Disusun Oleh :
Diana Putri Rahayu
201431006
1E-Analis Kimia
POLITEKNIK
NEGERI BANDUNG
TEKNIK KIMIA / D3-
ANALIS KIMIA
Tahun Ajaran
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
rahmat-Nya sehingga penulis diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Pemilihan
Kepala Daerah Pada Masa Pandemi Covid-19.” Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada ibu Dwi Retno Ayu selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Penulis
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
PENDAHULUAN
PILKADA SERENTAK
PILKADA SERENTAK
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adanya pandemic Covid-19 menghambat pada penyelenggaraan
pilkada di Indonesia. Sehingga proses Pilkada mengalami penundaan
hingga 9 Desember 2020. Pilkada Serentak 2020 dilaksanakan di 270
daerah, dengan perincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Dalam pelaksanaannya pilkada di masa Pandemi Covid-19 ini
mendapatkan beberapa tantangan. Namun, pemerintah dengan sigap
dan tepat juga memikirkan dan mengantisipasi agar Pilkada ini harus
tetap Terlaksana. Dalam penanganannya, pemerintah, DPR bersama
Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) bersepakat membuat aturan baru agar proses Pilkada
Serentak 2020 tetap berlangsung sesuai protokol kesehatan.
Aturan tersebut terdapat dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum
(PKPU) Nomor 6 tahun 2020 yang ditetapkan pada 6 Juli 2020. Di
dalamnya, diatur protokol kesehatan pada saat pemilihan, terkait TPS,
petugas, dan pemilih. Di tiap TPS, jumlah total pemilih dibatasi dan
akan disediakan tempat cuci tangan serta pengecekan suhu badan.
Pemilih diwajibkan mengenakan masker, datang sesuai dengan jadwal
yang ditentukan, hingga menjaga jarak antrean. Di sisi lain, petugas
akan dites Covid-19 dan diwajibkan mengenakan sarung tangan,
masker, dan face shield.