan memiliki rasa simpati yang tinggi terhadap
orang-orang disekitarnya, pembawaannya juga tenang, sifatnya juga bisa menjadi
penengah ketika ada salah satu dari temannya yang bertengkar
d. Kolerisi, biasanya cenderung lebih produktif dengan apa yang mereka kerjakan,
mudah emosi, mereka menyukai kebebasan dan sangat berambisi, orang-orang yang
termasuk tipe ini juga sangat profesional pada saat bekerja.

2. Tipe kepribadian menurut Eduard Spranger


a. Manusia Politik, memiliki tipe yang senang berbicara/membahas mengenai politik
dan kenegaraan, mereka juga tahu tentang isu-isu politik terkini
b. Manusia Ekonomi, memiliki tipe yang bisa disebut perfeksionis dalam hal keuangan,
aktivitas/kegiatan yang mereka lakukan slealu diperhitungkan rugi/untungnya.
Menganggap uang adalah hal yang paling penting dan paling utama dalam hidup
mereka.
c. Manusia Sosial, tipe ini memiliki jiwa nasionalisme dan berkebudayaan dalam
lingkungan masyarakat, senang bekerja sama dengan orang lain, suka menolong
sesama.
d. Manusia Seni, mereka senang dengan hal-hal yang berbau kesenian, kebanyakan dari
mereka juga lebih memilih untuk menyendiri dan jauh dari keributan.
e. Manusia Agama, selalu mengabdi kepada tuhan adalah hal yang paling penting,
mereka juga senantiasa mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam hidupnya.
f. Manusia Teori, tipe ini memiliki kepribadian yang senang membaca, suka mmikirkan
teori-teori filsafat.

BAB 3
FAKTOR PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian
A. Faktor bawaan
Adanya perbedaan warna rambut, warna kulit mempunyai pengaruh terhadap
karakteristik kepribadian seseorang yang kemudian dipengaruhi oleh faktor
lingkungan sekitar.
B. Faktor lingkungan
Kepribadian yang terbentuk dari pengaruh lingkungan kelompok sosial.
Kelompok masyarakat, kelompok kerja, dan kelompok belajar. Ketika kita bergaul
dalam suatu kelompok, sadar atau tidaknya maka secara tidak langsung akan
mempengaruhi terbentuknya kepribadian.

2. Konsep Diri Individu


Seseorang yang mampu mengembangkan dirinya menjadi konsep diri yang positif
akan memiliki kepribadian positif serta mengarah pada perilaku yang positif pula. Namun
beberapa diantara Individu, ternyata tidak ammpu mengembangkan konsep diri yang
positif, sehingga mereka cenderung memandang dirinya lemah, gagal, tidak disukai, tidak
kompeten. Hal ini tentu sangat merugikan diri sendiri, bahkan mungkin orang-orang
disekitarnya akan ikut berdampak.

3. Perkembangan Diri dari Masing-masing Masa Petumbuhan


Perubahan tersebut dimulai dari dalam kandungan, lahir, menjadi dewasa dan tua.
Kemudian terjadi perubahan dalam aspek-aspek fisik, mnotorik, pikiran, emosi, dan
sosial. Setiap fase perkembangan terjadi dalam batasan usia dan didasarkan pada
kecenderungan karakteristik perkembangan yang terjadi pada kurun waktu tertentu dalam
setiap usianya. Pertumbuhan proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang
bersifat kuantitatif atau peningkatan dalam hal ukuran.

4. Faktor-faktor Penghambat Kepribadian


A. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal):
1. Tidak punya tujuan hidup yang jelas.
2. Individu kurang termotivasi
3. Ada keengganan untuk menelaah diri sendiri, takut menerima kenyataan karena
memiliki kekurangan/kelemahan.
4. Orang yang usianya sudah tua tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan
bisa dicapai

B. Faktor penghambat yang berasal dari lingkungan (eksternal):


1. Sistem yang dianut di lingkungan pendidikan, pekerjan, tempat tinggal.
2. Tanggapan, sikap atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan, kebiasaan atau
tradisi misalnya istri sebagai pengurus rumah tangga sulit berkembang dalam
bidang profesi yang diminati.

