Contoh Kasus k3 Etika Profesi
Contoh Kasus k3 Etika Profesi
Purwokerto, CyberNews. Dua orang pekerja bangunan tewas kesetrum saat sedang bekerja memindahkan batu bata
di bangunan lantai dua yang ada di Jl HM Bachroen, Purwokerto Wetan, Purwokerto Timur, Kamis (17/3) pagi sekitar pukul
08.05.
Kedua korban adalah Tasiran alias Ilud (25) warga Desa Karangnanas, Kecamatan Sokraja, dan Suwarno (30) asal
Desa Banteran, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Keduanya merupakan buruh yang ikut kerja pada proyek bangunan gudang
untuk pakan ternak milik Hendi yang beralamat di Jl Martadireja, Purwokerto.
Menurut Supriyatno (40), salah seorang pengawas bangunan, sekitar pukul 08.00, Ilud kerja melangsir (memindah)
batu bata. Dia berada di lantai dua bangunan gudang yang ada di bagian depan. Tugasnya adalah menerima batu bata yang
dilempar dari bawah. Setelah terkumpul, oleh Ilud dipindahkan ke tempat tukang batu yang sedang memasang batu bata di
tangga menuju lantai dua.
"Saat membawa batu bata menuju ke tukang batu, ia melewati kabel listrik PLN yang ada di atas bagunan lantai dua.
Karena posisi kawat rendah, kepalanya menyentuh kawat listrik. Secara reflek, tangan kanannya justru memegang kawat
listrik," kata saksi Supriyatno.
Melihat kejadian itu, Suwarno yang berada paling dekat, bermaksud memberikan pertolongan dengan memegang
tanan kiri Ilud. Namun yang terjadi, Suwarno pun ikut kesetrum juga. Dalam waktu lima menit, kedua pekerja bangunan itu
langsung jatuh terkulai ke dasar bangunan lantai dua berupa lembaran seng dan besi yang akan dicor.
Melihat kejadian itu, belasan pekerja bangunan yang saat itu sedang ada di lantai dua dan bagian bawah ketakutan
dan berhamburan keluar sambil teriak ada orang kesetrum. Mereka tak berani dekat-dekat karena takut. Begitu mandor
datang, kedua korban pun langsung diturunkan dan dibawa ke RS Sinar Kasih Purwokerto.
Wakapolsek yang ada di lokasi kejadian bersama petugas identifikasi Polres Banyumas mengecek ketinggian kawat
listrik yang tepat ada di bagian atas bangunan lantai dua yang sedang dikerjakan. Kawat listrik yang membentang arah
selatan-utara itu ketinggian dari lantai dasar bangunan lantai dua bagian depan hanya sekitar 140 cm.
Sementara pekerja yang sedang menggarap lantau dua, seperti korban Ilud, tinggi badannya sekitar 160 cm. Saat
membawa batu bata dia harus membungkuk ketika melewati kawat listrik.
"Jarak lantai dasar bangunan yang sedang digarap dengan kawat listrik yang lebih rendah dari tinggi orang saat
berdiri sangat membahayakan
membahayakan para pekerja. Warga yang ada di samping bangunan gudang sudah pernah ada yang
mengingatkan jaraknya terlalu dekat dengan kawat. Tetapi peringatan itu tak diperhatikan," kata dia.
