Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
Dimas Irman Anugrah (A019020)
Kelompok 4
PENDAHULUAN
Di zaman yang serba modern ini, sangatlah penting digunakan sebuah perangkat canggih
yang dapat digunakan untuk mengukur suhu, kelembaban udara dan mendeteksi cahaya. Untuk
itu aplikasi sebuah perangkat canggih yang dapat digunakan untuk suhu, kelembaban udara
dan mendeteksi cahaya sangatlah penting, agar dapat memberikan peringatan kepada kita
supaya waspada ketika akan terjadi kenaikan suhu, kelembaban udara dan pendeteksi cahaya
agar dapat bersiaga ketika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi yang sensitif terhadap suhu,
kelembaban udara dan cahaya dibeberapa tempat khusus contohnya: Rumah Sakit,
Laboratorium, Pabrik, dsb.
Adanya pin analog input-output pada Arduino mengharuskan kita sebagai pengguna untuk
memahami lebih lanjut terkait karakteristik dan sifat asli dari pin analog input-output tersebut.
Maka dari itu, perlulah adanya percobaan ini untuk dapat menguasai dan memahami
karakteristik dan sifat dari analog input pada Arduino.
1.2. Tujuan
1.2.1. Untuk menentukan kondisi LED ketika potensiometer diputarkan ke minimal
1.2.2. Untuk menentukan kondisi LED ketika potensiometer diputarkan ke maksimal
1.2.3. Untuk menentukan kondisi LED ketika resistor tidak dipasangkan pada rangkaian
1.3. Alat dan Bahan
1 buah Arduino uno
1 buah kabel USB
1 buah potensiometer 10k ohm
1 buah LED
1 buah resistor 1k ohm
1 breadboard
Kabel – kabel jumper
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa
diprogram menggunakan komputer. Platform Arduino berisi dua yaitu hardware berupa board
dan sebuah software atau IDE (Integrated Development Environment) yang berjalan pada
komputer, digunakan untuk menulis dan mengisikan program ke board Arduino. Tujuan
menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca
input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan.
Jadi mikrokontroler bertugas sebagai ‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output
sebuah rangkaian elektronik. Seperti yang diketahui bahwa board Arduino memiliki beragam
jenis yakni diantaranya:
1. Arduino Uno, Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk
pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi
yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3),
menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan
6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To
type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.
2. Arduino Mega. Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B
untuk pemogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi
ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih
banyak dari Uno.
3. Arduino Lilypad. Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk
membuat projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya
menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan
14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.
2.2. Analog Input-Output Arduino
Sinyal analog adalah sinyal yang dapat mengambil sejumlah nilai, tidak seperti
sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai: HIGH dan LOW. Untuk mengukur nilai sinyal
Pada gambar diatas dapat dilihat untuk pin yang berwarna hijau tua (dari pin 0 sampai pin
ke 13) merupakan digital pin dari board arduino uno. Sedangkan untuk yang berwarna hijau
muda merupakan ground (GND).
Serial, terdiri dari 2 pin : pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) yang digunakan untuk menerima
(RX) dan mengirim (TX) data serial.
External Interrups, yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat digunakan untuk
mengaktifkan interrups. Gunakan fungsi attachInterrupt()
PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 menyediakan output PWM 8-bit dengan menggunakan
fungsi analogWrite()
SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI
dengan menggunakan SPI Library
LED : Pin 13. Pada pin 13 terhubung built-in led yang dikendalikan oleh digital pin no
13.
TWI : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang mendukung komunikasi TWI dengan
menggunakan Wire Library
Seperti yang diketahui bersama, pada rangkaian apapun yang berhubungan dengan
rangkaian listrik, pasti mesti ada sebuah resistor kecuali jika tegangan dapat dikontrol dengan
prinsip dioda. Resistor tersebut berguna bagi rangkaian tersebut, terlebih jika menggunakan
komponen listrik yang tidak dapat menahan tegangan besar sehingga dapat menyebabkan
kerusakan. Pada percobaan ini, dilakukan percobaan yaitu percobaan analog output dengan
menggunakan resistor 220Ω pada percobaan yang menggunakan potensiometer. Resistor tersebut
berguna untuk menahan tegangan yang masuk ke LED, karena jika LED akan menerima seluruh
tegangan maka LED akan mengalami kerusakan hingga peledakan pada LED yang digunakan.