BAB 4
TEKNIK PENGENALAN DIRI
1. Pengenalan Diri
Pengenalan diri merupakan suatu cara yang membantu kita dalam melihat diri
kita, APA, SIAPA, MENGAPA, dan BAGAIMANA kita. Pengenalan diri juga salah satu
cara untuk membentuk dan mengenali konsep diri kita seperti apa.

2. Manfaat Pengenalan Diri


Manfaatnya kita dapat mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada
pada diri kita sehingga kita dapat memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita dan
dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ketika kita mulai mengerti kelebihan
dan kekurangan yang kita punya, tentu kita turut terbantu pula untuk menerima ikhlas
segala kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Begitu juga keikhlasan menerima dan
bertoleransi terhadap kelebihan dan kelemahan orang lain.

3. Teori Jendela Johari


a. Daerah terbuka
Suatu kondisi dimana seseorang saling terbuka terhadap diri sendiri ataupunorang
lain. Contoh: kita mengenal seseorang dan orang tersebut mengetahui kelebihan
maupun kekurangan yang ada pada diri kita dan kita pun menyadari hal tersebut.
b. Daerah buta
Suatu kondisi dimana orang lain dapat mengetahui diri kita dengan baik tetapi
justru kita sendiri tidak memahami diri sendiri. Contoh: saya menganggap diri saya
kurang memiliki sikap yang baik ketika berinteraksi dengan orang lain sehingga saya
malu untuk berkomunikasi lebih jauh lagi dengan orang lain tetapi yang dipikirkan
orang lain bahwasannya saya yang terlalu malu dan overthinking terhadap sesuatu
yang dilakukan
c. Daerah tersembunyi
Suatu keadaan dimana seseorang memiliki kemampuan untuk menyembunyikan
satu hal yang tidak perlu orang lain mengetahui hal tersebut. Contoh: saya memiliki
masalah yang berkaitan dengan keluarga dan saya pikir masalah tersebut tidak perlu
diketahui oleh orang lain karena itu merupakan privasi.
d. Daerah tidak dikenali
Suatu kondisi dimana kita tidak dapat mengenali diri sendiri dengan baik bahkan
orang lain pun tidak tahu. Contoh: saya merasa sakit hati dengan seseorang tetapi
orang tersebut belum tentu mengetahui hal tersebut.

BAB 5
SIKAP DAN KONSEP DIRI
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah suatu kepribadian yang dimiliki oleh tiap manusia yang dapat dinilai
oleh orang lain dengan baik atau tidak baik bisa ditandai dengan cara kita bertindak
terhadap seseorang.

A. Manfaat Sikap Positif


1. Meningkatkan Produktivitas, kita tidak harus memfokuskan diri pada segala
hal, mulailah mengerjakan suatu pekerjaan tepat waktu dengan tidak
menunda-nunda pekerjaan tersebut dengan begitu bos atau atasan kita senang
terhadap kinerja yang kita hasilkan.
2. Membanntu pemecahan masalah. Contohnya kita berada dalam suatu
kelompok dan ada seorang teman yang mengalami kesulitan saat mengerjakan
tugas yang dibagikan tetapi dia mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
tersebut dan pada saat itulah kita sebagai teman kelompok dapat membantu
menyelesaikan masalah
3. Meningkatkan kualitas, menemukan passion/keahlian yang kita miliki dengan
begitu kita dapat mengembangkan dan mengasah skill yang kita punya.

B. Cara Mengembangkan Sikap Positif


1. Selalu Membuka Pikiran.
Orang yang berperilaku positif pasti berpikiran terbuka atau open
minded, mau menerima pendapat orang lain yang tidak sejalan dengan kita
meskipun tidak harus setuju dengan pendapat orang tersebut, tapi kita tetap
menghargai pendapat orang lain.
2. Kebiasaan Bertindak.
Kita akan bertindak sesuai dengan apa yang menjadi pilihan kita, ketika
kita memilih untuk melakukan suatu tindakan maka harus di pertanggung
jawabkan.