( Sigit Oediarto / CN26 / JBSM /Suara Merdeka)
Jakarta –
Jakarta – Tiga
Tiga orang pekerja tewas setelah terjatuh dari lantai 25 proyek pembangunan apartemen North Land Ancol,
Pademangan Barat, Jakarta Utara. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan kasus jatuhnya para pekerja ini. “Para korb an
jatuh dari lantai 25 dari Apartemen North Land dan bekerja sebagai buruh kontrak,” kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes
Muhammad Iqbal kepada wartawan, Jumat (20/12/2013).Kasus kecelakaan kerja yang menewaskan 3 orang ini terjadi pada
pukul 15.15 WIB. Tiga orang korban tersebut diantaranya
diantaranya bernama Jhoni, Febri dan Yoto. Saat itu ketiganya sedang
memindahkan material dari atas truk ke lantai 25 dengan crane. Saat itu ketiganya terperosok kemudian terjatuh dari lantai 25
apartemen itu.“Para korban jatuh beserta matrial dari lantai 25 ke lantai dasar,” jelasnya. Semua korban tewas meninggal
dalam keadaan yang mengenaskan. “Korban ditemukan tewas dengan kondisi patah tulang dan luka di sekujur tubuhnya,”
CONTOH KASUS : KECELAKAAN KERJA TKI DI MALAYSIA
KUALA LUMPUR - Tragedi kembali menimpa warga Indonesia yang bekerja di Malaysia. Sedikitnya 10
tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jatim menjadi korban runtuhnya bangunan mal empat lantai di kawasan Petaling Jaya,
Selangor, Malaysia, Kamis malam (28/5). Di antara jumlah itu, empat pekerja migran di sektor konstruksi ditemukan tak
bernyawa akibat tertimpa puing-puing bangunan tersebut yang sedianya dirobohkan. ''Para korban berasal dari Indonesia.
Sampai saat ini datanya kami update setiap saat karena pencarian korban masih dilakukan,'' jelas Atase Tenaga Kerja KBRI di
Kuala Lumpur Teguh Hendro Cahyono ketika dihubungi Jawa Pos Jakarta tadi malam (29/5). Menurut dia, melalui kerja
sama dengan pemerintah Malaysia, KBRI telah menempuh segala upaya untuk bisa menemukan para korban asal Indonesia.
Empat korban yang meninggal adalah A. Suki Bin Nahru asal Sampang, Madura; Mukhamad Masykur asal Pacitan; dan
Anwarudin asal Blitar. Seorang lainnya belum bisa diidentifikasi
Dua TKI, yakni Suryono dan Saleh, ditemukan dalam kondisi selamat. Kini, keduanya dirawat di Rumah Sakit
Universiti Malaya (UMMC), Petaling Jaya. Empat orang lainnya masih dicari, yakni Rouf alias Yanto, Hadi, Fauzan, dan
Maddekip.
''Di lokasi reruntuhan juga ditemukan SIM atas nama Arif Turantoi asal Pacitan. Tapi, belum dipastikan apakah
dia juga menjadi korban,'' tutur Teguh.
Gedung yang runtuh tersebut adalah bekas mal atau supermarket yang sudah berusia 10 tahun. Bahkan, gedung
itu sedang dalam proses dirobohkan, tapi kemudian runtuh belum diketahui penyebabnya. Bekas bangunan tersebut ambruk
pukul 16.15 waktu setempat Kamis lalu. Gedung yang beralamat di Sekyen 14 Petaling Jaya itu merupakan bangunan kosong
dan menurut jadwal akan dirobohkan sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Jenazah tiga korban ditemukan kali pertama dari ruang bawah tanah gedung pukul 14.00 waktu setempat kemarin. Lantas,
mayat para TKI itu diangkat dan dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Jenazah korban keempat ditemukan pukul 16.30
waktu setempat.
Salah satu jenazah diidentifikasi sebagai Mukhammad Masykur, 31. Hal itu didasarkan pada pengakuan seorang
korban selamat, Suryono, 21, sepupu korban. ''Kami berdua tinggal dalam satu tempat sejak tiba di Malaysia sembilan bulan
lalu. Musibah itu terjadi sejam setelah kami memulai pekerjaan,'' ungkap Suryono sebagaimana dikutip Teguh.
Suryono menuturkan, musibah tersebut terjadi ketika para pekerja konstruksi mulai memindahkan balok besi dari
lori ke ruang bawah tanah. Ketika itu, terdengar suara sangat keras. Tiba-tiba, gedung pun runtuh. ''Saya berlari untuk
menyelamatkan diri. Tapi, sepupu saya tidak beruntung. Saya melihatnya terkubur puing-puing,'' jelasnya..