Karena, Jika diperhatikan datasheet dari LED akan diketahui bahwa grafik karakteristik dari LED
tidaklah linear. Sebuah LED pada prinsipnya sama dengan diode yang merupakan sebuah
semikonduktor – yang tentu berperilaku berbeda dibandingkan resistor. Resistor atau disebut juga
dengan hambatan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan
adalah Ohm. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang
terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi atau resistance.
Grafik yang ditunjukkan datasheet LED merupakan sama persis dengan grafik datasheet dioda.
Setelah melampaui tegangan forward, perubahan kecil pada LED akan menghasilkan
perubahan besar dalam arus forward. Datasheet biasanya menetapkan nilai absolute maximum
rating untuk IF pada nilai 25 mA. Jika diterapkan tegangan yang menghasilkan arus yang lebih
besar dari nilai absolut maksimum tersebut maka LED tersebut akan rusak.
Percobaan analog output pada Arduino ini memiliki dua kali percobaan, yaitu percobaan
dengan menggunakan potensiometer dan percobaan tidak menggunakan potensiometer yang
kemudian rangkaian tersebut langsung terhubung kepada rangkaian. Rangkaian ini berguna untuk
mengetahui sedikit konsep tentang output analog pada Arduino. Pada percobaan kedua,
dipasangkan pin 3 digital sebagai input kepada polaritas negative dari LED sehingga polaritas
positif dipasangkan pada resistor kemudian dihubungkan dengan pin gnd pada Arduino. Pin 3
digital yang dihubungkan yaitu pin yang memiliki karakteristik PWM. Pada output yang
dihasilkan, LED akan menghasilkan nyalanya LED kemudian mati kemudian menyala lagi dan
seterusnya. Hal ini disebabkan karena adanya perintah dari program yang dituliskan pada software
Arduino IDE. Perintah tersebut adalah perintah delay. Perintah tersebut ditulis delay() dengan
dituliskan angka pada dalam bagian dalam kurung tersebut. Fungsi ini digunakan untuk waktu
tunda sebelum mengeksekusi kode progam yang selanjutnya atau kode progam yang dibawahnya,
satuan yang digunakan adalah milisecond, jadi untuk menunda 1 detik maka di setting delay(1000)
karena 1 detik = 1000 milidetik. Pada program sebelumnya, diberikan delay sebesar 30 yang berarti
jangka waktu dari menyala ke mati yaitu sebesar 30 milidetik. Berbeda halnya ketika diberikan
angka sebesar 60. Hal ini berarti bahwa waktu delay LED dari menyala ke mati yaitu 60 milidetik.
Ini menandakan bahwa semakin besar angka yang disimpan dalam perintah fungsi tersebut, maka
semakin lama juga waktu delay yang akan diberikan Arduino. Maka dari itu, waktu 60 ini akan
lebih lama baik dari kondisi menyala ke mati maupun mati ke menyala.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
4.1.1. Kondisi LED ketika potensiometer diputarkan ke arah minimal adalah LED mati
4.1.2. kondisi LED ketika potensiometer diputarkan ke arah maksimal adalah LED
menyala
4.1.3. Kondisi LED ketika resistor tidak dipasangkan pada rangkaian bisa menyebabkan
kerusakan
4.2. Saran
Percobaan ini dipenuhi dengan aliran arus listrik, maka berhati-hatilah dalam
mengggunakan alat yang digunakan karena dapat menimbulkan berbagai macam
kecelakaan kerja. Selain itu, upayakan untuk terus fokus pada saat merangkai dan jangan
sampai salah lubang yang akan ditempati oleh komponen, karena dapat terjadi kegagalan
pada rangkaian yang dibuat. Kemudian, proses pemutaran potensiometer dilakukan secara
memperhatikan dengan seksama dan dengan cermat dan hati-hati.
Daftar Pustaka
IT.Jurnal.com. (2018). Pengertian dan Kelebihan Arduino. Diakses pada 20 Maret 2021 dari
https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/
Bluino.com. (2019, 3 September). Apa iItu Arduino?. Diakses pada 20 Maret 2021 dari
https://www.bluino.com/2019/09/apa-itu-arduino_13.html