3. Menambah Wawasan
Mencari informasi di berbagai platform social media dengan begitu kita
juga dapat mempelajari sesuatu yang baru, tindakan tersebut dapat membuat
kita mengetahui mana hal yang baik dan buruk, sehingga kita terhindar dari
hal-hal yang negatif.
4. Menjaga Kesehatan Fisik
Pikiran positif dapat memacu diri kita untuk mendapatkan kesehatan
secara fisik maupun mental. Dengan memiliki pikiran positif kita dapat
meningkatkan kepercayaan diri.

C. Ciri-ciri Orang Berpikir Positif


1. Biasakan bersyukur
Dengan begini pikiran tetap positif dan hidup terasa lebih berarti.
Syukuri segala sesuatu yang kita miliki jangan pernah merasa kurang akan apa
yang telah diberikan oleh Tuhan.
2. Fokus pada solusi, bukan masalah
Tidak memikirkan sebesar apa masalh tersebut tetapi selalu mencari
bagaimana jalan keluar dari masalah tersebut.
3. Lebih banyak tersenyum
Tersenyum dapat memberikan kita energi yang positif serta pikiran yang
tenang, orang-orang yang tersenyum ketika melakukan suatu kegiatan yang
membebani mereka akan merasa lebih tenang ketika menjalankan kegiatan
tersebut dengan tersenyum.

D. Membiasakan Berpikir Positif


1. Meneladani orang-orang yang sukses
Jangan pernah membenci orang tersebut tetapi kita jadikan orang tersebut
sebagai motivator bagi kita sendiri mencontohi hal-hal positif yang dilakukan
orang tersebut.
2. Mengubah sudut pandang
Merubah pola pikir berarti merubah sudut pandang terhadap lingkungan
disekitar kita dan juga terhadap diri sendiri. Kita harus membiasakan diri
bergaul dengan orang-orang yang pikirannya lebih maju dengan begitu kita
bisa banyak belajar dari mereka.
3. Berada disekitar orang-orang positif
Berada disekitar orang yang berpikiran positif akan membawa kita
kejalan yang positif juga dan dapat meningkatkan harga diri dan peluang
untuk kita dalam mencapai suatu tujuan.

2. Sikap Negatif
A. Akibat bersikap negatif
Kegagalan akan terjadi pada kita yang mudah terpengaruh dengan hal buruk,
sebab ketika kita terpengaruh terhadap orang yang menyebarkan hal buruk sudah
dipastikan pada diri kita akan timbul rasa ketakutan dan menurunlah rasa percaya diri
dan itu akan membuat jiwa sosial kita malah menurun sehingga rasa percaya diripun
akan hilang.
B. Akibat bersikap negatif
Mudah meyakini pada yang negatif dan melihat segala sesuatu dari sisi negatif
dan akhirnya berujung dengan overthinking jika hal itu dilakukan terus menerus maka
dampaknya akan bermasalah ke kesehatan diri kita sendiri.

3. Konsep Diri
A. Pengertian Konsep Diri
Konsep diri adalah gambaran yang ada pada diri kita sendiri yang mencakup
bagaimana individu melihat dirinya sendiri.
B. Seseorang memiliki konsep diri yang baik karena adanya pengalaman sendiri dan
informasi dari lingkungan sekitar, kita dapat berkembang melalui proses belajar dari
pengalaman orang-orang dalam interaksinya dengan orang lain.

BAB 6
PENYEBAB STRES KERJA
1. Pengertian Stres Kerja
Stres adalah ketegangan fisik maupun psikis yang biasanya berlangsung dalam
jangka waktu tertentu yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa atau keadaan yang sulit
diatasi terhadap individu yang bersangkutan.
Stres Kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adannya
ketidakseimbangan fisik dan psikis yang memperngaruhi emosi, proses berpikir dan
kondisi seorang karyawan.

2. Penyebab Stres Kerja


a. Stress disebabkan oleh atasan penuntut
Gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang manajer sangat sangat
berpengaruh pada hasil yang baik seperti kepuasan kerja yang lebih tinggi dan niatan
untuk tetap tinggal dalam suatu intansi juga lebih tinggi. Contohnya adalah ketika
dalam suatu perusahaan property, pekerja sedang menyelesaikan pesanan yang ada
dalam jangka waktu pendek sesuai dengan arahan atau pedoman yang berlaku di
perusahaan, namun pemimpin atau manajer yang memiliki gaya kepemimpinan
penuntut terus mendorong pekerja agar mengeluarkan effort yang lebih tanpa melihat
beban kerja mereka yang lain.
Hal tersebut dapat menyebabkan stress kerja karyawan, karena karyawan atau
pekerja harus membagi dua pikiran mereka pada saat bersamaan, yaitu untuk
menyelesaikan pesanan dan mendengarkan tuntutan atasan.

b. Stress disebabkan oleh konflik dengan rekan kerja.