Suki Bin Nahru, korban tewas asal Sampang, Madura, ternyata sudah menjadi warga negara Malaysia. Sementara
itu, Masykur memiliki paspor nomor AL 496323 yang dikeluarkan di Blitar tanggal 28/5/2008 dan berlaku hingga 28/5/2011.
Masykur lahir di Pacitan, 7 Juli 1978, dan tercatat beralamat di Dusun Gayam, RT 03/01, Desa Sidomulyo, Kebonagung,
Pacitan.
Anwarudin memegang paspor nomor AM 771491. Pria kelahiran Blitar, 1 Januari 1971, tersebut dipekerjakan
oleh Lian Hup Company. Kemarin adalah hari pertama mereka bekerja. Seorang pekerja yang ditemukan terluka dan
mengalami shock adalah Saleh, asal Sampang, Madura.
Seorang pejabat Balai Kota Petaling Jaya membenarkan bahwa insiden terjadi sebelum gedung dirobohkan. Sisa-
sisa bangunan bekas Jaya Mal dan Supermarket yang akan dirobohkan sebenarnya dalam tahap rencana perobohan.
Polisi Petaling Jaya terus mencari korban hingga tadi malam. Sebab, ada laporan bahwa sekitar 50 pekerja berada
di lokasi ketika insiden terjadi. Sekitar 100 personel pemadam kebakaran, polisi, serta petugas penyelamat telah dikerahkan.
Tiga ekskavator juga terus membongkar puing-puing. Jalan di lokasi kejadian ditutup dan lalu lintas dialihkan.
Menteri Besar Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim. Dia menambahkan, penyelidikan tak hanya difokuskan pada
penyebab musibah, tapi juga memberikan rekomendasi langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terulang. ''Pemerintah
(negara bagian) telah minta Dewan Kota Petaling Jaya untuk memantau kawasan sekitar lokasi dan mendukung investigasi
lanjutan,''
Kepala BNP2TKI Mohammad Jumhur Hidayat menyatakan sudah mengirimkan tim untuk mengidentifikasi para
korban ke lokasi. Dia juga berjanji membantu pencarian identitas dan mengawal hingga jenazah dipulangkan ke tanah air.
''Ada juga tim di tanah air yang mencari tahu korban diberangkatkan PJTKI mana, lewat konsorsium asuransi mana. Juga,
mencari alamat keluarga korban,'' ujarnya.
Menurut dia, tim di Malaysia juga akan mengawal proses hukum jika diperlukan. Walaupun kemungkinan itu
murni kecelakaan, dia akan berupaya para TKI mendapat santunan. Jika ternyata TKI yang teridentifikasi masuk tidak
melalui jalur resmi, Jumhur menegaskan pemerintah tetap akan bertanggung jawab untuk memberi santunan. ''Ini kecelakaan
kerja. Jadi, sebisa mungkin hak-hak mereka dipenuhi,'' tegasnya. Depnakertrans kemarin mengirimkan tim khusus untuk
menangani pengurusan jenazah, pengobatan, dan evakuasi TKI yang menjadi korban dipastikan akan di tanggung sepenuhnya
oleh pemerintah Malaysia dan diberikan asuransi bagi korban kecelakaan.
CONTOH KASUS: TERSIRAM UAP AIR PANAS
Empat Pekerja di Pabrik Gula Tewas, Tersiram Air PanasCilacap – Empat pekerja cleaning servis di pabrik gula Rafinasi PT
Darma Pala Usaha Sukses, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (29/07/09), tewas setelah tersiram air panas didalam tangki. Satu
pekerja lainnya selamat namun mengalami luka parah. Diduga kecelakaan ini akibat operator kran tidak tahu masih ada orang
di dalam tangki. Pihak perusahaan terkesan menutup-nutupi insiden ini.
