Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN DISEMINASI AKHIR PRAKTIK KEPERAWATAN

MANAJEMEN DI RUANG CEMPAKA RS BALIMЀD

TANGGAL 11 SAMPAI 18 JANUARI 2021

OLEH KELOMPOK I :

Ida Ayu Martha Tisnadewi, S.Kep (C1220038)

Komang Citra Yanti, S.Kep (C1210039)

Ni Wayan Raspenantari, S.Kep (C1220040)

I Nengah Nuarta jaya, S.Kep (C1220037)

Ni Made Lia Suardani, S.Kep (C1220042)

Ni Kadek Sintya Devitasari, S.Kep (C1220043)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES BINA USADA BALI

2021
BAB V

IMPLEMENTASI

A. Penggorganisasian

1. Pengorganisasian pengelolaan kelompok mahasiwa

Pengorganisasian kelompok ini bertujuan untuk mengetahui

keutuhan kelompok selama melaksanakan praktik manajemen

keperawatan. Penggorganisasian ini dilakukan dengan membentuk

struktur kelompok yang terdiri dari:

Ketua : Ni Kadek Sintya Devitasari, S.Kep

Wakil Ketua : Ni Made Lia Suardani, S.Kep

Sekretaris : Komang Citra yanti, S.Kep

Bendahara : Ida Ayu Martha Trisna Dewi, S.Kep

Anggota : Ni Wayan Raspenantari, S.Kep

Anggota : I Nengah Nuarta Jaya, S.Kep

2. Pengorganisasian pengelolaan ruangan

Bertujuan untuk pelaksaanaan peran fungsi pengelolaan ruangan

perawat selama praktik. Struktur organisasi pengelolaan ruangan dibentuk

berdasarkan rencana pelaksanaan MPKP: kepala ruangan, perawat primer

(PP) dan perawat asosiate (PA).

Selain itu, dalam pengelolaan Ruang Cempaka dan pelaksanaan


MPKP, kelompok menyusun pengorganisasian dengan pembagian peran
yaitu satu orang sebagai Kepala Ruangan, satu orang sebagai Perawat
Primer dan sisanya berperan sebagai Perawat Pelaksanaan/aplikasi peran
diatur setiap hari. Adapun Struktur Organisasi MPKP di ruang Cendana
yaitu:

2
Kepala Ruangan : Ni Kadek Sintya Devitasari, S.Kep
Perawat Primer 1 : Ni Made Lia Suardani, S.Kep
Perawat Associate 1 : Komang Citra yanti, S.Kep
Perawat Associate 2 : Ida Ayu Martha Trisna Dewi, S.Kep
Perawat Associate 3 : Ni Wayan Raspenantari, S.Kep
Perawat Associate 4 : I Nengah Nuarta Jaya, S.Kep

Gambar Struktur Organisasi MPKP di ruang Cempaka

3
B. Pelaksanaan Kegiatan MPKP

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem

(struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat

profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan,

yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut. Pelaksanaan MPKP yang

dilakukan seperti timbang terima, ronde keperawatan, dan RDK.

C. Pelaksanaan Program Inovasi

Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu

atau organisasi, mulai dari sadar atau tahu adanya inovasi sampai menerapkan

(implementasi) inovasi. Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai

proses yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran,

penghargaan, adopsi, difusi dan implementasi. Proses inovasi adalah sebagai

berikut: inisiasi yaitu, kegiatan yang mencakup keputusan dalam organisasi

untuk mengadopsi inovasi, pengembangan yaitu, kegiatan yang meliputi desain

dan pengembangan produk dan perencanaan proses inovasi dalam fase inovasi

jadi fase ini meliputi mengeluarkan ide dan pemecahan masalah dan

implementasi yaitu, kegiatan ini meliputi penerapan desain inovasi yang telah

dibuat sebelumnya dalam fase pengembangan.

Pelaksanaan program inovasi yang telah dilakukan oleh kelompok I yaitu

membuat membuat leaflet digital dan video mengenai discharge planning

dengan tatanan hidup baru dalam proses pemulihan dirumah pada masa

pandemic.

4
5
BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan MPKP

Pada BAB ini diuraikan tentang aplikasi penerapan Model Praktik

Keperawatan Profesional dan pelaksanaan program inovasi dari kelompok

yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan di Ruang Cendana

Rumah Salit Balimed mulai dari tanggal 11 sampai 28 januari 2021.

Pelaksanaan MPKP ditekanankan pada beberapa komponen sesuai dengan

pengkajian awal yaitu: Timbang Terima, RDK, dan Ronde Keperawatan.

1. Timbang Terima

a. Deskripsi :

Timbang terima merupakan cara menyampaikan dan menerima

suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima

yang baik bila semua perawat dapat mengikuti perkembangan pasien

secara kontinu dan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

perawat, kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota tim

perawat. Ketentuan dalam timbang terima adalah sebagai berikut :

dilaksanakan pada setiap pergantian shift, informasi yang

disampaikan harus akurat, singkat, sistematis menggambarkan

keadaan pasien saat ini dan tetap menjaga kerahasiaan pasien serta

harus berorientasi pada permasalahan keperawatan, rencana, tindakan

dan perkembangan kesehatan pasien.

b. Persiapan :

Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada hari terakhir

minggu pertama. Persiapan yang dilakukan antara lain:

1) Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima.


6
2) Menyiapkan format atau buku timbang terima.

3) Menyiapkan role play pelaksanaan timbang terima.

4) Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.

c. Pelaksanaan:

Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan secara bertahap dan

didokumentasikan dalam bentuk catatan perkembangan, dapat di lihat

pada lampiran. Timbang terima dilaksanakan pada minggu kedua dan

dilaksanakan setiap pergantian shift.

d. Hasil:

Timbang terima sudah dilaksanakan dengan untuk mengetahui

kondisi dan keadaan pasien serta tindak lanjut perawatan.

e. Hambatan:

Tidak setiap sift timbang terima dipimpin oleh karu karena jumlah

anggota kelompok yang terbatas sehingga karu ikut mengambil peran

sebagai perawat asosiate.

2. Ronde Keperawatan

a. Deskripsi

Ronde keperawatan yang dimaksud adalah suatu proses diskusi

antara perawat dan tenaga medis lainnya bertujuan untuk membahas

masalah pasien lebih dalam dan kebutuhan pasien serta merupakan

suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor perawat.

b. Persiapan

Menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembuatan

proposal ronde keperawatan, menyiapkan inform consent ,

menentukan tim dan tenaga medis lainnya, serta mencari kasus yang

akan dirondekan.
7
c. Pelaksanaan

Pembuatan laporan ronde keperawatan dimulai pada tanggal 21

Januari 2021. Dalam sebuah ronde, pasien yang dipilih adalah pasien

dengan penyakit kompeks yang dirawat lebih dari 1 dokter. Selama

rentang waktu tersebut ditemukan pasien yang bisa dijadikan ronde,

sehingga ronde keperawatan dilaksanakan dilakukan pada tanggal 27

Januari 2021 di Ruang Cendana.

3. Refleksi Diskusi Kasus (RDK)

a. Deskripsi

Refleksi Diskusi Kasus adalah metode pembelajaran yang

merefleksikan pengalaman perawat yang aktual dan menarik melalui

suatu diskusi kelompok.

b. Persiapan

Menentukan kasus yang akan didiskusikan, mencari waktu untuk

melakukan diskusi, mempersiapkan materi yang akan didiskusikan,

menyiapkan fasilitator dan presenter, menyiapkan pertanyaan-

pertanyaan.

c. Pelaksanaan

Refleksi diskusi kasus diadakan di ruangan Cendana pada tanggal

27 Januari 2021 dengan mendiskusikan kasus yaitu DHF Grade II,

peserta mengikuti diskusi dari awal sampai akhir, mencari solusi untuk

masalah yang ada, menyimak pertanyaan yang diberikan dan menjawab

pertanyaan serta mencatat hal-hal yang penting.

d. Hasil

Perawat puas dengan hasil kegiatan, muncul issue keperawatan dan

alternatif pemecahan masalah. Perawat dapat meningkatkan aktualisasi


8
diri, membangkitkan motivasi belajar, menyelesaikan masalah

mengacu pada standar keperawatan atau petugas kesehatan yang telah

ditetapkan.

e. Hambatan

Tidak terdapat hambatan.

B. Pelaksanaan Program Inovasi

Pelaksanaan program inovasi yang telah dilakukan oleh kelompok I yaitu

membuat membuat leaflet digital dan video mengenai discharge planning

dengan tatanan hidup baru dalam proses pemulihan dirumah pada masa

pandemic.

9
BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil kegiatan praktik manajemen keperawatan mahasiswa profesi

Ners Stikes Bina Usada Bali di Ruang Paviliun Cendana Rumah Sakit Balimed

dapat disimpulkan bahwa ruang Paviliun Cendana merupakan ruang rawat inap

anak–anak maupun dewasa dengan berbagai macam diagnosa medis dengan

kapasitas 28 kamar. Ketenagaan perawat yang ada S1 Keperawatan 4 orang,

DIII Keperawatan 8 orang, DIII Kebidanan 2 orang dan tenaga lain 2 orang.

Dalam mengidentifikasi pasien mengunakan dua cara yaitu pertama dengan

menggunakan nomor kamar yang sudah terdapat masing-masing pintu depan

ruangan dan kedua dengan menggunakan gelang pasien yang sudah lengkap

dengan identitas pasien dengan tulisan yang sudah diketik dengan jelas.

Pelaksanaan discharge planning dengan tatanan hidup baru dalam proses

pemulihan pasien dirumah pada masa pandemic sudah dilakukan. Program

inovasi yang dibuat berdasarkan prioritas masalah yaitu pembuatan leaflet

digital dan video mengenai discharge planning dengan tatanan hidup baru

dalam proses pemulihan dirumah pada masa pandemic.

10
B. Saran

Secara keseluruhan manajemen Rumah Sakit Balimed memiliki

manajemen keperawatan yang sudah baik, namun perlu ditingkatkan adanya

promosi kesehatan yang lebih optimal ke masyarakat dengan cara kegiatan

eksternal seperti penyuluhan kesehatan di masyarakat. Rumah Sakit diharapkan

dapat melakukan pengembangan staff berkala dan bertahap baik secara formal

maupun informal, dengan memberikan kesempatan untuk menempuh

pendidikan dan pelatihan yang berkaitan langsung di ruang Paviliun Cendana.

Diharapkan adanya sosialisasi MPKP modifikasi tim primer agar perawat

mampu memahami dan menerapkan metode tersebut.

Dalam setiap prosesnya sebaiknya perlu dilakukan pemantauan terhadap

staff mengenai kepatuhan staff melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan

SOP yang sudah tersedia di ruangan. Kemudian untuk pelaksanaan ronde

keperawatan diharapkan lebih sering dilakukan sehingga masalah pasien yang

kompleks bisa teratasi secara optimal.

11
LAMPIRAN PELAKSANAAN RDK

12
LAMPIRAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING

13
LAMPIRAN PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN

14
LAMPIRAN PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA

15
LAMPIRAN PELAKSANAAN SUPERVISI

16

Anda mungkin juga menyukai