Salah satu faktor yang menyebebakan kinerja karyawan meningkat salah satunya
adalah semangat kerja karyawan. Semangat kerja yang tinggi akan menyebabkan
dampak positif bagi perusahaan, dan berlaku sebaliknya jika semangat kerja rendah
akan menyebabkan kerugian perusahaan seperti perpindahan karyawan, produktifitas
rendah, dan absensi yang tinggi.
Konflik kerja merupakan ketidaksesuaian antara dua atau sekelompok orang
dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena adanya selisish pendapat atau
perbedaan persepsi. Misalnya, seorang karyawan pada PT Omega Mas Pasuruan
ingin memberika saran kepada rekan kerjanya dengan maksud untuk meberi inovasi
agar kinerjanya semakin membaik, namun tanggapan rekan kerjanya berbeda karena
menganggap dirinya direndahkan karena kinerjanya kurang. Contoh lain biasanya
terdapat antara pemimpin (manajer) dengan anggota organisasinya, biasanya konflik
ini terjadi karena pertentangan kepentingan yang memicu setiap pihak untuk saling
mengalahkan, mempermalukan, atau bahkan menghancurkan pihak lawan. Hal
tersebut yang menyebabkan penambahan beban kerja pada karyawan dan memicu
timbulnya stress saat berangkat ke tempat kerja.

c. Stress disebabkan oleh beban kerja


Beban kerja merupakan suatu kegiatan yang harus diselesaikan oleh tenaga kerja
dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja yang diterima oleh pekerja sendiri memiliki
persentase yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan jenis
pekerjaan dan jabatan yang dipegang. Beban kerja dapat mempengaruhi stress saat
bekerja tersebut sebenarnya dipengaruhi oleh setiap individu tersebut dalam
mengatasi masalahnya. Contoh pekerja yang memiliki beban kerja tinggi dan rawan
dalam memiliki stress kerja yaitu tenaga medis, salah satunya perawat.
Banyak pekerjaan mereka yang membuat karyawan cepat stress, salah satunya
yaitu ketika membuat keputusan yang tepat saat mengambil langkah untuk
menyelamatkan pasien, membantu pasien yang memiliki sifat tidak sabar, dan masih
banyak lainnya. Beban kerja mental seorang perawat akan semakin meningkat ketika
mereka bekerja di suatu instansi dengan kepemimpinan manajer yang tidak memiliki
kepemimpinan otentik. Keterbatasan waktu dalam menangani pasien dan tuntutan
untuk mengambil keputusan menyebabkan perawat lebih cepat stress, hal tersebut
juga berlaku pada pekerjaan lain jika individu tidak dapat mengatasinya secara
positif.

d. Stress disebabkan oleh perasaan takut kehilangan pekerjaan


Kekhawatiran diputus akan hubungan kerja (PHK), merasa diri tidak berdaya
karena adanya perubahan praktik-praktik tertentu ditempat kerja atau adanya
ketidakpastian tentang seseorang dapat berdampak pada performa kerja dan kondiri
mental. Contohnya saat adanya pandemic tahun ini, banyak perusahaan melakukan
PHK besar-besaran pada karyawannya karena tidak sinkronnya barang yang dijual
dengan pekerja yang ada dalam perusahaan, serta menurunnya penjualan membuat
perusahaan tidak sanggup dalam membayar gaji karyawannya. Namun, bagi pekerja
keamanan kerja atau takut kehilangan akan pekerjaan ini tidak hanya merujuk pada
PHK, tetapi juga kecemasan tentang masa depan yang diemban, seperti membiayai
keluarga dan sebagainya.