Peristiwa tragis di pabrik gula Rafinasi PT Darma Pala Usaha Sukses yang ada di komplek Pelabuhan Tanjung Intan
Cilacap ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula
kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang berada di atas dan mengarah kedalam tangki mengeluarkan air panas yang
diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius. Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi
mengenaskan karena panasnya uap.
“Seluruh bagian tubuh tersiram air panas 400 derajat Celcius saat membersihkan tangki gula kristal” . Uraian kejadian
musibah bermula saat 5 pekerja tengah membersihkan bagian dalam tangki gula kristal di pabrik tersebut. Tiba-tiba kran yang
berada diatas dan mengarah kedalam tangki mengeluarkan air panas yang diperkirakan mencapai 400 derajat Celsius.
Akibatnya, keempat pekerja yang ada didalamnya tewas seketika dengan kondisi mengenaskan karena panasnya uap.Ke 4
pekerja tewas, salah seorangnya menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah. Menurut salah seorang rekan pekerja, air
panas tersebut mengucur kedalam tangki setelah tombol kran dibuka oleh salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator
kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.
Para korban yang tewas semuanya warga Cilacap yakni Feri Kisbianto, Jumono, Puji Sutrisno dan Kasito. Sedangkan
pekerja yang bernama Adi Purwanto berhasil menyelamatkan diri, namun mengalami luka parah.
Menurut salah seorang rekan pekerja, air panas tersebut mengucur ke dalam tangki setelah tombol kran dibuka oleh
salah seorang karyawan pabrik. Diduga operator kran tidak mengetahui jika pekerjaan didalam tangki tersebut belum selesai.
Hingga saat ini belum diperoleh keterangan resmi terkait kecelakaan kerja tersebut, karena semua pimpinan di Pabrik PT
Darma Pala Usaha Sukses berusaha menghindar saat ditemui wartawan. Sementara polisi juga belum mau memberikan
keterangan atas musibah tersebut.
Dua orang pekerja bangunan tewas kesetrum saat sedang bekerja memindahkan batu bata di bangunan lantai dua yang ada di
Jl HM Bachroen, Purwokerto Wetan, Purwokerto Timur, Kamis (17/3) pagi
KRONOLOGI :
Sekitar pukul 08.00, Ilud kerja melangsir (memindah) batu bata. Dia berada di lantai dua bangunan gudang yang ada
di bagian depan.
Tugasnya adalah menerima batu bata yang dilempar dari bawah. Setelah terkumpul, oleh Ilud dipindahkan ke tempat
tukang batu yang sedang memasang batu bata di tangga menuju lantai dua.
Melewatikabel listrik PLN yang ada di atas bagunan lantai dua. Karena posisi kawat rendah, kepalanya menyentuh
kawat listrik.
Akibatnya, keduapegawaitersebutikutkesetrum.
Dalam waktu lima menit, kedua pekerja bangunan itu langsung jatuh terkulai ke dasar bangunan lantai dua berupa
lembaran seng dan besi yang akan dicor.
SEBAB-SEBAB KECELAKAAN:
Dikarenakan kelalaian dari pekerja yang tidak mengetahui letak kabel listrik.
Letak kabel listrik PLN yang tidak strategis.
Posisi kawat rendah sehingga kepala korban langsung mengenai kawat listrik tersebut.
PASAL YANG DILANGGAR
Terjadinya kecelakaan ini disebabkan adanya pelanggaran terhadap UU NO.1 TAHUN 1970 tentang keselamatan kerja.Yaitu
pelanggaran pada pasal :
1. Pelanggaran pada pasal 3ayat 1q yang berbunyi“ mencegah terkena aliranl istrik yang berbahaya”.
2. Pelanggaran padapasal 3 ayat 1r yang berbunyi “menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja
yang berbahaya kecelakaanya menjadi bertambah tinggi“ .