e. Stress disebabkan oleh kurangnya komunikasi


Komunikasi merupakan inti dari berjalannya pekerjaan dengan baik.
Komunikasi yang baik dilakukan oleh pekerja untuk mendapatkan hubungan atau
relasi yang baik serta dapat mempengaruhi sikap rekan kerja sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki pekerja. Contohnya adalah perbedaan gaya berbicara atau
gaya kerja antara pekerja satu dengan yang lainnya, dimana atasan menginginkan
bahwa pekejaan diselesaikan dengan cepat. Sedangkan, bawahan dalam suatu
perusahaan salah satunya memiliki kurangnya komunikasi yang baik, maka terdapat
beban disitu karena kurangnya personil yang mumpuni. Bagi pekerja yang merasa
komunikasinya kurang baik juga menjadi beban kerja, karena dia merasa tidak
berguna dan membantu apapun dalam timnya.

3. Mencegah Stres Kerja


Sebaiknya mulailah dengan membangun komunikasi yang baik antar karyawan,
karena tidak bisa dipungkiri bahwa komunikasi merupakan jembatan bagi para karyawan
dalam membangun sebuah kerjasama yang kokoh. Bila komunikasi antar karyawan
berjalan lancar, maka keharmonisan tim akan terus terjaga dan hubungan pertemanan
akan semakin erat, sehingga antara karyawan satu dengan yang lain akan saling berbagi
dan bahu membahu untuk menyelesaikan semua permasalahan kerja yang ada. Atau bisa
juga dengan berlibur, tidak perlu liburan yang perjalanannya terlalu jauh misalnya anda
bisa berlibur ke puncak atau pantai-pantai terdekat yang memiliki suasana tenang untuk
membuat rileks pikiran dan badan.

BAB 7
UMPAN BALIK (FEEDBACK)
1. Pengeertian dan Tujuan
Umpan balik adalah pemberian pemberian informasi dari satu orang ke orang lain.
Adapupn umpan balik sebagai pengamatan yakni sebuah proses di mana seseorang
memberitahu berdasarkan pengamatan dan perasaanya tentang tingkah laku seseorang.
Tujuan umpan balik sendiri yaitu membantu perkembangan pribadi seseorang
demi kebaikannya. Memberikan umpan balik kepada orang lain merupakan keterampilan
komunikasi tersendiri.

2. Prinsip-prinsip umpan balik


Salah satunya yaitu berpikiran terbuka. Pikiran yang luas dan tidak terpaku pada
apa yang dilihat. Karena terkadang, apa yang dilihat belum tentu itu yang sebenarnya.

3. Upaya perubahan
Salah satunya yaitu meyakini diri sendiri. Selalu berpikir positif, karena apa yang
anda katakan pada diri sendiri bisa merubah keyakinan kita. Ketika mengatakan sebuah
hal sebagai tantangan ataupun masalah pada diri kits. Ini akan merubah cara pandang dan
keyakinan kita terhadap hal tersebut. Cara lain yaitu yakin pada diri sendiri adalah anda
harus menghadapi ketakutan kita. Kebanyakan hal selalu bisa kita atasi, setelah hal
tersebut selesai kita baru sadar ternyata hal tersebut tidak semenakutkan yang kita
bayangkan.
4. Efektivitas umpan balik
Salah satunya yaitu perhatian Jika seorang karyawan mengumpulkan pekerjaan
sebelum waktunya, berikan pujian atas prestasi tersebut. Sorotilah betapa pentingnya hal
itu bagi kita sendiri dan juga organisasi. Motivasi mereka untuk melakukan hal yang
sama pada pekerjaan selanjutnya. Serta cari tahu alasan yang membuat kinerjanya
menurun sebelum menegurnya. Menawarkan bantuan dan keyakinan yang tulus
merupakan hal yang penting.

BAB 8
SIKAP ASERTIF, SUBMISIF, DAN AGRESIF
1. Asertif
Adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diingingkan,
dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan
menghargai hak-hak orang lain.
a. Unsur sikap asertif:
 Terletak di tengah-tengah antara sikap non asertif dan agresif
 Memandang keinginan, kebutuhan dan hak kita sama dengan keinginan,
kebutuhan, dan hak orang lain
 Menggunakan hak tanpa disertai rasa bersalah
 Perusasif dan meyakinkan, meyakinkan orang lain ide atau tujuan tanpa
mengenal menggunakan kata-kata/ide-ide negatif
b. Kriteria orang asertif
 Mengekspresikan ide inovatif, opini, keinginan dan kebutuhan dengn baik
 Mempunyai pengaruh atau kewibawaan di depan orang lain
 Mempunyai rasa percaya diri, dapat berkata “tidak” tanpa disertai rasa
bersalah.