3. Dan adanya pelanggaran pada pasal 9 yang berbunyi “pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang :
a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja;
b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya;
c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;
d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
4. Dan diketahui juga terjadi pelanggaran p ada pasal 3 ayat1f yang berbunyi “memberi alat-alat perlindungan diri pada
para pekerja”.
UU no 13 tahun 2003
Pasal 86 ayat 1A yang berbunyi: “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja”
Pasal 87 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen kesehatan”.
REKOMENDASI/SARAN
1. Perusahaan memberialat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
2. Pada kasus ini terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh letak kabel listrik yang tidak strategis, oleh karena itu
sebaiknya kabel tersebut diberi pelindung atau pengaman.
3. Kasus ini terjadi karena kurangnya pelatihan K3 pada pekerja sehingga para pekerja tidak mengetahui tentang masalah-
masalah jika mengahadapi kecelakaan. Oleh karena itu, seharusnya pihak perusahaan memberikan pelatihan K3 kepada
para pekerjanya.
4. Seharusnya perusahaan juga memberikan dan mewajibkan pekerjanya untuk menggunakan alat pelindung diri.
5. Seharusnya perusahaan memberi tanda peringatan/ bahaya di sekitar kabel tersebut.
Penyebab Terperinci
Kelalaian rekan kerja (Operator Kran). Sebelum membuka tombol kran air panas, operator tidak memeriksa di dalam tangki
apakah masih ada pegawai yang bertugas atau tidak.
Penyebab Pokok
Kebijakan Pabrik/Perusahaan
Kurang memberikan pelatihan dan perhatian kepada pegawai mengenai keselamatan kerja agar tidak lalai dalam mengambil
suatu tindakan yang beresiko tinggi.
Kurangnya komunikasi yang baik antar pegawai.
Kurangnya kepekaan pegawai terhadap lingkungannya tempat bekerja.
3. Faktor konstruksi
a). kesukaran desain seperti langit-langit lengkung dll, padahal seharusnya desain konstruksi suatu bangunan harus memiliki
desain yang mamadai dan memenuhi standar keselamatan. Maksudnya disini ialah suatu bangunan selain memiiki desain
yang indah juga harus memiliki desain/rancangan bangunan yang kuat dan kokoh. Karena desain suatu bangunan yang asal
asalan akan mempengaruhi kekuatan bangunan yang akan di bangun Sehingga dengan begitu konstrusi suatu bangunan
memiliki desain yang yang memenuhi standar keselamatan.
b). Peralatan yang digunakan dalam pembangunan gedung tersebut kurang memadai/tidak berstandar nasional (SNI). pada
dasarnya dalam pembangunan suatu gedung membutuhkan peralatan yang memedai, peralatan yang dapat mendukung
sepenuhnya pekerjaan pembangunan suatu konstruksi bangunan. peralatan Standar Nasional Indonesia (SNI).dengan begitu
suatu bangunan dapat dikerjakan sesuai dengan standart operation procedures (SOP) sehingga akan tercipta suatu konstruksi
bangunan yang kokoh dan kuat.
c). Material yang digunakaan dalam pembangunan gedung tersebut kurang bermutu dan belum berstandar naasional.
Disamping itu pembangunan atau pemasangan material kurang disiplin dan tidak memperhatikan aspek pemasangan material
secara benar. Seharusnya pemasangan Material dalam suatu konstruksi bangunan, material/bahan yang akan digunakan
dalam pembuatan suatu gedung harus benar-benar perlu diperhatikan, karena bahan/material yang akan digunakan dalam
konstruksi suatu bangunan memegang peranan utama kokoh dan tidaknya konstruksi bangunan tersebut. bagaimana mungkin
suatu bangunan dapat berdiri dengan kokoh jika bahan/material yang akan digunakan dalam pembuatan gedung tersebut tidak
memenuhi standart, Dalam proses pemasangan ataupun pelaksanaan konstruksi diperlukan kedisiplinan.Sebagai contoh, sifat
alami beton merupakan material yang amat baik untuk menahan tekan namum amat peka (lemah) terhadap tarik. Bila terkena
gaya tarik melebihi ambanag batasnya pada proses pembuatannya ataupun saat operasionalnya dapat menjadi salah satu
penyebab terjadinya kegagalan konstruksi. selain kualitas bahan yang digunakan takaran dalam pencapuran bahan bahan
material juga perlu diperhatikan agar tercipta bahan bangunan yang berkualitas.