2. Submisif
Adalah tipe perilaku yang berkecenderungan menerima dan bahkan menyerah pada
semua hal yang terjadi, sekalipun yang dihadapi itu buruk adanya.

a. Ciri-ciri submisif:
Tidak bisa mengatakan 'tidak', dalam posisi seharusnya dia menyatakan
'tidak'. Seseorang dengan perilaku submisif akan selalu menghadapi berbagai
halangan, mereka tidak percaya dengan kemampuan yang dimilikinya, dan
mereka akan mengikuti apa saja yang menjadi keinginan keluarga, pimpinan,
maupun masyarakat.

3. Agresif
Adalah perilaku yang bertujuan mendominasi dan mendapatkan apa yang
diinginkannya dengan cara mengorbankan orang lain. Mereka cenderung bersikap
otoriter dan main perintah.
a. Ciri-ciri agresif
 jujur, terbuka namuncara mengungkapkan perasaan tidak tepat.
 cenderung memaksakan kehendak.
 diliputi rasa marah dan menyalahkan orang lain.
 ingin menjatuhkan orang lain.
 menimbulkan ketegangan, rasa sakit, cemas, dan salah.

BAB 9
PERCAYA DIRI
1. Pengertian Percaya Diri
Percaya diri adalah suatu keadaan dimana seseorang merasa percaya dan
mengakui akan kemampuan dirinya dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu. Rasa
percaya diri tersebut dinilai berdasarkan pendapat pribadi dan oleh diri sendiri.

2. Melatih Untuk Percaya Diri


Membandingkan diri sendiri dengan orang lain akan cenderung membuat diri kita
down apalagi jika menurut penilaian kita sendiri bahwa orang tersebut jauh lebih baik
dari kita. Sebaiknya kita berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan fokus pada
kelebihan yang ada pada diri kita. Kita juga harus sering-sering memberanikan diri
berbicara didepan umum atau depan orang banyak misalnya kita melakukan presentasi
dalam sebuah organisasi dengan begitu rasa percaya diri kita perlahan-lahan akan terlihat.

3. Cara Meraih Percaya Diri


Berusaha menemukan sebab dan harapan yang penting bagi kita dan yang benar
benar kita yakini. Perasaan yang timbul dari sebab sebab dan harapan ini akan
mendorong kita untuk bekerja keras dan mencari tahu seberapa jauh kita bisa
mencapainya.

4. Strategi Percaya Diri


Dengan mengenali kelebihan yang dimiliki kita menjadi tahu tujuan hidup dan
sadar potensi lain yang perlu dikembangkan. Kita tahu apa yang penting untuk kita tekuni
dan kembangkan sehingga kita tidak merasa terkekang oleh keterbatasan dan kondisi
yang tidak mendukung.

5. Evaluasi Agar Percaya Diri


Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena selalu merasa
benar tidak ada perubahan. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi karena hanya
bersikap menyalahkan orang lain situasi atau bahkan Tuhan. Memahami titik kritis berarti
memiliki sikap waspada dan antisipasi kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai
situasi sebelum terjadi hal-hal yang fatal.
6. Kegagalan Percaya Diri
Awal mula dari timbul perasaan tidak percaya diri adalah ketika kita menganggap
bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara sempurna tanpa kesalahan. Hal tersebut
kemudian menciptakan pemikiran kita bahwa jangan mencoba sesuatu jika tidak bisa
melakukannya secara sempurna.

BAB 10
CARA SUKSES MENITI KARIR
1. Pengertian Karir
Karir adalah sebuah urutan, status, jenjang dan pengalaman pekerjaan, jabatan
atau juga posisi seseorang baik dalam perusahaan, maupun organisasi sehingga
menuntut sebuah tanggung jawab dan kemampuan kerja yang lebih baik.

2. Perencanaan Karir
Perencanaan karir adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi
dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya.

3. Bagaimana Merencanakan Karir


a. Menyusun visi & misi
Cobalah dengan merenungkan apa yang ingin kita capai di masa yang
akan datang, dan kemampuan apa yang perlu kita miliki dalam mencapai tujuan
tersebut.
b. Evaluasi
Dalam dunia kerja pasti kita dihadapkan dengan pilihan dan kita harus segera
mengambil keputusan yang tepat. Ketika kita sudah memutuskan sebuah pilihan
dan mengambil keputusan, cobalah untuk mengevaluasi pilihan dan keputusan
tersebut. Jika menurut kita keputusan yang kita ambil sudah tepat, maka carilah
kelebihan dan kekurangan dari keputusan tersebut.
c. Passion
Lebih memahami diri sendiri membuat kita bisa mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang ada pada diri kita sendiri sehingga cepat atau lambat kita akan
paham akan karakteristik diri kita. Hal ini bertujuan agar memudahkan kita
kedepannya untuk bisa mengetahui dan mengembangkan apa yang sebenarnya
menjadi passion kita sendiri.
d. Survei
Cobalah untuk menghabiskan waktu kita dengan orang yang menggeluti
bidang pekerjaan yang kita sukai, jadi setidaknya kita bisa mengetahui dan
melihat langsung bagaimana keseharian orang tersebut. Cari tahu tentang
pekerjaan yang kita inginkan dan bicara dengan orang yang sudah memiliki
pekerjaan tersebut, jangan sampai timbul rasa penyesalan karena masuk ke dalam
pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat kita.
4. Manfaat dari Perencanaan Karir
Merencanakan karier sejak kuliah juga akan membuat kita paham tentang bidang
apa saja yang nantinya akan kita geluti setelah lulus nanti. Kita juga bisa menilai
apakah bidang yang kita ambil nanti sudah sesuai dengan jurusan yang kita ambil saat
ini. Dengan adanya perencanaan karir yang jelas akan mendorong kita secara
individual maupun kelompok untuk menggali kemampuan potensial masing-masing
untuk dapat mencapai sasaran karir yang diinginkan.

5. Hal Yang Dibutuhkan dalam Perencanaan Karir


Kita harus mempunyai tujuan yang jelas dalam merencanakan karir kedepannya,
karena jika kita tidak mengetahui tujuan tersebut terlebih dahulu maka kita masih
memiliki keraguan dan juga bingung dalam mengambil langkah selanjutnya dalam
perencanaan karir yang kita buat.

BAB 11
PENERAPAN ETIKA DALAM MENITI KARIR
1. Pengertian Etika, Etiket, dan Kode Etik
Etika adalah ilmu yang memperlajari tindakan maupun perilaku manusia, mana
yang di nilai baik dan mana yang dinilai tidak baik.
Etiket adalah tata krama, moral aturan-aturan, sopan santu dalam berperilaku
sehari-hari. Kode etik adalah merupakan suatu bentuk aturan tertulis yang secara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada. Etika berkarir
adalah arahan dan petunjuk seseorang dalam berperilaku sesuai bidang karir yang
dimiliki.

2. Manfaat Etika dalam Berkarir


Orang yang bekerja secara profesional, sudah pasti mereka memperhatikan
bagaimana cara mereka bekerja. Dengan begitu secara tidak langsung, rasa tanggung
jawab pun semakin meningkat, sehingga segala pekerjaan yang kita lakukan dapat
memberi hasil yang baik. kita juga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dalam
sebuah lingkup perusahaan. Memperkuat budaya tanggung jawab kita di lingkungan
kerja, pimpinan di kantor bisa mendorong pegawai sampai tingkat terendah untuk bisa
mengambil keputusan sendiri.

3. Prinsip Etika dalam Berkarir


Semua tenaga kerja profesional sudah sepantasnya bekerja dengan rasa tanggung
jawab yang besar. Pekerjaan harus dilakukan secara serius dan baik sehingga hasilnya
bisa maksimal. Dengan memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan,
maka perusahaan dapat dianggap memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.