d). Pengambilan data tentang struktur dan sifat tanah sebelum pembangunan gedung tersebut kurang diperhatikan. Padahal
sebenarnya Pengambilan data lapangan harus benar-benar diperhatikan untuk menghasilkan perencanaan struktur yang baik
dan aman. Sebagai contoh, data-data tentang tanah, apabila didapatkan secara sekunder saja tanpa pengambilan secara fisik di
lapangan akan menghasilkan rekomendasi yang semu atau bias. Dari proses penyelidikan tanah yang tidak benar ini
berpotensi terhadap terjadinya kegagalan konstruksi.
Penelitian teknik saat perencanaan didefinisikan sebagai kegiatan mengumpulkan dan merekam semua data yang
diperlukan dalam proses pelaksanaan konstruksi. Dalam industri konstruksi, penelitian teknik meliputi penelitian lapangan,
geoteknik, material yang akan dipakai, metode pelaksanaan yang akan diaplikasikan.
Rekomendasi teknik yang baik merupakan hasil dari penelitian yang akurat. Selanjutnya, rekomendasi teknik yang
baik akan mengarah kepada perencanaan struktur yang akurat dan aman. Sebaliknya, bila penelitian lapangan dilakukan
dengan tidak mematuhi standar operasional prosedur, akan menghasilkan rekomendasi dengan kualitas semu.
Cara pencegahan:
1. peran owner
a. Owner harus aktif terlibat dalam pengawasan kontraktor. Agar angka kecelakaan konstruksi cenderung
turun/rendah.
b. Owner ikut dalam safety meeting . memperkerjakan supervisor keselamatan secara full time.
2. peran perencana
a. ada dua tingkat fasilitas umpan dari suatu kasus kecelakaan
safety management.
proses perencanaan keselamatan untuk masa depan.
perlunya dukungan computer based system.
b. perencanaan harus mempertanggungjawabkan terhadap keselamatan dalam karya perencanaan.
3. peran kontraktor
a. kontraktor harus mempertimbangkan factor keselamatan pada tahap penawaran dan semua tahap dari proyek suatu
konstruksi.
b. evaluasi terhadap pengawas tentang keselamatan ; top manager membahas keselamatam pada saat mengunjungi
pekerjaan. Akan mengurangi kecelakaan
c. peningkatan control, misalnya: kunjungan tiap minggu dari top management, akan mengurangi tindak kecelakaan.
d. Suprvisor bisa memebahas suatu konflik dengan bawahannya, mempunyai prestasi pengurangan kecelakaan yang
lebih tinggi.
e. Pelatihan kepala pekerja , adanya laporan kekepala perusahaan , adanya penghargaan keselamatan kepada para
pekerja.
f. Oficier keselamatan yang full-time. Dukungan yang kuat dari top management. Monitoring terhadap pengawas.
g. Perhaatian dari top management , monitoring keselamatan pengawas yang membantu pekerja baru dan punya
pengertian kepada pekerja.
h. Memberikan kepelatian penggunaan peralatan suatu konstruksi bangunan supaya pekerja dapat memaksimalkan
peralatan yang ada sehingga bangunan memliki standar keselamatan.
i. Ada hubungan yang signifikan antara iklim keselamtan dan perilaku kerja yang selamat, tekanan pada pekerja tak
berpengaruh langsung dengan iklim keselamatan.