4. Etika Dalam Bekerja


a. Etika dalam Penampilan
Dalam bekerja penampilan juga perlu diperhatikan, saat bekerja terutama ketika
kita berada di kantor pakaian yang kita kenakan harus sesuai dengan umur, kita juga
harus menjaga penampilan kita agar tetap terlihat rapih saat bekerja ataupun bertemu
dengan klien atau atasan.

b. Etika terhadap rekan kerja


Kita harus senantiasa menghargai dan menghormati rekan kerja, kita juga perlu
menyadari kewajiban untuk tidak memfitnah kelompok tertentu di tempat kerja.

5. Perilaku Yang Merusak Etika dalam Bekerja


Jika atasan kita mencari seseorang yang dapat mengambil alih tanggung jawab
rekan lain, kita malah tidak berinisiatif dan tidak mau mengambil tanggung jawab yang
telah diberikan. Jika kita gagal dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline, maka
atasan kita akan merasa ragu terhadap kemampuan yang kita miliki. Hal ini bisa
berpengaruh terhadap penilaian kerja.

6. Bagaimana Meningkatkan Etika dalam Lingkungan kerja


Salah satu cara meningkatkan etika dalam lingkungan kerja adalah dengan
berkomunikasi dengan rekan kerja. mulailah percakapan dengan sapaan yang ramah dan
berbicaralah dengan santai. Jika rekan kita memperlihatkan sesuatu yang luar biasa, kita
dapat memberi respon dengan pujian tetapi jangan berlebihan. Tanggung jawab juga
perlu sebagai seorang karyawan di mana seorang karyawan yang profesional haruslah
tepat waktu datang dan menyelesaikan tugas-tugasnya, jangan terlalu sering menunda
pekerjaan jika ada waktu luang segeralah untuk menyelesaikan tugas tersebut.

BAB 12
PERSIAPAN KERJA
1. Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja
Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu dukungan sosial karena hal tersebut
juga berdampak pada kita yang akan menggeluti dunia kerja nantinya. Dukungan dari
keluarga, teman, ataupun orang yang berada disekitar lingkungan kita.

2. Mempersiapkan Diri Menghadapi Dunia Kerja


Meningkatkan kualitas diri artinya memnungkinkan kita untuk menjadi pekerja
yang keahliannya dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan menyukai orang yang aktif
berorganisasi, disisi lain punya intelektualitas yang tinggi. Orang yang aktif di organisasi
dianggap memiliki skill komunikasi dan kerja sama yang lebih baik yang akan sangat
membantunya berkoordinasi dengan rekan kerja.

3. Karakter Yang Dibutuhkan dalam Dunia Kerja


Memiliki mental yang kuat adalah salah satu kunci sukses dalam menjalani hidup,
terutama di lingkungan yang penuh dengan tantangan seperti tempat kerja. Harus
mencoba untuk menerima berbagai kritikan ketika berada ditempat kerja dan jadikan
kritikan tersebut sebagai evaluasi diri untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.

BAB 13
WAWANCARA KERJA
1. Pengertian Wawancara Kerja
Adalah suatu percakapan yang formal dimana kegiatannya untuk mencari calon
karyawan atau para pekerja yang ingin melamar pekerjaan disuatu tempat.

2. Tujuan Wawancara Kerja


Bertujuan untuk mengevaluasi serta mengetahui kemampuan para pelamar kerja
dan dapat menguntungkan tentunya bagi para pelamar karena mereka bisa melatih sampai
sejauh mana kemampuan yang mereka miliki. Tujuan lain yaitu membantu pihak yang
ingin mencari pekerja dengan kualitas dan juga keterampilan yang dimiliki oleh pelamar
kerja.

3. Persiapan Wawancara Kerja


1. Persiapkan terlebih berbagai dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan ketika
ingin melamar suatu pekerjaan
2. Mencari tau lebih dalam informasi tentang perusahaan tersebut di website resmi.
Disana kita bisa menemukan beberapa informasi penting seputar visi dan misi
perusahaan serta produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
3. Latihan wawancara didepan cermin atau meminta bantuan orang untuk menjadi
pewawancara, sering latihan bisa mengurangi rasa gugup dan juga dapat mengetahui
apa saja yang kurang dari cara kita menjawab pertanyaan dari pewawancara.

Anda mungkin juga menyukai