CONTOH KASUS: EMPAT PEKERJA DI PABRIK GULA TEWAS, TERSIRAM AIR PANAS
Analisis Kasus
Jika ditinjau dari faktor penyebab kecelakaan kerja, penyebab dasar kecelakaan kerja adalah human error . Dalam hal ini,
kesalahan terletak pada operator kran. Menanggapi kecelakaan yang telah menewaskan empat orang tersebut, seharusnya
sang operator kran bersikap lebih hati-hati serta teliti yaitu dengan benar-benar memastikan bahwa tangki gula krsital tersebut
telah kosong serta aman dialirkan air ke dalamnya, maka mungkin kecelakaan kerja tersebut tidak akan terjadi. Karyawan
saat memasuki tangki seharusnya juga mengenakan alat-alat pelindung diri agar terhindar dari bahaya kecelakaan kerja.
Kemudian penyebab kecelakaan yang lain adalah kurangnya pengawasan manajemen dalam bidang kesehatan,
keselamatan, dan keamanan pada perusahaan tersebut. Sistem manajemen yang baik seharusnya lebih ketat pengawasannya
terhadap alat ini menyadari alat ini memiliki risiko yang besar untuk menghasilkan loss atau kerugian. Beberapa tindakan
manajemen yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan kamera-kamera di dalam alat tersebut sehingga operator kran
dapat memastikan bahwa di dalam tangki benar-benar tidak ada orang. Kemudian, apabila teknologi yang lebih canggih dapat
diterapkan di sana, maka pada tangki tersebut dapat dipasang sebuah alat pendeteksi di mana apabila di dalam tangki masih
terdapat orang atau benda asing, maka ada sebuah lampu yang menyala yang mengindikasikan di dalam tangki tersebut
terdapat orang atau benda asing.
Kemudian apabila telah terjadi kecelakaan, seharusnya dilakukan investigasi kecelakaan, inspeksi, pencatatan serta
pelaporan kecelakaan kerja. Tujuan dari kegiatan ini tentu untuk meningkatkan manajemen dari kesehatan, keamanan serta
keselamatan pada perusahaan tersebut, menentukan tindakan pencegahan yang tepat serta menurunkan faktor risiko pada
kecelakaan tersebut. Namun, sayangnya sikap dari pihak perusahaan yang menutup-nutupi kejadian kecelakaan kerja tersebut
dapat menghambat berjalannya investigasi tersebut. Perusahaan tidak akan dapat mengambil pelajaran melalui kecelakaan ini.
Ini berarti kecelakaan semacam ini masih memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk kembali terjadi, baik pada
perusahaan yang sama maupun pada perusahaan sejenisnya.
Salah satu akibat sampingan dari perkembangan teknologi yang merugikan terwujud dalam bentuk kecelakaan. Karena sifat
kecelakaan adalah merugikan, oleh karena itu harus dicegah. Timbul suatu pertanyaan “Apakah kecelakaan dapat dicegah?”.
Bila diamati dengan seksama, bahwa setiap kecelakaan itu pasti ada penyebabnya maka kecelakaan dapat dicegah.
Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan
mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan
terjadinya kecelakaan. Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan pekerjaan dan
ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam
keadaan darurat, maka segera melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada
atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan semakin berkembang dan menjadi
kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera diperbaiki. Tindakan pencegahan terjadinya kecelakaan harus dilakukan
dengan rasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap tindakan keselamatan kerja.
Peralatan perlindungan anggota badan dalam setiap bekerja harus selalu digunakan dengan menyesuaikan sifat pekerjaan
yang dilakukan.beberapa alat pelindung keamanan anggota badan, terdiri dari pelindung mata, kepala, telinga, tangan, kaki
dan hidung. Penggunaan alat pelindung ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang dikerjakan. Sebagai contoh pelindung
mata, pakailah kaca mata atau gogles untuk melindungi dari sinar yang kuat, loncatan bunga api, loncatan logam panas dan
sebagainya.